You are on page 1of 12

SINDROM KOMPARTEMEN

OLEH:dr DOSHI GURITNO,SpOT

PENDAHULUAN
Keadaan ini dapat menyertai suatu trauma anggota gerak dan membutuhkan
perhatian atau tindakan darurat .Bilamana tak teratasi dapat menimbulkan
penurunan perfusi jaringan,sehingga menimbulkan nekrosis,gangguan fungsi
permanen dapat terjadi kegagalan ginjal dan kematian.
Richard Von Volkman,pada tahun 1872,mempublikasikan adanya kontraktur
akibat fraktur suprakondiler humeri,akibat sindrom kompartemen.
Hiderbrand(1906) yang awal mulanya menyatakan adanya hubungan peningkatan
intrakompartemen sehingga terjadi kontraktur.
Murphy memperkenalkan fasciotomi untuk menurunkan tekanan
kompartemen.Jepson(1926) menunjukkan fasciotomy dini pada kasus peningkatan
tekanan kompartemen.

DEFINISI
Sindrom kompartemen merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan
dalam kompartemen osteofacial tertutup,yang dapat menekan sistem
syaraf,pembuluh darah dan otot,hal ini akan menimbulkan meningkatnya tekanan
intersisial,berkurangnya oksigen yang pada akhirnya dapat menimbulkan kematian
jaringan.(Rankin,1981)

PATOFISIOLOGY
Otot terletak di dalam kompartemen yg berdinding jarinan fibrous tebal atau
fascia.Akibat trauma dapat terjadi pembengkakan (timbunan cairan) atau
perdarahan yang meningkatkan tekanan.
Pada keadaan Normal,tekanan berkisar 0-15mmHg,bilamana meningkat lebih dari
30-45mmHg menunjukkan adanya sindrom kompartemen.
Akibat tekanan yang tinggi akan mengganggu sirkulasi pembuluh darah ke otot dan
syaraf,sehingga terjadi penurunan oksigen dan nutrisi.Seringkali timbul
pembengkakan dan rasa nyeri.Akibat dari gangguan ini akan terjadi metabolisme
anaerobik dan menimbulkan kematian sel.Bilamana berlanjut akan terjadi kematian
otot,terjadi fibrosis dan kontraktur.
Kematian sel syaraf akan menimbulkan rasa tebal ,mati rasa dankelemahan jaringan
yg disyarafi.Bila terjadi infeksi atau nekrosis kadang perlu dilakukan amputasi agar
tak terjadi kematian.

GAMBAR: Adanya peningkatan tekanan pada kompartemen lateral tungkai bawah

PEMBAGIAN SINDROM KOMPARTEMEN


DIBEDAKAN MENJADI :
A.Menurut kejadiannya:
AKUT
SUB ACUT
KRONIS
B.Menurut anggota gerak
1. ANGGOTA GERAK ATAS;
LENGAN ATAS

LENGAN BAWAH ;

kompartemen anterior dan posterior


fleksor superficialis,profundus dan ekstensor

TANGAN
2. ANGGOTA GERAK BAWAH;
TUNGKAI ATAS ;

Anterior,medial dan posterior

TUNGKAI BAWAH;

Anterior,lateral,posterior superficial dan profundus

KAKI
ANGKA KEJADIAN
Seringkali dialami pria dibanding wanita,dikarenakan kebanyakan peasien trauma
adalah pria.
Sering mengenai tungkai bawah dan lengan bawah.yaitu:
1-5% dari fraktur tibia
0,25% patah tulang radius
3%patah tulang lengan bawah
10 % fraktrur calcaneus

Kasus akut sering terjadi pada penderita trauma,terutama antebrachii dan


cruris.crush injury,repair vaskuler,pemakaina bandage atau gips yang terlalu
ketat,luka bakar,gigitan ular dan bahan beracun lainnya,pemakaian anabolik
sterod,pemakaian antikoagulan
Kasus kronis dapat dijumpai pada pekerja berat dan gerakan berulang pada
otot,dimana terjadi pemebngkakan dan iritasi.seringkali pada kaki bawah,seperti
pada atlit lari dan bersepeda.dan pada tangan pada perenang, keadaan kronis akan
berkurang dengan berisirahat dan jarang mengancam jiwa.
Rorebecck &Machnab melaporkan keberhasilan dekompresi adalah sebelum 6 jam.

GEJALA KLINIS
Rasa nyeri (pain)yg bertambah dan sangat dimana tidak dapat diatasi dengan obat
nyeri termasuk morphin. Rasa nyeri ini biasanya datang paling awal,berat dan
terlokalisir.seringkali bertambah dengan pemeriksaan gerak secara pasif.
Selain itu Paraesthesia yg lebih lambat muncul
Pallor,Paralysis dan pulseness,kesemuanya dikenal dengan 5P
Adanya pembengkakan dan kulit yang mengkilat,manandakan tekanan yg tinggi
dalam kompartenen.
Pemeriksaan dengan mengukur tekanan kompartemen dengan menggunakan alat
dan jarum pada kompartemen,dapat embantu penegakkan diagnosis,hanya alat dan
cara pemeriksaan ini menggunakan jarum yg cukup banyak dan menyakitkan.
Selain pemeriksaan tersebut seringkali dibutuhkan X ray,MRI,saturasi
oksigen,meskipun secara klinis dapat ditegakkan.

GAMBAR:

Gambar :alat pengukur tekanan dari Stryker

PENANGANAN
Sindom kompartemen merupakan salah satu kedaruratan di bidang
orthopaedi,diagnosa dan penangan yg cepat akan menghindarkan dari morbiditas
dan mortalitas.
Untuk mengembalikan atau menurunkan tekanan ,dilakukan fasciotomi,dengan
membuka kompartemen yg terkena.Dimana akan terjad pembengkakan otot yang
akan keluar dari irisan.fasciotomi dilakukan sepanjang kompartemen.
Pada kasus yang masih meragukan dapat dilakuakan elevasi ekstremitas setinggi
jantung agar berkurang edema,obat inflamasi.bila tidak ada perubahan atau gejala
bertambah,sebaiknya dilakukan fasciotomi.
Beberapa ahli menggunakan Manitol pada penanganan,dimana dapat mereduksi
edema seluler dan memproduksi nutrisi seluler dan mereduksi nekrosis .
Pada kasus kronis juga dicoba dengan HBO (hyperbaric oksigen)yang dapat
mengurangi edema dengan mekanisme vasokonstriksi oleh oksigen dan
mempercepat penyembuhan dengan meningkatakan oksigenasi jaringan.

A. FASCIOTOMI UNTUK ANGGOTA GERAK ATAS

Gambar: A volar incisi (landmark A dan setelah incisi B)untuk dekompresi


kompartemene anterior sampai ke carpal tunnel.
C (dorsal icisi)dan hasil eksposure D,dekompresi kompartemen posterior dan
tangan.

B. FASCIOTOMI ANGGOTA GERAK BAWAH

B1. Tungkai atas:


Terdapat tiga kompartemen.jarang rerjadi sindrom kompartemen,karena
rongganya yg luas..penanganan dengan fasciotomi sisi lateral dapat
menangani ketiga gejala kompartemen.

GAMBAR A. Menunjukkan adanya tiga kompartemen


B incisi dimulai dengan incisi lateral.

B2. Tungkai bawah:


Terdapat empat kompartemen,dimana untuk mengurangi tekanannya dapat
dilakukan dua irisan,disis medial dan lateral

GAMBAR: Dua incisi untuk dekompresi empat kompartemen.Lateral incisi


untuk akses kelateral dan anterior,sedangkan incisi Medial untuk dekompresi
superficial dan posterior.

INCISI LATERAL:

GAMBAR: incisi lateral

INCISI MEDIAL:

GAMBAR incisi medial,dibuat satu jari dibagian bawah batas tulang tibia

GAMBAR; otot tampak menonjol keluar setelah fasciotomi

B 3. KAKI;
Terdapat empat kompartemen
Dengan dua incisi di punggung kaki dapat membebaskan keempat
kompartemen.
Incisi bangian medial untuk membebaskan kompartemen medial dan sentral.

KOMPLIKASI
Akibat dari perfusi jaringan otot dan syaraf yang buruk dapat menimbulkan
komplikasi:

GAMBAR: Nekrosis otot dibawah fascia

GAMBAR:Kematian otot pada fasciotomi yg tidak komplit


-

Incomplete fasciotomi

Infeksi:sepsis,Acute Respiratory Distress Syndroma

Kerusakan syaraf permanen

Jaringan parut,Kontraktur,hilangnya fungsi gerak

Amputasi

Rhabdomyolisis dan Multiorgan failure

Kematian

DAFTAR PUSTAKA

You might also like