You are on page 1of 5

ALAT MUSIK TRADISIONAL DAN MAKNA LAGU DAERAH

KALIMANTAN TIMUR

Alat-alat Musik Tradisional Khas Kalimantan Timur


SENI MUSIK TRADISIONAL KAL-TIM (KALIMANTAN TIMUR)
Kalimantan
Timur adalah wilayah yang berstatus provinsi di Indonesia. Provinsi ini
merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Berbagai
daerah di Indonesia memiliki musik tradisional yang berbeda, seperti
contohnya di Kalimantan timur , Kalimantan timur memiliki beberapa
musik tradisional yang sampai sekarang masih ada, yaitu musik
Tingkilan dari Kutai, dan Musik Sempek/Kejien dari suku Dayak.
Tingkilan adalah seni musik khas suku Kutai. kesenian ini memiliki
kesamaan dengan kesenian rumpun Melayu. Alat musik yang digunakan
adalah Gambus (sejenis gitar berdawai 6), ketipung (semacam kendang
kecil), kendang (sejenis rebana yang berkulit sebidang dan besar) dan
biola. Musik Tingkilan disertai pula dengan nyanyian yang disebut
betingkilan. Betingkilan sendiri berarti bertingkah-tingkahan atau
bersahut-sahutan. Dahulu sering dibawakan oleh dua orang penyanyi
pria dan wanita sambil bersahut-sahutan dengan isi lagu berupa
nasihat-nasihat, percintaan, saling memuji, atau bahkan saling
menyindir atau saling mengejek dengan kata-kata yang lucu. Musik
Tingkilan ini sering digunakan untuk mengiringi tari pergaulan rakyat
Kutai, yakni Tari Jepen. Kesenian ini memiliki kesamaan dengan kesenian
rumpun Melayu. Tingkilan lazimnya dimainkan pada acara-acara seperti
pernikahan, pasca panen, Maulud Nabi Muhammad SAW, Isra Mi'raj Nabi
Muhammad SAW, Idul Fitri, Idul Adha, Nuzulul Qur'an, Tahun Baru Islam
(Hijriah), dan upacara sakral seperti Erau. Musik Tingkilan yang
merupakan musik daerah pesisir Mahakam. Lagu yang di gunakan
masyarakat zaman dahulu sebagai pengantar bahasa atau keinginan
seseorang untuk menyampaikan sesuatu baik ilmu maupun nasihat
serta pernyataan pribadi atau percintaan dalam bentuk pantun atau
sindiran yang disampaikan saling berbalas pantun. Musik tingkilan juga
biasa di tampilkan pada acara-acara seremonial baik yang bersifat
keagamaan, upacara perkawinan, upacara pemberian nama anak (bayi)
maupun acara-acara hiburan lainnya.

Budaya, kesenian dan alat musik tradisional Kalimantan Timur sangat


dipengaruhi oleh kebudayaan Timur Tengah dan Melayu, hal ini dapat
terlihat dari beberapa alat musik tradisional Kalimantan Timur yang

sering dimainkan oleh masyarakat dalam acara tari-tarian atau upacara


adat setempat. Salah satunya adalah tari Jepen yang sering dilakukan
oleh penduduk asli Kalimantan Timur yaitu suku Kutai, tari Jepen ini
diiringi oleh sebuah nyanyian dan irama musik khas tradisional yang
disebut dengan Tingkilan. Alat musiknya terdiri dari Gambus yaitu
sejenis gitar berdawai 6 yang tidak jauh berbeda dengan mandolin.
Gambus ini awalnya berasal dari Timur Tengah yang kemudian dibawa
oleh pedagang melayu sampai ke pesisir Kalimantan Timur dan ketipung
yaitu semacam kendang kecil. yang biasa dimainkan untuk mengiringi
lagu-lagu bernuansa Timur Tengah.
Gambus

Gambus merupakan alat musik petik seperti mandolin. Alat musik ini
berasal dari Timur Tengah. Pengaruh dari Timur Tengah dibawa oleh
orang-orang Melayu yang banyak bermukim di pesisir Kalimantan Timur.
Kebanyakan orang-orang Melayu ini beragama Islam.
Gambus yang digunakan dalam Tingkilan menggunakan kayu nangka
sebagai badannya. Berat gambus ini sekitar 50 gram dan memiliki
panjang 70 cm. Badan gambus bercat coklat, sedangkan dawainya dari
bahan nilon. Dawai dalam gambus bervariasi, mulai dari berdawai
empat hingga duabelas.
Ketipung

Alat musik yang satu ini juga termasuk salah satu alat musik tradisional
yang berbau Timur Tengah yang membawa pengaruh sampai ke
Kalimantan Timur. Alat musik ketipung ini adalah sejenis gendang kecil
yang biasa dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu bernuansa Timur
Tengah.
Kadire

Kadire (http://www.berbagifun.com)
Kadire termasuk alat musik tiup yang bentuknya menyerupai keledi.
Sumber bunyi kadire tidak diperoleh dengan meniup buah labu yang
dikeringkan, melainkan tempurung kelapa. Tempurung kelapa ini
berfungsi sebagai pengatur nada. Kadire dimainkan saat upacara adat
masyarakat Dayak kenyah.

Kadire sedang dimainkan (http://budaya-indonesia.org)

Sluding (Klentengan)

Alat musik ini terbuat dari kayu. Sluding atau klentangan merupakan
alat musik pukul jenis silofan yang mirip dengan gambang. Alat musik
ini terdiri dari 8 bilah kayu yang ditempatkan pada rak kayu. Pada sisi
kanan dan kiri sluding dihias dengan motif kepala burung Enggang yang
dianggap sebagai hewan sakral oleh suku bangsa Dayak Modang. Alat
musik ini dimainkan saat upacara adat.

Lirik Lagu Indung Indung


Indung Indung Kepala Lindung
Hujan Di Udik Di Sini Mendung
Anak Siapa Pakai Kerudung
Mata Melirik Kaki Kesandung
La Haula Wala Kuwwatta
Mata Melihat Seperti Buta
Tiada Daya Tiada Upaya
Melainkan Tuhan Yang Maha Esa
Aduh Aduh Siti Aishah
Mandi Di Kali Rambutnya Basah
Tidak Sembahyang Tidak Puasa
Di Dalam Kubur Mendapat Siksa
Duduk Goyang Di Kusi Goyang
Beduk Subuh Hampir Siang
Bangunkan Ibu Suruh Sembahyang
Jadilah Anak Yang Tersayang

Makna dan Arti Lagu Indung Indung


Indung indung adalah lagu yang berasal dari Kalimantan Timur, provinsi
paling Timur di Kalimantan Indonesia. Lagu ini bercerita tentang nasehat
bahwa tiada daya dan upaya selain dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena
lagu ini sarat akan makna, tidak heran orang tua sering menyanyikan
lagu ini pada anak-anak mereka.

Lulung

Alat musik ini terbuat dari bambu. Alat musik ini berupa sitar tabung
yang masuk dalam golongan idiokordofon. Lulung dilengkapi 6 dawai
yang diambil dari badan bambu. Alat musik ini dimainkan para wanita
Dayak Kenyah dengan cara dipetik.

You might also like