You are on page 1of 4

Anamnesis

Keluhan utama : demam sejak satu minggu yang lalu


RPS bintik merah di badan, bab lancer tidak mual tidak muntah
Selain tanda dan gejala yang ditampilkan berdasarkan derajat penyakitnya,
tanda dangejala lain adalah :

Hati membesar, nyeri spontan yang diperkuat dengan reaksi


perabaan.

Asites
Cairan dalam rongga pleura ( kanan )
Ensephalopati : kejang, gelisah, sopor koma.
Demam tinggi selama 5 7 hari.
Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.

Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie,


echymosis, hematoma.

Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.

Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.

Sakit kepala.

Pembengkakan sekitar mata.

Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.

Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin,


tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua
detik, nadi cepat dan lemah).

Selain tanda dan gejala yang ditampilkan berdasarkan derajat penyakitnya,


tanda dangejala lain adalah :

Hati membesar, nyeri spontan yang diperkuat dengan reaksi


perabaan.

Asites
Cairan dalam rongga pleura ( kanan )
Ensephalopati : kejang, gelisah, sopor koma.
Demam tinggi selama 5 7 hari.
Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.

Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie,


echymosis, hematoma.

Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.

Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.

Sakit kepala.

Pembengkakan sekitar mata.

Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.

Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin,


tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua
detik, nadi cepat dan lemah)

. Klinis
Gejala klinis berikut harus ada, yaitu:

Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7
hari

o
o
o
o

Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:


uji bendung positif
petekie, ekimosis, purpura
perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
hematemesis dan atau melena
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20
mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time
memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah.
2. Laboratorium

o
o
o

Trombositopenia (100 000/l atau kurang)


Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi
sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit 20% dari nilai standar
Penurunan hematokrit 20%, setelah mendapat terapi cairan
Efusi pleura/perikardial, asites, hipoproteinemia.
Dua kriteria klinis pertama ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya
peningkatan hematokrit) cukup untuk menegakkan Diagnosis Kerja DBD.
Derajat Penyakit
Derajat penyakit DBD diklasifikasikan dalam 4 derajat (pada setiap derajat sudah ditemukan
trombositopenia dan hemokonsentrasi)

Derajat Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan
I
ialah uji bendung.

Derajat
Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain.
II

Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi
Derajat
menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit
III
dingin dan lembap dan anak tampak gelisah.

Derajat Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak
IV
terukur.

Tatalaksana Demam Berdarah Dengue tanpa syok


Anak dirawat di rumah sakit

o
o

o
o

Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air tajin, air sirup, susu, untuk
mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, demam, muntah/diare.
Berikan parasetamol bila demam. Jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena obatobatan ini dapat merangsang terjadinya perdarahan.
Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang:
Berikan hanya larutan isotonik seperti Ringer laktat/asetat
Kebutuhan cairan parenteral
Berat badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
Berat badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam
Berat badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam
Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam, serta periksa laboratorium
(hematokrit, trombosit, leukosit dan hemoglobin) tiap 6 jam
Apabila terjadi penurunan hematokrit dan klinis membaik, turunkan jumlah cairan
secara bertahap sampai keadaan stabil. Cairan intravena biasanya hanya memerlukan waktu 24
48 jam sejak kebocoran pembuluh kapiler spontan setelah pemberian cairan.
Apabila terjadi perburukan klinis berikan tatalaksana sesuai dengan tata laksana syok
terkompensasi (compensated shock).
Tatalaksana Demam Berdarah Dengue dengan Syok

Perlakukan hal ini sebagai gawat darurat. Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.
Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid seperti Ringer laktat/asetat secepatnya.
Jika tidak menunjukkan perbaikan klinis, ulangi pemberian kristaloid 20 ml/kgBB
secepatnya (maksimal 30 menit) atau pertimbangkan pemberian koloid 10-20ml/kgBB/jam
maksimal 30 ml/kgBB/24 jam.
Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan
terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen.
Jika terdapat perbaikan klinis (pengisian kapiler dan perfusi perifer mulai membaik,
tekanan nadi melebar), jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan secara
bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
Dalam banyak kasus, cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam. Ingatlah
banyak kematian terjadi karena pemberian cairan yang terlalu banyak daripada pemberian yang
terlalu sedikit.

You might also like