You are on page 1of 44

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Umum

Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus


searah.Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu
arus bolak-balik.Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak
boleh berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi
peralatan yang dicatu.Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat
popular digunakan dalam rangkaian elektronika, karena bentuknya
sederhana dan penggunaannya sangat luas.
Ada beberapa macam rangkaian dioda, diantaranya :
a. Penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier)
b. Penyearah gelombang penuh (Full-Wave Rectifier)
c. Rangkaian pemotong (Clipper)
d. Rangkaian penjepit (Clamper)
e. Pengganda tegangan (Voltage Multiplier)
Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan
arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan
semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P
dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus
hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Dioda sebenarnya tidak menunjukkan kesearahan hidup dan mati
yang sempurna (benar-benar menghantar saat bisa maju dan menyumbat
pada bias mundur), tetapi mempunyai karakteristik listrik tegangan arus

tak linier kompleks yang bergantung pada teknologi yang digunakan dan
kondisi

penggunaan.Dioda

zener

adalah

dioda

yang

memiliki

karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir kearah yang berlawanan


jika tegangan yang diberikan melampaui batas.Sebuah komponen sangat
berpengaruh dalam suatu rangkaian, baik rangkaian dasar maupun

rangkaian kelas industri.Apabila terjadi kerusakan pada satu komponen


tersebut dapat berpengaruh fatal terhadap sebuah rangkaian, contohnya
komponen dapat terbakar atau rangkaian tidak bekerja.

I.2 Karakteristik Dioda Dan Filter


1. Karakteristik Dioda
Untuk mengetahui karakteristik dioda dapat dilkukan dengan cara
memasang dioda seri dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor.
Dari rangkaian percobaan dioda tersebut dapat di ukur tegangan dioda
dengan variasi sumber tegangan yang diberikan.Rangkaian dasar untuk
mengetahui karakteristik sebuah dioda dapat menggunakan rangkaian
dibawah. Dari rangkaian pengujian tersebut dapat dibuat kurva
karakteristik dioda yang merupakan fungsi dari arus ID, arus yang
melalui dioda, terhadap tegangan VD, beda tegangan antara titik a dan b.
Karakteristik dioda dapat diperoleh dengan mengukur tegangan
dioda (Vab) dan arus yang melalui dioda, yaitu ID. Dapat diubah dengan
dua cara, yaitu mengubah VDD. Bila arus dioda ID kita plotkan terhadap
tegangan dioda Vab, kita peroleh karakteristik dioda. Bila anoda berada
pada tegangan lebih tinggi daripada katoda (VD positif) dioda dikatakan
mendapat bias forward.Bila VD negatip disebut bias reserve atau bias
mundur.
2. Karakteristik Filter

Filter adalah suatu device yang memilih sinyal listrik berdasarkan


pada

frekuensi

dari

sinyal

tersebut.

Filter

akan

melewatkan

gelombang/sinyal listrik pada batasan frekuensi tertentu sehingga apabila


terdapat sinyal/gelombang listrik dengan frekuensi yang lain (tidak
sesuai dengan spesifikasi filter) tidak akan dilewatkan.

Rangkaian filter dapat diaplikasikan secara luas, baik untuk


menyaring sinyal pada frekuensi rendah, frekuensi audio, frekuensi
tinggi, atau pada frekuensi-frekuensi tertentu saja.
Filter aktif digunakan untuk melukiskan suatu kekalang filter yang
terdiri dari unsur aktif dan unsur pasif. Unsur aktifnya biasanya adalah
penguat

oprasi

dan

unsur

pasifnya

adalah

resistor

dan

kondensator.Resistor dan kondensator biasanya dibuat menjadi bagian


dari kalang umpan balik yang dipasang sedemikian rupa sehingga
memberikan karakteristik frekuensi penguat. Filter aktif biasanya adalah
tipe orde kedua atau lebih tinggi, yang berarti terdapat suku 2 atau
pangkat lebih tinggi dalam persamaan yang melukiskanfungsi transfer.
Hal ini memberikan karakteristik sumbat tajam sebesar 12 dB per oktaf
atau lebih, dibandingkan dengan 6 dB per oktaf untuk filter RC
sederhana.
Untuk menyaring sinyal dengan frekuensi tinggi (lebih dari 1 MHz),
biasanya digunakan filter pasif LRC dimana komponennya terdiri dari
induktor (L), resistor (R), dan kapasitor (C), seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini. Namun untuk menyaring sinyal listrik pada rentang
frekuensi yang rendah (1Hz- 1MHz), akan dibutuhkan nilai komponen
induktor yang besar sekali sehingga dalam produksi filter dengan
frekuensi rendah secara komersial sulit untuk dilakukan. Pada kasus ini,
filter aktif dapat menjadi solusi penting. Rangkaian filter aktif
menggunakan

komponen

op-amp

(operational

amplifier)

yang

dikombinasikan dengan beberapa komponen pasif resistor dan kapasitor

sehingga dapat memberikan kinerja filter pada frekuensi rendah sebaik


filter LRC.

I.3 Prinsip Penyearahan


Biasanya, dijumpai dua jenis penyearah yaitu penyearah setengah
gelombang dan penyearah gelombang penuh.
A. Penyearahan Setengah Gelombang
Mengapa disebut dengan penyearah setengah gelombang ?.Itu
karena penyearah ini menghasilkan tegangan dc hanya dalam setengah
periode positif dari satu periode gelombang tegangan masukan dc atau
lebih sederhananya Pada rangkaian penyearah setengah gelombang, arus
listrik akan dialirkan sebesar setengah gelombang.Tegangan setengah
gelombang menghasilkan arus beban satu arah,artinya arus mengalir
hanya satu arah saja.Tegangan tersebut merupakan tegangan dc yang
bergerak naik sampai nilai max dan turun sampai nol dan tetap nol
selama siklus setengah gelombang.

Rangkaian Setengah Gelombang (1)

Rangkaian

di

atas

merupakan

rangkaian

penyearah

yang

menggunakan satu buah dioda. Sesuai dengan prinsip dasar dioda,


idealnya dioda akan berfungsi seperti seuatas kawat pada saat diberi bias
maju dan berfungsi bagaikan saklar terbuka pada saat diberi bias mundur.
Maksud dari bias maju adalah apabila pada terminal anodanya (pangkal
dari symbol panah) diberi catu positif kemudian terminal katodanya
(ujung symbol panah) diberi catu negative. Intinya arus listrik bisa
mengalir apabila searah dengan arah panah, sedangkan jika berlawanan
dengan arah panah maka arus tidak bisa mengalir.
B. Penyearahan Gelombang Penuh
Penyearah gelombang penuh adalah penyearah jembatan yang
menghasilkan tegangan keluaran dc lengkap dalam satu periode dari
tegangan masukan ac.Rangkaian penyearah dengan empat dioda disebut
penyearah jembatan.

Rangkaian Gelombang Penuh Model Jembatan (2)


Penyearah gelombang penuh model jembatan memerlukan empat
buah diode. Dua diode akan berkondusi saat isyarat positif dan dua diode
akan berkonduksi saat isyarat negatif. Untuk model penyearah jembatan
ini kita tidak memerlukan transformator yang memiliki centertap. Seperti ditunjukkan pada gambar diatas, bagian masukan AC
dihubungkan pada sambungan D1-D2 dan yang lainnya pada D3-D4.
Katode D1 dan D3 dihubungkan dengan keluaran positif dan anode D2
dan D4 dihubungkan dengan keluaran negatif(tanah).

Misalkan masukan AC pada titik A berharga positif dan B


berharga negatif, maka diode D1 akan berpanjar maju dan D2 akan
berpanjar mundur. Pada sambungan bawah D4 berpanjar maju dan D3
berpanjar mundur. Pada keadaan ini elektron akan mengalir dari titik B
melalui D4 ke beban , melalaui D1 dan kembali ke titik A. Pada setengah
periode berikutnya titik A menjadi negatif dan titik B menjadi positif.
Pada kondisi ini D2 dan D3 akan berpanjar maju sedangkan D1 dan D4
akan berpanjar mundur. Aliran arus dimulai dari titik A melalui D2, ke
beban, melalui D3 dan kembali ke titik B. Perlu dicatat di sini bahwa
apapun polaritas titik A atau B, arus yang mengalir ke beban tetap pada
arah yang sama.
I.4 Osiloskop
Osiloskop

adalah

alat

ukur

elektronika

yang

berfungsi

memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.


Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katoda, piranti pemancar
elektron memproyeksikan sorotan electron ke layar tabung sinar katoda.
Sorotan electron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam
osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang ulang dari kiri
kekanan pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga
dapat dipelajari.
Fungsi osiloskop adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyelidiki gejala yang bersifat priodik
2. Untuk melihat gelombang kotak dari tegangan
3. Untuk mneganalisis gelombang dan fenomena lain dalam
rangkaian elektronika
4. Dapat melihat amplitude, teganngan, periode, frekwensi dari
sinyal yang tidak diketahui
5. Untuk melihat harga harga momen tegangan dalam bentuk
sinus maupun bukan sinus

6. Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang


berubah ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar.

7. Mengetahui beda fase antara sinyal masukan dan sinyal


keluaran
8. Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal
input.
9. Mengukur

amplitude

modulasi

yang

dihasilkan

oleh

pemancar radio dan generator pembangkit sinyal


10. Mengukur tegangan AC dan DC dan menghitung frekwensi.

I.4.1

Gambar Osiloskop (3)


Pengertian Frekwensi
Frekuensi ialah banyaknya getaran gelombang yang terjadi

dalam waktu satu detik.


Rumus Frekwensi
F=

Dimana
F
T
I.4.2

1
T
:
=
=

Frekwensi (Hz/Hertz)
Waktu (s/sekon)

Pengertian Amplitudo

Amplitudo adalah besarnya perubahan variabel berosilasi


dengan masing-masing osilasi dalam suatu sistem berosilasi.Sebagai
contoh, gelombang suara di udara adalah osilasi dalam tekanan atmosfer
dan amplitudo sebanding dengan perubahan tekanan selama satu
osilasi.Jika sebuah variabel mengalami osilasi biasa, dan grafik sistem ini
digambar dengan variabel berosilasi sebagai sumbu vertikal dan waktu
sebagai sumbu horisontal, amplitudo secara visual diwakili oleh jarak
vertikal antara ekstrem kurva dan nilai keseimbangan.Amplitudo
merupakan

pengukuran

skalar

magnitudo

ayunan

suatu

gelombang.Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh dari


garis keseimbangan dalam gelombang sinusoidal.
I.4.3

Pengertian Time/Div
Time/Div adalah tombol fungsional dalam osiloskop yang

berfungsi untuk menentukan nilai sweep tie pada tiap divisi Y layar CRT.
Tombol ini dapat diatur dari range 0,5 S/Div sampai 0,2 S/Div.
I.4.4

Pengertian Volt/Div
Volt/Div adalah tombol fungsional dalam osiloskop yang

berfungsi untuk mengeluarkan tegangan AC, mengatur nilai tegangan


yang diwakili oleh suatu Div dilayar. Tombol ini dapat diatur dari 5
mV/Div sampai 20 V/Div.
I.5 Multitester Digital
Multitester digital atau multimeter digital adalah sebuah alat ukur
yang hasil pembacaannya berupa digit angka.
Multimeter berfungsi untuk :
1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC

4. Mengukur nilai hambatan sbuah resistor


5. Mengecek hubung singkat/koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek diode led dan dioda zener
9. Mengecek inductor
10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)

Multimeter digital

mempunyai keuntungan pada ketelitian

pengukuan, biasanya sampai 3 6 angka dibelakang koma. Multimeter


digital mempunyai bacaan ujiannya lebih tepat jika dibandingkan dengan
multimeter analog, sehingga multimeter digital di khususkan untuk
mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara
mendetail sesuai denga besaran yang diinginkan.
Cara menggunakan multimeter digital hamper sama dengan
multimeter analog, hanya saja lebih sederhana dan lebih cermat daam
nenunjukan hasil ukurannya karena menggunakan diplay 4 digit sehingga
mudah membaca dan memakainya.
Cara menggunakannya :
1. Putar skala/sklar pemilih pada posisi skala yang kita
inginkan setelah alat ukur siap dipakai.
2. Hubungkan probenya ke komponen yang akan kita ukur
setelah disambungkan dengan alat ukur.
3. Catat angka yang tertera pada multimeter digital
4. Penyambungan probe tidak lagi menjadi prinsip sekalipun
probenya terpasang terbalik, karena display dapat member
tahu.

I.6 Bentuk bentuk gelombang


Gelombang secara umum lebih dikenal dengan sebutan sinyal.
Sinyal adalah besaran listrik yang memiliki ampitudo, periode dan
frekuensi. Masing-masing bentuk gelombang ini dapat dikonversi ke
bentuk gelombang yang lain dengan suatu rangkaian khusus. Gelombang
atau sinyal yang sering digunakan dalam bidang audio berupa sinyal
sinus.
1. Gelombang Sinus
Gelombang sinusioda merupakan gelombang dasar yang salah
satunya dihasilkan dari putaran generator. Disebut gelombang sinus
karena berbentuk grafik persamaan sinusoida. Sumber suara atau bunyi
dari alam jika dikonversi ke sinyal listrik dan dilihat dengan osiloskop
juga berbentuk gelombang sinus.

Gambar Gelombang sinus hasil pemrosesan penguat (4)

Gambar Proses Digital to Analog Converter (5)

2. Gelombang Kotak

Square wave atau gelombang kotak banyak dikenal dalam sistem


digital. Sinyal atau gelombang jenis ini dapat dikonversi ke bentuk sinus
dengan mengguakan sistem ADC (Analog to Digital Converter).

Gambar Proses Analog to Digital Converter (6)


3. Gelombang Gigi Gergaji
Sawtooth Wave adalah gelombang gigi gergaji. Gelombang ini
dapat dihasilkan dari gelombang sinusoida dengan rangkaian khusus.
Pada sistem audio sinyal ini jarang digunakan. Penggunaan gelombang
ini biasanya pada bagian penguat vertikal dari system penerima televisi
hitam-putih maupun televisi berwarna.

Gambar Proses Penguat integrator menghasilkan sinyal segitiga (7)

I.7 Dioda
1. Dioda Zener
Dioda yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik
mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan
melampaui batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan
Zener".Ini berlainan dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus
listrik ke satu arah.
Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk
mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah
tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan operasional, diode
biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang
menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan
dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan
arah gambar panah), diode ini akan memberikan tegangan jatuh (drop
voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk diode silikon. Tegangan jatuh
ini tergantung dari jenis diodanya

Simbol Dioda Zener (8)

2. Dioda Germanium
Unsur kimia dengan simbol Ge dan nomor atom 32. Germanium
adalah metaloid berkilau, keras, berwarna abu-abu keputihan dalam
golongan karbon, secara kimiawi bersifat sama dengan unsur
segolongannya

timah

dan

silikon.

Germanium

murni

adalah

semikonduktor, dengan penampilan hampir sama dengan unsur silikon.


Germanium, sama halnya dengan silikon, secara alamiah bereaksi dan
membentuk senyawa kompleks dengan oksigen di alam. Berkebalikan
dengan silikon, germanium terlalu reaktif untuk ditemukan secara alami
di Bumi dalam bentuk bebasnya.

Simbol Dioda Germanium (9)


3. Dioda Silikon
Suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si
dan nomor atom 14.Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik.Unsur
kimia ini ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius. Silikon merupakan unsur
metaloidtetravalensi, bersifat lebih tidak reaktif daripada karbon (unsur
nonlogam yang tepat berada di atasnya pada tabel periodik, tapi lebih
reaktif daripada germanium, metaloid yang berada persis di bawahnya
pada tabel periodik. silikon sifat-sifat fisiknya lebih mirip dengan karbon
dan boron.

Simbol Dioda Germanium (10)

I.7.1

Piece Wise Linier Model

The piecewise linear Model diode adalah model yang sama


ditemukan

di

Simscape

Dioda

blok,

dengan

penambahan

persimpangan kapasitansi tetap.Jika tegangan maju dioda melebihi nilai


yang ditentukan dalam parameter tegangan Teruskan, dioda berperilaku
sebagai resistor linear dengan perlawanan yang ditentukan dalam
parameter perlawanan On.Jika tidak, dioda berperilaku sebagai resistor
linear dengan konduktansi kecil ditentukan dalam parameter konduktansi
Off.Nol tegangan hasil dioda nol arus yang mengalir.

Grafik Piece Wise Linier Model (11)


I.7.2

Ideal Model

Model Dioda Ideal memiliki karakteristik seperti pada tabel


dibawah ini :
Kondisi
Open

Closed

Karaktiristik
a. Infinitive Resistansi Sehingga
Arus nol
b. Tegangan penuh pada kaki
dioda
a. Resistensi nol sehingga arus
Max
b. Tegangan nol pada kaki dioda

Pada model ini, suatu dioda berlaku sebagai konduktor yang


sempurna (bertegangan nol) bila diberi forward biased dan berlaku
sebagai isolatif yang sempurna (berarus nol) bila diberi reverse biased.
Dalam istilah rangkaian, dioda berlaku seperti saklar (swithc), bila diberi
forward biased ia bertindak sebagai saklar tertutup (ON), dan bertindak
seperti saklar terbuka (OFF) bila diberi reverse biased. Model ini sangat
ekstrim, sehingga untuk kondisi-kondisi tertentu, diperlukan model yang
lebih baik lagi.

Grafik Ideal Model (12)


I.7.3

Simplified Model
Simplified model adalah salah satu cara untuk menganalisis

rangakaian diode untuk diode silicon.

Simplified Model (13)

BAB II
PERCOBAAN DIODA PENYEARAH

II.1

Teori Singkat
Filter adalah suatu device yang memiliki sinyal listrik berdasarkan

pada frekwensi sinyal tersebut. Filter akan melewatkan gelombang/sinyal


listrik pada batasan frekwensi tertentu, sehingga apabila dapat
sinyal/gelombang listrik dengan frekwensi yang lain (tidak sesuai dengan
spesifikasi filter) tidak akan terkuatkan. Rangkaian filter dapat
diaplikasikan secara luas, baik untuk menyaring sinyal pada frekwensi
rendah, frekkwensi audio, frekwensi tinggi, atau pada frekwensi tertentu
saja.
Filter aktif digunakan untuk melukiskan suatu komponen filter
yang terdiri dari unsur aktif dan unsur negatif. Unsur aktif biasanya
adalah penguat operasi, dan unsur pasif adalah resistor dan kondensator.
Dan ini biasanya dibuat menjadai bagian dari kalang umpan balik yang
dipasang sedemikian rupa sehingga memberikan karakteristik frekwensi
penguat. Filter aktif biasanya adalah tipe berorde dua atau lebih tinggi
dalam persamaan yang melakukan fungsi transfer. Hal ini memberikan
karakteristik

sumbat

tajam

sebesar

12dB

peroktaf

atau

lebih

dibandingkan dengan 6 dB peroktaf untuk filter Rc sederhana.


II.2

Tujuan Percobaan
1. Dapat memahami karakteristik diode zener
2. Dapat mempelajari penggunaan dan fungsi dari osiloskop
3. Dapat melihat prinsip penyearah dari AC ke DC
4. Dapat mempelajari rangkaian filter yang biasa digunakan
pada sumber tegangan DC
5. Dapat mengetahui karakteristik hasil gelombang dari diode.

II.3

Peralatan Percobaan Dan Fungsinya

Kit Praktikum

Berfungsi sebagai alat


pecobaan yang diuji

Osiloskop

Berfungsi untuk mengukur


nilai frekwensi, perioda,
tegangan, arus, amplitude dan
besaran pendukung

Function Generator

Berfungsi untuk membangkitkan


sinyal frekwensi

Catu Daya
Berfungsi memberikan
Berfungsi
Berfungsisebagai
untuk
tegangan AC dan DC pada
penghubung
osiloskop
ke
menghubungkan
antara
Berfungsi
kit praktikum
untuk mengukur
rangkaian
terminal
yangpercobaan
satu dengan
besaran arus, tegangan, dan
Kabel
Multitester
Kabel
Penghubung
Probe
Digital
terminal
yang
lainnya
tahanan pada rangkaian

1.

II.4
Rangkaian Percobaan
Rangkaian Percobaan Dioda Germanium
A

J5

Dg

J6

Ds

J7

Dz

B
2.

GND

Rangkaian Percobaan Dioda Silikon


A

J5

Dg
B

J6

Ds

J7

GND

Dz
X

3. Rangkaian Percobaan Dioda Zener


A

J5

Dg

J6

Ds

J7

GND

Dz

II.5
Prosedur Percobaan
A. Percobaan Dioda Germanium
1. Menghubngkan sumber tegangan AC ke terminal A dan B
2. Menghubungkan J5 (Junction 5)
3. Menghubungkan slot X dan Y pada osiloskop
4. Mencatat hasil pengamatan
B. Percobaan Dioda Silikon
1. Menghubngkan sumber tegangan AC ke terminal A dan B
2. Menghubungkan J6 (Junction 6)
3. Menghubungkan slot X dan Y pada osiloskop
4. Mencatat hasil pengamatan
C. Percobaan Dioda Zener
1. Menghubngkan sumber tegangan AC ke terminal A dan B
2. Menghubungkan J7 (Junction 7)
3. Menghubungkan slot X dan Y pada osiloskop
4. Mencatat hasil pengamatan

II.6

Data Hasil Percobaan

Percobaan Dioda Germanium

Volt

Time/Div

Volt/Div

Tosc

Vosc

50 s

9,99 V

5V

50,33 Hz 0,0199 s 0,00398 199800

Percobaan Dioda Silicon

Volt
9,99 V

Time/Div
50 s

Volt/Div
F
T
Tosc
Vosc
5V
50,22 Hz 0,0199 s 0,00398 199800

Percobaan Dioda Zener

Volt
Time/Div
9,99 V
50 s
Modul :
Kelompok
Nama
:

Volt/Div
F
T
Tosc
Vosc
5V
50,32 Hz 0,0199 s 0,00398 199800

Karakteristik Dioda dan Filter


:
CM
1.
Nino Wananda (1407220065)
2.
Joko Sugianto (1407220073)
3.
Agung Sasongko (1407220074)
4.
Supratomo (1407220114)
5.
Rahmad Syair (1407220031)

Diketahui
Asisten Laboraturium

(M. IRHAM MAHYAN. ST)

II.7 Analisa Data


Percobaan Dioda Germanium
1. Diketahui : F
=
50,33 Hz
Volt/Div
=
Time/Div
=
Volt
=
Ditanya

a.

5V
50 s =
9,99 V

=..?

0,00005 s

Jawab

b.

Tosc

=..?

c.

Vosc

=..?

a. T

b. Tosc

1
F

1
50,33 Hz

T
Volt /

0,0199 s

0,0199 s
5V

9,99 V
0,00005 s

0,00398
c. Vosc

199800
Percobaan Dioda Silikon
1. Diketahui : F

Ditanya

V
Time /

Jawab

a. T

b. Tosc

0,00398

=
50,22 Hz
Volt/Div
=
Time/Div
=
Volt
=

5V
50 s =
9,99 V

a.

=..?

b.

Tosc

=..?

c.

Vosc

=..?

1
F

1
50,22 Hz

T
Volt /

0,0199 s
5V

0,00005 s

0,0199 s

c. Vosc

V
Time /

199800
Percobaan Dioda Zener
1. Diketahui : F

Ditanya

Jawab

=
50,32 Hz
Volt/Div
=
Time/Div
=
Volt
=

9,99 V
0,00005 s

5V
50 s =
9,99 V

a.

=..?

b.

Tosc

=..?

c.

Vosc

=..?

0,00005 s

a. T

b. Tosc

1
F

1
50,32 Hz

0,0199 s

T
Volt /

0,0199 s
5V

V
Time /

9,99 V
0,00005 s

0,00398
c. Vosc
199800

Grafik Hasil Percobaan


A. Grafik Percobaan Dioda Germanium

Volt

9,99 V

Time/Div

50 s

Volt/Div

5V

50,33 Hz

0,0199 s

Tosc

0,00398

Vosc

199800

Volt

9,99 V

Time/Div

50 s

Volt/Div

5V

50,22 Hz

0,0199 s

Tosc

0,00398

Vosc

199800

Volt

9,99 V

Time/Div

50 s

Volt/Div

5V

50,33 Hz

0,0199 s

Tosc

0,00398

Vosc

199800

B. Grafik Percobaan Dioda Silikon

C. Grafik Percobaan Dioda Zener

II.8

Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :
1. Pada nilai tegangan yang sama, nilai Time/Div dan Volt/Div
akan sama.
2. Frekwensi pada masing masing diode tidak jauh berbeda
3. Nilai Tosc dan Vosc pada masing masing diode
(germanium, silicon, zener) adalah sama

BAB III
PERCOBAAN PENYEARAH DAN FILTER

III.1.

Teori Singkat
Penggunaan diode yang paling umum adalah menyearahkan

tegangan AC menjadi DC. Analisis penyearahan gelombang penuh


dengan filter C dapat dibaca dan dilihat pada buku karangan Nilman dan
Halkins, Integrated Elektronics.

VDC

Vm

Idc
)
dan
4.f .C

R0

1
)
4.f .C

Dimana :

Vm
F
C

=
=
=

tegangan puncak maksimum dalam sinyal AC


Frekwensi dala sinyal AC
Nilai kapasitor yang terpasang dan berfungsi
sebagai filter
Tegangan DC ideal merupakan tegangan yang memiliki nilai R0

= 0. Dari persamaan terlihat bahwa koneksi ini dipenuhi dengan


memasang kapasitor sebesar mungkin sehingga nilai yang dihasilkan V DC
=Vm. Proses penyearahan menghasilkan tegangan DC yang masih
mengandung riak atau ripel, yaitu teganga AC kecil yang menumpang
diatas ripel serendah mungkin. Dalam percobaan ini kita akan mencari
nilai tahanan keluaran rangkaian sumber tegangan DC, R 0 dan
membandingkan R0 berbagai bentuk filter dan melihat pengaruh
pembesaran ada besar tegangan ripel .

III.2.

Tujuan Percobaan
1. Dapat memahami karakteristik diode zener
2. Dapat mempelajari penggunaan dan fungsi dari osiloskop
3. Dapat melihat prinsip penyearah dari AC ke DC
4. Dapat mempelajari rangkaian filter yang biasa digunakan
pada sumber tegangan DC
5. Dapat mengetahui karakteristik hasil gelombang dari diode.

III.3.

Peralatan Percobaan Dan Fungsinya

Kit Praktikum

Berfungsi sebagai alat


pecobaan yang diuji

Osiloskop

Berfungsi untuk mengukur


nilai frekwensi, perioda,
tegangan, arus, amplitude dan
besaran pendukung

Function Generator

Berfungsi untuk membangkitkan


sinyal frekwensi

Catu Daya
Berfungsi memberikan
tegangan AC dan DC pada
kit praktikum

Multitester Digital
Berfungsi untuk mengukur
besaran arus, tegangan, dan
tahanan pada rangkaian
percobaan

Kabel Penghubung
Berfungsi untuk
menghubungkan antara
terminal yang satu dengan
terminal yang lainnya

Kabel Probe
Berfungsi sebagai
penghubung osiloskop ke
rangkaian percobaan

III.4.

Rangkaian Percobaan

V1
R1
D4

D1
J1
J7

D3

J2

J6

D2
C1

V2
D

G1

C2

J5
L

C3

J4
C4
G2

III.5.
Prosedur Percobaan
1. Ch2 Menghubungkan V1 dan V2 ke sumber AC
2. Menghubungkan J7
3. Menghubungkan dengan rangkaian percobaan 1
4. Menghubungkan C1 + C2 pada percobaan 2
5. Menghubungkan C1 + C2 + C3 pada percobaan 3
6. Menghubungkan J1 pada percobaan resistor
7. Menghubungkan J2 pada perobaan inductor
8. Menghubungkan V1 dan V2 yang terhubung dengan diode
pada osiloskop Ch 1
9. Menghubungkan G1 dan G2 pada osiloskop

III.6. Data Hasil Percobaan


1. Percobaan Pada Resistor
Volt
9,99 V

Time/Div Volt/Div
5 mS

C1
F

5V

50,32 Hz 0,0199 s
C1 + C2
Volt Time/Div Volt/Div
F
T
9,99 V
5 mS
5V
50,37 Hz 0,0199 s
C1 + C2 + C3
Volt Time/Div Volt/Div
F
T
9,99 V
5 mS
5V
50,30 Hz 0,0199 s

Tosc

Vosc

0,0398

1998

Tosc
0,0398

Vosc
1998

Tosc
0,0398

Vosc
1998

Tosc

Vosc

0,0398

1998

Tosc
0,0398

Vosc
1998

Tosc
0,0398

Vosc
1998

2. Perobaan Pada Induktor


Volt
9,99 V

Time/Div Volt/Div
5 mS

5V

C1
F

50,39 Hz 0,0199 s
C1 + C2
Volt Time/Div Volt/Div
F
T
9,99 V
5 mS
5V
50,31 Hz 0,0199 s
C1 + C2 + C3
Volt Time/Div Volt/Div
F
T
9,99 V
5 mS
5V
50,36 Hz 0,0199 s

Modul

Karakteristik Dioda Dan Filter

Kelompok

CM

Nama

1.

Nino Wananda (1407220065)

2.

Joko Sugianto (1407220073)

3.

Agung Sasongko (1407220074)

4.

Rahmad Syair (1407220031)

5.

Supratomo (1407220114)

Diketahui
Asisten Laboraturium

(M. IRHAM MAHYAN. ST)

III.7. Analisa Data


Percobaan Pada Resistor
Pada C1
1. Diketahui : F

Ditanya

Jawab

a. T

=
50,32 Hz
Volt/Div
=
Time/Div
=
Volt
=

5V
5 ms =
9,99 V

a.

=..?

b.

Tosc

=..?

c.

Vosc

=..?

1
F

1
50,32 Hz

T
Volt /

0,0199 s
5V

V
Time /

9,99 V
0,005 s

1998
Pada C1 + C2
Diketahui : F
=
50,37 Hz
Volt/Div
=
Time/Div
=
Volt
=

5V
5 ms =
9,99 V

b. Tosc

0,005 s

0,0199 s

0,00398
c. Vosc

2.

Ditanya

Jawab

a.

=..?

b.

Tosc

=..?

c.

Vosc

=..?

0,005 s

a. T

b. Tosc

1
F

1
50,37 Hz

T
Volt /

0,0199 s
5V

9,99 V
0,005 s

1998
Pada C1 + C2 + C3
Diketahui : F
=
50,30 Hz
Volt/Div
=
Time/Div
=
Volt
=

5V
5 ms =
9,99 V

0,0199 s

0,00398
c. Vosc

3.

Ditanya

Jawab

a. T

b. Tosc

V
Time /

a.

=..?

b.

Tosc

=..?

c.

Vosc

=..?

1
F

1
50,30 Hz

T
Volt /

0,0199 s
5V

V
Time /

9,99 V
0,005 s

0,005 s

0,0199 s

0,00398
c. Vosc
1998

Percobaan Pada Induktor


Pada C1
1. Diketahui : F
=
50,34 Hz
Volt/Div
=
Time/Div
=
Volt
=
Ditanya

Jawab

5V
5 ms =
9,99 V

a.

=..?

b.

Tosc

=..?

c.

Vosc

=..?

0,005 s

a. T

b. Tosc

1
F

1
50,34 Hz

T
Volt /

0,0199 s
5V

V
Time /

9,99 V
0,005 s

1998
Pada C1 + C2
Diketahui : F
=
50,31 Hz
Volt/Div
=
Time/Div
=
Volt
=

5V
5 ms =
9,99 V

0,0199 s

0,00398
c. Vosc

2.

Ditanya

a.

=..?

b.

Tosc

=..?

c.

Vosc

=..?

0,005 s

Jawab

a. T

b. Tosc

1
F

1
50,31 Hz

T
Volt /

0,0199 s
5V

9,99 V
0,005 s

1998
Pada C1 + C2 + C3
Diketahui : F
=
50,36 Hz
Volt/Div
=
Time/Div
=
Volt
=

5V
5 ms =
9,99 V

0,0199 s

0,00398
c. Vosc

3.

Ditanya

Jawab

a. T

b. Tosc

V
Time /

a.

=..?

b.

Tosc

=..?

c.

Vosc

=..?

1
F

1
50,3 6 Hz

T
Volt /

0,0199 s
5V

V
Time /

9,99 V
0,005 s

0,005 s

0,0199 s

0,00398
c. Vosc
1998

Grafik Hasil Percobaan


A. Grafik Percobaan Resistor

C1

C1 + C2

Volt

9,99 V

Time/Div

5 ms

Volt/Div

5V

50,32 Hz

0,0199 s

Tosc

0,0398

Vosc

1998

Volt

9,99 V

Time/Div

5 ms

Volt/Div

5V

50,37 Hz

0,0199 s

Tosc

0,0398

Vosc

1998

Volt

9,99 V

Time/Div

5 ms

Volt/Div

5V

50,30 Hz

0,0199 s

Tosc

0,0398

Vosc

1998

C1 + C2 + C3

B. Grafik Percobaan Induktor

C1

C1 + C2

Volt

9,99 V

Time/Div

5 ms

Volt/Div

5V

50,34 Hz

0,0199 s

Tosc

0,0398

Vosc

1998

Volt

9,99 V

Time/Div

5 ms

Volt/Div

5V

50,31 Hz

0,0199 s

Tosc

0,0398

Vosc

1998

Volt

9,99 V

Time/Div

5 ms

Volt/Div

5V

50,36 Hz

0,0199 s

Tosc

0,0398

Vosc

1998

C1 + C2 + C3

III.8.

Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :
1. Dengan menambah kapasitor, sinyal listrik output, riaknya
semakin lama semakin mengecil
2. Nilai Tosc bergantung pada perioda (T) dan Volt/Div
3. Nilai Vosc bergantung pada nilai tegangan masuk (V) dan
Time/Div
4. Pada percobaan resistor, sinyal listrik output sama sekali
tidak ada perubahan

BAB IV
TUGAS

IV.1
Soal Soal Tugas
1. Terangakan dengan jelas teori dari rangkaian dioda
2. Tuliskan pengertian definisi dan fungsi dari dioda, resistor dan
kapasitor
3. Apa perbedaan penyearah penuh pada dua dioda dengan
penyearah jembatan
4. Apa perbedaan utama karakteristik dari masing-masing dioda
IDC
5. Dilihat dari persamaan Vdc = Vm [ 4. f .C ], maka bagaimana
cara agar nilai Vdc = Vm. Jelaskan pendapat anda
Jawaban
1. Teori dasar rangkaian dioda adalah arus sinyal AC yang
berbentuk sinusoidal

yang dilewatkan melalui sebuah

dioda akan disearahkan menghasilkan sinyal positif saja


atau sinyal negatif saja yang dinamakan sinyal DC
bergelombang. Sinyal hanya setengah saja tergantung dari
arah dioda yang dipasang, jika sinyal input AC masuk
pada kaki positifnya sajabegitu juga sebaliknya, sehingga
jika dibutuhkan sinyal output penuh diperlukan dua buah
dioda yang diberi input 2 sinyal AC yang berbeda phasa
1800 itulah prinsip dasar rangkaian diode
2. Definisi dioda adalah komponen aktif yang memiliki 2
kutub dan bersifat semikonduktor .
Fungsi dioda yaitu :
- sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge
-Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener

-Sebagai pengaman atau sekring dan banyak lagi sesuai


jenis diodanya
Definisi resistor adalah salah satu komponen elektronika yang
berfungsi sebagai penahahan arus yang mengalir dalam suatu
rangakaian dan berupa terminal dua Komponen elektronik yang
menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding lurus
dengan arus listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum
Ohm. ( V = I x R )
Definisi kapasitor adalah komponen elektronika yang mampu
menyimpan muatan listrik. Yang fungsinya menyimpan muatan
lisrik / elektron yang dsebut dengan kapasitansi.
3. Penyearah gelombang penuh adalah sistem penyearahan
yang menyearahkan semua siklus gelombang sinus
menggunakan dua blok dioda ( satu blok dioda berupa
satu atau beberapa dioda yang diparalel ) yang bekeja
secara komplenen. Sedangkan penyearah jembatan
adalah sebuah penyearah yang menggunakan 4 buah dioda
yang disusun model jembatan
4. Karakteristik dari perbedaan dioda adalah dari bentuk
komponennya dan fungsinya masing-masing
5. Pendapat saya , agar nilai VDC = Vm maka pertama kita
harus mmenuhi syarat tegangan DC ideal yang memiliki
nilai tahanan = 0. Apabila syarat tersebut telah terpenuhi,
maka langkah selanjutnya adalah dengan memasang
kapasitansi

sebesar

menghasilkan nilai VDC = Vm

mungkin

sehingga

akan

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Bila dibandingkan antara penyearah setengah gelombang
dan gelombang penuh, maka bentuk gelombang tegangan
ripple yang dihasilkan akan lebih baik (rata) pada
penyearah gelombang penuh.
2. Banyaknya dioda yang digunakan juga akan membuat
gelombang tegangan ripple lebih baik (rata).
3. Semakin besar tahanan RL maka tegangan yang dihasilkan
juga kurang rata, tetapi bila ditambah dengan filter (C)
maka riak-riak yang dihasilkan akan semakin kecil
(tegangan lebih rata)
V.2 Saran
1. Saran saya selaku peserta praktikum adalah agar alat alat praktikum
dilengkapi dan diganti dengan yang baru, karena alat praktikum yang
sekarang sudah tidak layak pakai
2. Materi praktikum sebaiknya diperdalam lagi agar dapat menambah
wawasan peserta praktikum
3. Didalam modul percobaan agar dicantumkan kerangka penyusunan
laporan, agar peserta praktikum dapat mengerti dalam menyusun
laporan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Bishop, Owen 2002 Dasar Dasar Elektronika Jakarta :

Erlangga
Sutrisno,

Bandung : penerbit ITB


Tooley, Mike 2002 Rangkaian Elektronika prinsip dan

aplikasi edisi kedua, jakarat : erlangga


https://widiya08.blogspot.com
/2011/09/pengertian

rangkaian diode.html
http://metode ilmiah.com/fungsi komponen diode
http://www.slideshare .net /lisamariyua/pengertian dan fungsi

diode
https://id.wikipedia .org/wiki/osiloskop
https://faiksmki. Wordpress.com/2014/11/10/pengenalan

osiloskop
www.academia.edu /11797048/pengukuran dengan osiloskop
http://id.wikipedia.org /wiki. Frekwensi
Desnantara.blogspot.com /frekwensi perioda-amplitudo-

panjang.html
www.virtual osiloskop.com/time/div- wheel/volt/div

1985

elektronika

teori

dan

penerapannya

dan

You might also like