Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
13504241031
13504241038
2015
SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL
COMMON RAIL
A. URAIAN
1. PENGERTIAN DAN FUNGSI
. Common Rail system adalah mesin diesel yang sistem bahan bakarnya
dikontrol secara elektrikal. Pada saat mesin bekerja selalu terdapat tekanan bahan
bakar yang cukup tinggi. Kontrol tekanan tinggi tersebut pada setiap injector
diatur secara independen. Sistem tekanan dan waktu penginjeksian dirangcang
untuk mesin high speed direct injection. Parameter injeksi seperti waktu
penginjeksian,
jumlah
injeksi
dan
tekanan
dikontrol
oleh Electronic
Control Unit (ECU). Pada mesin diesel biasa, pompa digerakkan oleh engine dan
fungsinya adalah untuk memastikan jumlah bahan bakar yang sesuai dan distribusi
bahan bakar ke setiap injector dan mengatur bukaannya. Pada sistem Common
Rail, pompa hanya bertugas untuk manumpuk bahan bakar pada tekanan yang
sangat tinggi di dalam jalur pengumpan biasa (common feeding line) dari cabang
injectors.Pembukaan injectors dikontrol oleh Electronic Control Unit (ECU) dan
sensor-sensor. Disamping meningkatkan performa dan mengurangi noise serta
menurunkan tingkat emisi gas buang, sistem Common Rail ini juga
memungkinkan mesin diesel untuk mencapai keinginan pemakai kendaraan di
dunia.
Kontrol secara elektronik pengiriman bahan bakar dan injeksi di depan
memungkinkan bahan bakar dapat dipompa secara optimal terlepas dari kecepatan
putaran mesin. Oleh karena itulah tekanan tinggi dapat dipertahankan secara
konstan meskipun mesin berputar dengan kecepatan rendah. Masalah utama yang
harus dihadapi untuk meningkatkan performa dan konsumsi bahan bakar adalah :
tingkat keakuratan jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke ruang bahan bakar
Fungsi common rail adalah :
o Injectors
o High-pressure pump
o High-pressure accumulator
o Pressure-limitter valve
(rail)
o Flow limiter
o Pressure-control valve
o Rail-pressure sensor
a. Pre Supply Pump (Pompa pengalir)
Fungsi :
1) Menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa tekanan tinggi
Letaknya berada didalam tangki bahan bakar
Suctio
n
2. Tipe elektrik
Discharg
e
Elecric
motor
Terdiri dari
Nonreturn
valve
Cara kerja
o Pada posisi titik mati bawah dan plunyer mulai bergerak naik,
katup tertutup karena katup ini jenis katup satu arah, dan bahan
bakar terkompresi akibat plunyer yang bergerak naik, sehingga
bahan bakar terdorong keluar.
o Terdapat electromagnetic switch off yang berfungsi untuk
menghentikan aliran bahan bakar saat engine stop.
Fungsi
: 1,350 bar
Aplikasi
: Kendaraan penumpang
: 1,400 bar
Aplikasi
: Truck
: Renault (RVI).
: 1,600 bar
Aplikasi
: Kendaraan penumpang
: 1,600 bar
Aplikasi
: Truck
: MAN
: 1,600 bar
Aplikasi
: Kendaraan penumpang
: Audi
e. Injector
Fungsi
Rail-Pressure Sensor
o Crankshaft-speed sensor
o Coolant-temperature
sensor
o Camshaft sensor
o Accelerator-pedal traveler
sensor
E C U w ith s e n s o r s
a. Low-Pressure Circuit
Low-pressure circuit bertujuan untuk mengalirkan bahan bakar menuju
High-pressure circuit. Aliran bahan bakar pada low-pressure circuit adalah :
Fuel
tank
Pre-supply
pump
Fuel
filter
Saluran
pengembali
bahan bakar
o Bahan bakar dialirkan dari tangki bahan bakar oleh pre-supply pump
menuju ke pompa tekanan tinggi melewati saringan bahan bakar.
b. High-Pressure Circuit
High-pressure circuit berfungsi untuk membangkitkan tekanan
tinggi yang konstan didalam pipa rel (Rail), dan juga untuk
menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar melewati injector. Aliran
bahan bakarnya pada high-pressure circuit adalah :
High
pressure
pump
Injector
s
Pressure-control
valve
Saluran tekanan
tinggi
Rail (pipa
rel)
Rail
pressure
sensor
o Bahan bakar dari sirkuit tekanan rendah masuk ke pompa tekanan tinggi.
o Didalam
pompa
tekanan
tinggi
ini,
tekanan
bahan
bakar
bahan bakar yang dibutuhkan engine sesuai kondisi dan pembebanan mesin adalah
Input signal control unit.
Generasi ketiga common rail saat ini menggunakan piezoelectric injectors dengan
tekanan bahan bakar 180 mpa /1800 bar, ini dikembangkan setelah mencapai
BME Euro6.
Pada diesel common Rail penyaluran Bahan bakar dari pompa tekanan
tinggi disalurkan ke satu pipa distribusi (common rail) kemudian dibagi ke masing
masing injector dg dikontrol oleh ECU unit, ECU mengontrol buka tutup katub
distribusi ke masing-masing piston secara electronic.
ECU dan
EDC
Seperti yang diketahui diatas, sensor-sensor yang digunakan pada
sistem common rail diantaranya :
o Crankshaft-speed sensor
o Coolant-temperature
sensor
o Camshaft sensor
o Accelerator-pedal traveler
sensor
o Boost pressure sensor
a. Crankshaft-speed sensor
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa kecepatan yang dihasilkan dari poros
engkol.
b. Camshaft sensor
Berfungsi untuk mendeteksi posisi dari camshaft.
c. Accelerator-pedal traveler sensor
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa sudut yang dihasilkan dari
penekanan pedal gas (pedal akselerasi).
d. Boost pressure sensor
Berfungsi untuk mendeteksi tekanan udara dalm intake manifold.
e. Coolant-temperature sensor
Berfungsi untuk mendeteksi seberapa suhu/temperature dari air pendingin
untuk menegetahui suhu engine.
f. Air temperature sensor
Berfungsi untuk mendeteksi suhu/temperature dari udara masuk.
g. Air mass meter
Berfungsi untuk mendeteksi massa udara yang masuk.
Berdasarkan data-data dari sensor-sensor tersebut, ECU kemudian
menghitung dan mengolah data-data seperti banyaknya bahan bakar yang telah
diinjeksikan, awal waktu injeksi, waktu/durasi injeksi, dan sebagainya, sehingga
akan menghasilkan komposisi sistem injeksi yang sangat akurat.
Engine code
: BVN
Type of engine
Displacement in cm3
: 4134
: 240 (326)
Max. torque in Nm
Bore in mm
: 83
Stroke in mm
: 95.5
Compression ratio
: 16,4 : 1
Cylinder spacing in mm
: 90
Firing order
: 15486372
Engine weight in kg
: 255
Engine management
: Water-cooled EGR
: EU IV
5
4
7
9
10
2
High-pressure 200-1600 bar
Return pressure from
1 injector 10 -11 bar
Unit :
1. High-pressure pump
2. Fuel metering valve
(fuel metering unit fuel metering unit)
3. Mechanical fuel pump 4.5-6.2 bar
3
2
1
High pressure pump berfungsi untuk membangkitkan tekanan
tinggi dari supply tekanan rendah sampai pada injektor. Awalnya, pompa
mekanik (mechanical fuel pump) mengalirkan bahan bakar ke sisi pompa
tekanan tinggi dengan tekanan antara 4,5 6,2 bar.
Pompa tekanan tinggi menggunakan tiga piston yang terletak di
dalam inner chamber dan digerakkan oleh puli intake camshaft yang
tersambung dengan sabuk bergigi, mengalirkan bahan bakar ke pipa rel
hingga ke injektor dengan tekanan tinggi (maksimal 1600 bar).
c. Fuel pressure regulating valve (katup pengatur tekanan bahan bakar)
Pada pipa rel dilengkapi dengan katup pengatur tekanan bahan
bakar yang berfungsi untuk mengatur/mengontrol tekanan tinggi didalam
pipa rel yang kerjanya tergantung dari output sinyal elektrik dari ECU.
Tekanan yang dijinkan didalam pipa rel adalah maksimal 1600 bar.
Iron
plate
Armatur
e
Valve seat
ball
Compression
spring
d. Rail (Pipa rel)
Rail
1
Injekto
r
Rail
2
Pipa rel yang digunakan adalah dua buah pipa rel yang masing-masing
melayani empat injektor (Rail 1 untuk injektor 1-4 dan rail 2 untuk injektor 5-8).
Pipa rel berfungsi untuk menampung bahan bakar dengan tekanan tinggi yang
konstan sebelum dialirkan ke injektor. Tekanan maksimal yang diijinkan adalah
1600 bar, dengan saluran kembali bahan bakar yang mengurangi tekanan bahan
bakar apabila terjadi tekanan berlebih.
High pressure
line
Cap
nut
Restrict
or
Rai
l
e. Injektor
Injektor yang digunakan pada sistem common rail yang diterapkan pada
AUDI adalah tipe piezoelectric injector model multi hole (7-8 hole).
Mampu menerima tekanan yang sangat tinggi dari tekanan bahan bakar.
5. KESIMPULAN
a. Sistem injeksi common rail adalah sistem injeksi bahan bakar diesel
modern yang penyaluran bahan bakarnya menggunakan pipa rel (rail) dan
pengaturan timing injeksi bahan bakar serta jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan menggunakan sistem elektrik terpadu.
b. Fungsi common rail adalah :
Pre-supply pump
Pressure-control valve
High-pressure pump
Rail-pressure sensor
High-pressure
Injectors
accumulator (rail)
d. Cara kerja sistem common rail pada dasarnya dibagi tiga skema, yaitu :
e. Tekanan bahan bakar didalam pipa rel sangat tinggi dan dijaga agar selalu
konstan dengan sebuah katup pengatur tekanan yang terintegrasi dengan
control unit (ECU).
f. Kendaraan AUDI 4.2 L V8 TDI menggunakan sistem injeksi common rail
generasi ketiga yang dipakai pada kendaraan penumpang.
g. Sistem injeksi common rail AUDI 4.2 L V8 TDI ini menggunakan :
Tekanan sistem injeksi mencapai 1600 bar.
Injektor yang digunakan adalah jenis piezoelectric injector multi
hole dengan lubang 8 port, dan memiliki keunggulan :
o Membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk mengawali
tiap siklus kerja injeksi.
o Mampu menerima tekanan yang sangat tinggi dari tekanan
bahan bakar.
o Langkah siklus sangat presisi (memiliki akurasi yang sangat
tinggi).
Pertanyaan : Kenapa ada saluran bahan bakar pada pompa injeksi menuju
tangki bahan bakar ?
Jawaban : Pada pompa bahan bakar terdapat saluran bahan bakar yang ke
tangki karena digunakan untuk mengembalikan bahan bakar jika pada
pompa tekanan/ jumlah bahan bakar penuh akibatnya akan dikembalikan
ke tangki lagi.
2. Arif ginanjar
Pertanyaan : kenapa waktu pematian mesin , suplay bahan bakar Cuma
dikurangi ?
Jawaban : suplay bahan bakar itu Cuma dikurangi karena dari
pengurangian bahan bakar tersebut maka akan mematikan mesin sehingga
tidak ada suplay bahan bakar keinjektor, dalam artian dikurangi secara
beransur-ansur, namun ada juga ketika kunci kontak off maka akan
mematikan saluran keinjektor sehingga tidak ada bahan bakar yang
mengalir akibatnya mesinnya mati.
3. Exfan heri (13509134020)
Pertanyaan : Apakah pengaturan bahan bakar ketika melewati tanjakan
tidak usah menginjak pedal gas ? karena adanya start quality control ?
Jawaban : Pada tanjakan tetap menginjak pedal gas karena yang di maksud
start quality control ini adalah pengaturan jumlah bahan bakar ketika
mesin mulai bekerja sehingga tidak tergantung pedal gas, bukan saat mesin
bekerja/ jalan pedal gas tidak diinjak.
Pertanyaan : Bagaimana mengatur FO ?
Jawaban : Pengaturan FO nya berdasarkan sensor yang terdapat pada
camshaft yang nantinya akan mengirimkan sinyal ke ECU kemudian
dikirimkan ke injektor.
4. Maula safii (13509134022)
Pertanyaan : Pada sistem common rail ini apakah ada governornya ?
Jawaban : Pada common rail ini tidak ada governornya , karena pengaturan
sistem bahan bakarnya sudah menggunakan sistem elektronik yaitu ECU
dan EDU. Dimana ada banyak terdapat sensor-sensor pada setiap bagian