You are on page 1of 7

PENGAMATAN KROMOSOM AKAR BAWANG

( Allium sp.)

Oleh :
Nama
NIM
Kelompok
Rombongan
Asisten

: Hana Agustiana
: B1A015130
:3
:V
: Suripah

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil

Gambar Irisan Akar Bawang Merah (Allium sp.)

Tabel 1. Pengamatan Akar Kromosom Bawang Merah (Allium sp.)


Kel/Fase
1
2
3
4
5
6

I
0
0
0
0
0
0

M
0
0
0
0
0
0

Tabel Pengamatan
A
T
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

S
0
0
0
0
0
0

B. Pembahasan
Siklus sel adalah serangkaian peristiwa yang berulang meliputi pertumbuhan,
sintesis DNA, dan pembelahan sel. Pembelahan sel adalah salah satu dari beberapa
tahap yang sel lalui selama masa hidup. Siklus sel terdapat pada sel prokariot dan sel
eukariot. Pada sel prokariot tahapannya sangat sederhana yaitu sel tumbuh, sintesis
DNA , dan kemudian sel membelah. Pada sel eukariot tahapannya lebih rumit
dibandingkan sel prokariot. Siklus sel eukariot terdiri dari beberapa fase, yaitu fase
mitotik dan interfase. Mitotik sendiri terbagi menjadi dua meliputi mitosis
(pembelahan nukleus) dan sitokenesis (pembelahan sitoplas). Kemudian, pada tahap
interfase membagi tiga fase yaitu :
1. Fase G1 (Tahap pertumbuhan)
Peningkatan metabolisme untuk persiapan replikasi. Dalam fase ini, ukuran
sel bertambah besar akibat dari pertumbuhan sel dan pada fase ini juga
terjadi proses pembentukan organel-organel.
2. Fase S (Sintesis)
Selama fase ini, DNA sel disalin dalam proses replikasi DNA. Kromosom
yang semula tunggal menjadi ganda.
3. Fase G2
Fase G2 merupakan fase persiapan untuk pembelahan mitosis.
Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri
dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom
yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut.. Mitosis
berfungsi mempertahankan faktor genetic dari generasi ke generasi berikutnya tetap
normal dan menjaga sel anakan yang terbentuk tetap memiliki sidat induknya. Ada 4
fase dalam pembelahan mitosis; profase, metafase, anafase, dan telofase masa di
antara pembelahan sel disebut interfase.
1. Fase profase
Pada fase profase ditandai dengan :
Nukleus mulai menghilang.
Benang-benang kromatin memendek dan menebal.
Membelah dan memanjang membentuk kromatid
Pada tahapan ini, membran nukleus mulai menghilang (Crowder, 1993).
2. Fase Metafase
Benang-benang spindel terlihat jelas.
Benang-benang tersebut mengikat sentromer dari setiap kromosom

Kromosom berada di bidang ekuator (Fried, 2006)


3. Fase Anafase
Benang-benang spindel memendek
Kromatid menuju kutub yang berlawanan (Fried, 2006).
Membrane sel melekuk pada akhir tahap anaphase.
4. Fase telophase
Masing-masing kromosom kembali pada keadaan semula, seperti pada

tahap interfase.
Kromosom sudah terurai kembali menjadi menjadi benang-benang

kromatin yang tipis dan panjang.


Membaran nukleus juga terbentuk

kembali

mengelilingi

setiap

kromosom..
Pada tahapan ini pembelahan selesai, terbentuk lagi dinding inti. Sel terbagi
menjadi dua sel anakan, masing-masing memiliki inti yang mengandung 4
kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan induknya (Suryo, 2007). Pada
acara raktikum kali ini menggunakan preparat akar bawang merah (Allium sp.)
Kromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan yang lainnya. Baik dari
bentuk, jumlah, dan panjangnya. Allium sp. memiliki jumlah kromosom 2n = 16
(Sastrosumarjo, 2006).
Berikut ini cara kerja dalam praktikum kali ini, yaitu dimulai dengan
kecambahkan terlebih dahulu bawang merah dan menempatkan dalam cawan petri
yang sudah dilapisi kertas merang dan dibasahi air dan diinkubasi pada suhu ruang
yang gelap. Kemudian, pilih dan potong akar yang panjangnya 0,5-1 cm.
Selanjutnya, masukkan akar yang sudah dipotong ke dalam larutan HCl 10% selama
15 menit agar akar bawang terfiksasi dan menjadi lunak.Setelah direndam dalam
larutan HCl , akar bawang dibilas dengan akuades sebanyak 4 sampai 5 kali bilasan.
Kemudian, akar bawang yang sudah dibilas dengan akuades, ditetesi aseto-orsein 2%
selama 2 menit. Setelah itu, akar bawang merah dipindahkan ke object glass,
difiksasi 2-3 kali, dan tutup dengan cover glass. Kemudian, diamati menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 dan 10 x 40.
Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop, tidak semua fase dapat
teramati. Pada kelompok 3, tidak menemukan tahap siklus sel disebabkan beberapa
faktor yaitu human error pada saat praktikum atau kemungkinan karena praktikum
dilakukan bukan pada rentang waktu pembelahan mitosis. Namun, pada salah satu

kelompok rombongan V menemukan tahapan mitosis akar bawang yaitu tahap


anafase.Pada tahap anafase ditandai dengan benang-benang spindel memendek,
kromatid menuju kutub yang berlawanan, membrane sel melekuk pada akhir tahap
anafase.
Menurut Margono (1973), proses mitosis pada akar bawang umumnya terjadi
selama 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang
terus menerus. Pendapat saya mengenai tidak adanya semua fase dalam pengamatan
akar bawang dikarenakan kondisi akar bawang yang sudah tidak baik, pengirisan
akar bawang yang tidak sesuai dengan ketebalan yang diinginkan.

DAFTAR REFERENSI
Crowder, I. V. 1993. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Fried, G. H. 2006. Schaums out Lines Biology Edisi 2. Jakarta: Erlangga.
Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang
Akar Bawang Merah (Alium cepa). Skripsi . Malang: IKIP

You might also like