Professional Documents
Culture Documents
PAYUDARA
Payudara bukan bagian dari organ seks eksternal atau internal
tetapi lebih dianggap sebagai karakteristik seks sekunder. Payudara
terdiri atas bagian dalam jaringan lemak dan kelenjar penghasil susu.
Variasi ukuran payudara sebagian besar adalah karena jumlah
jaringan adiposa di sekitar kelenjar susu. Payudara sering tidak
simetris dalam ukuran dan bentuk.
SIKLUS MENSTRUASI
Antara menarke dan menopause, system reproduktif wanita
mengalami perubahan bersiklus yang disebut siklus menstruasi. Ratarata siklus berlangsung 28 hari tetapi dapat berkisar dari 21 sampai
40 hari. Darah menstruasi terdiri atas darah, lendir, dan membrane
endometrium yang kadang keluar sebagai bekuan kecil. Kehilangan
darah rata-rata adalah 180 cc sampai 240 cc per siklus ( Alexander &
Larosa,1994). Kejadian ini disebut ovulasi dan terjadi sekitar hari ke14 dari siklus menstruasi 28 hari. Ova ditransportasi melalui tuba
fallopii kea rah uterus.
Gejala premenstrual. bebrapa wanita mengalami gejala pada
saat ovulasi atau selama fase postovulation. Beberapa gejala
sebagian adalaha akibat dari efek estrogen atau progesteron dan
dapat mencakup nyeri abdomen bagian bawah atau rasa tidak
nyaman saat ovulasi, payudara terasa padat atau nyeri tekan,
penambahan berat badan, retensi cairan, mudah tersinggung, dan
depresi bagi beberapa wanita gejala ini lebih konsisten dan berat
serta mengelompok ke dalam sindrom premenstruasi (PMS).
KLIMAKTERIK PRIA
PERKEMBANGAN SEKSUAL
Masa Bayi
Baik bayi perempuan maupun bayi laki-laki dilahirkan dengan
kapasitas untuk kesenangan dan respons seksual. Genitalia bayi
sensitif terhadap sentuhan sejak lahir. Dengan stimulasi bayi laki-laki
berespons dengan ereksi penis dan bayi perempuan dengan lubrikasi
vaginal. Anak laki-laki juga mengalami ereksi noktural spontan tanpa
stimulasi. Respons orangtua terhadap perilaku eksploratori ini dapat
membentuk arah dari perkembangan seksual, edukasi, dan
kenyamanan dalam menghadapi seksualitas di rumah. Orangtua
harus mau menerima perilau eksplorasi bayi. Dengan memberikan
bentuk stimulasi taktil lainnya melalui menyusui, memeluk, dan
menyentuh atau membuat, membantu bayi dalam mendefinisikan
pengalaman kesenangan dan kenyamanan melalui interaksi manusia
dan dari kontak tubuh.
Vagina memanjang, dan rambut pubis dan aksila mulai tumbuh. Kadar
testosteron yang meningkat pada anak laki-laki selama pubertas
ditandai dengan peningkatan ukuran penis, testis, prostat, dan
vesikula seminalis. Ejakulasi mungkin terjadi pertama kali selama tidur
(emisi nokturnal). Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai suatu
episode mimpi basah dan bahkan bagi anak laki-laki yang
berpengetahuan mungkin sangat memalukan. Anak laki-laki harus
mengetahui bahwa, mesi mereka tidak menghasilkan sperma saat
pertama ejakulasi, mereka segera akan menjadi subur. Pada saatnya
terjadi perkembangan genital, rambut pubis, wajah, dan tubuh mulai
tumbuh.
MASA DEWASA
Dewasa telah mencapai maturasi tetapi terus untuk mengeksplorasi
dan menemukan maturasi emosional dalam hubungan. Dewasa muda
secara tradisional dipandang sebagai berperan dalam melahirkan
anak atau membesarkan anak. Keintiman dan seksualitas juga
merupakan masalah bagi orang dewasa yang memilih untuk tidak
melakukan hubungan seks, tetap melajang Karena pilihan sendiri atau
karena situasi tertentu tetap manginginkan aktivitas seksual, yaitu
mereka yang melajang setelah memutuskan hubungan, mereka yang
homoseksual, mereka yang tidak mempunyai anak berdasarkan
pilihan, atau mereka yang tidak mampu melahirkan anak. pada akhir
masa dewasa,individu menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial
dan emosi sejalan dengan anak-anak mereka meninggalkan rumah.
Pembaruan kembali keintiman dapat memungkinan atau diperlukan
diantara pasangan.
RESPON SEKSUAL
Siklus respons seksual
Master dan Johnson (1966) telah mendefinisikan siklus respons
seksual dengan fase-fase excitement, plateu, orgasmus, dan resolusi.
Fase-fase ini adalah akibat dari vasokonstriksi dan miotonia, yang
merupakan respons fisiologis dasar dari rangsangan seksual.
Vasokongesti adalah pengumpulan darah dalam alat genital dan
payudara wanita selama rangsangan seksual. Pada wanita reaksi ini
menyebabkan lubrikasi vaginal, tumescence (pembengkakan) klitoris
dan labia minora dan mayora, dan perbesaan sepertiga bagian luar
vagina. Pada pria, vasokongesti menyebabkan ereksi penis. miotonia,
atau tensi neuromuscular, secara bertahap meningkat diseluruh tubuh
selam fase perangsangan dan plateu.
WANITA
PRIA
EXCITEMENT : PENINGKATAN
BERTAHAP DALAM RANGSANGAN
SEKSUAL
Ereksi penis
pada testis
klitoral
penis
: pembengkakan sepertiga
glans
minora.
ukuran testis
tenting
pernapasan
labia minora
pernapasan
PADA OTOT
internal
tertahankan
otot lain
ejakulatori
vaginal
tidak nyaman
Berkeringat
Reaksi berkeringat
Penurunan testis
PERKEMBANGAN SEKSUAL
BERDASARKAN TEORI SIGMUND FREUD (PSIKOSEKSUAL)
CIRI TAHAPAN
TAMBAHAN TEORI
Oral-sensori (lahir
sampai 12-18 blan)
Aktivitas melibatkan
mulut seperti
mengisap, menggigit,
dan mengunyah
merupakan sumber
utama kenikmatan
Pemuasan kenikmatan
sensual berasal dari
retensi dan
pengeluaran feses.
Mengotori adalah
aktivitas umum.
Falik-lokomosi (3-6thn)
Manipulasi genitalia
menghasilkan sensasi
yang bisa
menyenangkan.
Masturbasi dimulai dan
keingintahuan menjadi
terbukti.
Genital (pubertas
sampai masa dewasa)
(remaja dan masa
dewasa)
DAFTAR PUSTAKA