Professional Documents
Culture Documents
Kapitalisme
Hirarki,
Eco feminism
bureaucracy
Patriarki
Eco Luddism
Teknologi
Anti Growth
Pertumbuhan
Green economics
Work
and
Sosialis
pemerintahan, Desentralsiasi, kontrol lokal,
Dominasi
dan
development
Selatan
oleh
eksternalisasi
2. ekonomi desentralisasi
Definisi baru dari bekerja dan waktu luang,
labor market
Global
1.
pertumbuhan
Eco philosophy
Pemikiran linear
Ecocentric world view
New paradigm Newtonian, Cartesian world Holistik, paradigma sistematis
thiking
Ecological Principle
1. Holism
Consequences
Ecocentered philosophy
Respect for life and nature
Rejection of linear solutions
Organic change
2. Sustainability
3. Diversity
4. Equilibrium
Keadilan Sosial
Disadvantages approach
Perspektif
Sumber
mempersalahkan
Individual
Menyalahkan
korban
Institutionl
reformist
Menyalahkan
penyelamat
Structural
Menyalahkan
sistem
Poststructural
Menyalahkan
diskursus
Conservation
Reduced consumption
No-growth economics
Constraints on technological development
Anti-capitalist
Valuing difference
No single answer
Decentralisation
Networking and lateral communication
Lower-level technology
Global/Local
Yin/Yang
Gender
Rights/Responsibilities
Peace and cooperation
Sumber permasalahan
Solusi
Pergantian structural,
mengganti basis
penindasan , gerakan liberal,
revolusi
Analisis dan pemahaman
diskursus, akses terhadap
pemahaman, menantang
aturan
Empowerment Approach
Gagasan mengenai empowerment merupakan inti dari strategi keadilan sosial, empowerment
bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan dari pihak yang kurang beruntung. Pernyataan ini
mengandung dua konsep penting. Kekuasaan dan disadvantage.
Power
Empowerment pasti terkait dengan kekuasaan: memberikan kekuasaan terhadap individu dan
kelompok, mengijinkan mereka untuk mengambil kekuasaan ketangan mereka, redistribusi
kekuasaan dari yang memiliki ke yang tidak memiliki dan sebagainya.
Perspektif
Pandangan
Pandangan
Empowerment
masyarakat
kekuasaan
Pluralis
Persaingan
Kapasitas untuk
Mengajarkan individu dan
kepentingan;
bersaing dengan
kelompok bagaimana
kelompok dan
sukses. pemenang
bersaing dengan aturan
individu
dan pecundang
Elite
Sebagian besar
Dilakukan terutama
Bergabung dan
dikendalikan oleh
oleh elit melalui
membengaruhi elit,
elit mengabadikan
kepemilikan dan
membentuk aliansi dengan
diri
control terhadap
elit, menghadapi dan
institusi dominan
memcari untuk pergantian
elit
Structural
Dikelompokkan
Dilakukan oleh
Pembebasan, perubahan
berdasarkan bentuk
kelompok dominan
fundamental struktur,
dominan dari
melalui struktur
menantang struktur
penindasan
penindasan
penindasan
structural: kelas, ras,
gender
Poststructural
Didefinisikan
Dilakukan melalui
Penggantian diskursus,
melalui makna
kontrol diskursus,
mengembangkan subjektif
dibangun,
konstruksi
pemahaman baru,
pemahaman, bahasa,
pengetahuan
memvalidasi suara-suara
akumulasi dan
lain, membebaskan
kontrol pengetahuan
pendidikan
Terdapat tujuh jenis kekuasaan yang terlibat dalam strategi empowerment berbasis komunitas
yaitu:
1. Power untuk membuat pilihan pribadi dan menentukan perubahan hidup
2. Power untuk mendefinisikan kebutuhan
3. Power untuk berpikir
4. Power untuk menyampaikan pesan institusi
5. Power untuk mengakses dam memanfaatkan sumber daya
6. Power untuk terlibat dalam ekonomi
7. Power untuk mengontrol reproduksi
Disadvantaged
Empowerment itu berarti meningkatkan kekuasaan dari disadvantaged, ini perlu untuk melihat
tidak hanya pada kekuatan konstitusi tetapi juga sifat disadvantage. Kelas, gender, dan
ras/etnisitas merupakan dimensi yang sering dibahas mengenai disadvantaged.
Untuk meningkatkan
Structural
utama
kelompok Kelas
kekuasaan dari
disadvantaged
Kaum miskin
Pengangguran
Pekerja dengan upah rendah
Penerima kesejahteraan
Gender
Perempuan
Personal disadvantaged
Untuk
Melalui
Ras/etnisitas
Masyarakat Pribumi
Etnik dan kultural
Minoritas
Masyarakat lanjut usia
Anak dan pemuda
Penyandang disabilitas
Gay, lesbian, trans, dan bisexual
Masyarakat
yang
terisolasi
(geografi dan sosisal)
Mereka
yang
memiliki
pengalaman
kesedihan,
kehilangan, masalah personal
maupun keluarga, dll
Keahlian pendefinisi
kebutuhan
terbatas pada pengetahuan
yang tersedia melalui
media dan kontak personal
Pengalaman personal dari
masalah dan dampaknya
Consumerdefined
Caretakerdefined
Inferred
Dasar informasi
Persepsi dari komunitas,
pengalaman teman,
jaringan sosial
Pengalaman sendiri,
pengetahuan lain dalam
keadaan yang sama
Pengetahuan pribadi dari
komunitas, juga
kemampan untuk
mengambil perspektif yang
lebih luas
Database luas tetapi tidak
mungkin untuk memiliki
pengetahuan personal dari
komunitas
6. Leadership
7. Gender
8. Decision Making
m
M
n
r
e
b
d
s
c
lt
p
g
j
y
a
ik
.o
)
u
(
fi
h
Dari siklus diatas, Hogan meyakini bahwa proses pemberdayaan yang terjadi tidaklah
berhenti pada suatu titik tertentu, tetapi lebih merupakan sebagai upaya berkesinambungan untuk
meningkatkan daya yang ada.
Tipologi partisipasi masyarakat dalam Pembangunan:
1. Partisipasi pasif
Orang berpartisipasi dengan diberitahu apa yang akan terjadi atau telah terjadi, tanpa
kemampuan untuk mengubahnya. Informasi yang dibagikan hanya milik profesional
eksternal
2. Partisipasi dalam pemberian informasi
Orang berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para peneliti
ekstraktif dan pengembang. Orang tidak memiliki kesempatan untuk mempengaruhi
persidangan, sebagai temuan penelitian yang tidak bagikan dan tidak diperiksa untuk
akurasi.
3. Partisipasi melalui konsultasi
Orang berpartisipasi dengan berkonsultasi dan orang eksternal mendengarkan
pandangannya. Profesional eksternal mendefinisikan masalah dan solusi, dan dapat
mengubah ini dalam terang tanggapan masyarakat. Proses konsultasi tidak mengakui
setiap saham dalam pengambilan keputusan, dan profesional tidak berkewajiban untuk
mengambil pandangan dewan rakyat
4. Partisipasi untuk insentif material
Orang berpartisipasi dengan menyediakan sumber daya seperti tenaga kerja dan lahan,
sebagai imbalan untuk makanan, kas atau insentif material lainnya. Orang tidak
dipertaruhkan dalam memperpanjang kegiatan ketika insentif berakhir.
5. Partisipasi fungsional
Orang berpartisipasi dengan membentuk kelompok atau komite eksternal. Kelompok/
komite dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kelompok-kelompok menjadi tergantung pada inisiasi eksternal dan fasilitator, tapi
akhirnya bisa menjadi tergantung diri sendiri.
6. Partisipasi interaktif
Orang berpartisipasi dengan terlibat dalam analisis dan pengembangan rencana aksi,
partisipasi misalnya dipandang sebagai hak dan bukan hanya sebagai fungsi mekanik.
Kelompok dapat dibentuk dan bersama-sama dengan mitra (lembaga donor)
memanfaatkan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur. Kelompok
mengambil kendali atas keputusan lokal, dan sehingga orang memiliki saham dalam
mempertahankan struktur atau praktek.
7. Kepentingan- mobilisasi
Orang berpartisipasi dengan mengambil inisiatif untuk mengubah sistem independen dari
lembaga eksternal, meskipun yang terakhir dapat membantu dengan kerangka yang
memungkinkan. Mereka mempertahankan kontrol atas bagaimana sumber daya
digunakan. Seperti mobilisasi sendiri dan tindakan kolektif yang mungkin tidak
menantang distribusi yang tidak adil yang ada kekayaan dan kekuasaan.
8. Katalisator perubahan
Keterlibatan dan saham dari anggota masyarakat dalam mempengaruhi orang lain dalam
lingkungan untuk berpartisipasi dan memulai perubahan
9. Partisipasi optimum/optimal
Partisipasi optimal menunjukkan kebutuhan untuk memusatkan perhatian lebih dekat
pada konteks yang berbeda dan tujuan dalam rangka untuk menentukan apa bentuk
partisipasi yang masuk akal. Memperhatikan lebih dekat dengan yang benar-benar
berpartisipasi dalam inisiatif partisipatif dan yang tidak, baik melalui pengecualian,
mungkin juga membantu menentukan strategi untuk mengoptimalkan perbedaan
partisipasi eksternal yang diprakarsai.
10. Manipulasi
Sebuah keterlibatan palsu, tetapi juga tidak nyata kekuasaan. Untuk perwakilan rakyat di
papan atau komite, yang kalah banyak dengan agen eksternal. Partisipasi merupakan
bentuk baru dan lebih halus dari manipulasi.
Tipologi dari Perhatian dalam Partisipasi
Bentuk Partisipasi Apa 'partisipasi' berarti
badan pelaksana
Nominal
Instrumental
bagi
'partisipasi'
mereka
di
akhir
Apa
melakukan sesuatu
akses ke potensi keuntungan
Efisiensi- sebagai batas Biayawaktu
yang Sebagai sarana untuk
untuk
kerja mencapai
Keberlanjutan-untuk
lainnya
Pengaruhuntuk
menolak
lokal
Untuk
dalam
jenis
Transformative
'partisipasi'
Representative
berarti
menerima
untuk Pernyertaanuntuk
Legistimasi
menunjukkan
Apa
Pemberdayaanuntuk
memampukan
dalam
keputusan
Pemberdayaanuntuk
orang menjadi
mampu
fasilitas
memberukan
pada
orang
menentukan
pembangunan
dan
efektivitas
Demokrasi partisipasi
model demokrasi yang lebih partisipatif yang menjadi komponen utama dalam strategy
community development. Terdapat empat karakteristik penting dalam demokrasi partisipatif
antara lain:
1. Decentralisasi
Demokrasi partisipatif memerlukan struktur pembuatan keputusan yang terdesentralisasi,
desentralisasi sendiri adalah komponen utama dari pandangan alternative yang berdasar
pada prinsip perubahan dari bawah. Prinsip yang terlibat adalah bahwa tidak ada
keputusan atau fungsi yang terjadi pada tingkat yang lebih terpusat daripada yang
diperlukan. Ini menjadikan desentralisasi menjadi norma bukan pengecualian. Masalah
dari desentralisasi adalah cederung dihubungkan dengan isu keadilan dan pemeliharaan
standar. Isu ini bisa ditangani dengan jaringan yang efektif, komunikasi, dan koordinasi.
2. Accountability
Akuntabilitas merupakan ide utama dari demokrasi partisipasi, dan tidak hanya terlibat
dalam pembuatan keputusan masyarakat juga perlu bertanggung jawab memastikan
keputusan tersebut dilaksanakan.
3. Pendidikan
Untuk memastikan masyarakat dapat membuat keputusan diperlukan kesadaran dan
pendidikan yang lebih tinggi daripada pemahaman umum yang dibutuhkan untuk
berpartisipasi pada demokrasi partisipatif yang ada. Jika tidak, upaya demokrasi
partisipatif dapat menjadi forum yang hanya membuat prasangka kolektif, pengkambing
hitaman, stereotype, dan ketidakpedulian, yang dapat terjadi dalam kasus dengan
referendum yang dlakukan masyarakat.
4. Kewajiban
Hak dan kewajiban saling terkait, dan demokrasi partisipasi dapat dianggap sebagai salah
satu contoh dari hak, hak seseorang untuk menentukan nasib sendiri dengan pelaksanaan
hak juga terkait kewajiban yang sesuai dengan partisipasi dan mendapat informasi
mengenai isu yang relevan, kewajiban merupakan komponen kunci dari demokrasi
partisipatif. Salah satu cara untuk memastikan partisipasi masyarakat itu murni bukan
sebagai token, karena sifat tokenistic dari banyak partisipasi atau konsultasi program
pemerintah mengasingkan anggota komunitas.
Demokrasi deliberative
Demokrasi deliberative membentuk mekanisme dimana masyarakat dapat berpartisipasi dalam
proses deliberative. Jadi masyarakat dapat berperan nyata dalam pembentukan rencana dan
pengembangan proposal. Layaknya community development demokrasi deliberative menghargai
keahlian komunitas, yang mencari peran untuk komunitas dalam mendefinisikan parameter
sebuah isu, dan tidak menempatkan pemerintah dalam posisi yang lebih ahli dengan pengetahuan
superior dan kebijaksanaan. Program demokrasi deliberative terkait dengan pendidikan
komunitas; ini perlu untuk membekali masyarakat dengan sumber daya dan pengetahuan untuk
menyelesaikan masalah dan berbagi dengan pemerintah untuk menghadapi isu yang kompleks
dan kontradiksi serta masalah masyarakat kontemporer. Ini juga diperlukan pemerintah untuk
mengkui bahwa mereka tidak memiliki semua jawaban dan harus bersiap untuk mencari
kebijaksanaan masyarakat.
Problem participation
Pastisipasi itu konsep yang bermasalah. Ini sebagian karena partisipasi bertentangan dengan
individualis yang dominan. Masalah lain dengan partisipasi adalah masalah tokenisme
Mendorong Partisipasi
Pertama, masyarakat akan berpartisipasi jika mereka pikir isu atau aktivitas tersebut penting
untuk mereka. Kedua, masyarakat harus merasa bahwa tindakan yang mereka lakukan akan
membawa perubahan. Ketiga, bentuk lain dari partisipasi harus dinilai dan diakui. Keempat,
masyarakat harus diaktifkan untuk berpartisipasi dan didukung dalam partisipasi mereka.
Kelima, dalam strktur dan proses partisipasi tidak bersifat mengasingkan.
Cooperation
Kerja sama merupakan cara mendaasar dalam mengorganisir masyarakat untuk keuntungan
ekonomi bersama, melalui penyatuan produksi dan/atau konsumsi. banyak kerja sama dibentuk
dalam konteks sosial, politik, ekonomi, dan kultural. Kerja sama bukanlah tanpa masalah,
menjaga etos kerja sama ditengah-tengah masyarakat yang kompetitif tidaklah mudah, dan
banyak kerja samayang tidak mampu bertahan dalam waktu yang lama.
Consensus
Pendekatan konsensus bergerak berdasarkan sebuah pemahaman dan tujuan bersama untuk
mendapatkan sebuah solusi masalah dalam sebuah komunitas. Dalam pendekatan konsensus,
tidak semudah mengambil keputusan terbanyak namun mencari solusi terbaik yang dapat
memberikan kenyamanan pada semua pihak. Pendekatan konsensus juga tidak dapat dilakukan
dengan cepat dan dalam pendekatan ini community worker perlu mengetahui kebutuhankebutuhan komunitas. Secara mendasar pada akhirnya konsensus juga merupakan proses bekerja
berdasarkan isu, hingga tercipta kenyamanan pada tujuan bersama yang ingin dicapai.
Community Building
Membangun komunitas termasuk mengembangkan sosial kapital, menguatkan interaksi sosial
dalam komunitas, membuat aksi sosial. Selain itu community building juga harus mengurangi
fragmentasi dalam komunitas, mengurangi isolasi dan individualisme dalam komunitas. Pada
prosesnya community building perlu untuk dilakukan secara berkelanjutan dan membutuhkan
juga kenyamanan dari semua anggota komunitas.
keberlanjutan
ekologis,
keberagaman,
holisme,
keseimbangan,
saling
bahwa
penting
untuk
menghargai
proses,
membangkitkan
kesadaran,
Gagasan utama dari Negara model ini adalah meminimalisir peran Negara dalam aktifitas
sosial dan politik di Negara tersebut. Dengan berpegang dengan prinsip laissez-faire
(membiarkan segalanya berjalan tanpa campur tangan). Negara independent laissez-faire
mendorong self-help (menolong diri sendiri). Fokusnya, setiap individu harus berusaha
untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
2. Negara Instrumental
Pada pandangan instrumental melihat bahwa negara sebagai alat atau instrumen bagi kelas
yang berkuasa. Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa dalam negara instrumental, bisnis
mendominasi atau mempengaruhi kebijakan pemerintah. Hal tersebut terjadi karena
seolah-olah yang menguasai industri atau media adalah dominasi dari laki-laki atau
budaya patriarki. Dalam hal ini, kebijakan yang keluar atau dibuat seolah-olah dari
pemerintah, padahal sebenarnya kebijakan tersebut berasal dari bisnis.
3. Negara yang saling bergantung
Pada pandangan ini, kekuatan ekonomi dan kekuatan politik menjadi satu. Dalam kasus
kaum Marxis dikenal sebagai teori Stamocap (dari kapitalisme monopoli negara),
perusahaan-perusahaan industri raksasa dalam tahap monopoli kapitalisme menyatu
dengan negara borjuis sehingga eksploitasi ekonomi dan dominasi politik digabung.
Pemerintah menjadi nyaman karena adanya dukungan dari masyarakat dan bisnis.
4. Negara sebagai medan yang diperebutkan
Dalam pandangan ini, terjadi pertentangan antara negara, bisnis dan masyarakat. Hal
tersebut dapat terjadi karena ketiganya tidak puas pada kondisi yang ada dan mencoba
untuk saling menguasai. Pada akhirnya yang terjadi adalah disharmoni antara ketiganya.
Dalam pandangan ini, fokus dari community development dilakukan oleh pemerintah
lokal, bukan oleh negara.
5. Negara Kontrak
Dapat dikatakan dalam pandangan ini merupakan bagian dari neoliberal, di mana terjadi
pembuatan kontrak untuk layanan antara negara dan bisnis, serta negara dan masyarakat.
Negara kontrak dibangun dari pandangan bahwa pemerintah harus menarik diri sejauh
mungkin dari pemenuhan kebutuhan pelayanan publik dan berperan hanya sebagai
pengambil kebijakan serta pengarah Negara. Pemerintah menyerahkan bidang pelayanan
publik kepada sector swasta. Hal ini dilakukan berdasarkan kepercayaan bahwa sector
publik akan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Mereka
selalu memperbaiki kemampuan dan servis mereka agar program yang telah diberikan
oleh pemerintah tidak diputus. Dengan kata lain, layanan yang diberikan negara adalah
kompetisi dari bisnis dan masyarakat sipil.
6. Negara Pengawasan
Negara pengawasan berperan sebagai pengawas dan pengelola. Negara dalam kedua
kontrol atau peran tadi peduli pada warganya dalam dua cara. Pertama, negara
menerapkan berbagai macam peraturan yang bertujuan untuk memastikan kepatuhan
dengan kebijakan, akuntabilitas (biasanya untuk pemerintah) dan transparansi. Kedua, di
konteks dari peperangan dan teror, negara mengontrol dan melindungi telah dihidupkan
kembali, khususnya di beberapa negara yang berbahasa Inggris.
7. Negara Berpartner
Salah satu cara untuk memahami bagaimana masyarakat bekerja dan peran community
development dalam masyarakat adalah dengan membagi masyarakat ke dalam bidang atau
sektor. Secara umum, bidang atau sektor tersebut dibagi menjadi empat, meliputi: sektor
negara, sektor ekonomi, pasar dan bisnis, sektor masyarakat, dan sektor hubungan yang
intim atau mendalam, seperti keluarga. Organisasi masyarakat dan community
development berada dalam lingkup masyarakat sipil.
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Sektor
berkonsultasi
berkonsultasi
dan Komunitas
dan Komunitas
Komunitas
Pemerintah
Pemerintah
memberitahu
namun sepakat
komunitas
menetapkan
dalam bersama-sama
parameter
dan
parameter,
menetapkan
memberitahu
namun
parameter,
pemerintah apa
yang diinginkan
komunitas
termasuk
merespon
parameter
agenda,
masih
dana dan
berharap
negosiasi
mengontrol
dan
projek pemerintah
kemitraan
aktual
merespon
Terdapat beberapa bentuk hubungan antara komunitas dan badan pemerintah lokal dalam
tahapan pengembangan projek, sebagai berikut (Sumber : Wates, 2000 : 10):
Keterlibatan
Kontrol
Inisiasi
Komunitas
komunitas :
komunitas memiliki
Rencana
Komunitas
Implementasi
Komunitas
Pemeliharaan
Komunitas
Evaluasi
Komunitas
mengimplem
memelihara
mengevaluasi
sendiri
entasikan
sendiri
sendiri
Pemerintah
Pemerintah
n sendiri
proses dan
sendiri
pengembangan
projek
Kemitraan :
Berbagi
pembuatan
komunitas lokal
bersama-sama
Pemerintah
dan lokal
dan lokal
dan
komunitas
komunitas
komunitas
bersama-
bersama-sama
bersama-sama
sama
sama
memelihara
mengevaluasi
merencanaka
mengimplem
entasikan
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
lokal
lokal
lokal
mengimplem
memelihara
mengevaluasi
setelah
setelah
setelah
berkonsultasi
berkonsultasi
berkonsultasi
dengan
dengan
dengan
komunitas
komunitas
n
Pemerintah lokal Pemerintah
Konsultasi :
Pemerintah
komunitas
dan lokal
menentukan
mengidentifikasik merencanaka
kebutuhan, n
objektif
setelah entasikan
berkonsultasi
dan dengan
berkonsultasi
komunitas
dengan
komunitas
komunitas
Pemberi Informasi Pemerintah lokal Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Pemerintah
Top-Down :
lokal
lokal
lokal
mengimplem
memelihara
mengevaluasika
entasikan
sendiri
n sendiri
Pemerintah
mengidentifikasik lokal
lokal an
kebutuhan, merencanaka
menginformasikan
menentukan
komunitas
rencana
n sendiri
dan
memulai tindakan
sendiri
sendiri
pembangunan sosial
pembangunan ekonomi
pembangunan politik
perkembangan budaya
pembangunan lingkungan hidup
pengembangan spiritual
pengembangan pribadi
Pengembangan bertahan hidup
Social Development
Service development
Masalah Proses
Identifikasi perhatian, baik antara penyedia layanan atau masyarakat luas (misalnya
kurangnya fasilitas rekreasi bagi kaum muda, kurangnya tempat penampungan darurat
bagi perempuan dalam krisis, perumahan yang tidak memadai, kesepian kalangan usia,
peningkatan vandalisme)
Penelitian yang lebih rinci atau sistematis dari kebutuhan atau masalah untuk menentukan
sifat dan tingkat , melalui, misalnya , diskusi dengan penyedia layanan , survei kebutuhan
, melihat apa yang terjadi di tempat lain , pemeriksaan statistik yang relevan (misalnya
tingkat kejahatan)
Pertemuan publik, forum atau konsultasi, dengan semua orang yang tertarik didorong
untuk menghadiri dan berpartisipasi. Badan ini memutuskan pada beberapa tindakan
(misalnya mendirikan sebuah komite untuk memeriksa masalah ini lebih lanjut, merujuk
hal tersebut kepada sebuah organisasi yang sudah ada, atau mendirikan lembaga berbasis
komunitas baru, seperti perlindungan perempuan, pusat komunitas, pusat pemuda)
Jika seperti badan baru yang akan dibentuk, formalitas yang diperlukan harus
diselesaikan, seperti menggambar up konstitusi, penggabungan hukum, membuka
rekening bank, kemungkinan pendaftaran sebagai koperasi. Ini pada dasarnya
menentukan struktur organisasi baru: siapa yang akan menjadi anggotanya, bagaimana
pembawa kantor akan dipilih dan sebagainya
Pengembangan dan operasi yang sedang berlangsung dari badan baru, termasuk
mendorong orang untuk menjadi aktif terlibat, mencari dana (baik dari pemerintah, sektor
swasta, keanggotaan atau masyarakat setempat atau melalui proyek penggalangan dana)
atau mungkin mempekerjakan staf
Pemantauan dan evaluasi badan baru dan jasa, termasuk memastikan bahwa hal itu tetap
bertanggung jawab kepada masyarakat setempat dan /atau para pemilihnya.
Masalah Struktural
Sementara layanan sosial tentu sangat penting, ketergantungan eksklusif pada penyediaan
layanan dapat mengalihkan perhatian dari beberapa masalah struktural yang lebih mendasar,
seperti kelas, ras dan penindasan gender. Oleh karena itu pendekatan ini untuk sosial
development sebenarnya bisa memperkuat ketidaksetaraan struktural kelas, jenis kelamin dan
ras/etnis, kecuali isu-isu ini secara khusus ditangani.
The Neighbourhood House / Balai Masyarakat
Agar balai masyarakat dapat berfungsi secara efektif, orang-orang setempat harus
memiliki kontrol yang besar atas pelaksanaannya dan pemanfaatan sumber daya yang ada.
Perencanaan Sosial
Perencanaan sosial merupakan proses komunitas dalam mengidentifikasi kebutuhannya dan
melakukan
pendekatan
untuk
memenuhi
kebutuhannya,
seperti
halnya
juga
dalam
mengkoordinasikan pelayanan dan sumber daya yang ada untuk mendapatkan efek yang terbaik.
Animasi Sosial
Enthusiasm, commitment, skill integrity, skill komunikasi dan kepribadian com worker.
Economic Develoment
Dari prespektive pendekatan komunitas yang ada dibangun lah sebuah pendektan
alternative untuk merelokasi kegiatan ekonomi di dalam komunitas, yang bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan komunitas, untuk merevitalisasi komunitas lokal dan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
1
Pengembangan ekonomi yang konservatif memiliki tiga poin utama. Pertama, menarik
industri. Pendekatan ini mencoba menarik industri baru ke wilayah lokal dengan memberikan
iklim yang bagus untuk berinvestasi. Adapun masalahnya adalah bahwa industri akan terus
berpindah-pindah mengikuti keadaan pasar. Selain itu tidak ada jaminan bahwa industri baru
akan tetap berada pada wilayah atau laba yang diperoleh akan diinvestasikan kembali pad
wilayah tersebut. Kedua, memulai industri lokal. pendekatan ini lebih menekankan kepada
peningkatatan dan penciptaan perekonomian dari sumber daya lokal. Bentuk yang terakhir dalam
pengembangan ekonomi konservatif adalah pariwisata. Pada poin ini yang sangat diperhatikan
adalah lokasi atau tempat pariwisata. Intinya mengembangkan potensi pariwisata untuk menjadi
sebuah alternatif pengembangan perekonomian masyarakat.
2
koperasi, koperasi dinilai menjadi suatu pendekatan yang dapat dicapai dan dapat diterapkan
secara efektif di berbagai lokasi. Selain itu, koperasi juga dapat menguatkan hubungan solidaritas
antar kominitas dan banyak bentuk koperasi yang sudah berhasil dengan hal ini. Dalam
pembentukan koperasi masyarakat bisa menggunakan berbagai format koperasi yang dapat
memfasilitasi kebudayaan dan kebutuhan mereka, tidak harus mengikuti secara baku prinsipprinsip fundamental dari koperasi yang sudah ditetapkan. Hal ini berkaitan dengan fungsi
koperasi dalam komunitas yang mewajibkan komunitas tersebut bekerja sama dalam membentuk
koperasi yang akan dikembangkan di lingkungan mereka yang dapat menghubungkan keunikan
yang mereka miliki. Kedua bank masyarakat. Inti dari pengembangan ini adalah muncul suatu
inisaituf untunk membentuk bank lokal, sehingga komunitas lokal dapat mengontrol kegiatan
ekonomi mereka. Bentuk yang juga dibangun dari bentuk bank kominitas, dan bertujuan untuk
menguatkan tingkat ekonomi masyarakat lokal adalah lembaga perkereditan. Lembaga ini
dibangun oleh sekelompok individu yang setuju untuk menginvestasikan uang mereka, dan
sepakat untuk meminjamkannya kepada anggota dari lembaga tersebut.
Poin ketiga dalam pendekatan radikal ini dalah LETS, LETS adalah singkatan dari Local
Employment and Trading Scheme. Pendekatan ini berupaya menfomalkan ekonomi transaksi
lokal dengan menciptakan mata uang maysarakat. Para anggota dalam rencana tersebut (yang
terdiri dari perseorangan atau bisnis lokal) memiliki rekening yang disimpan pada suatu poin
sentral, dan suatu direktori jasa atau produk yang ditawarkan oleh para anggota didistribusikan
secara teratur diantara mereka sendiri.
Political Development
Ada dua arena politik pembangunan,: internal dan eksternal. Berikut skema politik
pembangunan:
Politik
Pembangunan
Internal
Peningkatan
Kesadaran
Eksternal
Pengorganisas
ian
Aksi Sosial
Internal
Pembangunan politik internal berkaitan dengan proses partisipasi dan pengambilan
keputusan di dalam suatu masyarakat. Hal ini mendorong partisipasi aktif dari setiap element
masyarakat, dan tujuan diatas dapat dicapai melalui 2 dari 3 kunci utama proses politik
pembangunan, yaitu: peningkatan kesadaran dan pengorganisasian.
Peningkatan Kesadaran
Peningkatan kesadaran dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek dari community
development. Hal yng paling signifikan di pembahasan ini adalah, kemampuan untuk
menghubungkan antara individu dengan kehidupan politik yang ada, dan membantu masyarakat
untuk membagikan pengalaman mereka serta merefleksikan situasi mereka sedemikian rupa
sehingga membuka kemungkinan untuk bertindak.
Pengorganisasian di masyarakat
Aspek lainnya dari pembangunan politik internal adalah bagaimana caranya suatu komunitas
mampu mengorganisir dan menyelesaikan permasalahan mereka serta menciptakan struktur
alternatif yang bersifat otonomi.
Untuk memaksimalkan partipasi masyarakat, tidak jarang kita harus mendefinisikan
kembali apa itu proses pengambilan keputusan tradisional, seperti prosedur pertemuan formal.
Pertemuan yang tradisional dan konvensional tidak jarang mengasingkan beberapa pihak dari
masyarakat. Hal ini terasa dengan kasus indigenous people dengan komponen masyarakat
lainnya. Agar lebih inklusif, beberapa jenis alternatif cara pengambilan keputusan dapat
digunakan, terutama proses pengambilan keputusan yang konsensus. Berikut beberapa cara
untuk membatasi dominasi orang-orang tertentu:
1
2
Eksternal
Pembangunan politik eksternal mengacu pada pemberdayaan masyarakat akan interaksi
mereka dengan lingkungan sosial dan politik yang lebih luas. Kegiatan ini umumnya dikenal
dengan sebutan aksi sosial.
Pengorganisasian aksi sosial
Disiplin merupakan prinsip utama dari pengorganisasian aksi sosial. Masyarakat tidak
boleh melakukan sesuatu semaunya mereka, segala tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan
rencana aksi yang telah disetujui bersama. Contohnya adalah pemilihan juru bicara pada saat
pertemuan antara delegasi dang pemimpin politik merupakan langkah yang penting untuk
dilakukan. Juru bicara yang dipilih merupakan orang yang paling jelas, tegas dan berwibawa saat
berhubungan dengan public serta memiliki kemampuan dalam mempengaruhi politikus.
Mengorganisir aksi eksternal pada dasarnya merupakan masalah praktis untuk menyelesaikan
suatu masalah serta membantu masyarakat untuk mengorganisir diri sendiridalam melaksanakan
rencana aksi yang efektif.
Aksi Sosial
Tujuan dari pengorganisasian masyarakat jenis ini adalah untuk mencapai beberapa
perubahan dalam lingkungan eksternal. Kegiatan ini umumnya melibatkan beberapa bentuk aksi
sosial dan sejak lama telah menjadi komponen utama dari pekerjaan masyarakat. Hadirnya
persepsi bahwa aksi sosial merupakan satu-satunya jalan dalam pekerjaan masyarakat yang
mampu memberikan perubahan secara radikal yang kemudian menganggap bahwa bentuk lain
dari pekerjaan masyarakat tidak berguna, dan tidak cukup radikal. Meskipun berkampanye
merupakan aspek yang penting dari pekerjaan masyarakat, namun menggabungkan aksi sosial
dengan aspek community development lainnya dapat membantu memudahkan pekerja sosial
dalam melaksanakan tugasnya dan mencapai goals yang telah ditetapkan sebelumnya.