You are on page 1of 5

ABU NAWAS MATI

Tokoh :
Raja, tabib

prajurit 1, prajurit 2, Abu Nawas, istri Abu Nawas, tetangga 1, tetangga 2,

rakyat 1,
Tersebutlah kisah di negeri Irak, kota bagdad. Begini ceritanya.
Suatu ketika, baginda raja pulang ke istana dan langsung memerintahkan para prajurit
menangkap abu nawas.

Tetapi abu nawas telah hilang entah

kemana, karena ia tahu para

prajurit kerajaan pasti akan menangkapnya.


Baginda : hai prajuritku!.. tangkap abu nawas dan bawa ia kehadapanku.!!
Prajurit : baik paduka yang mulia.. (dengan segera prajurit menuju rumah abu nawas.

sesampainya

para prajurit di rumah abu nawas, mereka langsung memanggil abu nawas).
Prajurit : abu nawas!!..abu nawas!...keluar kau!!!...
Istri

: (dengan tergopoh-gopoh ia berlari membuka pintu), ada apa hai prajurit. Kenapa kalian
memanggil-manggil abu nawas?

Prajurit : hamba di perintahkan bagina untuk menangkap abu nawas.


Istri

: ada salah apa sehingga abu nawas hendak di tangkap?

Prajurit : sudahlah jangan banyak bertanya !!.. dimana abu nawas!!!


Istri

: abu nawas tidak ada di rumah. Ia belum pulang dari semalam.

Prajurit : jangan bohong!!..kalau kami menemukannya di dalam akan kami bunuh kau!!..
Dengan segera, para prajurit menggeledah rumah abu nawas ternyata yang di cari
tidak ada. Prajurit pulang ke istana dengan tangan hampa.

Baginda : mana abu nawas?..


Prajurit : ampun yang mulia..sepertiya abu nawas telah pergi..
Baginda : kurang ajar!!.
Setelah tahu prajurit sudah meninggalkan rumahnya, abu nawas baru

berani pulang ke

rumah.
Istri

: hai abu nawas, para prajurit tadi pagi mencarimu.

Abu nawas : ya, aku tahu. Ini urusan gawat. Aku baru saja menjual sultan Harun ar-rasyid menjadi
budak.
Istri

: apa?.. raja kau jadikan budak ??..

Abu nawas : supaya ia tahu di negerinya ada praktek jual beli budak, dan jadi budak itu sengsara.
Istri

: sebenarnya maksudmu baik, tapi baginda akan marah. Buktinya para

prajurit tadi di

perintahkan untuk menangkapmu..


Abu nawas : menurutmu, apa yang akan di lakukan sultan harun ar-rasyid?
Istri

: pasti kau akan di hukum berat.

Abu nawas : gawat, aku akan mengerahkan ilmu yang ku simpan. (abu nawas masuk ke dalam, lalu ia
berdoa kemudian segera berpesan kepada istrinya ). Bila nanti baginda datang kesini
tolong sampaikan pesanku.
Istri

: baiklah !..
Tidak berapa lama, kemudian tetangga abu nawas geger karena istri abu nawas

menjerit-jerit.
Tetangga : ada apa..ada apa(Tanya tetangga tergopoh-gopoh)

Istri

: huhu. Suamikumati..

Tetangga : hah!..abu nawas mati..?


Istri

: i..ya..
Kini, kabar kematian abu nawas tersebar ke seluruh pelosok negeri.

Prajurit : ampun baginda raja..hamba mendapat kabar bahwa abu nawas mati.
Baginda : (terkejutlah baginda) hah!!..abu nawas matitidak mungkin!!..(kemarahan dan kegeraman
baginda susut. Mengingat abu nawas adalah orang yang paling pintar menyenangkan dan
menghibur baginda, kini telah mati ).
Baginda beserta pengawal serta seorang tabib (dokter istana), segera menuju rumah
abu nawas.
Baginda : cepat periksa abu nawas mungkin ia belum mati.
Tabib

: baiklah!!.. (segera memeriksa abu nawas)


Sesaat kemudian, tabib memberi laporan kepada baginda

Tabib

: ampun baginda, abu nawas memang telah mati beberapa saat yang lalu.

Baginda : (setelah melihat sendiri abu nawas terbujur kaku tidak berdaya. Baginda merasa terharu
dan memeteskan air mata. Beliau bertanya kepada istri abu nawas) adakah pesan
terakhir abu nawas untukku?..
Istri

: ada, paduka yang mulia. (kata istri abu nawas sambil menangis)

Baginda : katakanlah..
Istri

su..suami hamba..abu nawas memohon sudilah kiranya baginda mengampuni segala


kesalahannya dunia akhirat di depan rakyat.

Baginda : baiklah kalau itu permintaan abu nawas


Berkumpullah semua rakyat.
Baginda : wahai rakyatku.. dengarkanlah bahwa hari ini saya sultan harun ar rasyid telah memaafkan
kesalahan abu nawas yang telah di perbuat terhadap diriku dari dunia hingga akhirat dan
kalianlah saksinya.
Abu nawas : (tiba-tiba bangkit dan teriak) syuku.rr!!!
Seketika rakyat yang berkumpul lari tunggang langgang bertubrukan dan banyak yang
jatuh tersungkur melihat abu nawas bangkit.Abu nawas segera berjalan kehadapan raja yang
membuat hati baginda geger juga.
Baginda : kaukau. Sebenarnya kau mayat hidup atau memang hidup lagi ?...(baginda gemetar)
Abu nawas : hamba masih hidup tuanku. Hamba mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas
pengampunan tuanku.
Baginda

: jadi kau masih hidup?...

Abu nawas : ya baginda, buktinya kini hamba merasa lapar dan ingin segera makan.
Baginda

: kurang ajar!.. ilmu apa yang engkau pakai abu nawas?..

Abu nawas : ilmu dari maha guru sufi hamba yang telah meninggal dunia.
Baignda

: ajarkan ilmu itu pada ku !!.

Abu nawas : ampun baginda,, hanya guru sufi hamba yang bisa mengajarkannya.
Baginda

: kurang ajar!!..
TAMAT.

You might also like