You are on page 1of 9

Asal

Sedimen

di

Dasar

Laut

Sedimen yang di jumpai di dasar lautan dapat berasal


dari beberapa sumber yang
menurut Reinick
(Dalam Kennet, 1992) dibedakan menjadi empat yaitu :
1. Lithougenus sedimen yaitu sedimen yang berasal
dari erosi pantai dan material hasil erosi daerah up land.
Material ini dapat sampai ke dasar laut melalui proses
mekanik, yaitu tertransport oleh arus sungai dan atau
arus laut dan akan terendapkan jika energi
tertrransforkan
telah
melemah.
2.
Biogeneuos sedimen yaitu sedimen yang
bersumber dari sisa-sisa organisme yang hidup seperti
cangkang dan rangka biota laut serta bahan-bahan
organik
yang
mengalami
dekomposisi.
3.
Hidreogenous sedimen yaitu sedimen yang
terbentuk karena adanya reaksi kimia di dalam air laut
dan membentuk partikel yang tidak larut dalam air laut
sehingga akan tenggelam ke dasar laut, sebagai contoh
dan sedimen jenis ini adalah magnetit, phosphorit dan
glaukonit.
4. Cosmogerous sedimen yaitu sedimen yang bersal
dari berbagai sumber dan masuk ke laut melalui jalur
media udara/angin. Sedimen jenis ini dapat bersumber
dari luar angkasa, aktifitas gunung api atau berbagai
partikel darat yang terbawa angin. Material yang bersal
dari luar angkasa merupakan sisa-sisa meteorik yang
meledak di atmosfir dan jatuh di laut. Sedimen yang
bersal dari letusan gunung berapi dapat berukuran halus
berupa debu volkanin, atau berupa fragmen-fragmen
aglomerat. Sedangkan sedimen yang bersal dari partikel
di darat dan terbawa angin banyak terjadi pada daerah
kering dimana proses eolian dominan namun demikian

dapat juga terjadi pada daerah sub tropis saat musim


kering dan angin bertiup kuat. Dalam hal ini umumnya
sedimen
tidak dalam jumlah yang dominan
dibandingkan
sumber-sumber
yang
lain.
Dalam suatu proses sedimentasi, zat-zat yang masuk ke
laut berakhir menjadi sedimen. Dalam hal ini zat yang
ada terlibat proses biologi dan kimia yang terjadi
sepanjang kedalaman laut. Sebelum mencapai dasar
laut dan menjadi sedimen, zat tersebut melayang-layang
di dalam laut. Setelah mencapai dasar lautpun ,
sedimen tidak diam tetapi sedimen akan terganggu
ketika hewan laut dalam mencari makan. Sebagian
sedimen mengalami erosi dan tersusfensi kembali oleh
arus bawah sebelum kemudian jatuh kembali dan
tertimbun. Terjadi reaksi kimia antara butir-butir mineral
dan air laut sepanjang perjalannya ke dasar laut dan
reaksi tetap berlangsung penimbunan, yaitu ketika air
laut terperangkap di antara butiran mineral. (Agus
Supangat
dan
Umi
muawanah)

Macam-macam

Sedimen

Laut

Era oseanografi secara sistematis telah dimulai ketika


HMS Challenger kembali ke Inggris pada tanggal 24 Mei
1876 membawa sampel, laporan, dan hasil pengukuran
selama ekspedisi laut yang memakan waktu tiga tahun
sembilan bulan. Anggota ilmuan yang selalu
menyakinkan dunia tentang kemajuan ilmiah Challenger
adalah John Murray, warga Kanada kelahiran
Skotlandia. Sampel-sampel yang dikumpulkan oleh
Murray merupakan penyelidikan awal tentang sedimen
laut dalam. Sedimen laut dalam dapat di bagi menjadi 2
yaitu Sedimen Terigen Pelagis dan Sedimen Biogenik

Pelagis.
1.
Sedimen
Biogenik
Pelagis
Dengan menggunakan mikroskop terlihat bahwa
sedimen biogenik terdiri atas berbagai struktur halus
dan kompleks. Kebanyakan sedimen itu berupa sisasisa fitoplankton dan zooplankton laut. Karena umur
organisme plankton hannya satu atau dua minggu,
terjadi suatu bentuk hujan sisa-sisa organisme plankton
yang perlahan, tetapi kontinue di dalam kolam air untuk
membentuk lapisan sedimen. Pembentukan sedimen ini
tergantung pada beberapa faktor lokal seperti kimia air
dan kedalaman serta jumlah produksi primer di
permukaan air laut. Jadi, keberadan mikrofil dalam
sedimen laut dapat digunakan untuk menentukan
kedalaman air dan produktifitas permukaan laut pada
zaman
dulu.
2.
Sedimen
Terigen
Pelagis
Hampir semua sedimen Terigen di lingkungan pelagis
terdiri atas materi-materi yang berukuran sangat kecil.
Ada dua cara materi tersebut sampai ke lingkungan
pelagis. Pertama dengan bantuan arus turbiditas dan
aliran grafitasi. Kedua melalui gerakan es yaitu materi
glasial yang dibawa oleh bongkahan es ke laut lepas
dan mencair. Bongkahan es besar yang mengapung,
bongkahan es kecil dan pasir dapat ditemukan pada
sedimen pelagis yang berjarak beberapa ratus kilometer
dari
daerah
gletser
atau
tempat
asalnya.
Selain pengertian sedimen di atas ada pengertian lain
tentang sedimen yaitu batuan sedimen adalah batuan
yang terbentuk oleh proses sedimentasi. Sedangkan
sedimentasi adalah proses pengendapan sediemen oleh
media air, angin, atau es pada suatu cekungan

pengendapan

pada

STRUKTUR

kondisi

dan

tertentu.

SEDIMEN

Struktur
merupakan
suatu
kenampakan
yang
diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan
energi pembentuknya. Pembentukannya dapat pada
waktu atau sesaat setelah pengendapan. Struktur
berhubungan dengan kenampakan batuan yang lebih
besar, paling bagus diamati di lapangan misal pada
perlap[isan
batuan.(Sugeng
Widada
:
2002)
Struktur sedimen umumnya dibedakan menjadi 3
golongan
yaitu
:
1. Struktur anorganik terutama pelapisan, contoh :
graded
beds,
cross
beds,
mudcraks.
2.
Struktur biogenik terdiri dari struktur jejak dan
boring
3. Struktur deformasi terdiri dari convolute bedding,
ball
and
pillow
dan
diapiric.
Berbagai sifat fisik sedimen ditelaah sesuai dengan
tujuan dan kegunaannya. Diantaranya adalah tekstur
sedimen yang meliputi ukuran butir (grain size), bentuk
butir ( partikel shape), dan hubungan antar butir (fabrik),
struktur sedimen, komposisi mineral, serta kandungan
biota. Dari berbagai sifat fisik tersebut ukuran butur
menjadi sangat penting karena umumnya menjadi dasar
dalam penamaan sedimen yang bersangkutan serta
membantu analisa proses pengendapan karena ukuran
butir berhubungan erat dengan dinamika transfortasi
dan deposisi (Krumbein dan Sloss (1983)). Berkaitan
dengan sedimentasi mekanik ukuran butir akan
mencerminkan resistensi butiran sedimen terhadap

proses pelapukan erosi/abrasi serta mencerminkan


kemampuan dalam menentukan transfortasi dan
deposisi.
Transfor
Sedimen

Dengan melihat cara transfor sedimen dapat dilihat


melalui
:
1.
Transfor
Sedimen
pada
Pantai
Pettijohn (1975), Selley (1988) dan Richard (1992)
menyatakan bahwa cara transfortasi sedimen dalam
aliran air dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
Sedimen merayap (bed load) yaitu material yang
terangkut secara menggeser atau menggelinding di
dasar aliran.
Sedimen loncat (saltation load) yaitu material yang
meloncat-loncat bertumpu pada dasar aliran.
Sedimen layang (suspended load) yaitu material
yang terbawa arus dengan cara melayang-layang dalam
air.
2.
Transfor
Sedimen
Sepanjang
Pantai
Transfor sedimen sepanjang pantai merupakan gerakan
sedimen di daerah pantai yang disebabkan oleh
gelombang dan arus yang dibangkitkannya (Komar :
1983). Transfor sedimen ini terjadi di daerah antara
gelombang pecah dan garis pantai akibat sedimen yang
dibawanya (Carter, 1993). Menurut Triatmojo (1999)
transfor sedimen sepanjang pantai terdiri dari dua
komponen utama yaitu transfor sedimen dalam bentuk
mata
gergaji
di
garis
pantai
Transfor sedimen pantai banyak menimbulkan
fenomena
perubahan
dasar
perairan
seperti
pendangkalan muara sungai erosi pantai perubahan

garis pantai dan sebagainya (Yuwono, 1994).


Fenomena ini biasanya merupakan permasalahan
terutama pada daerah pelabuhan sehingga prediksinya
sangat diperlukan dalam perencanaan ataupun
penentuan metode penanggulangan. Menurut Triatmojo
(1999) beberapa cara yang biasanya digunakan antara
lain
adalah
:
a. Melakukan pengukuran debit sedimen pada setiap
titik yang ditinjau, sehingga secra berantai akan dapat
diketahui
transfor
sedimen
yang
terjadi.
b. Menggunakan peta/ foto udara atau pengukuran
yang menunjukan perubahan elevasi dasar perairan
dalam suatu periode tertentu. Cara ini akan memberikan
hasil yang baik jika di daerah pengukuran terdapat
bangunan yang mampu menangkap sedimen seperti
training
jetty,
groin,
dan
sebagainya.
c.
Rumus empiris yang didasarkan pada kondisi
gelombang dan sedimen pada daerah yang di tinjau.
Transpor sedimen di perairan umumnya terdiri dari 3
mekanisme, yaitu suspended load, bed loaddan
dissolved
load.
Suspended
load
mekanisme transpor dimana partikel tersebut dibawa
bersama-sama dengan air secara keseluruhan, ukuran
partikel bergantung dari kepadatan mereka dan
kecepatan arus, dimana kecepatan arus yang lebih
tinggi dapat membawa lebih besar dan partikel yang
lebih
padat.
Bed
load
merupakan mekanisme transpor dimana partikel yang
lebih kasar dan padat bergerak sepanjang dasar
perairan baik secara menggelinding, bergeser maupun

meloncat-loncat karena pengaruh tumbukan diantara


partikel dan turbulensi tetapi selalu kembali ke dasar.
Mekanisme transpor dapat berubah dari suspended
loadmenjadi bed loaddan sebaliknya karena adanya
perubahan
kecepatan
aliran.
Dissolve
load
dimana berbagai ion masuk ke perairan melalui proses
weathering, mekanisme transpor ini tidak terlihat
(invisible) dimana ion-ion tersebut larut di dalam air.
Dissolve loadsebagian besar terdiri dari HCO-3(ion
bikarbonat), Ca+2, SO4-2, Cl-, Na+, Mg+2, dan K+. Ion
ini akhirnya terbawa ke lautan dan umumnya menyusun
kadungan
garam
di
lautan.

The Boulders Moeraki adalah batu besar berbentuk bola


yang tersebar di pantai-pantai berpasir, tetapi mereka
tidak seperti batu bulat biasa yang telah dibentuk oleh
sungai dan laut berdebar-debar. Batu-batu tersebut
diklasifikasikan sebagai concretions septarian, dan
dibentuk pada sedimen dasar laut kuno. Mereka
diciptakan oleh proses yang sama dengan pembentukan
tiram mutiara, di mana lapisan materi mencakup nukleus
atau inti. Untuk tiram, inti ini merupakan butir pasir

menjengkelkan.Untuk batu-batu besar, itu adalah fosil


kerang.

Sebuah foto yang diambil oleh Nasa atas salah satu


tambang batubara terbesar di Asia bernama Tambang
Panian di Pulau Semirara, Filipina, yang batubaranya
dipakai sebagai tenaga listrik di Filipina dan sisanya
diekspor ke India dan China. Letaknya kira-kira 280 Km
selatan Manila. Foto yang diambil tanpa halangan awan
ini menunjukkan kerusakan lingkungan
akibat
pertambangan terbuka oleh satu dari tiga areal
pertambangan batubara di Pulau itu. Selain permukaan
tanah yang dibongkar, tampak pula aliran sedimen di
laut Sulu yang berasal darioverburden tambang.
Padahal perusahaan tambang batubara itu selalu
menyangkal pertambangannya merusak lepas pantai
Pulau
Semirara.

sedimen itu diperkirakan bisa memberikan informasi


rinci tentang cuaca buruk atau kegiatan seismik utama
pada masanya. Juga bisa memberikan wawasan
tentang migrasi manusia di dalam dan luar daerah.

You might also like