You are on page 1of 22

DEFINISI

Asuransi dapat diartikan sebagai suatu bentuk kesepakatan kerjasama atau kontrak pengalihan risiko atas
kehilangan jiwa atau harta dan kemudian risiko tersebut diambil alih oleh individu atau perusahaan lain,
dengan pembayaran premi yang dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
Akuntansi adalah suatu aktivitas dalam mengidentfikasikan, mengukur, mengkasifikasi dan mengikhtisar
sebuah transaksi ekonomi atau kejadian yang dapat menghasilkan data kuantitatif terutama yang bersifat
keuangan yang dipergunakan dalam pengambilan keputusan
Jadi dari kedua kesimpulan diatas dapat dijelaskan bahwa akuntansi asuransi adalah proses
pengidentifikasian, pengklasifikasiaan, pengikhtisaran dan pencatatan transaksi ekonomi tentang kontrak
pengalihan risiko atas kehilangan jiwa atau harta dan kemudian risiko dari individu ke perusahaan yang
bergerak di bidang asuransi dengan pembayaran premi yang dalam hal ini adalah perusahaan asuransi.
Aturan akuntansi khusus juga berkembang untuk industri dengan tanggung jawab fidusia kepada publik
seperti bank dan perusahaan asuransi. Untuk melindungi pemegang polis perusahaan asuransi, negara
mulai memantau solvabilitas. Seperti yang mereka lakukan, sistem akuntansi asuransi khusus, yang
dikenal sebagai prinsip akuntansi hukum, atau SAP, dikembangkan. Akuntansi hukum jangka
menunjukkan fakta bahwa SAP mewujudkan praktek diwajibkan oleh hukum negara. SAP menyediakan
jenis yang sama dari informasi tentang kinerja keuangan perusahaan asuransi sebagai GAAP tetapi,
karena tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan solvabilitas, itu lebih berfokus pada neraca dari
GAAP. GAAP lebih berfokus pada laporan laba rugi.
Asuransi adalah suatu sistem yang diterapkan untuk meminimalisir resiko kerugian secara finansial
dengan menyalurkan resikonya pada suatu pihak lain. Dalam proses pembelian asuransi diperlukan
adanya insurable interest.
Insurable interest dapat didefinisikan sebagai suatu kepentingan yang melekat atas seseorang yang
dipertanggungkan dalam suatu asuransi jiwa sehingga jika orang yang dipertanggungkan tersebut
mengalami hal yang tidak terduga atau meninggal dunia, maka pihak yang berkepentingan (dalam hal ini
adalah pihak yang dirugikan dengan meninggalnya orang tersebut) akan menerima sejumlah ganti rugi
yang cukup untuk digunakan sebagai kompensasi.
Dalam pasal 246 KUHD disebutkan:
Asuransi adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang
tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tak tertentu.

PROFIL PERUSAHAAN ASURANSI


1.Nama
Alamat
E-Mail
No Telp
Bidang Usaha Utama
Sektor
Sub Sektor
Komisaris

Direktur

Anak Perusahaan

2.Nama
Alamat
E-Mail
No Telp
Bidang Usaha Utama
Sektor
Sub Sektor
Komisaris

Direktur

Anak Perusahaan

: Asuransi Bina Dana Arta Tbk.


: Plaza ABDA Lt. 27 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta Selatan
: marie@abdainsurance.co.id
: 5140 1688
: Asuransi Kerugian
: Finance
: Insurance
: Tjan Soen Eng
Komisaris Utama
Murniaty Kartono
Komisaris
Herlani Sunardi
Komisaris
Ronni Widjaja
Komisaris
: Candra Gunawan
Direktur Utama
Dody Sjachroerodly
Direktur
Eka Listiani Kartono
Direktur
Jeni Wirjadinata
Direktur
: PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk
Asuransi Umum
PT Altra Raya
Jasa Bengkel
: Asuransi Harta Aman Pratama Tbk.
: Jl. Balikpapan Raya No. 9 Jakarta
: harta@asuransi-harta.co.id
: 634 8760, 384 5678
: Asuransi Kerugian
: Finance
: Insurance
: Adhi Indrawan
Komisaris Utama
Budi S. Tanuwibowo
Komisaris
Bambang Heryanto
Komisaris
Pardjo
Komisaris
: Sunyata Wangsadarma
Direktur Utama
Eng Tjiang
Direktur
Sutjianta
Direktur
M. Novel Sunaryo P.
Direktur
:-

3.Nama
Alamat

: Asuransi Multi Artha Guna Tbk


: The City Center Tower One 17th Floor Jl. KH Mas Mansyur Kav.126 Jakarta
Pusat 10220
E-Mail
: lindad@mag.co.id
No Telp
: 2700 590
Bidang Usaha Utama : Asuransi Kerugian
Sektor
: Finance
Sub Sektor
: Insurance
Komisaris
: Aries Liman
Presiden Komisaris
Mu'min Ali Gunawan
Wakil Presiden Komisaris
Lukman Abdullah
Komisaris
Tri Hananto Sapto Anggoro
Komisaris
Direktur
: Linda Juliana J.L Delhaye
Presiden Direktur
Karel Fitrijanto
Wakil Presiden Direktur
Thomas Paitimusa
Wakil Presiden Direktur
Peggy Wystan
Direktur
Dedi Setiawan
Direktur
Ratnawati Atmodjo
Direktur
Anak Perusahaan
: Reksadana Terproteksi
MNC Dana Terproteksi II
Reksadana

4.Nama
Alamat
E-Mail
No Telp
Bidang Usaha Utama
Sektor
Sub Sektor
Komisaris

Direktur

Anak Perusahaan

: Asuransi Bintang Tbk


: Jl. RS Fatmawati No. 32 Jakarta Selatan
: jenry.cardo@asuransibintang.com
: 7590 2777
: Asuransi Kerugian
: Finance
: Insurance
: Shanti L. Poesposoetjipto
Presiden Komisaris
Petronius Saragih
Komisaris
Zafar Dinesh Idham
Komisaris
Chaerul D. Djakman
Komisaris
Ieke CH. Mandas
Komisaris
Krishna Suparto
Komisaris
: Hastanto Sri Margi Widodo
Presiden direktur
Reniwati Darmakusumah
Direktur
Jenry Cardo Manurung
Direktur
: PT. Bintang Graha Loka
Penyewaan Gedung Kantor &
Kendaraan

5.Nama
Alamat
E-Mail
No Telp
Bidang Usaha Utama
Sektor
Sub Sektor
Komisaris

Direktur

Anak Perusahaan

: Asuransi Jasa Tania Tbk


: Wisma Jasa Tania Jl. Teuku Cik Di Tiro No. 14 Jakarta 10350
: HeadOffice@jastan.co.id
: 3101850
: Asuransi Kerugian
: Finance
: Insurance
: Ir. Achmad Mangga Barani, MM
Komisaris Utama
H. Darwin Noor, SH, MH, AAIK
Komisaris
Ir. Fauzi Yusuf, MM
Komisaris
: H. Basran Damanik, SE, MM
Direktur Utama
Megang Kacaribu, SE
Direktur
Ade Zulfikar, SE, Dipl. Ins. ACII
Direktur
Teddy Sastra, SE
Direktur
:-

CONTOH KASUS
1. Pada tanggal 25 April 2009 PT. ABC membayar premi asuransi kebakaran sebesar Rp. 500.000,untuk satu tahun.
Catatan :
Transaksi diatas dicatat dalam jurnal umum dengan mengakui premi asuransi sebesar Rp.500.000
sebagai ASURANSI DITERIMA DIMUKA sebagai akibat dari transaksi ini KAS berkurang
sebesar Rp. 500.000.
JURNAL UMUM :
Asuransi Dibayar Dimuka
Kas

Rp. 500.000
Rp. 500.000

Kasus :
Pada akhir periode adanya jurnal penyesuaian untuk biaya asuransi yang telah menjadi biaya yang
besarannya dihitung dengan jumlah hari yang telah dilewati masa asuransi karena belum premi
asuransi belum jatuh tempo sehingga diperlukan penyesuaian biaya.
Jumlah 251 hari
Menghitung Biaya yang dibebankan :251/365 X Rp. 500.000 = Rp. 343. 900
Jadi biaya asuransi yang dibiayakan sebesar Rp. 343.900
JURNAL PENYESUAIAN :
Beban Asuransi
RP. 343.900
Asuransi Dibayar Dimuka Rp.

RP. 343.90

2. Tanggal 1 oktober perusahaan membayar 1.200.000 untuk biaya asuransi 1 tahun kedepan.
Bagaimakah jurnal tanggal 1 oktober dan jurnal penyesuaian pada tanggal 31 desember?
Jurnal 1 Oktober :
Asuransi Dibayar dimuka
Kas

RP. 1.200.000
RP. 1.200.000

1.200.000 untuk 1 tahun, maka beban per bulan adalah 100.000. waktu telah berjalan 3 bulan
(Oktober, November, Desember), maka asuransi dibayar dimuka harus diaktualkan dengan cara
dikurangi (dikreditkan) senilai 300.000 sehingga menjadi tinggal 900.000.
Jurnal penyesuaian :
Beban Asuransi
Asuransi Dibayar Dimuka

RP. 300.000
RP. 300.000

3. SEBI Islamic Insurance Co. adalah sebuah perusahaan asuransi syariah umum/kerugian yang telah
beroperasi sejak tahun 2009 (2010). Berikut ini adalah neraca saldo yang dimiliki per 1 Januari 2012
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Perkiraan

Kas
Bank Mandiri Syariah
Piutang kontribusi
Deposito
Komputer
Peralatan kantor
Kendaraan
Gedung
Akumulasi penyusutan computer
Akumulasi penyusutan peralatan kantor
Akumulasi penyusutan kendaraan
Akumulasi penyusutan gedung
Utang klaim
Utang kontribusi reas
Utang komisi
Utang Pajak
Penyisihan KYBMP
Penyisihan EKRS
Cadangan tabarru
Modal perusahaan
Jumlah
(dalam ribuan rupiah).

Debet
73.500
249.000
642.000
854.000
50.000
93.000
150.000
500.000

2.611.500

Kredit

37.500
46.500
97.500
187.500
205.000
375.000
64.000
95.000
178.000
125.000
150.000
1.050.500
2.611.500

Berikut ini adalah beberapa kebijakan akuntansi signifikan yang ditetapkan oleh perusahaan:
1.
Persentase ujroh pengelola adalah 30 % dari kontribusi
Nisbah alokasi surplus adalah 40% dicadangkan; dan 30% untuk peserta dan 30% untuk
pengelola/perusahaan.
3.
Penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus dengan tarif 12.5 % untuk gedung dan
sisanya adalah sebesar 25% per tahun.
4.
Pajak dihitung berdasarkan ketetapan regulasi dan zakat sebesar 2.5%.
2.

Transaksi yang terjadi selama periode 2012 adalah sebagai berikut:


3 Feb
adalah

Dilakukan akseptasi (penerimaan) polis atas asuransi 7 unit kendaraan roda empat milik
PT Mobilindo untuk masa pertanggungan 24 bulan. Kontribusi yang ditetapkan
sebesar Rp 1.250.000 untuk setiap unit

5 Maret

Diterima polis asuransi kebakaran dengan rate 0.87% untuk sebuah Mall Agung Sedayu
yang bernilai 1,5 miliar yang berlokasi di daerah Jakarta Barat. Atas proyek ini,
dilakukan perjanjian reasuransi fakultatif dengan PT Tugu Re Syariah
sebesar 30% OR
dan 70% quote share. Sedangkan besaran ujroh dibayar mengiuti
kebijakan akuntansi dan
ujroh reasuransi ditetapkan 10% dari kontribusi reasuransi yang
disesikan. Pembayaran
oleh Mall Agung Sedayu dilakuka pada waktu penerimaan polis.
Periode asuransi 24
bulan.
6

3 Maret

Dilakukan akseptasi polis atas asuransi Avanza Tuan Raihan untuk masa pertanggungan
12 bulan. Nilai kontribusi yang dibayar adalah Rp 650.000

5 April

Dilakukan pembayaran komisi atas agen untuk peserta asuransi Mall Agung Sedayu
sebesar 1 % dari kontribusi /premi bruto yang diterima.

9 Mei

Dilakukan pembelian 3 unit komputer lengkap untuk operasional senilai Rp 5.400.000

12 Juni

Dilakukan pemprsesan klaim yang diajukan oleh tuan Raihan atas tabrakan sedang yang
ia alami. Sesuai perjanjian dalam polis, perusahaan akan mengcover 80% dari
service mobil di dealer. Berdasarkan kuitansi yang disampaikan Tn Raihan biaya
tersebut adalah senilai Rp 2.500.000

nilai
service
18 Juli

Dilakukan pencairan deposito yang sudah jatuh tempo di Bank Mega Syariah sebesar 50
Juta beserta bagi hasil sebesar Rp 1.500.000

20 Juli

Dilakukan Pembayaran gaji karyawan sebesar Rp25.000.000

26 Agustus

Dilakukan pembagian bagi hasil investasi dana tabarru dalam deposito pada tanggal 18
Juli, dengan nisbah 40:60 untuk peserta dan pengelola.

Diminta:
1.
Lakukan jurnal atas transaksi 2012 diatas baik yang berkaitan dengan dana peserta dan pengelola
2.

Buatlah buku besar yang diperlukan

3.

Buatlah neraca lajur yang diperlukan

4.

Lakukan jurnal adjustment atas penyusutan dan penyisihan teknis untuk kontribusi yang belum
menjadi pendapatan dan klaim yang masih dalam proses. Nilai klaim yang masih dalam proses
adalah sebesar Rp 59.000.000

5.

Susunlah laporan neraca, surplus/deficit underwriting dana tabaru, perubahan dana tabaru, laba
rugi per 31des 2012
SEBI Islamic Insurance Co.
JURNAL
Per 31 Desember 2012

Tgl
3 Feb

Akun
Kas
Penerimaan Kontribusi

Debit
8.750.000

Beban Ujroh
Kas

2.625.000

Kas
Pendapatan Ujroh

2.625.000

Kredit
8.750.000
2.625.000
2.625.000

5 Mar

3 Mar

5 Apr
9 Mei

Beban Kenaikan KYBMP


Penyisihan KYBMP
(13/24x(8.750.000-2.625.000)

3.317.708

Kas
Penerimaan Kontribusi

13.050.000

Beban Ujroh
Kas

3.915.000

Kas
Pendapatan Ujroh

3.915.000

Premi Reasuransi
Kas

6.394.500

Kas
Pendapatan Ujroh reasuransi
(10%X6.394.500)

639.450

Beban Kenaikan KYBMP


Penyisihan KYBMP
(14/24x(13.050.000-3.915.000)

5.328.750

Kas
Pendapatan Ujroh

3.915.000

Beban Ujroh Reasuransi


Kas

639.450

Kas
Penerimaan Kontribusi

650.000

Beban Ujroh
Kas

195.000

Kas
Pendapatan Ujroh

195.000

Beban Kenaikan KYBMP


Penyisihan KYBMP
(2/12x(650.000-195.000)

75.833

Beban Komisi
Kas

130.500

Komputer
Kas

5.400.000

3.317.708

13.050.000
3.915.000
3.915.000
6.394.500
639.450

5.328.750

3.915.000
639.450
650.000
195.000
195.000
75.833

130.500
5.400.000
8

12 Juni
18 Juli

20 Juli
26 Agt

Beban Klaim
Utang Klaim

2.000.000

Kas
Deposito
Pendapatan Bagi Hasil Investasi

51.500.000

Beban Gaji
Kas

25.000.000

Beban Bagi Hasil


Utang Bgi Hasil u/ Peserta
Utang Bagi Hasil u/ Pengelola

1.500.000

Piutang Bagi Hasil


Pendapatan Bagi Hasil

900.000

2.000.000
50.000.000
1.500.000
25.000.000
600.000
900.000
900.000

JURNAL PENYESUAIAN
Tgl
Akun
31 Des
Penyisihan KYBMP
Beban Kenaikan KYBMP

Debit
178.000.000

Kredit
178.000.000

Komputer
25%x50.000.000=12.500.000 (a)
8/48x5.400.000=900.000 (b)
a-b=13.400.000; 8=Mei-Des;48=4x12
Peralatan Kantor
25%x93.000.000=23.250.000
Kendaraan
25%x150.000.000=37.500.000
Gedung
12.5%x500.000.000=62.500.000
Jurnal
Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan Komputer
Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor
Akumulasi Penyustan Kendaraan
Akumulasi Penyusutan Gedung

136.650.000
13.400.000
23.250.000
37.500.000
62.500.000

Penyisihan EKRS
Beban Kenaikan EKRS

125.000.000

Beban Kenaikan EKRS


Penyisihan EKRS

59.000.000

125.000.000
59.000.000

10

PSAK ASURANSI
PSAK 28
Revisi PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
02-01-2013 16:36
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 28
AKUNTANSI KONTRAK ASURANSI KERUGIAN
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
terdiri dari paragraf 0128. PSAK 28 dilengkapi dengan Dasar Kesimpulan yang bukan
merupakan bagian dari PSAK 28. Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini memiliki
kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring
mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 28 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan
dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar
pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan secara eksplisit.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
PENDAHULUAN
01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak
Asuransi.
02. Suatu kontrak yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 62: Kontrak Asuransi sebagai
kontrak asuransi, jika kontrak tersebut merupakan asuransi kerugian, maka entitas juga
menerapkan Pernyataan ini.
Ruang Lingkup
03. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk kontrak asuransi kerugian. Pengertian kontrak
asuransi mengacu pada PSAK 62: Kontrak Asuransi.
Definisi
04. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:
Estimasi klaim adalah estimasi jumlah kewajiban yang menjadi tanggungan sehubungan
dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun
belum dilaporkan.
Klaim bruto adalah klaim yang jumlahnya telah disepakati, termasuk biaya penyelesaian klaim.
Klaim reasuransi adalah bagian klaim yang menjadi kewajiban reasuradur sehubungan
dengan perjanjian reasuransi.

11

Kontrak asuransi jangka pendek adalah kontrak asuransi yang hanya memberikan proteksi tanpa ada
komponen deposit untuk periode sama dengan atau kurang dari duabelas bulan dan memungkinkan
asuradur untuk membatalkan kontrak atau menyesuaikan persyaratan kontrak pada akhir setiap periode
kontrak, seperti penyesuaian jumlah premi atau penutupan yang diberikan.
Polis bersama adalah penutupan terhadap satu objek asuransi yang dilakukan secara bersama oleh
beberapa entitas asuransi dan dinyatakan dalam satu polis.
Premi bruto adalah premi yang diperoleh dari penutupan langsung dan penutupan tidak langsung. Premi
penutupan langsung termasuk premi yang diperoleh dari penutupan polis bersama.
Premi reasuransi adalah bagian premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian
reasuransi. Premi yang belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai
pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi.
Reasuransi prospektif adalah ketentuan dalam kontrak reasuransi yang mewajibkan reasuradur untuk
membayar kepada asuradur sejumlah kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari peristiwa masa
depan yang dipertanggungkan.
Reasuransi retroaktif adalah ketentuan dalam kontrak reasuransi yang mewajibkan reasuradur untuk
membayar kepada asuradur sejumlah kerugian yang sudah terjadi sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
yang dipertanggungkan.
PENDAPATAN
Premi Kontrak Asuransi Jangka Pendek
05. Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi jangka pendek diakui
sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan.
Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada penutupan jenis
pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui sebagai
pendapatan selama periode risiko, kecuali sebagaimana diatur di paragraf 06.
06. Jika jumlah premi masih dapat disesuaikan, misalnya premi ditentukan pada akhir kontrak atau premi
disesuaikan pada akhir kontrak berdasarkan nilai pertanggungan, maka pendapatan premi diakui sebagai
berikut:
(a) jika jumlah premi dapat diestimasi secara layak, maka pendapatan premi diakui selama periode
kontrak dan estimasi jumlah premi tersebut disesuaikan setiap periode untuk mencerminkan jumlah premi
yang sebenarnya.
(b) jika jumlah premi tidak dapat diestimasi secara layak, maka premi diperlakukan dengan menggunakan
metode uang muka (deposit method) sampai jumlah premi dapat diestimasi secara layak.
07. Premi dari polis bersama diakui sebesar bagian premi yang diterima oleh entitas.

12

08. Ceding company dapat memperoleh ganti rugi atas klaim sehubungan dengan kontrak
asuransi yang ditutupnya, dengan melakukan kontrak reasuransi dengan asuradur lain atau reasuradur.
Selanjutnya, reasuradur dapat mengadakan kontrak reasuransi dengan reasuradur lain yang dikenal
sebagai proses retrosesi.
Perlakuan akuntansi terhadap transaksi reasuransi bergantung pada apakah suatu kontrak reasuransi
tersebut merupakan reasuransi prospektif atau retroaktif.
09. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi
reasuransi selama sisa periode kontrak yang jumlahnya proporsional dengan proteksi yang diberikan. Jika
bagian premi reasuransi masih dapat disesuaikan dan jumlahnya dapat diestimasi secara layak, maka
jumlah premi reasuransi yang diakui selama sisa periode kontrak adalah sebesar estimasi premi yang akan
dibayar tersebut.
10. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif diakui sebagai piutang reasuransi
sebesar jumlah kewajiban yang dicatat sehubungan dengan kontrak reasuransi yang mendasari. Jika
kewajiban yang dicatat melebihi jumlah yang dibayar, maka piutang reasuransi dinaikkan untuk
mencerminkan perbedaan tersebut dan menimbulkan keuntungan ditangguhkan. Keuntungan
ditangguhkan diamortisasi selama estimasi sisa periode penyelesaian.
11. Jika pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retroaktif melebihi jumlah kewajiban yang
dicatat, maka ceding company menaikkan kewajiban yang bersangkutan atau mengurangi piutang
reasuransi, atau keduanya, pada saat kontrak reasuransi dilakukan. Perbedaan tersebut diakui dalam laba
rugi.
12. Perubahan dalam estimasi jumlah kewajiban sehubungan dengan kontrak reasuransi yang mendasari
diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan. Piutang reasuransi mencerminkan perubahan
yang berhubungan dengan jumlah klaim yang dapat diperoleh dari reasuradur dan keuntungannya
ditangguhkan dan diamortisasi.
13. Jika kontrak reasuransi mencakup baik reasuransi prospektif maupun reasuransi retroaktif, maka
transaksi reasuransi tersebut dipertanggungjawabkan secara terpisah. Premi Selain Kontrak Asuransi
Jangka Pendek
14. Ketentuan tentang pendapatan premi selain kontrak asuransi jangka pendek mengacu pada PSAK 36:
Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa paragraf 06.
BEBAN
Beban Klaim
15. Ketentuan tentang pendapatan premi selain kontrak asuransi jangka pendek mengacu pada PSAK 36:
Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa paragraf 06.
16. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan,
ditentukan berdasarkan estimasi liabilitas klaim tersebut. Perubahan dalam jumlah estimasi liabilitas
klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan
klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan.
13

LIABILITAS
17. Jumlah estimasi liabilitas klaim diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis
asuransi. Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
18. Premi yang belum merupakan pendapatan dari kontrak asuransi jangka pendek ditentukan dengan
cara sebagai berikut:
(a) secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan besarnya dihitung berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah premi untuk setiap jenis pertanggungan/asuransi; atau
(b) secara individual dari setiap pertanggungan dan besarnya premi yang belum merupakan pendapatan
ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan, selama periode kontrak atau
periode risiko, konsisten dengan pengakuan pendapatan premi sebagaimana dijelaskan di paragraf 0507.
Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan
19. Liabilitas manfaat polis masa depan atas kontrak asuransi selain kontrak asuransi jangka pendek
mengacu ke PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa paragraf 1016.
Tes Kecukupan Liabilitas
20. Liabilitas asuransi yang diakui, baik manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan
pendapatan maupun estimasi liabilitas klaim, dilakukan tes kecukupan liabilitas sesuai dengan
persyaratan yang diatur dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi.
Tingkat diskonto yang digunakan dalam tes kecukupan liabilitas tersebut merupakan estimasi terbaik
tingkat diskonto yang mencerminkan kondisi terkini dan risiko yang melekat pada liabilitas tersebut.
ASET REASURANSI
21. Nilai aset reasuransi atas liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan liabilitas manfaat polis masa depan, berdasarkan syarat
dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
22. Nilai aset reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten
dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan,
berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.
23. Nilai aset reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan
yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim, berdasarkan syarat dan ketentuan dari
kontrak reasuransi tersebut.

PENGUNGKAPAN
14

24. Hal-hal berikut diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:


(a) Kebijakan akuntansi mengenai:
(i) pengakuan pendapatan premi dan penentuan premi yang belum merupakan pendapatan;
(ii) transaksi reasuransi termasuk sifat, tujuan, dan dampak transaksi reasuransi tersebut terhadap
operasi entitas;
(iii) pengakuan beban klaim dan penentuan estimasi klaim;
(b) Piutang premi dari penutupan polis bersama yang pada saat bersamaan menimbulkan utang premi
kepada entitas anggota penutupan polis bersama.
(c) Jumlah premi jangka panjang yang belum diperhitungkan sebagai premi bruto.
KETENTUAN TRANSISI
25. Jika sebelum tanggal efektif Pernyataan ini entitas telah menentukan liabilitas manfaat polis masa
depan sebagaimana yang diatur dalam PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa paragraf 10, maka
entitas tidak dapat mengubah kebijakan akuntansinya.
26. Entitas yang memenuhi syarat pengecualian yang diatur dalam PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi
Jiwa paragraf 12 dapat menerapkan pengecualian tersebut sejak 1 Januari 2012.
TANGGAL EFEKTIF
27. Pernyataan ini berlaku efektif sejak disahkan.
PENARIKAN
28. Pernyataan ini menggantikan PSAK 28 (2011): Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian. Dasar
kesimpulan berikut melengkapi, tetapi bukan bagian dari, PSAK 28.
Dasar kesimpulan PSAK 28 mengacu pada dasar kesimpulan PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi
Jiwa.

15

PSAK 36
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 36
AKUNTANSI KONTRAK ASURANSI JIWA
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa terdiri dari paragraf 01
27. PSAK 36 dilengkapi dengan Dasar Kesimpulan yang bukan merupakan bagian dari PSAK 36.
Seluruh paragraf dalam Pernyataan ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak
dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 36 harus dibaca dalam konteks
tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan memberikan dasar pemilihan dan
penerapan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan secara eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material.
PENDAHULUAN
Tujuan
01. Tujuan Pernyataan ini adalah melengkapi pengaturan dalam PSAK 62:Kontrak Asuransi.

02. Suatu kontrak yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 62: Kontrak Asuransi sebagai kontrak
asuransi, jika kontrak tersebut merupakan kontrak asuransi jiwa, maka entitas juga menerapkan
Pernyataan ini.

Ruang Lingkup
03. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk kontrak asuransi jiwa. Pengertian kontrak asuransi
mengacu pada PSAK 62: Kontrak Asuransi.
Definisi
04
.

Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:

Estimasi liabilitas klaim adalah klaim yang belum diputuskan baik jumlahnya dan/atau haknya, termasuk
klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.
Klaim dan manfaat asuransi adalah beban yang terdiri atas: klaim dan manfaat asuransi yang
pembayarannya didasarkan pada terjadinya peristiwa yang diasuransikan, yaitu klaim kematian, klaim
cacat, dan klaim jaminan kesehatan; klaim dan manfaat karena jatuh tempo; serta klaim dan manfaat
karena pembatalan.
Klaim reasuransi adalah bagian klaim yang menjadi kewajiban reasuradur sehubungan dengan
perjanjian reasuransi.

16

Kontrak asuransi jangka pendek adalah kontrak asuransi yang hanya memberikan proteksi tanpa ada
komponen deposit untuk periode sama dengan atau kurang dari dua belasbulan dan memungkinkan
asuradur untuk membatalkan kontrak atau menyesuaikan persyaratan kontrak pada akhir setiap periode
kontrak, seperti penyesuaian jumlah premi atau penutupan yang diberikan.
Premi bruto adalah premi yang diperoleh dari pemegang polis.
Premi reasuransi adalah bagian premi bruto yang menjadi hak reasuradur berdasarkan perjanjian
reasuransi.
Premi yang belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai
pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi.
PENDAPATAN
Premi Kontrak Asuransi Jangka Pendek
05. Premi kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan dalam periode kontrak sesuai
dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Jika periode risiko berbeda secara
signifikan dengan periode kontrak, maka premi diakui sebagai pendapatan selama periode risiko
sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan.
Premi Selain Kontrak Asuransi Jangka Pendek
06. Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo
dari pemegang polis. Kewajiban untuk biaya yang diharapkan timbul sehubungan dengan
kontrak tersebut diakui selama periode sekarang dan periode diperbaruinya kontrak.
Pendapatan Lain
07. Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai pendapatan lain.
BEBAN
Beban Klaim
08. Klaim meliputi klaim yang telah disetujui, klaim dalam proses penyelesaian, dan klaim yang
terjadi namun belum dilaporkan.

09. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan,
ditentukan berdasarkan estimasi liabilitas klaim tersebut. Perubahan dalam jumlah estimasi
liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah
estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai penambah atau pengurang beban
dalam laba rugi pada periode terjadinya perubahan.

LIABILITAS
17

Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan


10. Liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan posisi keuangan berdasarkan
perhitungan aktuaria. Liabilitas tersebut mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh
manfaat yang diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh
biaya yang akan dikeluarkan, dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan..

11.

Liabilitas tersebut diakui sejak timbulnya kewajiban sesuai yang diperjanjikan dalam kontrak
asuransi jiwa.

12. Jika data yang tersedia tidak cukup memadai untuk digunakan dalam menentukan liabilitas
manfaat polis masa depan sesuai persyaratan di paragraf 10, maka entitas dapat menggunakan
kebijakan akuntansi sebelumnya.

13. Jika selanjutnya entitas yang memenuhi kondisi pengecualian di paragraf 12 menentukan
liabilitas manfaat polis masa depan sesuai dengan persyaratan di paragraf 10, maka entitas
memperlakukan hal tersebut sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK
25:Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.

14. Perhitungan liabilitas manfaat polis masa depan sesuai dengan paragraf 10 dapat negatif pada
tahun awal disebabkan nilai kini arus kas masuk lebih besar daripada arus kas keluar. Liabilitas
manfaat polis masa depan negatif diperkenankan dalam level kontrak asuransi individual, tetapi
tidak dapat negatif pada level portofolio kontrak asuransi yang bergantung pada risiko yang
sama dan dikelola bersama sebagai portofolio tunggal.

15. Dalam kondisi yang sangat jarang terjadi, misalnya entitas baru beroperasi, liabilitas manfaat
polis masa depan negatif pada level portofolio sebagaimana dijelaskan di paragraf 14, maka
liabilitas manfaat polis masa depan diakui sebesar nol.

16. Untuk kontrak asuransi jiwa yang tidak memiliki komponen deposit dan masa kontrak sama
dengan atau kurang dari dua belas bulan, liabilitas dapat dihitung menggunakan pendekatan
premi yang belum merupakan pendapatan.

Premi yang Belum Merupakan Pendapatan


17. Premi yang belum merupakan pendapatan atas kontrak asuransi jangka pendek ditentukan

18

dengan cara sebagai berikut:


(a)

secara agregat tanpa memperhatikan tanggal penutupannya dan besarnya dihitung


berdasarkan persentase tertentu dari jumlah premi untuk setiap jenis
pertanggungan/asuransi; atau

(b)

secara individual dari setiap pertanggungan dan besarnya premi yang belum merupakan
pendapatan ditetapkan secara proporsional dengan jumlah proteksi yang diberikan,
selama periode pertanggungan atau periode risiko, konsisten dengan pengakuan
pendapatan premi sebagaimana dijelaskan di paragraf 05.

Estimasi Liabilitas Klaim


18. Estimasi liabilitas klaim atas kontrak asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan
perhitungan teknis asuransi.
Tes Kecukupan Liabilitas
19. Liabilitas asuransi yang diakui, baik manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan
pendapatan maupun estimasi liabilitas klaim, dilakukan tes kecukupan liabilitas sesuai dengan
persyaratan yang diatur dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi. Tingkat diskonto yang digunakan
dalam tes kecukupan liabilitas tersebut merupakan estimasi terbaik tingkat diskonto yang
mencerminkan kondisi terkini dan risiko yang melekat pada liabilitas tersebut.
ASET REASURANSI
20. Nilai aset reasuransi atas liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan liabilitas manfaat polis masa depan, berdasarkan
syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.

21. Nilai aset reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten
dengan pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan
pendapatan, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.

22. Nilai aset reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim, berdasarkan syarat dan
ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.

PENGUNGKAPAN
23. Hal-hal berikut diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan:
(a)

Kebijakan akuntansi mengenai:


19

(i)

pengakuan pendapatan premi dan penentuan liabilitas manfaat polis masa depan
serta premi yang belum merupakan pendapatan;

(ii)

transaksi reasuransi termasuk sifat, tujuan, dan dampak transaksi reasuransi


tersebut terhadap operasi entitas;

(iii
)

pengakuan beban klaim dan penentuan estimasi klaim tanggungan sendiri;

(iv)

kebijakan akuntansi lain yang penting sebagaimana ditentukan dalam SAK


yang relevan.

(b)

Pendapatan premi bruto: pendapatan premi tahun pertama dan premi tahun lanjutan
secara terperinci berdasarkan kelompok perorangan dan kumpulan serta jenis asuransi.

(c)

Klaim dan manfaat: jenis, jumlah, dan penyebab kenaikan klaim dan manfaat yang
signifikan.

KETENTUAN TRANSISI
24. Jika sebelum tanggal efektif Pernyataan ini entitas telah menentukan liabilitas manfaat polis
masa depan sebagaimana yang diatur di paragraf 10, maka entitas tidak dapat mengubah
kebijakan akuntansinya.

25. Entitas yang memenuhi syarat pengecualian yang diatur di paragraf 12 dapat menerapkan
pengecualian tersebut sejak 1 Januari 2012.
TANGGAL EFEKTIF
26. Pernyataan ini berlaku efektif sejak disahkan.
PENARIKAN
27. Pernyataan ini menggantikan PSAK 36 (2011): Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa.
DASAR KESIMPULAN
Dasar kesimpulan berikut melengkapi, tetapi bukan bagian dari, PSAK 36.

LIABILITAS MANFAAT POLIS MASA DEPAN

20

DK01. Adopsi IFRS 4 Insurance Contract menjadi PSAK 62: Kontrak Asuransidilengkapi dengan revisi
atas PSAK 36 (1996): Akuntansi Asuransi Jiwa menjadi PSAK 36 (2011): Akuntansi Kontrak Asuransi
Jiwa untuk asuransi jiwa, serta revisi atas PSAK 28 (1996): Akuntansi Asuransi Kerugian menjadi PSAK
28 (2011): Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian. Beberapa ketentuan dalam PSAK 36 (2011) mengambil
sebagian prinsip dalam exposure draft IFRS 4 Insurance Contract tahap kedua (exposure draft tersebut
sampai saat ini belum disahkan menjadi IFRS) terkait dengan metode penentuan liabilitas manfaat polis
masa depan. Tujuannya untuk menjembatani dengan ketentuan IFRS yang akan berlaku untuk kontrak
asuransi. Kondisi ini ketentuan SAK saat ini untuk kontrak asuransi lebih maju dibandingkan dengan
IFRS saat ini memerlukan infrastruktur yang lebih baik dibandingkan dengan infrastruktur yang
diperlukan seumpama ketentuan SAK saat ini setara dengan IFRS saat ini untuk kontrak asuransi.
DK02. Setelah penerapan PSAK 36 (2011): Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwapada 1 Januari 2012 ada
masukan dari industri asuransi mengenai kendala dalam menentukan liabilitas manfaat polis masa depan.
Kendala ini disebabkan data yang tersedia tidak cukup memadai untuk digunakan dalam perhitungan
dengan pendekatan yang disyaratkan oleh PSAK 36 (2011), sehingga perhitungan liabilitas tersebut tidak
dapat dilakukan oleh sebagian entitas.
DK03. DSAK IAI menegaskan kembali bahwa ketentuan PSAK 62: Kontrak Asuransi ketentuan yang
setara dengan IFRS 4 Insurance Contract merupakan persyaratan minimum yang harus diterapkan pada
kontrak asuransi.
DK04. Dengan mempertimbangkan kedua hal di atas, DSAK IAI memutuskan untuk mengecualikan
penerapan ketentuan dalam PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa paragraf 10 jika data yang
tersedia tidak cukup memadai untuk digunakan dalam menentukan liabilitas manfaat polis masa depan
yang diatur dalam paragraf 10 tersebut.
TES KECUKUPAN LIABILITAS
DK05. Liabilitas asuransi liabilitas manfaat polis masa depan, premi yang belum merupakan
pendapatan, dan estimasi liabilitas klaim yang sudah diakui harus dilakukan tes kecukupan dengan
mengacu pada PSAK 62: Kontrak Asuransi. Ketika melakukan tes kecukupan liabilitas dengan mengacu
pada PSAK 62 paragraf 17, maka tingkat diskonto yang digunakan merupakan tingkat diskonto sebelum
pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan
liabilitas yang bersangkutan, sebagaimana yang diatur dalam PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
dan Aset Kontinjensi.
DK06. Dalam penerapan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi terdapat dua
praktik berbeda mengenai tingkat diskonto di atas, yaitu suku bunga bebas risiko (risk-free interest rate)
dan suku bunga bebas risiko ditambah risiko kredit yang melekat pada masing-masing entitas (risk-free
rate plus own credit risk). Isu tingkat diskonto ini pernah dibahas oleh IFRIC Committe yang menyatakan
The Committee noted that IAS 37 does not explicitly state whether or not own credit risk should be
included. The Committee understood that the predominant practice today is to exclude own credit risk,
which is generally viewed in practice as a risk of the entity rather than a risk specific to the liability
(IFRIC Update, March 2011).

21

DK07. Dengan pertimbangan tersebut, DSAK IAI memutuskan tingkat diskonto yang digunakan dalam
melakukan tes kecukupan liabilitas merupakan estimasi terbaik tingkat diskonto yang mencerminkan
kondisi terkini dan risiko yang melekat pada liabilitas tersebut.
KETENTUAN TRANSISI
DK08. Entitas yang sudah menerapkan ketentuan PSAK 36 (2011):Akuntansi Kontrak Asuransi
Jiwa paragraf 10 tidak dapat mengubah kebijakan akuntansinya walaupun memenuhi kondisi
pengecualian yang diatur dalam PSAK 36 (2012): Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa paragraf 12. Hal ini
didasari oleh ketentuan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi paragraf 21 yang menyatakan bahwa
Asuradur dapat mengubah kebijakan akuntansi untuk kontrak asuransi jika, dan hanya jika, perubahan
tersebut membuat laporan keuangan lebih relevan untuk kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam
membuat keputusan ekonomik dan tidak mengurangi keandalan, atau lebih andal dan tidak mengurangi
relevansi untuk kebutuhan tersebut. Asuradur menilai relevansi dan keandalan sesuai kriteria dalam
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
DK09. Entitas yang memenuhi kondisi pengecualian yang diatur di paragraf 12 dapat menggunakan
kebijakan akuntansi sebelumnya yang diatur di PSAK 36 (1996): Akuntansi Asuransi Kerugian sejak 1
Januari 2012. Relaksasi ini diberikan dengan mempertimbangkan bahwa ketentuan dalam PSAK
62: Kontrak Asuransi(adopsi IFRS 4 Insurance Contract) merupakan persyaratan minimum yang harus
diterapkan seperti yang dijelaskan di DK01DK04 dan agar tidak ada dua ketentuan berbeda dalam SAK
yang diterapkan pada periode pelaporan keuangan yang sama.

22

You might also like