Professional Documents
Culture Documents
Setiap paru mempunyai satu arteri pulmonari dan dua vena pulmonari. Arteri
pulmonari akan membawa darah yang kadar oksigennya kurang ke paru dan vena
pulmonari akan mengalirkan darah yang mempunyai kadar oksigen yang tinggi dari
paru ke jantung. Arteri bronkial menyuplai darah untuk kebutuhan metabolisme.
Arteri bronkial merupakan cabang dari aorta torakalis. Vena bronkial kanan
mengalirkan darah ke vena azygos dan vena bronkial kanan mengalirkan darah ke
vena hemiazygos atau vena superior intercostalis kiri (Moore, Dalley dan Agur,
2010).
Aliran Getah Bening
Terdapat beberapa kumpulan nodus limfa yang merupakan bagian dari sistem
limfatik, drainase cairan yang diproduksi oleh paru (Canadian Cancer Society, 2015)
i. Nodus bronkial : kelenjar getah bening di sekitar bronkus utama
ii. Nodus hilus : kelenjar getah bening di daerah di mana trakea terbagi menjadi
bronkus utama
iii. Nodus mediastinal (Superior) : kelenjar getah bening di bagian atas mediastinum
iv. Nodus mediastinal subkarinal : kelenjar getah bening di bawah trakea dimana
trakea terbagi menjadi bronkus utama.
v. Nodus mediastinal (Inferior) : kelenjar getah bening di bagian bawah mediastinum.
2.1.4. Fisiologi Paru
Fungsi utama paru-paru adalah untuk pertukaran gas. Udara masuk ke mulut atau
hidung ke trakea, bronki dan bronkiolus dan akhirnya alveoli. Di alveoli terjadi
pertukaran gas antara alveoli dan darah di kapilari pulmonari dan sebaliknya. Oksigen
akan berdifusi dari alveoli ke aliran darah sedangkan karbon dioksida akan berdifusi
ke alveoli dari aliran darah. Saat inspirasi, terjadi pertukaran gas untuk menggantikan
oksigen yang telah masuk ke dalam aliran darah dan karbon dioksida yang ada di
alveolus (Ganong, 2010).
Paru juga memainkan peranan dalam sistem pertahanan tubuh. Apabila terdapat
benda asing yang masuk ke dalam bronki akan terjadi refleks bronkial konstriksi dan
batuk. Di epitelium saluran nafas satu pertiga dari anterior hidung bronkiolus terdapat
silia dan periciliary fluid. Dibahagian atas silia dan periciliary fluid dapat dijumpai
lapisan mukus yang fungsinya untuk memerangkap dan mengeluarkan benda asing
dengan bantuan silia (Ganong, 2010).
Paru-paru dan dinding dadamerupakan struktur yang elastis. Paru dapat dengan bebas
bergeser tapi sukar untuk dipisahkan dari dinding dada karena daya recoil untuk menjauhi
dinding diimbangi olehrecoil dinding dada kearah berlawanan. Inspirasi merupakan proses aktif
yang diawali olehkontraksi otot-otot inspirasi yang meningkatkan volume intrathorakal.
Tekanan intrapleuralalu menurun sehingga jaringan paru didalamnya teregang, tekanan dalam
saluran udarasedikit lebih negatif sehingga udara dapat mengalir kedalam paru. Pada akhir
inspirasi, dayarecoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke posisi ekspirasi sampai
terjadikeseimbangan kembali antara daya recoil jaringan paru dengan dinding dada. Takanan
dalamsaluran udara sedikit lebih positif dan udara mengalir keluar meninggalkan paru.
Selamapernapasan tenang ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi
ototuntuk menurunkan volume intrathorakal (Snell, 2000).
esofagus, tubuh vertebral , carina, tumor terpisah nodul (s) di lobus ipsilateral
yang berbeda
Regional Kelenjar Getah Bening (N)
NX : kelenjar getah bening daerah tidak dapat dinilai
N0 : ada daerah metastasis kelenjar getah bening
N1 : Metastasis pada kelenjar ipsilateral peribronchial dan / atau ipsilateral hilar
getah bening dan kelenjar intrapulmonary, termasuk keterlibatan dengan ekstensi
langsung
N2 : Metastasis di ipsilateral getah bening mediastinum dan / atau subcarinal
simpul (s)
N3 : Metastasis di mediastinum kontralateral, hilus kontralateral, sisi tak sama
panjang ipsilateral atau kontralateral, atau supraklavikula kelenjar getah bening (s)
jauh Metastasis (M)
M0 : Tidak ada yang jauh metastasis
M1: jauh metastasis
M1a : tumor terpisah nodul (s) dalam lobus kontralateral, tumor dengan nodul
pleura atau rongga dada ganas (atau pericardial) effusion
M1b : jauh metastasis (di organ extrathoracic)