You are on page 1of 186
Buku Pegangan IImu Pengetahuan KOSMETIK Dr. Retno Iswari Tranggono, SpKK Dra. Fatma Latifah, Apt. Editor: Joshita Djajadisastra, Pharm., MS, Ph.D. BUKU PEGANGAN ILMU PENGETAHUAN KOSMETIK Dr. Retno Iswari Tranggono, SpKK Dra. Fatma Latifah, Apt. Editor: Joshita Djajadisastra, Pharm., MS., Ph.D. GM 203 07.008 Desain Sampul: © 2007, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Ji. Palmerah Barat 33-37, Jakarta 10270 Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Anggota IKAPI, Jakarta 2007. Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. ISBN-10: 979-22-2766-0 ISBN-13: 978-979-22-2766-6 Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan Daftar Isi Prakata xi Bab | PENGANTAR KOsMETOLOGI 1 L._Pendahuluan a 2. Sejarah Kosmetik 4 3. Sejarah Kosmetologi Medik di Indonesia 5 4. Kosmetik, Obat dan Medicated Cosmetics 6 5. Penggolongan Kosmetik z Bab 2 Kosmetik pan Kuurr 9 A. Anatomi dan Fisiologi Kulit ll 1. Struktur dan Fungsi Kulit lL - Gambaran Umum Kulit ll ~ Keratinisasi 13 ~ Susunan Kimia Kulit dan Keratin 13 ~ Susunan Pokok Kimia Protein 14 - Empat Tipe Ikatan dalam Keratin 15 -Kelenjar Keringat dan Perspirasi 16 - Kelenjar Sebasea dan Sebum 16 - Pembuluh Darah 17 - Limfe dan Saraf 17 2. Fisiologi dan Biokimia Kulit 18 - Pernapasan Kulit 18 - Mantel Asam Kulit 19 - Fungsi Mantel Asam Kulit 20 - Mantel Lemak Kulit 21 - Sistem Pengaturan Air Kulit 23 - Permeabilitas dan Penetrasi Kulit 25 3. Fungsi Biologik Kulit 26 - Proteksi 26 - Thermoregulasi 26 - Persepsi Sensori 26 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ty Vii Dattar tet ye 6. Kosmetik Pengampelas/Penipis Kulit 67 7. Kosmetik Pembersih Rambut dan Kulit Kepala 68 B. Kosmetik Pelembab dan Pelindung 75 1. Kosmetik Pelembab 75 2. Mengapa Kulit Perlu Dilembabkan? 76 3. Faktor yang Menyebabkan Dehidrasi Kulit 77 4, Macam-macam Kosmetik Pelembab Kulit 78 5, Kosmetik Pelindung 81 6. Preparat untuk Melindungi Kulit dari Radiasi Sinar Ultraviolet Matahari 7. Preparat yang Melindungi Kulit dari Kelukaan secara Mekanis 87 C. Kosmetik Dekoratif 90 1. Pembagian Kosmetik Dekoratif 90 2. Peranan Zat Pewarna dalam Kosmetik Dekoratif 91 3. Perona Pipi 93 4. Eye Shadow 96 5. Maskara 97 6. Pensil Alis 99 7. Lipstik 100 8. Cat Kuku 103 9. Bedak 104 10 Krim Dasar Bedak 106 11. Alas Bedak 108 12. Tata Rias Penutup Garis-Garis Keriput 112 13. Kosmetik Dekoratif untuk Rambut 113 Bab 5 Kosmetik Medik 115 1. Pendahuluen 117 2. Bahan Aktif 118 3. Bahan Kompleks yang Mengandung Bahan Aktif 125 4, Bahan Kompleks Alam secara Individual 126 5. Persyaratan Bagi Kosmetik Pengobatan 128 6. Preparat Khusus 129 7. Sistem Pengantaran 134 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. wee mee Buku Pecancan lumu Penoeranuan Koamerik xii akan perlunya suatu buku pegangan bagi para mahasiswa, saya memutusken un- tuk menyusun Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik ini. Buku ini ditujukan untuk para dokter dan mahasiswa yang memiliki kepen- tingan dalam bidang kosmetik, serta pembaca yang memiliki sedikit atau bahkan sama sekali tidak memiliki latar belakang ilmu pengetahuan sains yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan kosmetik. Mereka ini adalah orang-orang yang ingin mengetahui dan mempelajari tentang dasar ilmu pengetahuan kosmetik yang diaplikasikan terhadap organ kulit yang hidup dan sangat kompleks, di mana kosmetik tersebut dapat memperbaiki fisiologi dan biologi kulit. Para pembaca ini juga mungkin ingin mengetahui akibat buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian kosmetik yang tidak aman. Buku ini memberikan sebuah wacana khusus yang menekankan teknologi kosmetik, yang juga menjadi tuntutan masyarakat yang semakin sadar bahwa kosmetik hendaknya tidak hanya memperbaiki penampilan fisik tetapi juga memperbaiki fungsi-fungsi kulit. Buku ini dapat membantu para mahasiswa serta pembaca untuk mengetahui antara lain: 1. Kulit dan hubungannya dengan kosmetik. 2. Anatomi dan fisiologi kulit (kulit & adneksanya, rambut, fisiologi dan melanogenesis) Reaksi kulit terhadap kosmetik. Penyiapan kosmetik (kosmetik pembersih, pelembab dan pelindung, serta dekoratif). Kosmetik Medik. Aspek mikrobiologi kosmetik dan pengawetan kosmetik. Uji keamanan kosmetik dan tes potensi iritasi pada kulit. Bagaimana memproduksi kosmetik. 9. Ringkasan C.P.K.B sebagai pedoman kontrol kualitas. aw SPN Aw Di sini saya juga memberi ilustrasi Struktur Kulit, Tabel pH-Kulit, Mantel Asam Kulit, Distribusi Melanin dan lain-lain. Saya menyadari bahwa buku ini masih memiliki kekurangan. Karena itu saya akan terus belajar dan menggali lebih dalam lagi untuk pengembangan buku ini. Insya Allah. Penulis, DR. Retno IS. Tranggono, SpKK aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ues Va 3 Pengantar Kosmetologi |. Pendahuluan Kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pema- kaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan. Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar- besaran pada abad ke-20 (Wall, Jellinek, 1970). Kosmetik menjadi salah satu bagian dunia usaha, Bahkan sekarang teknologi kosmetik begitu maju dan meru- pakan paduan antara kosmetik dan obat (pharmaceutical) atau yang disebut kosmetik medik (cosmeceuticals). Tidak dapat disangkal lagi bahwa produk kosmetik sangat diperlukan oleh manusia, baik laki-laki maupun perempuan, sejak lahir hingga saat meninggalkan dunia ini, Produk-produk itu dipakai secara berulang setiap hari dan di seluruh tubuh, mulai dari rambut sampai ujung kaki, sehingga diperlukan persyaratan aman untuk dipakai Banyak profesi dari berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan kosmetik, seperti: + Dalam profesi kedokteran terdapat ahli bedah plastik, dokter gigi, dan dokter ahli kulit. Yang terakhir disebutkan ini melihat kosmetik sebagai produk untuk mencegah kerusakan kulit (untuk perawatan) maupun sebagai produk yang dapat menimbulkan kerusakan kulit. « Ahli biologi dan fisiologi, yang mempelajari struktur kulit, rambut, gigi, serta proses yang terjadi di dalamnya. Ahki mikrobiologi, yang meneliti masalah pengawetan kosmetik. Ahli kimia organik, yang mengembangkan bahan dasar dan bahan baru untuk industri kosmetik. * Ahli kimia fisika, yang mempelajari sifat dan perilaku emulsi serta surfaktan. + Abii farmasi dan kimia kosmetik (di Indonesia) yang bertanggung jawab atas penyiapan produk-produk kosmetik dan pengembangan produk baru untuk industri kosmetik. Abli penata rambut dan kecantikan, yang mengaplikasikan produk kosmetik untuk pelanggannya. Istilah kosmetik telah dipakai oleh banyak kelompok profesi yang berbeda, sehingga pengertian kosmetik itu sendiri menjadi begitu luas dan tidak jelas. Istilah kosmetologi sudah digunakan sejak tahun 1940 di Inggris, Prancis, dan Jerman. Istilah itu tidak sama artinya bagi tiap profesi yang menggunakannya. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. use 7 Pengantar Koemetolog! secara positif, namun bukan obat. Pada tahun 1982 Faust mengemukakan istilah "Medicated Cosmetics”. Untuk memperbaiki dan mempertahankan kesehatan kulit diperlukan jenis kosmetik tertentu—bukan hanya obat. Selama kosmetik tersebut tidak mengan- dung bahan berbahaya yang secara farmakologis aktif mempengaruhi kulit, peng- gunaan kosmetik jenis ini menguntungkan dan bermanfaat untuk kulit itu sendiri Contoh: preparat antiketombe, antiperspirant, deodoran, preparat untuk mem- pengaruhi warna kulit (untuk memutihkan atau mencoklatkan kulit), preparat antijerawat, preparat pengeriting rambut, dll. Tujuan utama penggunaan kosmetik pada masyarakat modem adalah untuk kebersinan pribadi, meningkatkan daya fark melalui make-up, meningkatkan. rasa percaya dir dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan, dan secara unum, membantu seseorang lebih menikmati dan menghargai hidup (NewCosmeticScience — ,TMitsui) 5. Penggolongan Kosmetik Penggolongan kosmetik antara lain menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, menurut sifat modern atau tradisionalnya, dan menurut kegunaannya bagi kulit. A. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, kosmetik dibagi ke dalam 13 kelompok: 1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll. 2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dil. 3. Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye-shadow dll. 4, Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll. 5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dil. 6. Preparat pewara rambut, misalnya cat rambut, dll. 7. Preparat make-up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick, dl. 8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth washes, dll. 9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll. 10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dll. 11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dll. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ee Sw Buku PeoaNoan limu Penaeranuan Koomerik 12 Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran | milimeter, misalnya pada telapak kaki dan telapak tangan, dan lapisan yang tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut. Sel- sel epidermis ini disebut keratinosit. 1. Lapisan Tanduk (stratum corneum) terdiri atas beberapa lapis sel yang pipih, mati, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, dan sangat sedikit mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, jenis protein yang tidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari pengaruh luar. Secara alami, sel-sel yang sudah mati di permukaan kulit akan melepaskan diri untuk berregenerasi. Permukaan stratum cor neum dilapisi olch suatu lapisan pelindung lembab tipis yang bersifat asam, disebut Mantel Asam kulit. 2. Lapisan Jernih (stratum lucidum) terletak tepat di bawah stratum corneum, merupakan lapisan yang tipis, jernih, mengandung eleidin, sangat tampak je- las pada telapak tangan dan telapak kaki. Antara stratum lucidum dan stratum granulosum terdapat lapisan keratin tipis yang disebut rein's barrier (Szakall) yang tidak bisa ditembus (impermeable). 3. Lapisan Berbutir-butir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit yang berbentuk poligonal, berbutir kasar, berinti mengkerut. Stoughton menemukan bahwa di dalam butir keratohyalin itu terdapat bahan logam, khususnya tembaga yang menjadi katalisator proses pertandukan kulit. 4. Lapisan Malphigi (stratum spinosum atou malphigi layer) memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri. Intinya besar dan oval. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Cairan limfe masih ditemukan mengitari sel-sel dalam lapisan malphigi ini. 5. Lapisan Basal (stratum germinativum atau membran basalis) adalah lapisan terbawah epidermis. Di dalam stratum germinativum juga terdapat sel-sel melanosit, yaitu sel-sel yang tidak mengalami keratinisasi dan fungsinya hanya membentuk pigmen melanin dan memberikannya kepada sel-sel keratinosit melalui dendrit-dendritnya. Satu sel melanosit melayani sekitar 36 sel kera- tinosit. Kesatuan ini diberi nama unit melanin epidermal (Quevedo et al, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Buku Pecanoan lmu Penseranuan Kosmerik 16 keratin. Berlawanan dengan ikatan garam, ikatan ini bertahan dalam rambut yang basah. Ia dapat diputuskan oleh bahan-bahan kimia pereduksi serta enzim-enzim. Dalam dunia kosmetik, sulfida (terutama thioglikolat) diguna- kan untuk memutuskan ikatan disulfida keratin rambut dalam proses penge- ritingan rambut secara dingin (cold wave) dan dalam krim-krim penghilang rambut. Ikatan disulfida juga dapat diputuskan oleh hidrolisa yang bersifat alkalis. 1.6. Kelenjar Keringat dan Perspirasi Ada dua jenis kelenjar keringat, yaitu: 1. Kelenjar keringat ekrin mensekresi cairan jemih, yaitu keringat yang mengan- dung 95 - 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium Klorida, granula minyak, glusida, dan sampingan dari metabolisme seluler, Kelenjar ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar 2 juta, menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Ben- tuknya langsing, bergulung-gulung, dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya. 2. Kelenjar keringat apokrin lebih besar daripada ekrin, hanya terdapat di daerah- daerah ketiak, puting susu, daerah kelamin, dan menghasilkan cairan yang agak kental serta berbau khas pada setiap orang, Muaranya herdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini 1.7. Kelenjar Sebasea dan Sebum Kelenjar sebasea atau kelenjar minyak menghasilkan minyak kulit (sebum) yang berguna untuk meminyaki kulit dan rambut agar tidak kering. Kelenjar sebasea terletak lebih dekat ke permukaan kulit dibandingkan kelenjar keringat, dan bermuara pada saluran folikel rambut dapat bersama kelenjar keringat apokrin di beberapa tempat. Bentuknya berupa kantong-kantong yang mengalirkan se- kresinya melalui satu saluran bersama yang bermuara pada saluran folikel rambut. Sifat sekresinya adalah holokrin, artinya, mensekresikan bersama-sama dengan sel-sel yang dilepaskan dari dindingnya. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. get Sy Buxu Pecanoan luau Penoetauan Kosmerik 20 - 6,2; Novak (1985) antara 6,0 - 7,5; Tranggono (1987): pada 400 orang Indone- sia, ditemukan nilai pH pria 5,60 + 0,08 dan wanita 5,86 + 0,02. Meskipun pH fisiologis kulit agak berbeda antara yang ditemukan oleh satu peneliti dan peneliti lainnya, antara pria dan wanita, dan antara satu bagian tubuh dan bagian tubuh lainnya—misalnya pH di bagian-bagian tubuh yang banyak terjadi penguapan lebih rendah daripada di telapak kaki, payudara dan lipaten-lipatan badan—pada umumnya pH fisiologis "mantel asam” kulit berkisar antara 4,5 - 6,5 schingga bersifat asam lemah. Kita ketahui bahwa pH = 7, yaitu pada air murni, disebut pH netral. pH < 7 bersifat asam, dengan pH = 1 adalah yang paling asam. pH 2 7 bersifat alkalis (basa) dengan pH = 14 adalah yang paling alkalis. Pada hari pertama bayi dilahirkan, pH kulitnya berada di titik netral 7. Setelah umurnya beberapa minggu, angka pH itu turun menuju ke agak asam. Lapisan "mantel asam” kulit terbentuk dari kombinasi asam-asam karboksilat organik (asam laktat, asam pirolidon karboksilat, asam urokanat, dan lain-lain) yang membentuk garam dengan ion-ion natrium, kalium, amonium, dan lain- lain, serta dari hasil ekskresi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan asam amino dari reruntuhan keratin sel kulit yang sudah mati di permukaan kulit. 2.3. Fungsi "Mantel Asam” Kulit Ada tiga fungsi pokok "mantel asam” kulit, yaitu 1. Sebagai penyangga (buffer) yang berusaha menetralisir bahan kimia yang terlalu asam atau terlalu alkalis yang masuk ke kulit. 2. Membunuh—dengan sifat asamnye—atau setidaknya menckan pertumbuhan mikroorganisme yang membahayakan kulit. 3. Dengan sifat lembabnya sedikit banyak mencegah kekeringan kulit. Fungsi "mantel asam” kulit cukup penting bagi perlindungan kulit, sehingga ia disebut "the first line barrier of the skin” (perlindungan pertama kulit). Yang lebih berperan dalam fungsi "mantel asam” kulit bukan pada segi keasamannya— meskipun ini penting dalam mencegah infeksi mikroorganisme karena umumnya mikroorganisme tidak tahan dalam lingkungan yang bersifat asam—tetapi lebih pada susunan bahan-bahannya, terutama pada susunan asam-asamnya. Ada bahan yang bersifat asam tetapi kurang daya disinfektannya, dan ada bahan-bahan yang tidak begitu asam tetapi kuat daya disinfektannya. Bahan-bahan yang membentuk aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ger ae Buku PecaNcan fimu Penocranuan Kosmerik 24 - Urea 7% - Laktat ( predominan sebagai garam-garam natrium ) 12% - Asam laktat, asam urokanat, glukosamin, kreatinin 12% - Natrium 5% - Kalium 4% - Kalsium 1.5% - Fosfat-fosfat 0.5% - Klorida 6% - Sitrat dan format, serta residu lain yang belum diketahui susunannya 0.5% Jumlah garam natrium dari asam pirolidon karboksilat sama dengan jumlah asam laktat, dan karena itu merupakan asam yang sangat penting pada permukaan kulit. Garam natrium ini sangat higroskopis, melebihi kekuatan propilen glikol, gliserin dan sorbitol sebagai pelembab. Hanya garam natrium laktat yang larut dalam air dan etanol yang lebih higroskopis. Garam-garam tersebut baik dipakai pada preparat untuk kulit kering dan bersisik. Garam natrium laktat merupakan garam yang bersifat basa kuat-asam lemah, PH terletak antara 5-7, dan mempunyai daya buffer yang baik. Dalam preparat kosmetik, campuran dengan asam laktat akan mempertahankan mantel asam kulit dan mempunyai daya pengaturan kelembaban yang baik. Urea merupakan pelembab alam yang larut dalam air, dan konsentrasinya dalam stratum corneum kurang lebih 1 persen. Urea tidak bersifat alergenik. Dalam konsentrasi pekat 10-30 persen (Kligman) ia bersifat keratolitik, yang akan memudahkan penetrasi bahan ke dalam kulit. Urea juga mempunyai ka- rakteristik penyembuh luka (keratoplastik, 3-8%) dan sering dipakai pada kelainan kulit ichtiosis. Hubungan antara pelembab larut air dan lemak adalah pelarutan lemak (de- greasing) dari stratum corneum akan menyebabkan hilangnya pelembab, Lemak memperlambat penguapan air. Sebum sangat penting dalam permeabilitas dan penyimpanan air dalam sel (Sulzberger dan F. Hermann). Lapisan sebum men- cegah kerusakan kulit akibat atmosfir, penguapan air, dan pengeringan kulit. Air di dalam stratum corneum akan cepat menguap jika lapisan sebum ini hilang (Spier, Szakall, A. Fischer dan Klaschka). Gloor (1981) menyatakan, jumlah dan komposisi lemak permukean kulit sangat menentukan kelembaban stratum cor- neum. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Buku Pecancan Iau Penceranuan Kosmenk 28 padat atau merupakan gabungan dari 3-4 buah partikel lebih kecil yang mempunyai membran, dinamakan melanosom kompleks (Quevedo Et Al, 1974). Pembentukan melanosom di dalam melanosit melalui 4 fase (Toda Et Al, 1968), yaitu : Fase I: permulaan pembentukan melanosom dari matriks protein dan tirosinase, diliputi membran dan berbentuk vesikula bulat. Fase II: disebut pre-melanosom, pembentukan lebih sempurna, belum terlihat adanya pembentukan melanin. = Fase III: mulai nampak adanya deposit melanin di dalam membran vesikula. Disini mulai terjadi melanisasi melanosom. Fase IV: deposit melanin memenuhi melanosom yang merupakan partikel partikel padat dan berbentuk sama. Proses melanisasi melanosom terjadi di fase III dan IV sebelum melanosom diekskresikan ke keratinosit. Di antara ras-ras kulit bangsa di dunia, tidak ada perbedaan jumlah melanosit. Perbedaan jumlah melanosit terdapat pada daerah-daerah tertentu di tubuh. Di kulit kepala dan lengan (bagian yang tidak tertutup pakaian) dalam Imm? terdapat lebih kurang 2.000 melanosit epidermal. Sedangkan pada bagian badan lain, dalam 1mm? terdapat kurang lebih 1,000 melanosit epidermal. Melanosom di dalam keratinosit akhirnya mengalami degradasi. Melanosom yang terbentuk dari gabungan beberapa partikel dan besarnya kurang dari 1 mikron akan mengalami degradasi. Ini terdapat pada ras Eropa (Kaukasoid), Mongoloid dan Indian Amerika. Melanosom yang besarnya lebih dari 1 mikron. dan tunggal, tidak mengalami degradasi, misalnya terdapat pada ras Negro dan Aborigin. Ukuran melanosom di pengaruhi oleh faktor genetik dan non-genetik, misalnya penyinaran oleh sinar matahari (ultraviolet). Telah dibuktikan adanya korelasi antara warna kulit dan besarnya melanosom. Kulit hitam memiliki melanosom besar, tunggal, padat dengan melanin, sedangkan melanosom pada orang kulit putih tersusun dari partikel kecil yang bergabung dan tidak padat dengan melanin. Pembentukan melanin di dalam melanosit sangat kompleks. Ada 2 macam pigmen melanin dengan variasi warna yang terjadi (G. Prota, 1981) 1. Eumelanin : memberikan warna gelap, terutama hitam, coklat dan variasinya. Pigmen ini tidak larut hampir disemua macam pelarut, mempunyai berat aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ee Say Buku PEGANGAN lumu Peneranuan KosneTk 32 dan sebagainya. Dalam hal ini, pemakaian kosmetik tabir surya yang melindungi kulit dari sinar matahari juga sangat penting. 6. Metode Pemeriksaan Kulit 6.1. Klasifikasi Kulit Pada umumnya, keadaan kulit dibagi menjadi 3 jenis yaitu kulit kering, kulit normal dan kulit berminyak. Kulit kering merupakan kulit dengan kadar air kurang, kulit normal adalah kulit dengan kadar air yang tinggi dan kadar minyak rendah sampai normal, sedangkan kulit berminyak adalah kulit dengan kadar minyak dan air yang tinggi. Ciri-ciri yang terlihat pada kulit kering yaitu : - Kulit kusam, bersisik - Mulai tampak kerutan-kerutan ~ Pori-pori tidak kelihatan Ciri-ciri yang terlihat pada kulit normal yaitu : - Kulit tampak segar dan cerah - Cukup tegang dan bertekstur halus - Pori-pori kelihatan, tetapi tidak terlalu besar - Kadang kelihatan berminyak di daerah dahi, dagu dan hidung Ciri-ciri yang terlihat pada kulit berminyak yaitu : - Tekstur kulit kasar dan berminyak ~ Pori-pori besar - Mudah kotor dan berjerawat 6.2. Metode Non Invasif Untuk mengetahui kedaan kulit dengan lebih detail, saat ini dapat dengan menggunakan beberapa alat modem seperti : - Skin-pH-meter — : mengukur pH kulit - Corneometer —: mengukur kadar air kulit - Sebumeter : mengukur kadar minyak kulit - Cutometer : mengukur elastisitas kulit aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Buu PecANcaN ILmu Pensetanuan Koswerik 36 rambut gada (club hair), tetapi rambut belum rontok. Sementara itu, papil mulai membentuk rambut baru. Ketika rambut baru sudah cukup panjang dan akan keluar dari kulit, rambut lama terdesak dan rontok. 1.5, Jumlah Rambut di Kepala Jumlah rambut pada kulit kepala orang dewasa kurang lebih 100.000 helai, sementara jumlah papil rambut di kulit kepala tetap sejak bayi sampai tua. Tetapi semakin usia bertambah, jumlah rambut di kulit kepala semakin berkurang karena jumlah rambut dalam fase rontok (telogen) lebih banyak dibandingkan rambut dalam fase tumbuh (anagen). Pada usia muda dan anak-anak, rambut yang ada dalam fase tumbuh (anagen) lebih dari 90 persen, pada usia dewasa 85 persen, dan pada usia tua hanya 80 persen atau kurang. Karena fase tumbuh (anagen) rata-rata berlangsung 1.000 hari, sedangkan fase rontok (telogen) selama 100 hari, maka normal rata-rata perbandingan antara jumlah rambut pada fase tumbuh dan jumlah rambut pada fase rontok adalah 9 banding 1. Sedangkan di setiap waktu, rambut pada fase istirahat (katagen) hanya sedikit. Menurut beberapa buku, jumlah rambut yang rontok normalnya setiap hari rata-rata 40 sampai 100 helai. Jadi kalau setiap hari rambut kita rontok sekitar 50 helai, itu masih normal. Apabila jumlah rambut yang rontok setiap hari melebihi 100 helai, maka kerontokan itu sudah tidak normal, hal ini mungkin disebabkan oleh faktor patologis dan dapat menyebabkan kebotakan. 1.6. Bentuk Rambut Jika kita perhatikan berbagai ras di dunia ini, kita akan temukan ras yang umum- nya memiliki rambut lurus, seperti orang Cina, dan ras yang berambut keriting, misalnya orang Negro atau orang Irian. Bentuk antara keduanya adalah rambut berombak. Bentuk rambut ada yang lurus dan ada yang keriting. Dan rambut lurus dapat dikeriting dengan kosmetik pengeriting. Jika rambut kita potong melintang, terlihat bahwa potongan melintang dari rambut lurus berbentuk bundar, rambut berombak berbentuk oval (lonjong telur), dan rambut keriting berbentuk pipih. Selain bentuk potongan melintang yang berbeda pada ketiga jenis rambut tersebut, ditemukan pula proses pertumbuhan rambut yang berbeda antara ram- but lurus, rambut berombak, dan rambut keriting. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Bab 3 REAKSI KULIT TERHADAP KOSMETIK aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Buku Pecancan lumu Penoeranuan Kosmerix = 46, 3. pH Kosmetik Semakin jauh beda antara pH kosmetik dan pH fisiologis kulit (dapat jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah), semakin hebat kosmetik itu menim- bulkan reaksi negatif pada kulit. Karena itu yang terbaik adalah jika pH kosmetik disamakan dengan pH fisiologis kulit, yaitu antara 4,5 - 6,5 (disebut kosmetik dengan pH Balanced ). 4. Kosmetik yang Mengandung Gas Menyebabkan konsentrasi bahan aktif di dalam kosmetik itu lebih tinggi setelah gas menguap. 2.3. Iritasi, Alergi, dan Sensitisasi Silang (Cross Sensitization) Pada dasarnya ada dua tipe reaksi negatif kulit akibat pemakaian kosmetik yang tidak aman, yaitu reaksi toksik dan reaksi intoleransi. Menurut Sidi (1956), reaksi toksik adalah suatu kerusakan pasif pada organisme yang disebabkan oleh kerja dari sejumlah bahan yang bersifat racun. Bahan yang memiliki efek beracun tersebut dikenal sebagai iritan primer dan efeknya disebut iritasi primer, yang terjadi praktis pada semua orang yang dikenai kosmetik tersebut, meskipun tingkat keparahannya tergantung pada kesehatan kulit dan kesehatan umum orang tersebut. Contoh iritan primer misalnya sabun dari asam lemak rendah (asam kaprilat dan asam laurat), garam quaternary ammonium, dan bahan- bahan tertentu dalam parfum (misalnya aldehid alifatik ). Reaksi intoleransi berbeda dari reaksi iritasi primer. Reaksi intoleransi yang se- ring disebut reaksi alergi tidak terjadi pada semua orang yang mengenakan kosmetik yang sama. Bahan penyebab alergi yang ada di dalam kosmetik bukan merupakan clemen primer yang aktif menimbulkan kerusakan, melainkan hanya sebagai faktor pemicu terjadinya reaksi alergi pada orang-orang yang memiliki kelemahan tertentu (predisposisi). Karena itu, bahan penimbul alergi tersebut lebih tepat disebut sensitizer. Sekali pemakaian hanya akan membangkitkan sensitivitas orang yang bersangkutan terhadap pemakaian selanjutnya, sampai akhirnya setelah lama—yang dapat terjadi berminggu-minggu atau berbulan-bulan kemudian se- telah berkali-kali pemakaian—mulai terlihat timbulnya reaksi alergi. Bahan iritan primer dapat juga berlaku sebagai sensitizer jika konsentrasinya sangat rendah, Tetapi harus diketahui, meskipun suatu preparat kosmetik telah dibuat dengan bahan-bahan yang aman bagi kulit dan tidak akan menimbulkan iritasi maupun alergi, belum tentu kosmetik tersebut dalam bentuknya yang sudah jadi (finished product) akan aman jika dipakai bersama dengan kosmetik lain, sebab bila kedua aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Buxu Pecancan Iumu Pencetanuan Koemenk — 50 Namun, produsen kosmetik bukannya sama sekali tak punya harapan dalam menanggulangi masalah alergi ini. Pengalaman menunjukan bahwa banyak bahan lebih sering menimbulkan alergi daripada bahan-bahan lainnya. Antibiotika, garam kinine (dalam losion rambut), garam fenil merkuri (dalam preparat pemutih kulit dan antiseptik), bahan parfum tertentu atau pigmen tertentu termasuk di dalam kelompok alergen. Lanolin, bahan baku yang umumnya sangat berharga, tidak selamanya ditoleransi oleh tubuh, tetapi tidak pernah terjadi peristiwa intoleransi terhadap derivat-derivat lanolin. Sejumlah preparat cat rambut (para phenylene atau para toluene diamine serta derivat-derivatnya) sering sekali menyebabkan reaksi alergi sehingga patch test umumnya selalu diadakan sebelum preparat itu digunakan. Produsen kosmetik dapat mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi-reaksi intoleransi produknya dengan cara menghindari pemakaian bahan-bahan yang diketahui dapat menimbulkan reaksi alergi dan dengan melakukan berbagai tes keamanan atas produk-produknya. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. AEE 55 Penylapan Kosmetile normal dari kulit bukan masalah lagi. Yang masih menjadi persoalan adalah bagaimana memilih surfaktans yang tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada kulit. Bahan-bahan yang bersifat sebagai surfaktans, antara lain 1, Sabun Produk-produk kondensasi protein-asam lemak . Produk-produk kondensasi asam lemak . Sulfonated oils (turkey red oils) Anionic Surfaktans . Cationic, amphoteric, dan nonionic surfaktans AuUAWN Sabun Yang dimaksud dengan sabun di sini adalah produk campuran garam natrium dengan asam stearat, palmitat, dan oleat yang berisi sedikit komponen asam miristat dan laurat. Sabun merupakan kosmetik pembersih paling tua, sudah sejak berabad-abad yang silam. Kedudukan sabun yang tinggi dan populer adalah berkat sifat-sifat baiknya, antara lain memiliki daya pembersih yang kuat terutama dalam air yang lunak (murni) dan kurang berbahaya bagi kulit dibandingkan surfaktans yang lain. Selain itu, harganya murah dan bahan-bahannya mudah didapat. Tetapi sabun juga dapat menimbulkan iritasi dan alergi pada kulit akibat efek dari sejumlah daya kerjanya, antara lain: 1. Alkalisasi, yaitu akibat terurainya sabun di dalam air sesuai dengan rumus berikut : RCOO" +Na*+H,0 | RCOOH+Na*+OH" . Dengan demikian hi- droksil bebas [on] selalu ada di dalam Jarutan sabun yang menyebabkan la- rutan sabun itu bersifat alkalis dengan pH 9,5 - 10,8—jauh di atas pH fisiologis kulit yang antara 4,5 - 6,5—sehingga dapat merusak kulit, seperti pembengkakan keratin yang memudahkan masuknya bakteri dan kulit dapat menjadi kering dan pecah-pecah. 2. Pembengkakan keratin kulit, yaitu akibat penyerapan larutan surfaktans oleh keratin kulit karena perbedaan pH yang jauh dari isoelektrik keratin kulit yang sekitar pH 5. Meskipun pembengkakan itu sendiri tidak berbahaya, tetapi pembengkakan keratin menyebabkan lapisan stratum comeum melunak dan bahan-bahan asing seperti bakteri mudah memasukinya. 3. Pengurangan minyak kulit (degreasing): meskipun pembuangan sebagian minyak kulit beserta kotoran yang ada di dalamnya merupakan tujuan dari aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 59 Penyiapan Kormatile ee Pembersih Kulit untuk Pemakaian Sehari-hari Sudah sejak lama sabun mandi menjadi bahan pembersih kulit terpenting, Pro- duksi sabun mandi yang memenuhi persyaratan tertinggi dalam hal penampilan, konsistensi, kemampuan membusa, dan kestabilan, merupakan seni dan ilmu tersendiri yang tak dapat digambarkan seluruhnya di sini Komposisi normal dari suatu sabun mandi lebih kurang sebagai berikut: Asam-asam lemak (sebagai garam Na) 78-80.0 % Gliserol.. 0-1 % Garam biasa. 0,2-0,5 % Alkali beba 0,03-0,05 % Rosin... 0-2% Superfatting agents. 0-2% Antioxidant, pigmen pemutil qs Parfum... 0,5-3,0 % Aquadest 100 % Sabun mandi tetap memiliki kelemahan. Garam-garam asam lemak akan kehilangan keefektifan di dalam air sadah atau air garam dan sejumlah orang tidak dapat mentoleransinya (terutame di kulit wajah). Ada dua cara untuk menyiapkan kosmetik pembersih kulit yang seefektif sabun tetapi tanpa sifat-sifat yang tidak diinginkan ls 2. Performa sabun diperbaiki dengan penambahan bahan-bahan tertentu. Diganti sama sekali dengan surfaktans lain yang memiliki sifat-sifat yang lebih baik, sehingga menjadi pembersih tanpa sabun. . Sabun yang Diperbaiki Ada tiga sifat utama sabun yang mengganggu kulit, yaitu 1. Alkalisasi 2. Pengurangan minyak kulit (degreasing) 3. Pengendapan kalsium sabun di lapisan tanduk kulit Kelemahan sabun dapat diatasi dengan cara: 1. 2. Alkalisasi: penambahan deterjen, misalnya sulfonated fatty alcohol, sehingga terjadi campuran sabun dengan deterjen yang memiliki reaksi netral, dan tidak alkalis. Penambahan asam keras tidak mungkin, sedangkan penambahan asam lemak menyebabkan kosmetik pembersih itu mudah tengik Degreasing: penambahan superfatting agents seperti lanolin, derivat lanolin, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 63 Penyiapan Kosmetile menimbulkan friksi dengan kulit, atau terlalu rendah sehingga kotoran dapat masuk ke dalamnya. Viskositas yang rendah memudahkan pembersihan setelah pemakaian. Untuk mencegah terjadinya lapisan minyak di muara saluran folikel rambut atau pori-pori kulit, ditambahkan lanolin, cetyl alkohol, atau bahan pengemulsi W/O lainnya yang akan meningkatkan permeabilitas air dari lapisan minyak itu serta memperbesar afinitas krim itu pada kulit. Berikut 3 contoh formulasi liquefying cleansing creams yang agak berbeda: 1 2 3 Mineral oil 62.0 40.0 30.0 Cetiol V - - 24.0 Petrolatum, 15.0 41.5 20.0 Paraffin wax prima. - - 18.0 Ceresine 18.0 12.0 " Spermaceti 5.0 - - Cethyl alkohol = = 8.0 Stearic acid - 6.0 - Keterangan : 1, De Navarre 2. Keithler 3. Rothemann 2. Pembersih Kulit Tipe Emulsi W/O Air yang dikandungnya sedikit banyak menghasilkan konsistensi yang lebih lembut dan mungkin meningkatkan efektivitas preparat dalam membersihkan kotoran yang larut dalam air. Tipe ini juga menghasilkan penampilan seperti awan dan bukan seperti kaca seperti helnya penampilan lemak atau minyak. (Penampilan sedikit berwama putih/Titan dioxide juga menghasilkan penampilan yang seperti awan). Jika krim ini hanya mengandung sedikit bahan pengemulsi dan separasi terjadi ketika dikenakan pada kulit, penguapan air akan menimbulkan rasa menyejukkan pada kulit. Preparat bentuk emulsi biasanya mengandung lebih banyak bahan-bahan yang hidrofilik daripada yang anhidrous dan menyebabkan berkurangnya degreasing effect. Hal ini terjadi karena ketika melewati bahan-bahan yang hidrofilik, lapisan aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ip, 67 Penyiapan Kosmetik ee Rolling Creams Bahan aktif—yaitu bahan yang "menjadi remah-remah” di permukaan kulit setelah preparat itu menguap—biasanya adalah selulosa eter dan kadang-kadang tepung tapioka atau paraffin wax murni. Preparat ini sering berisi alkohol dan air untuk merangsang pengeringan bahan- bahan dalam larutan koloidal itu serta mengisap kotoran. Gliserol, lanolin, dan disinfektan juga ditambahkan. Jika preparat pembersih tangan dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran minyak yang pekat, formula ini kadang-kadang juga ditambahi pelarut-pelarut organik yang tidak larut dalam air. Berikut 2 contoh formulasi rolling creams yang agak berbeda: Methyl selulosa 143 - Cornstarch - 143 Paraffin oil - 27 Lanolin. 0.3 - Ammonion stearat - 8.5 Boric acid - 28 Prostearin - 1.0 Alkohol 5.5 - Gliserol 5.5 3.3 Aqua destilata 74.0 66.9 Parfum - 0.5 Keterangan: 1. Lesser 2. Janistyn 6. Kosmetik Pengampelas/Penipis Kulit (Scrub Cream) Ada kotoran pada kulit yang tidak bisa dibersihkan dengan jenis-jenis kosmetik pembersih seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu sel-sel kulit mati di permukaan kulit, yang jika tidak diangkat akan menyebabkan kulit menebal, ku- sam, dan pori-porinya mudah tersumbat sehingga memudahkan terjadinya jerawat. Selain itu, pergantian (regenerasi) sel-sel kulit lama dengan sel-sel kulit yang masih baru, sehat, dan segar, juga terhambat. Kosmetik pembersih seperti sabun, krim pembersih, susu pembersih, bahkan krim pembersih untuk kulit yang sangat kotor pun tidak sanggup untuk meng- aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 73 Penylapan Kormetite Keterangan: 1. Janistyn 2. Manoxol 3. Keithler 2. Sampo dalam Bentuk Krim (Cream Shampoo) Sampo cair jernih yang menjadi awan setelah lama disimpan atau setelah mengalami pendinginan hebat dianggap sebagai produk yang secara estetik cedera. Karena gangguan itu sering terjadi, awan itu sekalian diperbanyak sehingga sampo menjadi krim. Maka terciptalah sampo jenis baru: cream shampoo. Cream shampoo dibuat sebagaimana sampo cair biasa, hanya bahan pelarut dikurangi, dan ditambahi bahan pembentuk awan (opacifying agent), berupa sodium stearate (asam stearat + larutan alkali natrium) atau zinc/magnesium stearate atau sodium cetyl sulfate yang dapat diberikan dalam bentuknya yang murni. Berikut 3 contoh formulasi yang agak berbeda: 1 2 3 Sodium lauryl sulfate. 50.0 - - Pasta sodium fatty alcohol sulfate - - 60.0 Thriethanolamine lauryl sulfate - 40.0 s Produk kondensasi protein-fatty acid - 10.0 - Glyceryl monostearate - - 2.0 Alkohol (95%) = 5.0 = Veegum, kering “ - 15 Lanolin 1.0 - - Acetylated lanolin. - - 2.0 Amerchol L-101 - - 4.0 Atlas G-1441 : 1.0 - Kuning telur - 10.0 - Asam stearat 5.0 - 8.0 Sodium hydroxide 075 - 0s Potassium hydroxide a . 05 Thriethanolamine - - 15 Air 43.25 34.0 20.0 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 33) TT Penyiapan Kocmetite ype yang juga akan melemahkan kulit. Di sinilah perlunya kosmetik pelembab kulit untuk mencegah dehidrasi kulit yang menyebabkan kekeringan dan retak-retak pada kulit serta akibat-akibat buruknya. 3. Faktor yang Menyebabkan Dehidrasi Kulit Normalnya, kulit sehat dilindungi dari kekeringan oleh bahan-bahan yang bisa menyerap air: asam amino, purin, pentosa, choline, dan derivat asam fosfat, yang jumlah totalnya 20% dari berat lapisan stratum corneum. Bahan-bahan yang la- rut dalam air tersebut dapat terangkat dari kulit oleh perspirasi atau pencucian jika bahan-bahan itu tidak dilindungi oleh lapisan lemak tipis yang tidak larut air. Jika lapisan lemak tipis itu diangkat, bahan-bahan yang dapat larut dalam air itu terbuka dan siraman air berikutnya akan mengangkat mereka, meninggalkan ku- lit yang sebagian atau sepenuhnya kehilangan karakter hidrofilik dan elastisitasnya. Demikianlah penghilangan lapisan lemak kulit menyebabkan dehidrasi kulit. Berkali-kali menggosok kulit dengan sabun atau detergen akan menimbulkan efek seperti di atas. Mula-mula lemak permukaan kulit diemulsikan dan bahan-bahan hidrofilik dalam stratum corneum dilarutkan. Ketika tangan terangkat dan kulit terbuka pada udara, stratum corneum dengan cepat mengering dan menjadi kasar serta pecah-pecah. Inilah risiko yang dihadapi terutama oleh para tukang cuci pakaian, pekerja industri tertentu, pekerja di dapur, dan para ibu rumah tangga. Powers dan Fox (1958) telah meneliti efek berbagai detergen sebagai penyebab hilangnya air dari stratum corneum. Mercka menemukan bahwa hilangnya air kulit dipercepat oleh triethanolamine alkyl aryl sulfonate, sodium lauryl sulfate, dan produk kondensasi coconut fatty acid diethanolamine. Efek mengeringkan itu bahkan lebih kuat oleh detergen cationic, sementara efek pengering dari sabun tidak sekuat itu. Pengaruh udara terhadap dehidrasi stratum corneum juga telah diketahui. Jika kelembaban relatif udara rendah (kandungan uap air dalam udara sedikit), maka risiko kekeringan kulit lebih besar. Dalam udara yang panas, stratum cor- neum tidak cepat mengering seperti dalam udara dingin, karena kelenjar sebasea aktif mensuplai permukaan kulit dengan minyak dan air. Jika angin keras, pe- nguapan air kulit lebih cepat karena uap airnya tersapu oleh angin. Dalam udara dingin, elastisitas stratum corneum berkurang karena lilin kulit (bahan semen antara sisik-sisik keratin di stratum corneum) menjadi lebih keras dan kokoh. Selain itu, sekresi sebum juga berkurang. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. a3) 81 Penyiapan Kormetile ee Keterangan: 1, Riechst. Aromen 2. Rothemann 3. De Navarre 5. Kosmetik Pelindung Kosmetik pelindung adalah kosmetik yang dikenakan pada kulit yang sudah bersih dengan tujuan melindungi kulit dari berbagai pengaruh lingkungan yang merugikan kulit. Menurut tujuan spesifiknya, masing-masing kosmetik pelindung dapat dibagi dalam kelompok berikut. 1. Preparat yang melindungi kulit dari bahan-bahan kimia (bahan kimia yang membakar, larutan detergen, urine yang sudah terurai, dll.). 2. Preparat untuk melindungi kulit dari debu, kotoran, tir, bahan pelumas, dil. 3. Preparat untuk melindungi kulit dari benda fisik yang membahayakan kulit (sinar ultraviolet, panas). 4. Preparat yang melindungi kulit dari luka secara mekanis (dalam bentuk kosmetik pelumas). 5. Preparat untuk mengusir serangga agar tidak mendekati kulit. 6. Preparat untuk Melindungi Kuliat dari Radiasi Sinar Ultraviolet Matahari Bahaya Sinar Matahari Sinar matahari, di satu pihak, sangat diperlukan oleh mahluk hidup sebagai sumber energi dan penyehat kulit dan tulang, misalnya dalam pembentukan vitamin D dari pro-vitamin D yang mencegah penyakit polio atau riketsia, te- tapi di lain pihak sinar matahari mengandung sinar ultraviolet yang mem-baha- yakan kulit. Sinar ultraviolet ini dapat menimbulkan berbagai kelainan pada kulit mulai dari kemerahan, noda hitam, penuaan dini, kekeringan, keriput, sampai kanker kulit. Sinar matahari terdiri atas sinar yang dapat dilihat (panjang gelombang 4000- 7400 nm/A, 1 nm (nanometer) atau 1 A = 1/10.000.000 milimeter) [catatan : 1 nm # dengan 1 A. 1 nm = 10° cm, sedang 1 A = 10* cm = 0,1 nm], sinar inframerah (7500-53.000 A), dan sinar ultraviolet (UV) yang terdiri atas sinar UV-A (3200-3800 A), sinar UV-B (2900-3200 A) dan sinar UV-C (2000-2900 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. BUKU PEGANGAN ILMU PENGETAHUAN KosMeTiK 88 1 2 3 Mineral oil 90.0 75.0 20.0 Petrolatum - - 60.0 Ethyl stearate 4.0 - - Isopropyl palmitate - 21.9 - Isopropyl myristate 3.0 - - Lanolin, liquid 3.0 3.0 « Cetyl alcohol - - 5.0 Hexachlorophene - 0.1 - Air * - 5.0 Keterangan: 1. Lower 2. Keithler 3. Rothemann 2. Body Powder dan Baby Powder Sebagaimana halnya preparat minyak, body powder dan baby powder didasarkan pada karakteristik fisiknya dan bukan pada interaksinya dengan kulit. Dengan demikian talcum yang lembut dan netral merupakan komponen utamanya, kadang-kadang merupakan komponen satu-satunya. Talcum itu harus betul-betul disterilisasikan agar bebas dari spora tetanus. Penambahan zinc stearat atau magnesium stearat membuat powder lebih melekat pada kulit, dan penambahan kaolin koloid membuatnya absortif, Body powder tidak boleh mengandung bahan absortif terlalu tinggi karena akan sangat kering. Kalsium karbonat (kapur presipitant) mencerahkan powder, tetapi for- mulator Jerman merasa perlu berhati-hati recksi alkalis yang ditimbulkannya. Namun demikian di Inggris dan USA, kalsium karbonat dipakai sampai 20-40%. Starch kadang-kadang ditambahkan atau menjadi bahan utama. Tetapi kulit yang basah akan membengkak jika memakai bahan ini, sehingga bahan ini tidak cocok untuk baby powder atau body powder di iklim yang panas. Desinfektan yang paling sering digunakan adalah boric acid (20%). Berikut 2 contoh formulasi body powder dari 2 orang abli: aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Buku Pecanoan lumu Penceranuan Kosmenx = 92 alkohol tinggi. Tak pernah ada zat warna yang sekaligus larut dalam air dan minyak. c. Sifat yang berhubungan dengan pH. Beberapa zat warna hanya larut dalam pH asam, lainnya hanya dalam pH alkalis. Beberapa jenis hanya memberi warna yang diinginkan dalam pH tertentu, atau tidak stabil dalam pH tertentu. d. Kelekatan kepada kulit atau rambut. Daya lekat berbagai zat waa pada kulit dan rambut berbeda-beda. Terkadang kita memerlukan yang berdaya lekat besar, seperti untuk cat rambut, namun terkadang kita menghindarinya, misalnya untuk sabun. e. Toksisitas. Yang toksis harus dihindari. Tetapi ada "derajat . Di Amerika, yang toksis ini dibedakan menjadi 3 keamananny: kelompok: 1. Yang boleh digunakan dalam kosmetik dan makanan; 2. Yang hanya boleh digunakan di dalam kosmetik; 3. Yang hanya boleh digunakan dalam kosmetik untuk pemekaian luar saja. Zat warna asal coal-tar tidak boleh dipakai dalam Kosmetik untuk daerah sekitar mata. 3. Pigmen-Pigmen Alam Pigmen alam adalah pigmen warna pada tanah yang memang terdapat secara alamiah, misalnya aluminium silikat, yang warnanya tergantung pada kan- dungan besi oksida atau mangan oksidanya (misalnya kuning oker, coklat, merah bata, coklat tua). Zat warna ini murni, sama sekali tidak berbahaya, penting untuk mewamai bedak-krim dan make-up sticks. Warnanya tidak seragam, tergantung asalnya, dan pada pemanasan kuat menghasilkan pigmen warna baru. 4. Pigmen-Pigmen Sintetis Dewasa ini, besi oksida sintetis dan oker sintetis sering menggantikan zat warna alam. Warnanya lebih intens dan lebih terang. Pilihan warnanya antara Jain kuning, coklat sampai merah, dan macam-macam violet. Pigmen sintetis putih seperti zinc oxide dan titanium oxide termasuk dalam kelompok zat pewarna kosmetik yang terpenting. Zinc oxide tidak hanya memainkan suatu peran besar dalam pewarnaan kosmetik dekoratif, tetapi juga dalam preparat kosmetik dan farmasi lainnya. Bismuth carbonate kadang-kadang digunakan sebagai pigmen putih, se- mentara bismuth oxychloride umum digunakan untuk warna putih mutiara. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. oP é Ke Buxu Pecanoan luwu Penoetanuan Koswerk 96 koholik, Zat-zat warna yang dipilih harus sangat harmonis dengan kulit. Glycerol, sorbitol liquid, dan lain-lain memberikan rasa lembut pada pema- kaian, tetapi sebaiknya tidak digunakan banyak-banyak karena dapat meng- hambat pengeringan rouge di kulit. Gum atau mucin memberikan konsistensi yang memperbaiki penyebaran rouge di kulit. Satu contoh formulasi sederhana dari Janistyn adalah sebagai berikut: Erythrosine, 100% mumi 0.5 Propylene glycol 20.0 Ethyl alcohol 10.0 Rose water 69.5 100.0 4. Eye Shadow Tujuan pemakaian preparat ini adalah untuk mengaksentuasikan mata, membuat putih biji mata tampak lebih cemerlang. Preparat ini digunakan pada kulit di dekat mata, biasanya pada kelopak mata atas. Warna-warnanya mulai dari gray- blue, gray green sampai olive green. Kadang-kadang serbuk logam (bronze, emas, aluminium) ditambahkan untuk menimbulkan pancaran keperakan (metallic sheen). Eyeshadow termasuk "ekstrem” di antara preparat dekoratif dan memerlukan bahan yang sangat aman dan cara pemakaian yang hati-hati karena dikenakan di dekat mata. Penggunaan eyeshadow sudah dilakukan sejak 4500 tahun yang lalu di Mesir. Berikut tiga contoh formulasi dari tiga orang ahli: I I ml Petrolatum, white, viscous 55.0 40.0 15.5 Beeswax 3.0 9.0 - Spermaceti 5.0 - - Cocoa butter, odorless 2.0 - - Lanolin 5.0 - - Isolan - 15.0 * Cholesterol, purified - - 0.14 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. sha Buku Pecancan imu Pencetanuan Kosmenx 100 Cocoa but 21.0 Petrolatum (white, viscous, odorless, bebas asam) 5.64 Paraffin oil, prime grade 5.0 Satol (Givaudan) 1.0 Cholesterol, murni 0.18 Cetyl alcohol 0.18 Lampblack 10.0 Oil-soluble black or brown dye » gs 7. Lipstik Lipstik adalah produk kosmetik yang paling luas digunakan. Di Amerika, semua wanita sudah memakai lipstik, sehingga hanya pertambahan penduduklah yang dapat meningkatkan pasaran lipstik. Lipstik adalah make-up bibir yang anatomis dan fisiologisnya agak berbeda dari kulit bagian badan lainnya. Misalnya, stratum corneum-nya sangat tipis dan dermisnya tidak mengandung kelenjar keringat maupun kelenjar minyak, sehingga bibir mudah kering dan pecah-pecah terutama jika dalam udara yang dingin dan kering. Hanya air liur yang merupakan pembasah alami untuk bibir. Persyaratan Lipstik Persyaratan untuk lipstik yang dituntut oleh masyarakat, antara lain: . Melapisi bibir secara mencukupi. . Dapat bertahan di bibir selama mungkin. . Cukup melekat pada bibir, tetapi tidak sampai lengket. Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir. Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya URWNY Memberikan warna yang merata pada bibir. . Penampilannya harus menarik, baik warna maupun bentuknya. . Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak bopeng atau berbintik- bintik, atau memperlihatkan hal-hal lain yang tidak menarik. OnuO Komposisi Lipstik Bahan-bahan utama dalam lipstik adalah: 1. Lilin. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Buku Pegangan Ilmu Penget KOSMETIK Kosmetik telah menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, terutama kaum wanita. Sayangnya, banyak sekali isu kecantikan yang dijanjikan oleh berbagai ptoduk kosmetik tidak mengindahkan efek samping bahan-bahan kosmetik terhadap kulit. Kesehatan kulit tak lagi dipertimbangkan demi penampilan yang bersifat sementara, namun berujung pada kerusakan di kemudian hari. Buku ini memaparkan antara lain jenis-jenis kosmetik, seluk-beluk anatomi dan fisiologi kulit, cara memproduksi kosmetik, serta tes keamanan dan kontrol mutu kosmetik. Sudah saatnya para ilmuwan kosmetik maupun perusahaan kosmetik terus memperbarui ilmu mereka agar bisa menghasilkan kosmetik yang bahan, formulasi, Maupun penggunaannya aman untuk kulit manusia. Buku Pegangan Iimu Pengetahuan Kosmetik akan bermanfaat tidak hanya bagi para mahasiswa dan akademisi, tetapi juga praktisi yang terjun dalam industri kosmetika yang saat ini tumbuh begitu pesat di Indonesia. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama JL Palmerah Barat 33-37, Lt. 2-3 Jakarta 10270. www.gramedia.com

You might also like