Professional Documents
Culture Documents
AYU RAHAYU
CAHYANI NURLAELA
CHAIRUNIESA
MUNIFATIK
21401082004
21401082015
21401082030
21401082043
BAB I
HAKIKAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
1. SISTEM
Sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan
berulang-ulang. Dalam konteks sistem pengendalian manajemen, menurut Suadi (1995) maka
sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang dan saling
berhubungan maupun tidak yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan.
Menurut Marciariello ada dua bentuk sistem yang berlaku yaitu:
1) Sistem formal adalah sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas dimana
sistem formal memperjelas struktur, kebijakan dan prosedur yang harus diikuti oleh
anggota organisasi. Pendokumentasian struktur, kebijakan dan prosedur secara formal
ini membantu anggota organisasi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sistem struktur,
prosedur dan respon yang terpola membantu manajemen dalam merencanakan dan
mengelola strategi dalam memenuhi tujuan organisasi dengan tetap memperhatikan
fator lingkungan yang ada.
2) Sistem informal adalah sistem yang lebih berdimensi hubungan antar pribadi yang
tidak ditunjukkan dalam struktur formal.
Dalam kegiatan suatu organisasi, banyak tindakan manajemen yang tidak sistematis.
Hal ini disebabkan oleh keadaan yang tidak memungkinkan bagi seorang manajer untuk
menggunakan aturan sistem yang telah ditetapkan, sehingga manajer menggunakan
pertimbangan pibadinya dalam bertindak. Kegiatan seperti ini biasanya berkaitan dengan
interaksi antara manajer yang satu dengan yang lainnya dan manajer dengan bawahannya.
Ketepatan sistem itu sendiri akhirnya bergantung pada kemampuan manajer mengatur
sesesorang, tidak lagi berdasarkan aturan yang ditentukan sistem tersebut.
2. PENGENDALIAN
Pengendalian menurut Hansen & Mowen adalah proses penetapan standar dengan
menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang
diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya.
Suatu organisasi juga harus dikendalikan jalannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin
aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi. Suatu sistem
pengendalian memiliki beberapa elemen yang memungkinkan pengendalian berjalan baik.
Elemen-elemen tersebut adalah :
ASSESOR yakni suatu alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukurannya dengan
membandingkan kenyataan dan standar yang telah ditetapkan.
EFEKTOR yakni alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari
assessor.
3. MANAJEMEN
Salah satu pengertian manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian pekerjaan anggota organisasi seta pengendalian sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Proses pengendalian manajemen dalam hal
ini adalah proses yang menjamin anggota satu unit usaha melakukan apa yang telah
menjadikan strategi perusahaan.
Kegiatan yang dilakukan pada suatu organisasi biasanya meliputi :
Mengevaluasi informasi.
Pengendalian manajemen dalam hal ini tidak berarti bahwa setiap tindakan/kegiatan
harus sama dengan rencana. Pada prosesnya bisa saja berubah karena perbedaan waktu antara
rencana dan kegiatan. Tujuan pengendalian manajemen adalah menjamin bahwa strategi yang
dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi yang akan dituju. Jika apabila seorang manajer
2
menemukan cara yang lebih baik dalam operasi sehari-harinya, pengendalian manajemen
seharusnya tidak melarang manajer tersebut melakukan dengan cara yang menurut dia benar.
5. PENGENDALIAN MANAJEMEN
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya
untuk melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil beberapa hal berikut :
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
PENGENDALIAN TUGAS
Pengendalian tugas adalah proses yang menjamin bahwa tugas yang telah ditentukan
dikerjakan secara efektif dan efisien. Penendalian tugas cenderung ke kegiatan operasional.
Aturan-aturan harus dibuat secara berurutan tetapi tidak semua tugas harus dijelaskan secara
berurutan. Perbedaan antara pengendalian tugas dengan pengendalian manajemen adalah
pengendalian tugas lebih merupakan sesuatu yang scientific, sedangkan pengendalian
manajemen tidak demikian karena manusia merupakan faktor penting dalam proses
pengedalian manajemen dan manusia tidak bisa hanya diungkapkan atas dasar suatu
persamaan.
Dalam pengendalian manajemen, manajer berinteraksi dengan manajer lainnya, sedangkan
dalam pengendalian tugas interaksi karyawan dengan orang lain relatif kecil. Sistem
pengendalian manajemen pada dasarnya sama untuk seluruh organisasi. Sebaliknya masingmasing tugas akan berbeda satu organisasi dengan organisasi lain. Dalam pengendalian
manajemen fokusnya adalah pada satu unit organisasi, sementara dalam pengendalian tugas
adalah salah satu tugas daru suatu unit organisasi. Pengendalian manajemen berhubungan
dengan seluruh kegiatan perusahaan dan manajer harus memutuskan apa yang harus
dilakukan, sedangkan pengendalian tugas berhubungan dengan satu tugas tertentu dan hanya
sedikit diperlukan pertimbangan atas apa yang dilakukan.
2.7.4 HUBUNGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DENGAN PERENCANAAN
DAN PENGENDALIAN
Sebagian orang dalam organisasi melakukan perencanaan dan sebagian lagi dalam
bidang pengendalian. Kedua hal ini saling terkait. Kebanyakan manajer melakukan
pengendalian namun sifat dari pengendalian itu sendiri berbeda dalam penerapannya untuk
penetapan strategi, pengendalian manajemen dan pengendalian tugas. Karena itu,
perencanaan dan pengendalian tidak merupakan kegiatan terpisah tapi saling terkait satu
sama lainnya.
6
2.7.5
HUBUNGAN PENGENDALIAN MANAJEMEN DENGAN INTERNAL
AUDITING
Pengendalian manajemen adalah aktivitas yang dilakukan oleh manajer, selain itu
internal auditing adalah kegiatan staf yang dimaksudkan untuk menjamin keakuratan
informasi sesuai dengan aturan kesalahan yang minimum terhadap pelaporan asset dan
menjamin pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien.
LINGKUNGAN. Satu hal yang mendasa dai sistem pengendalian manajemen ini
adalah adanya pengaruh dari lingkungan dimana organisasi tersebut beroperasi.
TEKNOLOGI. Sifat dari proses produksi suatu produk atau jasa biasanya ditentukan
juga oleh biaya dalam penggunaan teknologi tersebut.
STRATEGI. Strategi yang dimiliki oleh organisasi mempunyai pengaruh yang besar
terhadapsistem akuntansi manajemen dan sistem pengendalian manajemennya.
Tujuan organisasional adalah kompleks dan tidak bisa dikurangi dengan mudah
menjadi satu-satunya ukuran yang terintegrasi bagi kinerja keseluruhan, walaupun
tingkat keuntungan sering digunakan sebagai salah satu tujuan organisasi.
Beberapa tugas perlu kerjasama antar manajer, misalnya sistem harga transfer.
Beberapa aspek kinerja tidak bisa diukur secara kuantitatif, walaupun kecenderungan
yang ada adalah ukuran kuantitatif lebih banyak dipakai daipada ukuran kualitatif.
Esensi kerja manajerial seperti hasil yang diinginkan sering tidak bisa ditentukan
terlebih dahulu, pernyataan tentang kinerja sering merupakan pernyataan subjektif.
Kinerja manajerial harus dibedakan dari kinerja ekonomi unit dimana manajer harus
bertanggungjawab namun perbedaan antara apa yang bisa dikendalikan dan yang
tidak bisa dikendalikan dan tidak bisa dilihat dengan jelas.
Manajemen berada dalam lingkungan yang tidak pasti dan kompleks sehingga
penghargaan prestasi yang diberikan mungkin tidak mencakup swluruh aspek kerja
anggota organisasi.
BAB II
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Keselaranan Tujuan
Tujuan utama dari sistem pengendalian manajeman adalah memastikan tingkat
keselaranan tujuanyang tinggi. Dalam proses yang searah dengan kepentingan pribadi mereka
sendiri, dan sekaligus merupakan kepentingan perusahaan.
9
10
JENIS-JENIS ORGANISASI
1. Struktur fungsional, di dalam setiap manher bertanggung jawab atas fungsi-fungsi
yang terspesialisasi seperti produksi dan pemasran
2. Steruktur unit bisnis, di dalamnya para unit manajer bertanggung jawab atas aktivaaktiva dari masing-masing unit dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian independen
dari prusahaan.
11
FUNGSI KONTROLER
Orang yang bertanggung jawab dalam merancanag dan mengoprasikan sistem
penegendalian majaeman disebut sebagai seorang kontroler. Sebenarnya di banyak organisasi
jabatan orang ini adalah chief finencial officer (CFO).
Kontroler biasanya menjalakan fungsi sebagai berikut :
1. Merancanag dan mengoprasikan sistem pengendalaian.
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan lapora keuangan kepada para pemegang saham
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja
4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prisedur-prosedur pengendalaian
untuk menjamin validasi informasi.
5. Mengembangkan personal dalam organisasi pengendali dan berpartisispasi dalam
pendidikan personel manjeman dalam kaitanya dengan fungsi manjeman.
Relasi ke jalan Organisais
Fungsi pengendalian dalah fungsi staf. Meskipun seorang kontroler dapat bertanggung
jawab untuk merancang maupun mengoprasiolakan sistem yang mengumpulkan dan
melaporkan informasi, pemanfaatan ini dalah tanggung jawab jajaran manajemen.
Tanguang jawab untuk menjalakan pengendalian sesunguhnya adalah CFO lalu turun
ke bawah melelui jalaur organisasi.
Kontroler Unit Bisnis
Para kontroler unit bisnis mau tidak mau telah membagi loyalitas mereka. Pada satu
sisi mereka berutang kesetiaan pada kontroler, korporet, yang memegang tanggung jawab
organisasi secara keseluruhan. Di sisi lain mereka juaga berutang kesetiaan pada majer unit
mereka yaitu pihak kepada siapa mereka memberikan bantuan.
13
BAB III
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Pusat Pertanggungjawaban
adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab
terhadap kinerja (aktivitas) unit bisnisnya.
berguna untuk membantu mengimplementasikan rencana strategis manajer puncak.
pengukuran kinerja didasarkan atas dasar efisiensi dan efektivitas.
14
Pengukurannya
input diukur dengan satuan moneter yaitu uang.
nilai uang diperoleh dari =
kuantitas fisik x harga per unit.
(mis. : jumlah jam kerja x tarif per unit)
jumlah moneter itu yang disebut sebagai biaya.
input lebih mudah diukur daripada output.
Efektivitas
lebih ditentukan oleh hubungan output yang dihasilkan dengan tujuan.
semakin besar output, maka semakin efektif unit tersebut.
Suatu pusat tanggungjawab akan bersifat efisien jika melakukan sesuatu dengan tepat dan akan
bersifat efektif jika melakukan hal-hal yang tepat.
1. Pusat Pendapatan
adalah pusat tanggungjawab yang outputnya (pendapatan) dapat diukur secara moneter,
tetapi tidak ada hubungan antara input dan output.
hal ini karena pusat pendapatan merupakan organisasi pemasaran yang tidak
bertanggungjawab terhadap laba.
jika input (biaya) dikaitkan dengan output (pendapatan), maka unit tersebut merupakan pusat
laba.
kinerja diukur atas dasar :
pendapatan yang diperoleh = unit yang terjual x harga jual
2. Pusat Biaya
adalah pusat tanggungjawab yang inputnya dapat diukur secara moneter, tetapi outputnya
tidak.
kinerja manajernya diukur berdasarkan biaya yang dikeluarkan.
15
input dapat diukur karena kita mengeluarkan biaya, sedang output tidak dapat diukur karena
output terdapat pada pusat pendapatan.
Pusat Biaya Teknik
input (unit moneter) punya hubungan erat dengan output (fisik).
jumlahnya (biaya) dapat diestimasi. Contoh: biaya pabrik untuk tenaga kerja langsung,
biaya-biaya langsung, biaya-biaya yang terjadi pada departemen produksi.
input-inputnya dapat diukur secara moneter.
Ciri-Ciri
input-inputnya dapat diukur secara fisik.
Kendala
c. Aktivitas Pemasaran
Pemindahan (distribusi) barang dari perusahaan ke pelanggan.
Aktivitas
Kendala
Logistik
Aktivitas
Pemasar
Aktivitas untuk
16