You are on page 1of 4

Apakah Yesus Mempunyai

Saudara?
oleh: Romo William P. Saunders *

Apakah Yesus mempunyai saudara dan saudari? Dalam The Washington


Post dilaporkan adanya sebuah kotak pemakaman yang baru-baru ini
diketemukan di Yerusalem dengan tulisan, Yakobus, anak Yusuf dan
saudara Yesus. Selalu diajarkan kepada saya bahwa Maria dan Yusuf
tidak mempunyai anak selain Yesus. Bagaimana pendapat anda?
~ seorang pembaca di Alexandria
Sebagai orang Katolik, kita tidak percaya bahwa Tuhan kita Yesus Kristus
mempunyai saudara dan saudari kandung. Seringkali, artikel seperti yang
disebutkan di atas menggambarkan pemahaman Protestan akan hidup
Kristus. Masalah muncul dari bagaimana orang memahami teks-teks Kitab
Suci: Dalam Injil St. Markus, kita memang membaca mengenai bagaimana
orang banyak bertanya, Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara
Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya
yang perempuan ada bersama kita? (Mrk 6:3). Referensi serupa muncul
sebelumnya dalam Markus 3:31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara
Yesus. Pada tanggapan pertama, kata-kata tersebut seakan-akan
menyatakan bahwa Yesus sungguh mempunyai saudara dan saudari
kandung. Orang dengan pandangan fundamentalis atau liberalis terhadap
Kitab Suci akan berkesimpulan demikian. Sesungguhnya, kesimpulan
semacam itu bertentangan, tidak hanya dengan pemahaman sepenuhnya
atas Kitab Suci, tetapi juga dengan Tradisi Suci.

Masalah muncul akibat pemahaman arti kata `saudara'. Dalam teks asli Injil,
kita dapati kata Yunani `adelphos', yang artinya `saudara'. Tetapi, adelphos
tidak hanya berarti saudara kandung dari orangtua yang sama. Tetapi,
adelphos juga dipergunakan untuk menyatakan hubungan saudara yang
lahir dari orangtua yang berbeda, misalnya saudara tiri atau saudara
angkat. Selain itu, adelphos juga menyatakan hubungan kekerabatan yang
lain, seperti sepupu, kemenakan, dsbnya. Sebagai contoh, dalam Kitab
Kejadian 13:8 dan 14:14-16, kata adelphos dipergunakan untuk menyatakan
hubungan antara Abraham dan Lot, walaupun kedua orang ini tidak saling
bersaudara, melainkan yang seorang paman sementara yang lain
kemenakan. Contoh lain adalah Laban, yang adalah adelphos Yakub, bukan
sebagai saudara, tetapi sebagai pamannya.
Pemahaman yang sama juga berlaku untuk kata `saudari'. Sebagai contoh,
dalam Injil, Maria Klopas disebut sebagai `saudari' Maria, Ibu Yesus. Jelas
bahwa St. Anna dan St. Yoakim tidak akan memberikan nama yang sama
kepada kedua putri mereka Maria; jadi kata `saudari' di sini dipergunakan
untuk menyatakan hubungan sebagai saudara sepupu.
Sebenarnya kekacauan akan hal ini bersumber pada bahasa Ibrani dan
Aramic, yaitu bahasa yang dipergunakan dalam sebagian besar teks-teks
asli Perjanjian Lama dan Injil. Dalam bahasa Ibrani maupun Aramic, tidak
ada kata khusus untuk menyebutkan sepupu, kemenakan, saudara tiri, atau
pun saudara angkat; jadi mereka menggunakan kata saudara atau kata-kata
keterangan lainnya, seperti dalam hal sepupu disebutkan sebagai, putera
dari saudara ayahku. Ketika Perjanjian Lama diterjemahkan ke dalam
bahasa Yunani dan Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, kata
adelphos dipergunakan untuk menggambarkan segala hubungan
kekerabatan tersebut. Jadi, dalam setiap kasus, kita harus memeriksa
konteks di mana istilah tersebut dipergunakan. Lagi, kebingungan muncul
dalam bahasa Inggris karena kurangnya istilah-istilah berbeda untuk
menyatakan hubungan kekerabatan dalam bahasa Ibrani dan Aramic, dan
penggunaan kata Yunani adelphos untuk menyatakan semua hubungan
kekerabatan tersebut.
Meskipun demikian, ayat-ayat Injil lainnya menjelaskan hubungan
kekerabatan antara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon. Ingat bahwa
Yakobus di sini (yaitu Yakobus Muda) adalah yang dimaksud dalam tulisan
di atas, yang adalah Uskup Yerusalem dan juga seorang martir. Yakobus
Muda dan Yoses adalah anak-anak Maria, istri Klopas (Mrk 15:40; Yoh
19:25), dan Yakobus Muda juga dikenal sebagai anak Alfeus (Luk 6:15); di
sini Klopas dan Alfeus adalah nama-nama tradisional yang menunjuk
pada orang yang sama, seperti halnya Yudas dan Tadeus menunjuk
pada rasul yang sama, yaitu St. Yudas Tadeus. Yudas dan Simon adalah
anak-anak Yakobus (yang bukan rasul) (Luk 6:16). Yakobus Tua dan

Yohanes adalah anak-anak Zebedeus dengan ibu yang bukan Bunda Maria
(Mat 20:20 dst).
Injil juga dengan sangat jelas menyatakan bahwa Maria adalah seorang
perawan pada saat ia mengandung Yesus melalui kuasa Roh Kudus (bdk
Mat 1:18-25, Luk 1:26-38). Patut diingat bahwa ketika Malaikat Agung
Gabriel menyampaikan kepada Maria tentang rencana Allah, Maria
menjawab, Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami? Setelah kelahiran Kristus, walaupun Injil tidak memberikan
banyak keterangan mengenai masa kanak-kanak-Nya, tidak pernah
menyebutkan bahwa Maria dan Yusuf mempunyai anak-anak lain. Juga,
tidak pernah disebutkan dalam Injil anak-anak Maria atau salah seorang
anak Maria, melainkan hanya anak Maria.
Gagasan ini diperkuat oleh peristiwa salib: sebelum Ia wafat, Kristus
mengatakan kepada Maria, Ibu, inilah, anakmu! dan kemudian kepada St.
Yohanes, yang nyata bukan saudara kandung-Nya, Inilah ibumu! Menurut
hukum Yahudi, putera sulung bertanggung-jawab untuk merawat ibunya
yang janda; tanggung-jawab tersebut akan dilimpahkan kepada putera
tertua berikutnya jika sesuatu terjadi pada putera sulung. Pada saat itu, St.
Yusuf telah wafat. Karena Yesus, Putra sulung, tidak mempunyai saudara
kandung, Ia mempercayakan Bunda Maria ke dalam pemeliharaan St.
Yohanes, murid yang dikasihi-Nya.
Sungguh menarik bahwa Gereja-gereja Orthodoks mengatasi masalah
saudara dan saudari Yesus ini dengan beranggapan bahwa St. Yusuf
adalah seorang duda berumur yang telah mempunyai anak-anak lain dari
pernikahan sebelumnya. Eusebius (wafat 339) dalam tulisannya Sejarah
Gereja mengatakan, Kemudian ada Yakobus, yang dikenal sebagai
saudara Kristus; karena ia juga disebut putra Yusuf; dan Yusuf, bapa asuh
Kristus, meskipun sesungguhnya telah bertunangan dengan Perawan
Maria, sebelum mereka bersatu, Maria telah mengandung dari Roh Kudus,
seperti yang dikisahkan dalam Injil yang diilhamkan kepada kita. (Buku II,
1). Namun, andaikata demikian, saudara dan saudari ini akan menjadi
saudara dan saudari tiri Yesus, tetapi hanya menurut hukum, dan bukan
karena hubungan darah karena Yusuf bukanlah bapa Kristus yang
sebenarnya. Karena alasan itulah mengapa kadang-kadang St. Yusuf
digambarkan sebagai sosok berumur dalam lukisan-lukisan. Harap
diperhatikan bahwa tak ada bukti cukup kuat untuk mendukung gagasan
ini.
Gereja Katolik dengan setia mengajarkan bahwa Maria hanya melahirkan
Yesus seorang, yang dikandungnya dari kuasa Roh kudus. Sekitar tahun
380, Helvidius mengemukakan bahwa saudara yang dimaksud adalah
anak-anak yang lahir dari Maria dan Yusuf setelah kelahiran Yesus. St.
Hieronimus (wafat 420) memaklumkan pernyataan Helvidius sebagai cerita

fiktif, jahat dan sengaja menghina iman seluruh dunia. Dalam tulisannya
Santa Maria Perawan Selamanya, St. Hieronimus mempergunakan baik
Kitab Suci maupun pernyataan para Bapa Gereja seperti St. Ignatius,
Polikarpus, Ireneus dan Yustinus Martir untuk menyanggah pendapat
Helvidius. Kemudian, dalam Konsili Lateran Pertama (tahun 649)
dimaklumkan secara definitif bahwa Maria selamanya perawan dan
dikandung tanpa dosa. Oleh sebab itu, sebagai orang Katolik,
berdasarkan Kitab Suci dan Tradisi Gereja, kita percaya bahwa Maria dan
Yusuf tidak mempunyai anak-anak lain dan dengan demikian Yesus tidak
mempunyai saudara dan saudari kandung.
Mengenai kotak pemakaman atau ossuary yang ditanyakan di atas, dalam
Biblical Archaeology Review (edisi November/Desember), Andre Lemaire,
salah seorang ahli prasasti terkemuka, juga mencatat sebagai berikut:
Pertama, Rasul Yakobus Muda dikenal juga sebagai Yakobus yang Adil
atau Yakobus orang Benar dan Yesus Sendiri dikenal sebagai Yesus
dari Nazaret atau Yesus Sang Mesias; identifikasi tradisional ini tidak
ditemukan dalam ossuary. Kedua, nama Yakobus, Yusuf dan Yesus
merupakan nama-nama yang umum di antara orang-orang Yahudi pada
jaman Yesus, dan belakangan ditemukan kotak-kotak pemakaman serupa.
Tetapi, berapa banyak kotak pemakaman yang mencantumkan ketiga nama
tersebut? Lemaire memberikan komentar, Ketika kami mencermati bahwa
si `Yakobus / Yakub, anak Yusuf, saudara Yesus' mempunyai seorang
saudara yang pada masa itu terkenal dan bahwa si `Yakobus / Yakub, anak
Yusuf, saudara Yesus' mempunyai hubungan istimewa dengan saudaranya
ini sebagai pemimpin Gereja Yerusalem, tampaknya mungkin bahwa ini
adalah ossuary Yakobus dari Perjanjian Baru. Jika benar demikian, ini juga
berarti bahwa kita memiliki prasasti pertama - dari sekitar tahun 63 dari
Yesus orang Nazaret. Karena kesimpulan tersebut masih berupa
kemungkinan, berarti tidak mempunyai bukti yang kuat. Lagipula, orang
tidak dapat menyimpulkan dari bukti tersebut bahwa Yakobus adalah
saudara kandung Kristus; sebaliknya dari bukti-bukti Kitab Suci dan Tradisi
Gereja, orang dapat menarik kesimpulan bahwa Yakobus bukanlah saudara
kandung Yesus.

You might also like