Professional Documents
Culture Documents
Pelanggaran lalu lintas yang sering disebut juga dengan tilang merupakan ruang lingkup
hukum pidana yang diatur dalam UU nomer 14 tahun 1992. Hukum pidana mengatur
perbuatan-perbuatan yang dialarang olen undang-undang. Tujuan suatu hukum pidana adalah
menakut-nakuti seseorang supaya tidak melakukan perbuatan yang tidak baik dan bahkan
mendidik atau mengarahkan seseorang yang melakukan perbuatan yang tidak baik menjadi
baik dan bisa diterima lagi oleh masyarakat.
Pelanggaran terhadap aturan hukum pidana dapat diberi tindakan hukum langsung
dari aparat jadi tidak usah menunggu laporan atau pengaduan dari pihak yang dirugikan.
Pelanggaran lalu lintas tertentu atau tilang biasanya melanggar pasal 54 mengenai
kelengkapan surat kendaraan SIM dan STNK serta pasal 59 mengenai muatan lebih terhadap
truk atau angkutan umum serta pasal 61 salah memasuki jalur lintas kendaraan.
Namun di Indonesia banyak perkara pelanggaran lalu lintas yang tidak sesuai dengan
aturan atau ketentuan hukum yang berlaku. Banyak pelanggaran lalu lintas yang diselesaikan
di tempat oleh oknum yang berwenang atau polantas sehingga pelanggaran lalu lintas tidak
sampai proses hukum, hal ini lah yang banyak terjadi di Indonesia jadi banyak orang yang
menyepelekan peraturan lalu lintas karna apabila mereka melanggar peraturan lalu lintas
mereka tinggal menyuap aparat tersebut. Dan bagi aparat hal ini bisa disalah gunakan,
dengan jabatan mereka sebagai aparat bisa mengahasilkan uang lebih dengan hal tersebut.
Persidangan perlanggaran lalu lintas berlangsung cepat, dalam proses persidangan
terdakwa ditempatkan disuatu ruangan. Lalu hakim membacakan nama para terdakwa untuk
membacakan denda, setelah denda selesai dibacakan hakim akan mengetuk palu sebagai
tanda bahwa telah ditetapkannya suatu keputusan. Dipasal 211 UU No 8 tahun 1981 tentang
KUHAP dimaksudkan sebagai bukti bahwa seseorang telah melakukan pelanggaran lalu
lintas.
1.Berkendara tidak memakai system pengaman yang lengkap seperti pengendara motor tidak
memakai helm ataupun helm yang tidak standar SNI, pengendara mobil tidak memakai
safety belt.
2. Menggunakan jalan dengan membahayakan diri sendiri ataupun pengendara lain, hal ini
banyak faktor penyebabnya diantaranya pengendara dalam keadaan mabuk atau dalam
keadaan terburu-buru
3. Pengendara melanggar lampu rambu lalu lintas, hal ini yang sering kita lihat di setiap
peremapatan atau pertigaan yang terdapat lampu rambu lalu lintas, kebanyakan para
pengendara melanggar lampu rambu lalu lintas karena sedang terburu atau malas menunggu
karena terlalu lama.
4. Tidak membawa surat-surat kendara STNK dan tidak membawa surat ijin mengemudi SIM
5. Membiarkan kendraaan bermotor yang ada dijalan tidak memakai plat nomor atau plat
nomor yang sah sesuai dengan STNK
6. Tidak mematuhi perintah petugas pengatur lalu lintas.
1. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia hal
tersebut dikarnakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mencari tahu peraturan lalu lintas
atau rambu-rambu lalu lintas.
2. Semenjak kecil seorang anak kecil sudah di perbolehkan membawa kendaraan bermotor yang
seharusnya umurnya belum mencukupi untuk berkendara sehingga mereka sering melanggar
peraturan lalu lintas karna belum mengetahui peraturan-peraturan lalu lintas.
3. Hanya patuh ketika ada kabar bahwa akan ada rajia atau saat ada polisi. Ini sudah hal biasa yang
sering kita lihat dijalanan bahkan kita sendiri sering melakukan ini.
4. Tidak memikirkan keselamatan pengendara lain atau masyarakat yang ada di sekitar jalan.
Contohnya pengendara motor tidak memakai helm, kaca spion dan tidak menyalakan lampu
disiang hari.
5. Bisa langsung mengurus pelanggaran lalu lintas di tempat atau kata lain damai. Hal ini lah
yang sering terjadi di setiap ada rajia polisi atau pelanggaran lalu lintas, hal yang pertama yang
dipikirkan oleh pengendara saat terkena tilang karena melakukan pelanggaran lalu lintas adalah
jalan damai.
2. Pemerintah harus menindak lanjuti petugas-petugas yang tidak mendukungnya hukum pidana
atau petugas yang menyelesaikan masalah pelanggaran lalu lintas di tempat dalam kata lain jalur
damai.
3. Pendidikan bagi pengemudi. Sekolah pengemudi merupakan suatu lembaga yang bertujuan
untuk mengahasilkan pengemudi pengendara bermotor cakap dan terampil dalam mencegah
kecelakaan maupun pelanggaran lalu lintas
4. Menambah atau memperbaiki rambu - rambu lalu lintas yang ada dijalan.
5. Memperbaiki jalan jalan yang rusak / berlubang.
6. Adanya sosialisasi terhadap masyarakat akan tata tertib mengendara dan tata tertib di jalan raya
agar masyarakat mengerti pentingnya melaksanakan tata tertib lalu lintas.
BAB IV
ANALISIS
Satlantas memiliki banyak tugas dalam melaksanakan kewajibannya sebagai Polisi
Republik Indonesia yaitu menyelenggarakan dan membina fungsi lalu lintas kepolisian, yang
meliputi turjawali, pendidikan masyarakat dan rekayasa lalulintas, registrasi dan identifikasi
pengemudi/kendaraan bermotor, penyidikan kecelakaan lalulintas dan penegakan hukum
Sebaiknya Satlantas saat menilang pengguna jalan yang melanggar tidak menggunakan
kekerasan, tidak kejam , dan humanis . Dengan cara menemuinya/ melakukan penilangan
dijalan dengan sopan dan menghormati pengendara. Menjelaskan apa yang menjadi
kesalahan pengendara tersebut dalam berkendara diberikan pendidikan dalam berkendara
dengan menjelaskan tata tertib berkendara, pentingnya mematuhi tata tertib tersebut dan di
jelaskan pula sanksi apa yang di dapat jika melanggar. Setelah hal itu di lakukan di harapkan
pengendara mau dan mampu mematuhi tata tertib dan menjalankan sanksinya apabila
melanggar.
Sebaiknya Satlantas lebih meningkatkan kinerjanya dalam mengatur aktivitas lalu lintas,
Satlantas harus mampu bersikap professional dengan tidak melakukan penyelesaikan
masalah pelanggaran lalu lintas di tempat dalam kata lain jalur damai atau dengan
menggunakan uang. Sebaiknya jika ada yang melanggar tata tertib lalu lintas Satlantas
mampu memberikan sanki yang sesuai dalam peraturan Negara agar pengguna jalan jera dan
tidak mengulangi kesalahannya lagi dan memberikan pendidikan lalu lintas agar tau
bagaimana tata tertib lalu lintas dan hal yang boleh / tidak boleh di lakukan dalam berkendara
agar pengguna jalan mengetahui pentingnya mematuhi tata tertib agar terciptanya keamanan,
keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas.
Dengan Masyarakat tau dan mampu mematuhi tata tertib serta mengetahui pentingnya
mematuhi dan sanksi apabila tidak melanggar diharapkan masyarakat sadar dan tidak
melakukan kesalahan dan apabila masyarakat/ pengguna jalan melanggar tata tertib mereka
harus mau mempertanggung jawabkan perbuatannya sesuai peraturan yang telah di tetapkan
Negara. Dengan adanya kesadaran masyarakat tersebut dan harus di imbangi
Profesionallisme Satlantas dengan tidak melakukan penyelesaikan masalah pelanggaran lalu
lintas di tempat dalam kata lain jalur damai atau dengan menggunakan uang dan Satlantas
tidak bertindak anarki, kasar, sadis dan tidak humanisme akan tetapi Satlantas harus lebih
meningkatkan kinerjanya dan bersikap sopan, menghormati pengguna jalan agar anggapan
masyarakat tentang Satlantas menjadi baik dan masyarakat mau serta mampu mematuhi tata
tertib berkendara.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Satlantas adalah Anggota polri yang bertugas mengatur seluruh kegiatan lalu lintas di
indonesia. Satlantas bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi lalu lintas kepolisian, yang
meliputi turjawali, pendidikan masyarakat dan rekayasa lalulintas, registrasi dan identifikasi
pengemudi/kendaraan bermotor, penyidikan kecelakaan lalulintas dan penegakan hukum
dibidang lalulintas, guna memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran
lalulintas.
Adanya pelanggaran dalam berlalu lintas harus di tindak tegas oleh satlantas demi
mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas akan tetapi tidak
menggunakan tindakan anarki, kasar, sadis dan tidak humanisme akan tetapi Satlantas harus
lebih meningkatkan kinerjanya dan bersikap sopan, menghormati pengguna jalan . Upaya
upaya untuk mengatasi pelanggaran lalu lintas harus dilakukan dengan tujuan agar
meminimalisir dampak akibat pelanggaran lalu lintas. Peran serta masyarakat sangat penting
dalam kelancaran lalu lintas oleh karena itu satlantas harus berupa memberikan
pendidikan/pengetahuan akan pentingnya mematuhi tatatertib lalu lintas, agar masyarakat mau
dan mampu melaksakannya sehinnga aktivitas lalu lintas dapat berjalan dengan lancar.
Saran
Sebaiknya Satlantas lebih meningkatkan kinerjanya dalam mengatur aktivitas lalu lintas,
Satlantas mampu bersikap professional dengan tidak melakukan penyelesaikan masalah
pelanggaran lalu lintas di tempat dalam kata lain jalur damai. Sebaiknya jika ada yang
melanggar tata tertib lalu lintas Satlantas mampu memberikan sanki yang sesuai dalam peraturan
Negara agar pengguna jalan jera dan tidak mengulangi kesalahannya lagi dan memberikan
pendidikan lalu lintas agar tau bagaimana tata tertib lalu lintas dan hal yang boleh / tidak boleh di
lakukan dalam berkendara agar pengguna jalan mengetahui pentingnya mematuhi tata tertib.
Dengan adanya kesadaran masyarakat tersebut dan harus di imbangi Profesionallisme
Satlantas dengan tidak melakukan penyelesaikan masalah pelanggaran lalu lintas di tempat
dalam kata lain jalur damai atau dengan menggunakan uang dan Satlantas tidak bertindak
anarki, kasar, sadis dan tidak humanisme akan tetapi Satlantas harus lebih meningkatkan
kinerjanya dan bersikap sopan, menghormati pengguna jalan agar anggapan masyarakat tentang
Satlantas menjadi baik dan masyarakat mau serta mampu mematuhi tata tertib berkendara dan
terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas.
Pemerintah juga harus menambah atau memperbaiki rambu - rambu lalu lintas yang ada
dijalan dan memperbaiki jalan jalan yang rusak / berlubang agar tingkat kecelakaan lalu lintas
di jalan raya dapat terminimalisir dengan adanya kerja sama antara pemerintah, satlantas,
masyarakat dan infrastruktur yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.antarajateng.com/detail/satlantas-kudus-tilang-1950pelanggar-.html
http://www.satlantasresgowa.org/profil/tugas-pokok
http://andriyanaade.blogspot.com/2013/01/pelanggaran-lalu-lintas.html