You are on page 1of 2

STUDI & EKSPERIMENTASI PEMANFAATAN GELOMBANG MIKRO

PADA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PIROLISIS BIOMASSA


Rabu, 12 Desember 2012 | Ditulis Oleh : Ir. Noor Fachrizal, MT

Biomassa berupa sisa pertanian dan perkebunan, serta sampah organik dari pemukiman dapat dikonversi
menjadi energi, baik untuk pembangkit termal maupun listrik. Salah satu metode konversi bahan organik ini menjadi
energi adalah menggunakan proses pirolisis, yang men-dekomposisi bahan organik menjadi produk padat (arang),
cair (bio-oil) dan gas (syngas). Komposisi produk bergantung komposisi bahan dan kondisi proses pirolisis, semakin
cepat pemanasan, produk cair semakin banyak dihasilkan.
Aplikasi teknologi pemanasan gelombang mikro sebagai sumber energi proses pirolisis biomassa merupakan
pendekatan relatif baru. Karena sifat pemanasan yang yang dibangkitkan secara instrinsik dan volumetrik di dalam
bahan yang dipanaskan, respon dapat berjalan jauh lebih cepat dan merata daripada pemanasan konvensional,
sehingga proses pirolisis dapat berjalan jauh lebih cepat untuk mendapatkan jumlah produk cair lebih signifikan.
Tujuan penelitian ini lebih difokuskan pada aspek pemanfaatan sifat-sifat fisika gelombang mikro untuk
menggerakkan proses menuju pirolisis cepat, karena sasaran ke depan penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan
desain sistem produksi energi biomassa berbasis gelombang mikro, sedangkan prosesnya sendiri diacukan pada
parameter-parameter yang diperoleh dari literatur.
Studi dan kajian sistem ini telah dilakukan sejak 2008, namun karena belum diperoleh dana riset untuk
pengembangannya, baru tahun 2012 penelitian ini dapat dimulai melalui kegiatan inhouse research, dengan
memanfaatkan perangkat dan bahan dari kegiatan lain, sehingga dapat dibangun perangkat percobaan laboratorium
sederhana untuk memulai langkah penelitian ini.
Perangkat percobaan memanfaatkan oven gelombang mikro rumahtangga yang mudah diperoleh di pasaran,
yang dimodifikasi untuk keperluan percobaan laboratorium proses pirolisis biomassa, dengan memperhatikan aspek
gelombang mikro dalam proses pemanasan, faktor keselamatan dan keamanan, serta antisipasi efek pemanasan yang
dibutuhkan terhadap oven tersebut. Percobaan awal ini lebih difokuskan pada pengembangan konfigurasi,
pembuktian
bahwa
dengan
gelombang
mikro
proses
dapat
dijalankan lebih cepat, serta menguji kemampuan dan keamanan modifikasi oven rumahtangga ini sebagai alat
percobaan laboratorium, sekaligus mempelajari sifat-sifat gelombang mikro dan oven gelombang mikro. Diharapkan
diperoleh konfigurasi perangkat laboratorium yang optimal dan dapat digunakan sebagai fasilitas untuk
mengembangkan sistem produksi energi dari biomassa dan sampah organik permukiman yang layak dan aman
diterapkan pada skala komersial.
RANCANGAN DAN EKSPERIMENTASI
Konfigurasi perangkat proses pirolisis gelombang mikro sederhana yang akan dirancang diberikan pada gambar
di bawah. Percobaan pengujian dengan daya 800 W, waktu proses 10 menit, dan bahan baku biomassa 300 gram,
menunjukkan temperatur proses dapat mencapai 368oC, menghasilkan produk cair berupa bio-oil sebanyak 70 ml,
sedangkan arang sisa yang dihasilkan sebanyak 60 gram. Pengujian gas tak dapat dilakukan karena keterbatasan
peralatan. Pada percobaan ini konsumsi listrik oven diukur, diperoleh 0.2579 kwh. Selain itu dilakukan uji bakar
pada produk cair menunjukkan, minyak cukup mudah terbakar secara langsung.

Pengujian proses

Produk arang dan cairan

Uji bakar

Percobaan tersebut menunjukkan perbedaan waktu respon yang signifikan antara pemanasan secara konvensional
yang dikenal dengan surface heating dan pemanasan menggunakan microwave yang dikenal dengan volumetric

heating, waktu proses yang dihasilkan jauh lebih cepat dibandingkan proses pengarangan konvensional yang
membutuhkan waktu setidaknya 45 menit untuk menghasilkan arang yang matang.
Dengan hasil eksperimentasi awal ini, diharapkan dapat dilanjutkan dengan eksperimentasi yang yang lebih rinci.
Saat ini sedang dilakukan perancangan sistem produksi kontinyu skala mini, untuk menghasilkan proses pirolisis
biomassa dan sampah organik menjadi energi berbentuk padat, cair dan gas, yang dapat dikembangkan hingga skala
komersial, untuk mengatasi masalah sampah sekaligus penyediaan energi.

Peneliti Utama : N. Fachrizal , R.Mustafa, Sutopo

You might also like