You are on page 1of 19

Duniaku Inspirasiku

Selasa, 17 Januari 2012


sistem pencernaan,,, anatomi dan fisiologi manusia
LABORATORIUM BIOFARMASEUTIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR

LAPORAN LENGKAP
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
(ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN)

OLEH:

Dewi Ratnasari H

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan mempelajari sistem pencernaan, kita dapat memahami keterkaitan yang
terjadi pada sistem pencernaan makanan, sehingga dapat mengetahui sistem
pencernaan pada manusia. Selain itu kita juga diharapkan dapat berusaha menjaga
kesehatan pada organ pencernaan serta dapat mencegah gangguan atau penyakit
yang mungkin timbul pada organ itu.(http://radenbeletz.com/sistem-pencernaanpada-manusia.html).
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
menerima makanan, memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang
disebut pencernaan), menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah, membuang
bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.(http://radenbeletz.com/sistempencernaan-pada-manusia.html).
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organorgan yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung
empedu.(http://radenbeletz.com/sistem-pencernaan-pada-manusia.html).
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di
sepanjang saluran pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut
hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang
terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan. melalui
anus. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan),

B. Maksud, Tujuan dan Prinsip Percobaan

Maksud percobaan adalah untuk mengetahui fungsi dan bagian-bagian organ


pencernaan pada manusia.
Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui organ-organ sistem pencernaan
pada hewan uji marmut (Cavia porcellus).
Prinsip percobaan adalah berdasarkan pembedahan terhadap hewan uji
marmut (Cavia porcellus) dimana dilakukan pengamatan sistem saluran cerna mulai
dari mulut sampai ke anus..

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Ringkas
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalahsistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan,
mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran
darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan
sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga

meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati
dan kandung empedu.
A. Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada
hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari
sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari
mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam,
asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit,
terdiri dari berbagai macam bau.
B. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari
bahasa yunani yaitu Pharynx.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi,
disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
C. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan
melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut
esofagus(dari bahasa Yunani: i, oeso - "membawa", dan , phagus "memakan").
D. Lambung

Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai.
Terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Kardia.
2. Fundus.
3. Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
E. Usus halus (usus kecil)
Usus halus atau usus keciladalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah
yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah
kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot
melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan
serosa ( Sebelah Luar )
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus

dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo
duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua
dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan
(ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2
meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan
dalam tubuh dengan mesenterium.
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileumadalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaanmanusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7
dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garamgaram empedu.

F. Usus Besar (Kolon)


Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus besar terdiri dari :Kolon asendens (kanan), Kolon transversum, Kolon
desendens (kiri), Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna
beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.Bakteri di dalam usus besar
juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk
fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan

gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
G. Usus Buntu (sekum)
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi
adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon
menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan
beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar,
sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau
seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
H. Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang
parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga
abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris,
vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang
menyambung dengan caecum.
I. Rektum dan anus
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di
anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya
rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).

Anusmerupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar


dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian
lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang
merupakan fungsi utama anus.
(http://rahman-blog.blogspot.com/2008/01/anatomi-sistem pencernaan.html)
Selain berfungsi sebagai gudang makanan, kontraksi ritmik mencampur
makanan dengan enzim, lambung juga memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
2. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidrokhlorida dan dengan cara ini
disiapkan untuk dicernakan olel usus
3. Protein diubah menjadi pepton
4. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan
5. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung
6. Faktor antianemia dibentuk
7.

Khime,

yaitu

isi

lambung

yang

cair

disalurkan

masuk

(http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/sistem-pencernaan.html)

B. Uraian Bahan
1. Eter (FI Edisi III, hal. 65)
Nama Resmi

: AETHER

Nama Lain

: Eter

duodenum.

erian

rutan

RM

: C4H10C

: Cairan transparan tidak berwarna, bau khas, rasa


manis dan membakar, sangat mudah menguap, campuran uapannya dengan
oksigen, udara atau dinitrogen oksigen, pada kadar tertentu dapat meledak.
: Larut dalam 10 bagian air, dapat bercampur dengan etanol (95%) P.
Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

Khasiat

: Anastesi umum

C. Uraian Hewan Uji


1. Klasifikasi Marmut (Cavia porcellus)
Kingdom

Animalia

Phylum

Chordata

Subphylum

Vertebrata

Class

Mamalia

Ordo

Rhodentia

Family

Caridae

Genus

Cavia

Spesies

Cavia porcellus

2. Morfologi Marmut (Cavia porcellus)


Merupakan hewan golongan menyusui dam mempunyai kelenjar susu, bersifat
vivipar (melahirkan anak), bernapas dengan paru-paru, mempunyai gigi seri
sepasang yang khas berbentuk pahat besar dan kuat serta dapat tumbuh besar.

BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan:
a. Alat bedah
b. Gelas kimia
c. Jarum pentul
d. Kapas
e. Papan bedah
f. Timbangan
2. Bahan yang digunakan
a. Eter
b. Hewan uji Marmut (Cavia porcellus)
B. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang hewan uji Marmut (Cavia porcellus)

3. Dibius dengan cara dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi kapas yang telah
dibasahi dengan eter.
4. Setelah marmut pingsan, kemudian diletakkan di atas papan bedah dengan posisi
terlentang dan dibedah dibagian perut, kemudian diamati organ pencernaannya lalu
digambar.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan gambar:
1. Mulut
2. Faring
3. Esofagus
4. Lambung
5. Usus Halus
6. Usus Besar
7. Rektum
8. Anus
B. Pembahasan
Percobaan ini dilakukan dengan membangdingkan sistem pencernaan manusia
dan pada hewan uji marmut (Cavia porcellus), dimana anatomi dan fisiologi sistem

pencernaan pada manusia dan hewan umumnya terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus.
Sistem

pencernaan

berurusan

dengan

pencernaan

makanan

dan

mempersiapkannya untuk diproses oleh tubuh. Agar sari makanan yang terdapat
dalam makanan yang berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus dicerna terlebih
dahulu.
Alat pencernaan adalah bagian-bagian tubuh yang mencerna dengan
mengubahnya dari serbuk kasar menjadi bentuk halus sehingga makanan itu
mudah duserap oleh usus.
Alat pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluranpencernaan

terdiri

atas:

mulut

(oris),

faring

(tekak),

esofagus

(kerongkongan), lambung, usus halus yang terdiri dari duodenum (usus dua delas
jari), jejunum dan ileum. Usus besar terdiri dari 4 kolon yaitu: kolon asendens
(menaik), transversum (mendatar), desendens (menurun), dan kolon pinggul
(sigmoid). Kelenjar pencernaan terdiri dari: Submandibularis, Sublingualis, Parotis,
kelenjar getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pancreas dan kelenjar getah usus.
Mulut adalah permukaan saluran pencernaan yang terdiri dari 2 bagian yaitu
bagian luar yang sempit atau vestibula, yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi
serta bagian rongga mulut terdiri dari geligi dan lidah. Fungsi lidah yaitu mengaduk
makanan, sebagai alat pengecap dam membantu menelan makanan.
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (esofagus). Di dalam faring terdapat persimpangan antara jalan udara
dan jalan makanan. Jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian nafas
dan di depan dari ruas tulang belakang. Gerakan menelan mencegah masuknya
makanan ke jalan udara ditutup sementara.

Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung,


dengan panjang kurang lebih 25 cm.
Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar. Bentuk,
ukuran dan posisinya sangat tergantung pada bagian tubuh, sikap, derajat
peregangan lambung. Bila kosong, lambung menyerupai tabung berbentuk huruf J
dan bila terisi penuh seperti pir raksasa dan kapasitas normal lambung adalah 1-2
liter. Fungsi

lambung

adalah

menampung

makanan,

menghancurkan

dan

menghaluskan makanan oleh peristalitik lambung dan getah lambung dihasilkan


oleh pepsin, asam garam (HCl), rennin dan lapisan lambung.
Usus halus adalah tabung yang berukurankira-kira 2,5 cm dalam keadaan
hidup. Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu: usus dua bela jari (duodenum),
jejunum dan ileum (usus penyerapan). Usus halus berfungsi menerima sari-sari
makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler daerah dan
saluran limfe, menyerap makanan dalam bentuk asam amino dan karbohidrat
diserap dalam bentuk monosakarida.
Usus besar terdiri dari 2 bagian, yaitu usus tebal (kolon) dan poros (rectum).
Kolon terdiri atas 4, yakni kolon asendens, desendens, transversum dan sigmoid.
Usus besar berfungsi menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri E. Coli dan
tempat feses.

BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.

Sistem

pencernaan

terdiri

atas:

mulut

(oris),

faring

(tekak),

esofagus

(kerongkongan), lambung (gaster), usus halus, yang terdiri dari duodenum, jejunum
dan ileum, usus besar yang teridiri dari 4 kolon, yakni: asendens, transversum,
desendens dan sigmoid, rectum dan anus.
2.

Sistem pencernaan pada manusia umumnya hamper sama dengan sistem


pencernaan pada hewan dimulai dari bentuk, fungsi dan juga letaknya. Yang
membedakan hanya ukurannya saja.

B. Saran
Kami praktikan masih membutuhkan bimbingan yang lebih dari para asisten
dalam pelaksaan praktikum maupun dalam pembuatan laporan, kami juga
mengharapkan ketepatan waktu dalam pelaksanaan praktikum agar praktikum
berlangsung sesuai dengan jadwal sehingga tidak mengganggu jadwal perkuliahan.

DAFTAR PUSTAKA

Dirgen POM 1979. Farmakope Indonesia Edisi III DEPKES RI : Jakarta


http://radenbeletz.com/sistem-pencernaan-pada-manusia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan
http://rahman-blog.blogspot.com/2008/01/anatomi-sistempencernaan.html
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0065%20Bio
%202-5c.htm
http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/10/sistem-pencernaan.html
http://www.faktailmiah.com/2010/09/07/sistem-pencernaan.html

Diposkan oleh Dhewy Sarie Hafid di 05:08


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Kursor
Pengikut
Arsip Blog

2012 (3)
o Januari (3)

sistem pencernaan,,, anatomi dan fisiologi manusia...

penghambat transfor aktif glukosa,, anatomi dan fi...

ekstraksi cair-cair.. ayo gabung di blogku,, banya...

Mengenai Saya

Dhewy Sarie Hafid


kegagalan adalah sebuah hujan.. sedangkan kesuksesan adalah sebuah matahari..
maka kita membutuhkan semuanya untuk menciptakan sebuah pelangi..
Lihat profil lengkapku
Template Travel. Gambar template oleh pixhook. Diberdayakan oleh Blogger.
http://dhewysari-duniaku-inspirasiku.blogspot.com/2012/01/sistem-pencernaananatomi-dan-fisiologi.html

Sistem Pencernaan Marmut

Hewan Peliharaan marmut tergolong hewan herbivora (pemakan rumput) jelas


memiliki perbedaan yang signifikan dengan sistem pencernaan hewan karnivora
atau pun omnivora. Secara biologis hewan-hewan yang tergolong herbivora seperti
kerbau, sapi, domba (kecuali marmut) digolongkan sebagai hewan ruminansia
(memamahbiak).
Marmut memiliki sistem pencernaan yang lebih panjang dan kompleks
dibandingkan
dengan
hewan lainnya. Biasanya makanan hewan herbivora banyak yang mengandung
selulosa yang bisa menyebabkan makanan tersebut sulit untuk dicerna oleh sistem
pencernaan hewan lain, karena itu Sistem Pencernaan Marmut pun berbeda
dengan
sistem
pencernaan
hewan
lain.
Salah satunya yakni terdapat pada gigi hewan ruminansia yang memiliki geraham
belakang atau molar yang mempunyai ukuran besar yang berfungsi untuk
mengunyah rerumputan sebagai makanan utama yang sulit dicerna atau makanan
lainnya.
Sistem
Pencernaan
Marmut
Marmut memiliki perbedaan dengan sistem pencernaan hewan lainnya yang
ditandakan dengan terdapatnya 4 bagian modifikasi lambung, yaitu;
perut besar atau disebut rumen

perut kitab atau sering disebut juga dengan omasum

perut jala (karena mungkin bentuknya yang mirip dengan jala), atau disebut
juga retikulum

perut masam atau abomasum

keempat instrumen pencernaan pada marmut tersebut memiliki ukuran yang


sangat bervariasi sesuai dengan jenis makann alamiah dan umurnya. Masing-masing
instrumen tersebut memiliki kapasitas masing-masing, yakni; rumen 80%,
abomasum
7-8%,
omasum
7-8%,
atau
retikulum
5%.
Abomasum ini merupakan lambung yang sebenarnya pada sistem ruminansia hewan
herbivora, dan pembagian kapasitas tersebut bisa dilihat secara kasat mata disaat
marmut dengan otot spingter yang tengan berkontraksi.
http://informasiseputarduniahewan.blogspot.com/2011/08/sistem-pencernaanmarmut.html

Marmut merupakan binatang pengerat yang termasuk dalam keluarga bajing.


Marmut merupakan Hewan Peliharaan yang bersarang di dalam tanah dan
melakukan
hibernasi
selama
musim
dingin.
Marmut juga merupakan binatang diurnal yang dapat ditemukan di pegunungan

sebagai habitatnya. Marmut memberikan siulan untuk memberikan tanda bahaya


pada
koloninya
karena
tergolong
hewan
sosial.
Marmut dapat dibedakan dengan bajing dari bentuk tubuhnya, mereka dapat
dikenali dari bentuk tubuhnya yang pendek dan gemuk. Selain itu juga mempunyai
dua pasang kaki yang pendek, denga kaki depan dilengkapi cakar. Pada setiap kaki
terdapat
empat
atau
lima
jari.
Adapun tubuh marmut diliputi bulu tebal, dengan ekor terjuntai panjang di bagian
belakangnya. Marmut mempunyai sepasang mata dan sepasang telinga yang agak
menjorok
sehingga
seperti
tidak
tampak
karena
tertutup
bulu.
Marmut juga mempunyai gigi lengkap berupa gigi seri dan gigi geraham untuk
mencerna makanannya.
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
http://informasi-budidaya.blogspot.com/2011/07/morfologi-marmut.html

You might also like