You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULAN
1.1 LATAR BELAKANG
Estimasi biaya memegang peranan penting dalam penyelenggaraan proyek
konstruksi. Kegiatan estimasi adalah salah satu proses utama dalam proyek
konstruksi untuk mengetahui besarnya dana yang harus disediakan untuk sebuah
bangunan. Pada umumnya, sebuah proyek konstruksi membutuhkan biaya yang
cukup besar.
Ketidaktepatan yang terjadi dalam penyediaannya akan berakibat kurang baik
pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Bagi pemilik proyek (owner), estimasi
biaya diperlukan sebagai pegangan dalam menentukan kebijakan yang dipakai untuk
menentukan besarnya investasi yang harus dilaksanakan. Dalam pelaksanaan
konstruksi dibutuhkan beberapa macam estimasi yang berbeda didasarkan tujuan
penggunaan dan peruntukannya. Pada tahap awal perencanaan proyek pemeliharaan
berkala jalan, seperti pada saat penyusunan anggaran proyek, jelas estimasi tidak
mungkin didasarkan pada perhitungan kuantitas (volume) pekerjaan karena uraian
dan spesifikasi pekerjaan belum tersusun. Akan tetapi bagaimanapun, pemilik proyek
(owner) memerlukan estimasi biaya dalam rangka menyusun anggaran proyek.
Dalam mengestimasi biaya awal proyek pemeliharaan berkala jalan masih
menggunakan cara sederhana.

1.2

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.2.4.
1.2.5.
1.2.6.
1.2.7.

1.3

Apa pengertian dari Rencana Anggaran Biaya?


Apa jenis-jenis yang terdapat dalam Rencana Anggaran Biaya?
Apa faktor yang mempengaruhi Rencana Anggaran Biaya?
Apa fungsi dari Rencana Anggaran Biaya?
Bagaimana langkah untuk menghitung Rencana Anggaran Biaya?
Apa keuntungan yang di dapat dari Rencana Anggaran Biaya
Apa komponen yang dibutuhkan dalam Rencana Anggaran Biaya?

TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut:
1.3.1.
Untuk mengetahui pengertian Rencana Anggaran Biaya

1.3.2.
1.3.3.

Untuk mengetahui jenis jenis Rencana Anggaran Biaya


Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Rencana

Anggaran Biaya
1.3.4.
Untuk mengetahui fungsi Rencana Anggaran Biaya
1.3.5.
Untuk mengetahui langkah langkah menghitung Rencana
Anggaran Biaya
1.3.6.
Untuk mengetahui keuntungan yang di dapat dari Rencana
Anggaran Biaya
1.3.7.
Untuk mengetahui komponen komponen yang perlu di hitung
dalam Rencana Anggaran Biaya

BAB II
ISI
2.1 Pengertian RAB
Rencana Anggaran Biaya adalah suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya- biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek.
Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang dihitung dengan teliti,
cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan
berbeda- beda di masing- masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan
dan upah tenaga kerja.
Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :
1.Angka biaya kasar
Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan tiap
meter persegi (mk2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman terhadap
anggaran biaya yang dihitung secara teliti.
Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai
tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan penyusunan
anggaran biaya kasar yaitu :
Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp 150.000 = Rp
12.000.000
Jadi dapat disimpulkan adalah harga perm2 bangunan induk tsb adalah Rp 12.000.000
perm2 nya
2 .Angka biaya teliti
Yang dimaksud anggaran biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau proyek
yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat
penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar sebagaimana diuraiakan
terdahulu, harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas lantai m2.
Taksiran tsb haruslah berdasarkan harga yang wajar dan tidak terlalu jauh berbeda

dengan harga yang dihitung secara teliti.


Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti,didasarkan atau
didukung oleh :
a. Besteks
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat- syarat teknis
b. Gambar bestek
Gunanya untuk menetukan/menghitung besarnya masing- masing volume pekerjaan
c. Harga Satuan pekerjaan
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkanperhitungan
analisa BOW
BOW Singkatan dari Bugerlijke Openbare Werken ialah suatu ketentuan dan
ketetapan umum yang ditentukan oleh Dir BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor
5372 A Pada zaman pemerintahan Belanda. Di Zaman sekarang BOW diganti dengan
HSPK, yang tentunya tiap kota maupun kabupaten mengeluarkan HSPK dan setiap
tahun ada pergantian.
Demikian keterangan tentang arti dari Rencana Anggaran Biaya yang mungkin begitu
awam bagi orang yang belum pernah membangun.
2.2 Jenis jenis Rencana Anggaran Biaya
1.

Rencana Anggaran Biaya Kasar (Taksiran) untuk Pemilik.


Re ncana Anggar an Bia ya dibutuhkan oleh pemilik untuk
m e m u t u s k a n a k a n melaksanakan ide / gagasan untuk membangunan
proyek atau tidak ( biasanya masih di bantu dengan Studi Kelayakan Proyek).
Rencana Anggaran Biaya kasar ini juga di pakai sebagai pedoman terhadap anggaran
biaya yang dihitung secara teliti. Rencana Anggaran Biaya ini dibuat masih
kasar / global sekali dan biasanya dihitung berdasarkan harga satuan tiap meter
persegi luas latai atau dengan cara yang lain.

2. Rencana anggaran Biaya Pendahuluan

Oleh Konsultan PerencanaPerhitungan anggaran Biaya ini dilakukan setelah


gambar rencana (desain) selesai dibuat oleh konsultan Perencana. Perhitungan
anggaran biaya ini lebih teliti dan cermat sesuai ketentuan dan syarat-syarat penyusunan
anggaran biaya.Penyusunan anggaran biaya ini di dasarkan pada :
a.Gambar Bestek
Gunanya untuk menentukan / menghitung besarnya volume masing
masing pekerjaan.
b.Bestek atau Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
Gunanya untuk menetukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis.
c.Harga Satuan Pekerjaan
Dihitung dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan
perhitungan analisa BOW.
3. Rencana Anggaran Biaya
Detail oleh Kontraktor Anggaran Biaya ini dibuat oleh kontraktor setelah melihat
desain konsultan perencana(gambar bestek dan RKS), dan pembuatannya lebih
terperinci dan teliti karena sudahmemperhitungkan segala kemungkinan
( melihat medan, mempertimbangkan metode-met ode pelaksanaan, dsb ).
Rencana Anggaran Biaya ini kemudian dijabarkan dalam bentuk penawaran
oleh kontraktor pada waktu pelelangan, dan menjadi harga yang pasti(fixed price)
bagi pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk sebagi pemenang dan Surat Perjanjian
Kerja(SPK) telah ditanda tangani.
4.

Anggaran Biaya sesungguhnya (Real Cost)


setelah proyek selessai Bagi pemilik fixed price yang tercantum dalam kontrak
adalah yang terakhir, kecuali dalam pelaksanaan terjadi tambah dan kurang
(meer & minder werk). Bagi kontraktor nilai tersebut adalah penerimaan yang
fixed, sedangkan pengeluaran yang sesungguhnya(Real cost) yaitu segala yang
kontraktor keluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.Besarnya real cost
tersebut hanya diketahui oleh kontraktor sendiri. Penerimaan di atas dikurangi Real Cost
adalah laba diperoleh oleh kontraktor.

2.3 Faktor factor yang mempengaruhi Rencana Anggaran Biaya


a.

Kondisi pasar
Ketika menyiapkan estimasi , tarif dan harga yang dipakai biasanya akan
diperolehdari proyek - proyek sebelum nya atau data biaya histories. Akan tetapi estimasi
pendekatan merupakan perkiraan harga tender pada waktu tertentu di masa
mendatang. Karena nya sangatlah perlu untuk memperbaruhi harga tersebut
dengan menggunakan indeks harga tender sehingga sesuai dengan tingkat harga
sekarang. Selain itu perlu pula untuk memasukkan peningkatan biaya buruh dan
material yang telah diumumkan tetapi belum dilaksanakan. Kelonggaran juga
pasti diberikan untuk memperhitungkan perubahan kondisi kontrak, tipe
ouwner, tersedianya buruh, beban kerja dan sebagainya serta naik turunnya dunia
industri.

b.

Desain ekonomi
Bilamana terjadi perubahan desain seperti misalnya perubahan bentuk,
tinggi,ukuran dan sebagainya, maka beberapa penyesuaian terhadap tariff yang
dipakai dalamestimasi pendekatan pasti dilakukan. Keadaan tapak bangunan dapat
juga mempengaruhi desain dan cara membangun bangunan tersebut.

c.

Pertimbangan kualitas
Tarif dari proyek lama adalah ditetapkan berdasarkan standart kualitas tertentu.
Jikastandart ini akan dinaikkan atau diturunkan maka diperlukan adanya
perubahan dalam tarif estimasi yang diajukan. Mungkin perlu pula
mlakukan penyesuaian berdasarkan p e r k i r a a n a t a s p e n i n g k a t a n
s t a n d a r t k u a l i t a s , d e n g a n m e n u n j u k k a n k e s e l u r u h a n p e ru ba ha n.
A lt er n at i fn ya , pe n ye s u a i an in i d ap a t p ul a l eb i h t ep a t, mi s a l n ya
d en ga n memilih kualitas lapisan luar dinding bata yang lebih baik, maka tarif
estimasinya dapat di sesuaikan lebih obyektif.

d.

Sarana-sarana teknis
Masalah ini menimbulkan suatu peningkatan proporsi proyek bangunan.
Pentingnya bi a ya in i m e ng he nd a ki ag ar pe ni nj au an ya t er p is ah d ar i
k o mpo ne n b ia ya b an gu na n lainnya. Pada rencana proyek yang besar,

Quantity Surveyor ahli pasti dipakai untuk memberikan pedoman terutama pada
tahap estimasi perkiraan. Sebagai contoh penyediaan alat pendingin udara (AC) dapat
meningkatkan biaya proyek yang cukup besar.
e.

Pekerjaan eksternal
Akibat sering terjadinya perbedaan yang cukup besar antara tapak-tapak
bangunan,maka terdapat hubungan biaya antara elemen pekerjaan eksternal
dengan bangunans e s un gg uh n ya . K a re na n ya u mu mn ya p er lu l ah
me n c ak up bi a ya - bi a ya ib i s eb ag ai
komponen tersendiri dalam estimasi. Ukuran tapak atau lokasi dan pekerjaan yang
harus dilaksanakan merupakan factor penting yang harus dipertimbangkan.

f.

Kealpaan
U s u l an es ti mas i bi a ya h ar us s ec ar a j el as me mp e rl i ha t k an ap a s aj a
ya n g t el a h dicakup, melaui spesifikasi, dan apa saja yang tidak tercakup.
Ouwner mungkin dapatm e m a k l u m i a t a s p e n g a s u m s i a n b a h w a
e s t i m a s i s a t u j u t a t e l a h m e n c a k u p s e m u a pe n ge lu a ra nn ya b ag i
p ro ye k t er s e bu t. Ia ta mpa kn ya k ur an g da pa t me ma k l u mi
b il a kemudian ia mengetahui bahwa beberapa kelompok pengeluarannya
luput ditinjau.Contoh nyata dari kealpaan ini antara lain : fee professional dan ongkos-ongkos
lain, VAT( Value Added Tax, pajak pertambahan nilai), biaya lahan, tagihan bunga,
perabot kecil-k e ci l da n ko mp on e n- k o mp on e n p er al a t an kh us u s ya n g
mu n gk in di bu t uh ka n u nt uk bengkel atau laboratorium.

g.

Harga dan resiko desain


Estimasi disusun berdasarkan kombinasi tiga factor yaitu : kualitas, kuantitas
danha rga .d ua ha l p er t a ma da ri ko mp on en in i m e n ya n gk u t t en t an g
d es ai n, ya n g s el a lu m e n g a l a m i p e r u b a h a n h i n g g a p e n a n d a t a n g a n
k o n t r a k . D e s a i n s e l a n j u t n y a a k a n mempengaruhi metode konstruksi yang
dipakai oleh kontraktor. Pada permulaan skemasuatu desain akan digambarkan
oleh sketsa denah dan elevasi, dan karena kebutuhan, sketsa-sketsa ini akan
lebih diperinci selama proses desain.proses ini dapat berdampak penting terhadap
biaya konstruksi. Resiko biaya yang berkaitan dengan desain akan lebih banyak

terjadi pada tahap permulaan dari pada tahap tender. Oleh karenanya persentase yang
lebih besar harus ditambahkan untuk menutup resiko desain pada tahap
permulaan,dari pada dalam tahap selanjutnya selama proses desain terjadi.
2.4 FUNGSI RENCANA ANGGARAN BIAYA
Secara Umum ada 4 Fungsi Utama dari Rancanga Anggaran Biaya (RAB) :
1.

Menetapkan jumlah total biaya pekerjaan yang menguraikan masing masing item
pekerjaan yang akan dibangun. RAB harus menguraikan jumlah semua biaya upah
kerja, material dan peralatan termasuk biaya lainnya yang diperlukan misalanya
perizinan, kantor atau gudang sementara, fasilitas pendukung misalnya air dan listrik
sementara.

2.

Menetapkan Daftar dan Jumlah Material yang dibutuhkan. Dalam RAB harus
dipastikan jumlah masing masing material disetiap komponen pekerjaan. Jumlah
material didasarkan dari volume pekerjaan , sehingga kesalahan perhitungan volume
setiap komponen pekerjaan akan mempengaruhi jumlah material yang dibutuhkan.
Daftar dan Jenis material yang tertuang dalam RAB menjadi dasar pembelian
material ke Supplier.

3.

Menjadi dasar untuk penunjukan/ pemilihan kontraktor pelaksana. Berdasarkan


RAB yang ada , maka akan diketahui jenis dan besarnya pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Dari RAB tersebut akan kelihatan pekerja dan kecakapan apa saja yang
dibutuhkan. Berdasarkan RAB tersebut akan diketahui apakah cukup diperlukan satu
kontraktor pelaksana saja atau apakah diperlukan untuk memberikan suatu pekerjaan
kepada subkontraktor untuk menangani pekerjaan yang dianggap perlu dengan
spesialis khusus.

4.

Peralatan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan akan diuraikan


dalam estiamsi biaya yang ada. Seorang estimator harus memikirkan bagaimana
pekerjaan dapat berjalan secara mulus dengan menentukan peralatan apa saja yang
dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut. Dari RAB juga dapat diputuskan peralatan yang
dibutuhkan apakah perlu dibeli langsung atau hanya perlu dengan sistim sewa..

Kebutuhan peralatan dispesifikasikan berdasarkan jenis, jumlah dan lama pemakaian


sehingga dapat diketahui berapa biaya yang diperlukan.
2.5 LANGKAH LANGKAH MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA
1.

Persiapan dan Pengecekan Gambar Kerja


Gambar Kerja adalah dasar untuk menentukan pekerjaan apa saja yang ada dalam
komponen bangunan yang akan dikerjakan. Dari gambar akan didapatkan ukuran ,
bentuk dan spesifikasi pekerjaan. Pastikan gambar mengandung semua ukuran dan
spesifikasi material yang akan digunakan untuk mempermudah perhitungan volume
pekerjaan. Dari gambar yang ada anda disini sudah memulai coretan coretan item
pekerjaan apa saja yang akan dihitung dalam pembuatan RAB nya. Dalam tahap
persiapan ini perlua juga dilakukan pengecekan harga harga material dan upah yang
ada disekitar atau lokasi paling dekat dengan tempat bangunan rumah akan
dikerjakan.

2.

Perhitungan Volume.
Langkah awal untuk menghitung volume pekerjaan, yang perlu dilakukan adalah
mengurutkan seluruh item dan komponen pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan gambar kerja yang ada. Sebagai contoh pembangunan rumah tinggal anda
dapat lihat dibawah ini.
Jika anda merasa seluruh item pekerjaan sudah tertuang , selanjutnya anda memluai
menghitung volume masing masing volume pekerjaan tersebut. Untuk format
sederhana dan memudahkan perhitungan , anda dapat melakukannya dalam format
excel. Suatu hal yang perlu diperhitungkan adalah satuan pekerjaan yang dihitung
harus sama dengan analisa harga satuan pekerjaan.
Contoh perhitungan volume pekerjaan dalam format excel anda dapat lihat dibawah
ini :
Jika perhitungan sudah selesai, tidak salah jika anda melakukan pengecekan kembali
bilamana ada kemungkinan kesalahan perhitungan ukuran.

3.

Membuat Harga Satuan Pekerjaan

Untuk menghitung Harga Satuan Pekerjaan, yang perlu dipersiapakan adalah :


- Indeks (koefisien) analisa pekerjaan
- Harga Material/ Bahan sesuai satuan
- Harga upah kerja per hari termasuk mandor, kepala tukang, tukang dan pekerja
Indeks (koefisien) analisa pekerjaan mungkin sedikit agak rumit dan membingungkan
, jika anda kurang paham darimana (indeks) koefisien tersebut, anda dapat
menggunakan indeks resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah (anda dapat melihatnya
dari SNI yang sudah ada saat ini untuk masing masing item pekerjaan).
Untuk harga material dan upah kerja , anda tinggal memasukkan harga berdsarkan
harga yang ada didaerah anda. Anda juga perlu mengantisipasi nilai harga yang
dimasukkan bilamana kemungkinan akan ada kenaikan harga jika pekerjaan masih
lama untuk dimulai.
Contoh Harga Satuan Pekerjaan dapat anda lihat dibawah ini :
Perhitungan Analisa Harga Satuan saat ini semakin berkembang, dimana banyak
terdapat method perhitungannya. Bila anda mencheck beberapa Analisa Harga Satuan
dari beberapa RAB yang ada, kemungkinan anda akan menjumpai ada beberapa
perbedaan harga dalam suatu item pekerjaan yang sama. Mengapa terjadi ? Untuk
pembahasan hal ini anda dapat lihat dalam artikel ini.
4.

Perhitungan Jumlah Biaya Pekerjaan


Setelah didapatkan volume dan harga satuan pekerjaan , kemudian kita tinggal
mengalikannya sehingga didapat harga biaya pekerjaan dari masing masing item
pekerjaan.
Untuk memisahkan biaya antara Upah kerja dan Jumlah Biaya Material, anda dapat
memisahkan kolom perhitungan seperti dibawah ini. Ini dapat anda pergunakan jika
misalnya kontrak upah terpisah dengan pembelian material.

5.

RekapitulasiRekapitulasi adalah jumlah masing masing sub item pekerjaan dan


kemudian di totalkan sehinggan didapatkan jumlah total biaya pekerjaan. Dalam
rekapitulasi ini bilamana diperlukan juga ditambahkan biaya overhead dan biaya
pajak.

Contoh Rekapitulasi biaya pekerjaan dapat dilihat dibawah ini :


2.6 KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DARI RENCANA ANGGARAN BIAYA
Berdasarkan pengalaman yang ada , ketika seseorang melaksanakan pembangunan
rumah ataupun proyek proyek lainnya, mereka merasa terbantu dengan adanya
Rencana Anggaran Biaya . Sesorang akan terbantu dengan adanya RAB dimana akan
menjadi dasar dan pelaksanaan pekerjaan baik saat pembelian material dan pemilihan
kontraktor dan bialamana ada perubahan jenis material saat pekerjaan sedang
berlangsung. Kesulitan kesulitan pembiayaan juga dapat terbantu dan disederhanakan
jika kita mempunyai detail RAB. Berikut adalah beberapa catatan yang dapat
membantu anda untuk mengerti apa pentingnya Rancangan Anggaran Biaya tersebut :

Saat pelaksanaan pembangunan sedang berlangsung, tanpa disadari uang yang


kita keluarkan cukup besar mengalir. Dengan adanya RAB yang kita miliki, maka
kita akan mengatur penyediaan dan pengeluaran berdasarkan schedule pekerjaan.
Kita dapat menghitung jumlah pengeluaran berkala dari RAB yang ada untuk
pembayaran upah tukang, pembelian materian dan pembelian peralatan . Jika
pekerjaan dilakukan oleh suatu kontraktor dimana upah dan material langsung
ditangani oleh kontraktor, maka kita dapat mengatur pengeluaran berdasarkan termin
(jumlah prosentrase pekerjaan)

Dari detail-detail yang tertuang dalam RAB maka akan didapatkan informasi
semua tipe kebutuhan material yang diperlukan untuk masing masing bagian
pekerjaan, dan juga akan didaptkan jumlah actual material yang diperlukan.
Bedasarkan jenis dan jumlah material yang ada dalam RAB maka kita dapat
mempelajarinya dan membuatkan suatu kerja sama dengan pihak supplier untuk
mengatasi atau menjaga bilamana terjadi fluktuasi harga. Sebagai contoh kita dapat
terlebih dahulu menempatkan uang kita ke suatu toko/ supplier untuk pemesanan
jenis dan jumlah material yang sudah ada tertera di RAB.

Dengan detail RAB yang ada, anda dapat mengatur jenis dan jumlah material
yang akan dipergunakan sesuai dengan kebutuhannya dilapangan. Ini akan membantu
penyimpanan material yang tidak diperlukan digudang dimana akan mejaga

bertumpuknya material dan juga menjaga perputaran uang anda. Juga akan
mengamankan barang barang anda tertumpuk lama sehingga akan bisa
mengakibatkan material tidak bisa terpakai.

Dengan pengaturan jumlah material yang dibutuhkan sesuai dengan


kebutuhan pemakaian maka akan memperlancar jalannya pekerjaan dan juga akan
menghindari terbuangnya material oleh pekerja.

RAB juga memberikan spesifikasi masing masing material yang dibutuhkan


dalam tahapan konstruksi, dimana hal ini juga membantu untuk memeriksa apakah
standard dan kwalitas bahan yang masuk sudah sesuai dengan kebutuhan bangunan
anda.

Jika semua material dan gudang dapat di sesuaikan dengan kebutuhannya


maka juga akan membantu waktu penyelesaian dari pembangunan rumah yang juga
akan mengurangi biaya yang akan dikeluarkan misalanya biaya penjaga gudang.

Jika anda kurang mahir dalam menghitung RAB terhadap rumah yang ingin
anda bangun, anda dapat meminta kepada sebuah konsultan yang biasa dalam
membuat RAB, atau dapat juga anda lakukan dengan meminta kepada kontraktor
yang akan mengerjakan untuk membuat RAB terhadap pekerjaan yang akan
dibangun. Dengan RAB yang ada anda dapat membandingkan harga antara harga
yang dibuat oleh sikonsultan dengan harga yang dibuat oleh calon kontraktor.

Jika anda mempunyai dana yang terbatas, maka anda dapat menggunakan
RAB ini sebagai dasar perhitungan untuk meminjam besar dana yang akan anda
pinjam.

RAB akan membantu kecepatan pekerjaan , dimana pemilik dan pekerja akan
mempunyai acuan untuk kemulusan berlangsungnya pekerjaan. Semakin cepat rumah
anda selesai dibangun maka anda akan semakin cepat dapat menempatinya
2.7 KOMPONEN KOMPONEN YANG PERLU DI HITUNG DALAM
RENCANA ANGGRAN BIAYA

inspiratif
Dalam suatu konstruksi bangunanrumah ada dua bagian segi pembiayaan yang perlu
diperhitungkan, yaitu :
a. biaya pokok yang berhubungan dengan material , upah kerja dan perlatan.
b. biaya operasional termasuk biaya perijinan, fasilitas atau sarana (air, listrik
sementara, gudang dll), dan juga perlu diperhitungkan biaya tidak terduga.
Dalam perhitungan RAB suatu bangunan rumah , semua bagian komponen yang
diperlukan dalam pekerjaan hingga selesai harus betul betul diperhitungkan, dimulai
dari awal pekerjaan sampai selesai nya tahap konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://debiqncay.blogspot.com/2011/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://www.scribd.com/doc/49859507/MATERI-RAB

You might also like