Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
Riska fadilah
141211927
PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2015
1. Tidak seperti konstituen plasma yang larut dalam air plasma, protein
plasma tersebar (terdispersi) sebagai kaloid.
2. Protein plasma ikut berperan dalam plasma menyangga perubahan pH.
3. Tiga kelompok protein plasma-albumin , globulin, dan fibrinogen berbagai
sifat fisika dan kimiawinya. (Watson ,2002)
ERITROSIT
2. Jumlah eritrosit pada wanita : 4.7000.000 300.00 mm. ( ada juga yang memberikan
standar normal jumlah eritrosit wanita : 4.0 5.5 juta /mm )
Secara fisiologis setiap 1 gram hemoglobin akan mampu mengikat 1.34 mm oksigen.
Pada pria maximal dalam 100 mm darah akan dapat membawa sekitar 20 mm
oksigen, sedangkan pada wanita akan mampu membawa 19 mm oksigen. .
(Watson,2002)
berbagai sekresinya.
Sel fagositik menghancurkan sel asing dan sel rusak dengan dengan
fagositosis dan pengeluaran bahan-bahan kimia mematikan.
Vasodilitasi dan peningkatan permeabilitas kapiler local , yang dipicu oleh
histamin , ditempat invasi atau cedera memungkinkan peningkatan
penyaluran leukosit fagositik precursor protein plasma inaktif yang
penting bagi proses pradangan. . ( Watson,2002)
Imunitas
System imun adaftif tidak saja mengenal molekul asing yang berbeda
dari molekul diri-sehingga sehingga reaksi imun destruktif tidak
menghancurkan tubuh sendiri tetapi juga dapat membedakan antara
jutaan molekul asing yang berbeda.
tesebut.
Sel plasma mengkhusukan diri mengeluarkan antibodi yang beredar
secara bebas untuk mengepung bakteri ( benda asing lain ) dalam
sama.
IgM ikut melindungi tubuh dari cacing parasitik dan
merupakan mediator antibodi untuk respons alergik umum,
eritrosit didalam tubuhnya sendiri mulai muncul dalam plasenta setelah bayi berusia 6
bulan . karena itu , plasma darah golongan A mengandung antibody anti B , darah
golongan B memiliki antibody A , tidak ada antibody yang berkaitan dengan system ABO
pada darah golongan AB , dan kedua antibody anti-A dan anti-B terdapat dalam darah
golongan O.
Donor darah penerima darah universal
Golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B maka eritrosit mereka tidak akan
diserang oleh antibody anti-A anti-B sehingga mereka dianggap sebagai donor universal.
System golongan darah lain
Yang memiliki faktr Rh ( suatu antigen eritrosit yang pertama kaliditemukan pada monyet
rhesus sehinnga diberi nama Rh ) memiliki darah positif , sedangkan yang memilikinya
dianggap memiliki darah negative Rh, berbeda dari system ABO , tidak terapat antibody
alami yang terbentuk terhadap factor Rh.
Penyakit imun
Penyakit imun ada dua jenis : penyakit imunodefisiensi (respon imun kurang
memadai ) atau serangan imun tidak sesuai ( respon imun yang berlebihan atau
salah sasaran).
Penyakit imunodefisiensi , system imun gagal mempertahankan tubuh secara
normal dan infeksi bakteri atau virus masing-masing akibat deficit pada sel B atau
sel T.
Serangan imun tidak pada tempatnya, system imun berlaku berlebihan , terdapat
Daftar pustaka
-
Penerbit
-