You are on page 1of 4

Kekuatan ekonomi adalah di antara sebagian besar kekuatan penting yang tidak

terkontrol bagi manajer. Untuk melakukan hal itu, analisis menggunakan data yang
dipublikasikan oleh pemerintah dan organisasi internasional seperti Bank Dunia dan
International Monetary Fund (IMF). Analisis tidak hanya bekerja dengan data yang
dipublikasikan oleh pemerintah saja. Tujuan analisis ekonomi adalah yang pertama menilai
prospek keseluruhan dari ekonomi dan menilai dampak perubahan ekonomi terhadap
perusahaan.
Ketika perusahaan masuk ke pasar mancanegara, analisis ekonomi menjadi lebih
kompleks karena manajer harus melakukan kegiatan operasional dalam dua lingkungan baru:
asing dan internasional. Dalam lingkungan asing , ada banyak perekonomian, bukan hanya
satu, dan negara-negara tersebut sangat beragam. Analisis ekonomi internasional harus
menyediakan data ekonomi, baik secara aktual maupun prospektif pasar.

Tingkat Perkembangan Ekonomi


Negara maju adalah nama yang diberikan kepada negara-negara industri atau
pascaindustri, negara berbasis jasa yang telah mencapai perkapita yang tinggi. Negara
berkembang adalah klasifikasi untuk negara-negara dengan pendapatan lebih rendah, yang
secara teknis kurang maju. Negara Industri Baru ( Newly Industrializing Countries-NIC)
adalah kategori yang hanya meliputi empat macan asia ( Taiwan, Hongkong, Singapura, dan
Korea Selatan).
Sebaliknya, Bank Dunia menggunakan klasifikasi berdasarkan pendapatan nasional
bruto perkapita pada tahun 2006 :
1. Pendapatan rendah ($905 atau kurang)
2. Pendapatan menengah bawah ( $906 sampai 3.595)
3. Pendapatan menengah atas ( $3.596-11.115)
4. Pendapatan tinggi ($11.116 atau lebih)
Karakteristik Negara Berkembang
1. PNB/kapita kurang dari $11.116 ( kriteria Bank Dunia)
2. Distribusi pendapatan tidak merata, dengan jumlah kelas menengah yang sangat sedikit.
3. Dualisme Teknologi (gabungan antara perusahaan yang menggunakan teknologi terbaru
dan perusahaan yang menggunakan metode primitif).
1

4. Dualisme Regional (produktivitas dan pendapatan yang tinggi di beberapa daerah dan
perkembangan ekonomi yang rendah di daerah-daerah lain).
5. Mayoritas penduduk memperoleh pendapatan dari sektor pertanian yang kurang
produktif.
6. Pengangguran terselubung atau setengah pengangguran (dua orang yang melakukan satu
pekerjaan yang bisa dilakukan oleh satu orang).
7. Pertumbuhan penduduk yang tinggi ( 2,5 hingga 4 persen per tahun)
8. Tingkat buta huruf yang tinggi dan fasilitas pendidikan yang tidak memadai.
9. Meluasnya kasus kekurangan gizi dan berbagai macam permasalahan kesehatan.
10. Ketidakstabilan politik.
11. Ketergantungan yang tinggi pada beberapa produk untuk ekspor, umumnya berupa
produk pertanian atau barang tambang.
12. Topografi yang tidak ramah, seperti gurun, pegunungan, dan hutan tropis.
13. Tingkat menabung yang rendah dan fasilitas perbankan yang tidak memadai.
Karakteristik Negara Maju
1. Pendapatan nasional bruto perkapita $11.116 atau lebih (kriteria Bank Dunia)
2. Standar hidup yang tinggi, indeks kualitas hidup yang tinggi, dan sebagian besar
penduduk diklasifikasikan dalam kelas menengah.
3. Sering dilakukan penerapan sebagian besar teknik dan peralatan produksi tercanggih.
4. Basis yang luas dari modal yang produktif, pasar keuangan dan sistem perbankan yang
canggih, dan perdagangan internasional yang kuat dan melibatkan berbagai sektor.
5. Sektor pertanian biasanya memiliki bagian yang kecil dari total output dan proporsi
bidang manufaktur pada total output menurun.
6. Sistem pemerintahan dan hukum yang telah berjalan dengan baik.
7. Kesempatan pendidikan yang memadai telah tersedia bagi rakyat di negara tersebut,
dengan tingkat buta huruf yang rendah.
8. Tingkat pengangguran atau pengangguran yang terselubung yang relative rendah.
9. Pertumbuhan penduduk relatif rendah (biasanya kurang dari 2 persen per tahun).
10. Tingkat nutrisi dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai atau tinggi.
Dimensi Ekonomi
Indikator-indikator ekonomi penting antara lain produk domestik bruto, pendapatan nasional
bruto, distribusi pendapatan, pengeluaran konsumsi masyarakat, kepemilikan barang pribadi,
investasi swasta, biaya per unit tenaga kerja, nilai tukar, tingkat inflasi, dan tingkat suku
bunga.
2

Dimensi SosioEkonomi
Indikator-indikator sosio ekonomi penting antara lain:
1. Populasi Total. Fakta bahwa negara maju memiliki kurang dari 10 juta penduduk
membuatnya lebih jelas bahwa ukuran populasi saja tidak cukup menjadi indikator yang
baik untuk kekuatan ekonomi dan potensi pasar. Hanya untuk beberapa produk dengan
harga rendah, seperti minuman ringan, rokok, dan sabun, mungkin ukuran populasi saja
dapat memberikan dasar untuk mengestimasi konsumsi.
2. Penyebaran Usia. Karena sedikitnya produk yang dibeli oleh setiap orang, pemasar harus
mengidentifikasi segmen penduduk yang paling mungkin membeli produk mereka. Bagi
beberapa perusahaan, usia merupakan faktor penentu penting ukuran pasar, tetapi
penyebaran kelompok usia di dalam populasi sangat bervariasi..
3. Kekhawatiran di Negara Maju. Berkurangnya jumlah anggota keluarga disambut baik
oleh beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah, dimana tingkat kesuburan mencapai
tujuh anak per satu orang wanita. Tetapi penurunan tingkat kelahiran memunculkan
kekhawatiran di negara-negara maju.
4. Kepadatan dan Persebaran Penduduk. Aspek lain dari populasi yang dipertimbangkan
oleh manajer bisnis adalah kepadatan penduduk dan persebaran penduduk. Fenomena
penting yang mengubah persebaran penduduk adalah pergeseran desa ke kota.
5. Dimensi Sosioekonomi Lain. Dimensi sosioekonomi lain dapat memberikan informasi
yang berguna bagi manajemen. Peningkatan jumlah wanita yang bekerja misalnya, sangat
penting bagi pemasar sebab hal ini dapat berimbas kepada peningkatan pendapatan
keluarga, sebuah pasar yang lebih besar untuk produk-produk kenyamanan, dan kebutuhan
untuk mengubah bauran promosi.
Dimensi Industri
Tiap perusahaan merasa khawatir dengan berita-berita ekonomi pada umumnya sebab
hal tersebut berdampak pada pembelian konsumen, harga bahan baku, dan keputusan
investasi, tetapi beberapa faktor tertentu lebih penting dibandingkan yang lain untuk suatu
industri tertentu atau bagi bidang fungsional tertentu di sebuah perusahaan. Ukuran dan trend
pertumbuhan pada industri otomotif sangat penting bagi produsen ban misalnya, tetapi tidak
menarik bagi produsen perkakas. Jumlah operator mesin yang lulus dari sekolah teknik tidak
3

akan berguna bagi petugas keuangan, meskipun data ini menjadi kepentingan yang sangat
vital bagi manajer sumber daya manusia sebuah pabrik manufaktur.

You might also like