You are on page 1of 2

METODE PEMBELAJARAN

Paradigma lama dalam kegiatan belajar menyatakan bahwa guru memberikan


pengetahuan kepada siswa yang pasif, sekarang ini telah banyak berubah karena tuntutan
perkembangan jaman (globalisasi). Saat ini paradigmayang baru mulai mengembangkan strategi
belajar mengajar siswa aktif.
Perlu adanya peningkatan mutu proses pembelajaran melalui system aktif. Menurut
Anita Lie (2008), banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer
teaching) ternyata lebih efektif dari pada pengajaran oleh guru. Seperti lebih dari 2400 tahun
silam Konfusius dalam Melvin L. Siberman (2006) menyatakan:
Yang saya dengar, saya lupa
Yang saya lihat, saya ingat
Yang saya kerjakan, saya pahami
Tiga penyataan sederhanan tersebut berbicara tentang perlunya cara belajar aktif.
Tetapi kemudian Melvin L. Siberman (2006) telah memodifikasi dan memperluas kata-kata bijak
Konfusius tersebut menjadi apa yang disebut paham belajar aktif, yaitu:
Yang saya dengar, saya lupa
Yang saya dengar dan saya lihat, saya sedikit ingat
Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya
mulai pahami
Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan
ketrampilan
Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai
Pernyataan tersebut muncul karena belajar tidaklah cukup hanya dengan
mendengarkan atau melihat saja melainkan membutuhkan gaya atau system pembelajaran yang
baru.
1. JIGSAW

Pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw pertama kali dikembangkan


oleh Elliot Arronson di UniversitasTexas dan merupakan salah satu metode pembelajaran
yang berhasil dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Menurut Arends seperti yang dikutip
oleh Novi Emildadiany (2008) mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
salah satu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok
yang bertanggung jawabatas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan
materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Metode ini serupa dengan STAD,
dalam pelaksanaannya Jigsaw juga di tuntut pembagian siswa ke dalam kelompok kecil
yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen. Dengan heterogen tersebut diharapkan
masing-masing siswa dapat saling melengkapi. Maksudnya, tidak bisadipastikan siswa
tertentu bisa menguasai dengan benar materi yang menjadi tanggung jawab siswa
tersebut, harus dipastikan dalam setiap kelompok diwakili setidaknya satu siswa yang
masuk kategori siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
2. CTL
CTL merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk
menemukan sendiri kandungan materi pelajaran dan pengalaman (Nurhadi, 2003). CTL
adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

You might also like