You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

RM DENGAN DENGAN PNEUMONIA DI POLI


MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
UPT PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG
LAPORAN KASUS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase Keperawatan Anak

HANIFAH SHALIHAH ASHHAABALJANNAH


NPM. 220112160076
Kelompok 3

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
BANDUNG
2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. RM DENGAN DENGAN PNEUMONIA DI POLI


MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
UPT PUSKESMAS GARUDA KOTA BANDUNG

I.

PENGKAJIAN
A. Biodata
1. Identitas Pasien
Nama

: An. RM

Tempat Tanggal Lahir

: 3 Februari 2016

Umur

: 8 bulan 11 hari

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Anak ke-

:1

Alamat

: Dungus Cariang RT 03 RW 07 Cibeureum Bandung

Tanggal Pengkajian

: 14 Oktober 2016

No. RM

: 8494

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama Ayah

: Tn. MB

Nama Ibu

: Ny. S

Umur Ayah

: 30 tahun

Umur Ibu

: 27 tahun

Pendidikan Ayah

: SMA

Pendidikan Ibu

: SMA

Pekerjaan Ayah

: Pegawai Swasta

Pekerjaan Ibu

: Ibu Rumah Tangga

Hubungan dengan klien

: Orangtua Kandung

Alamat

: Jl. Andir Swadaya RT 03/RW 09 Ciroyom Kota Bandung

B. Status Kesehatan
1. Alasan datang ke Puskesmas
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya mengalami batuk pilek.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Anak mengalami batuk pilek disertai demam sejak 3 hari yang lalu. Namun saat pengkajian,
ibu mengatakan demamnya sudah hilang, tetapi masih terdapat batuk dan pilek. Batuk pada
anak disertai dahak dengan warna hijau dan mengganggu pernapasannya sehingga membuat
anak sulit bernapas dan menjadi rewel.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
1. Prenatal
Ibu mengatakan selama masa kehamilan tidak pernah mengalami gangguan seperti mual
muntah dan tidak nafsu makan yang berlebihan. Ibu pasien juga mengatakan tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan selama hamil selain yang diberikan oleh bidan dan rutin
memeriksakan kehamilannya.
2. Intranatal
Ibu pasien mengatakan melahirkan pada usia kehamilan 9 bulan, persalinan ditolong oleh
bidan di Puskesmas secara spontan. Saat dilahirkan bayinya langsung menangis, berat badan
lahir 2800 g, panjang badan 49 cm, tidak ada komplikasi selama proses persalinan.
3. Postnatal
Pada saat bayi lahir, klien sehat tidak ada masalah kesehatan apapun.
4. Neonatal
Ibu pasien mengatakan setelah lahir, langsung memberikan ASI pada bayinya. Kondisi
bayinya tidak mengalami kesulitan dalam pernafasan, penyakit kuning, demam tinggi, dan
tidak ada tanda penyakit lain.
5. Infant
Ibu pasien mengatakan bahwa sejak lahir anaknya tidak pernah sakit dan anaknya tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan seperti kanker, thalasemia, penyakit jantung bawaaan,
down syndrom, dan lain-lain. Imunisasi dasar anak selalu diberikan pada anak, kecuali
campak. Ibu mengatakan sampai saat ini anaknya masih mendapatkan ASI dan makanan
pendamping ASI seperti bubur.
D. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbuhan

Anak lahir dengan berat badan 2800 gram dan panjang badan 49 cm dan saat dilakukan
pengkajian (usia 8 bulan 11 hari) berat badan pasien menjadi 7900 gram, panjang badan
67.5 cm, lingkar kepala 67 cm, lingkar dada76 cm, dan lingkar lengan atas 13.2 cm. Status
gizi pada anak berdasarkan z-score yaitu : BB//U = Status gizi berdasarkan berat badan bayi
sesuai dengan usia termasuk dalam kategori gizi baik (nilai diantara -3 dan -2 ) sedangkan
untuk TB//U = Status gizi berdasarkan tinggi badan anak sesuai dengan usia termasuk dalam
normal (nilai antara -1 dan median). Kesimpulan : Status nutrisi An. M berada pada status
nutrisi yang baik.
2. Perkembangan
a. Motorik Kasar
Dapat tengkurap dan berbalik sendiri dan mulai dapat merangkak.
b. Motorik Halus
Pasien senang memasukkan mainannya ke dalam mulut.
c. Bahasa
Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti.
d. Personal Sosial
Mulai meniru gerakan orang yang dilihatnya misalnya tepuk tangan.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang pernah mengalami keturunan,
seperti kanker, thalasemia, penyakit jantung bawaaan dan kelainan darah lainnya.
F.Kebutuhan dasar
No
Kebutuhan Dasar
1. Makan dan minum

Keterangan
Anak sampai saat ini masih diberikan ASI dan

2.

Eliminasi

didampingi dengan makanan tambahan


Anak BAB satu kali sehari dan BAK normal

3.

Tidur

dengan urin jernih kuning


Anak mengalami kesulitan tidur dikarenakan
kondisi anak yang sedang tidak sehat, yang
menjadikan anak rewel.

G. Data Fisik
a. Keadaan Umum

Tingkat kesadaran
: Compos mentis
Penampilan
: Klien tampak lemah dan rewel
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 95 x/menit
Suhu : 36,7 0 C
Respirasi : 62 x/menit cepat dan dalam.
c. Head to toe
a)

Kepala dan leher


Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi dan pembengkakan atau massa. konjungtiva
berwarna merah muda, sklera putih, refelek pupil +/+, reflek kornea +/+. Struktur
telinga simetris, pina elastis, test fungsi pendengaran dengan bunyi-bunyian klien
berespon, terbukti dengan anak menoleh ketika diberikan rangsang suara. Bentuk
hidung simetris, sekret (+), pernafasan cuping hidung (-), sianosis (-). Bibir berwarna
merah muda, tidak ada lesi, membran mukosa dan bibir lembap, rongga mulut dan lidah
tampak putih. Tidak tampak dan tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan distensi
vena jugularis.

b)

Dada
Bentuk dan gerakan dada simetris, terdapat retraksi interkostalis, adanya penggunaan
otot-otot nafas bantuan (+), terdapat suara nafas tambahan ronkhi di ICS 2 dan 3 area
kiri dan kanan. Pulsasi jantung tidak tampak dari luar, suara jantung S1 dan S2 murni
reguler.

c)

Abdomen
Bentuk abdomen datar dan kontur lembut, terdapai lesi (-), distensi (-), dan acites (-).
Perkusi terdengar suara timpani kecuali abdomen area kuadran kanan atas terdengar
dullness. Auskultasi bising usus 13 x/menit, tidak teraba hepatomegali dan
splenomegali.

d)

Punggung dan bokong


Tulang belakang simetris, tidak ada deformitas, lesi dan massa. bokong tampak
bersih dan tidak ada iritasi atau lesi.

e)

Genetalia dan Anus

Genetalia bersih, organ kelamin utuh. Anus bersih tidak ada kemerahan dan tidak
tampak lecet.
f)

Ekstremitas
Atas : tidak ada edema dan tidak terlihat kemerahan, kecacatan kongenital (-), CRT
kembali dalam 2 detik. Pergerakan tangan fleksi ekstensi aktif.
Bawah : pergerakan kaki fleksi ekstensi aktif, tidak ada edema, lesi, pembengkakan
atau massa. Reflek babinski negatif. Tidak ada kecacatan kongenital.

g)

Integumen
Kulit bersih, tidak ada lesi, dan ekstremitas teraba hangat.

H. Data Psikologis dan Sosial Keluarga


1)

Sosial keluarga
Ibu pasien selalu memerhatikan kesehatan anaknya dengan selalu memeriksakan keadaan
anaknya pada bidan setempat atau puskesmas.

2)

Psikologis keluarga
Pasien adalah anak pertama, oleh sebab itu ibu klien mengatakan sedikit khawatir dengan
kondisi anaknya karena takut terjadi apa-apa pada kondisi anaknya.

I. Kebutuhan pendidikan kesehatan


Ibu klien mengatakan tidak begitu paham tentang penyakit anaknya dan cara menanganinya
dirumah.
J. Indikasi Medis
1. Ambroxol syrup 2 x sendok
2. Parasetamol 3 x 0.6 (bila deemam)
3. Amoksilin syrup 250 mg 2 x 1 sendok
K. Analisa Data
Data
DS :
- Ibu pasien mengatakan
anaknya

mengalami

Etiologi
Invasi bakteri atau virus

Masalah
Ketidakefektifan

bersihan jalan napas

Pneumonia

batuk pilek disertai

demam sejak 3 hari

Proses inflamasi

yang lalu. Namun saat


pengkajian,

ibu

mengatakan
sudah

hilang, tetapi masih


pilek.

batuk
Batuk

dan
pada

anak disertai dahak


dengan warna hijau
dan

mengganggu

pernapasannya
sehingga

Meningkatkan produksi
mucus oleh sel-sel

demamnya
terdapat

basilica sepanjang
saluran pernapasan

Penumpukan sekresi
mucus pada jalan napas

Akumulasi sputum di
jalan napas

membuat

anak sulit bernapas


dan menjadi rewel.

Obstruksi jalan napas

Batuk, sesak

DO :

Bersihan jalan napas

- RR : 62 x/menit cepat
dan dalam
- Sekret (+)
- Terdapat suara

tidak efektif

nafas

tambahan ronkhi di
ICS 2 dan 3 area kiri
dan kanan
DS :
- Ibu pasien mengatakan
anaknya

mengalami

Invasi bakteri atau virus

Ketidakefektifan pola

napas

Pneumonia

batuk pilek disertai

demam sejak 3 hari

Proses inflamasi

yang lalu. Namun saat

pengkajian,

ibu

mengatakan
demamnya

Meningkatkan produksi
mucus oleh sel-sel

sudah

basilica sepanjang

hilang, tetapi masih


terdapat
pilek.

batuk
Batuk

dan
pada

anak disertai dahak


dengan warna hijau
dan

mengganggu

pernapasannya
sehingga

saluran pernapasan

Penumpukan sekresi
mucus pada jalan napas

Akumulasi sputum di
jalan napas

membuat

anak sulit bernapas


dan menjadi rewel.

Obstruksi jalan napas

Sesak

DO :

Ketidakefektifan pola

- RR : 62 x/menit cepat
dan dalam
- Sekret (+)
- Terdapat suara

napas

nafas

tambahan ronkhi di
ICS 2 dan 3 area kiri
dan kanan
- Adanya
penggunaan
otot-otot

nafas

bantuan (+)
DS :
- Ibu klien mengatakan
tidak begitu paham
tentang
anaknya

penyakit
dan

menanganinya
dirumah.
DO : -

B. Diagnosa Keperawatan

cara

Anak dengan Pneumonia

Defisiensi

pengetahuan

Kurangnya informasi
yang didapatkan tentang
penyakit dan cara
penanganannya

Defisiensi pengetahuan

a.

Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan


dengan proses inflamasi dan obstruksi jalan napas ditandai dengan ibu pasien
mengatakan anaknya mengalami batuk pilek disertai demam sejak 3 hari yang lalu, batuk
pada anak disertai dahak dengan warna hijau dan mengganggu pernapasannya sehingga
membuat anak sulit bernapas dan menjadi rewel, RR : 62 x/menit cepat dan dalam, sekret

(+), terdapat suara nafas tambahan ronkhi di ICS 2 dan 3 area kiri dan kanan.
b.
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan
obstruksi jalan napas ditandai dengan ibu pasien mengatakan anaknya mengalami batuk
pilek disertai demam sejak 3 hari yang lalu, batuk pada anak disertai dahak dengan warna
hijau dan mengganggu pernapasannya sehingga membuat anak sulit bernapas dan
menjadi rewel, RR : 62 x/menit cepat dan dalam, sekret (+), terdapat suara nafas
tambahan ronkhi di ICS 2 dan 3 area kiri dan kanan, serta adanya penggunaan otot-otot
nafas bantuan (+).
c.

Defisiensi

pengetahuan

berhubungan

dengan

kurangnya informasi yang diterima tentang penyakit dan penangannya di rumah ditandai
oleh Ibu klien mengatakan tidak begitu paham tentang penyakit anaknya dan cara
menanganinya dirumah.

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Pasien : An. RM
No.
1.

Diagnosa

Tujuan

Keperawatan
Ketidakefektifan
bersihan

jalan

Setelah

No. RM : 8494
Intervensi
Ajarkan

orangtua

Pemberian

klien

napas

tindakan

pemberian obat.

berhubungan

keperawatan

tidak memperburuk

dengan

selama 1 x 30

kondisi klien serta

menit,

menurunkan

diharapkan

terjadinya resistensi

bersihan jalan

terhadap

inflamasi

dan

obstruksi

jalan

napas

ditandai

harus

obat

dilakukan

proses

tentang

Rasional

secara

dilakukan
tepat

agar

risiko

antibiotic

dengan ibu pasien

nafas klien

mengatakan

kembali efektif

anaknya

dengan kriteria Berikan

mengalami batuk
pilek

disertai

hasil:
Napas klien tidak

demam sejak 3

cepat dan dalam

hari

atau RR dalam

yang

lalu,

batas normal
batuk pada anak
Batuk dan sesak
disertai
dahak
napas berkurang
dengan
warna Suara nafas
hijau

dan

yang diberikan.

informasi

pada

orangtua

tentang

cara-cara

pernapasannya

infeksi,

menjaga

sehingga

kebersihan
dan

klien

pasien

lingkungan

sekitar pasien).

rewel,

RR : 62 x/menit

menyebar.

imunisasi,
pajanan

menjadi

Tetap berikan ASI.

nafas

suara
tambahan

ronkhi di ICS 2
dan 3 area kiri
dan kanan.

adalah

karena

(+),

terdapat

Nutrisi terbaik bagi


bayi

cepat dan dalam,


sekret

tidak

(mengikuti jadwal

dari

sulit bernapas dan

infeksi

pencegahannya

berkurang

anak

agar

infeksi serta cara

hindarkan

membuat

dilakukan

pengendalian

tambahan

mengganggu

Pengendalian infeksi

terdapat

kandungan
Ajarkan

untuk

memposisikan
pasien head up 30
derajat.

ASI
sistem

kekebalan tubuh.
Dengan head up 30
derajat

dapat

mengoptimalkan
ekspansi

paru

sehingga membantu
meningkatkan
asupan

O2

ke

jaringan yang dapat


mencegah terjadinya
hipoksia.

Anjurkan
memberikan

untuk
gizi

Pemenuhan

nutrisi

yang seimbang dan

klien

menjadi

hal

cukup sesuai usia

penting untuk proses

anak.

penyembuhan

dan

pencegahan
Kolaborasi

penyakit.

pemberian

mukolitik melalui
nebulissi dan

merupakan
bronkodilator

ajarkan fisioterapi
dada.

Mukolitik

dapat

yang

membantu

mengencerkan sekret
sehingga

dapat

memudahkan
pembuangan sekret.
Pemberian

chest

fisioterapi membantu
melepaskan
dari

sekresi
berbagai

segmen paru dengan


menggunakan
pengaruh

gaya

gravitasi

sehingga

mencegah
terkumpulnya sekret
dalam saluran nafas
dan

mempercepat

pengeluaran
sehingga
2.

Ketidakefektifan Setelah

Monitor

sekret
tidak

terjadi atelektasis.
status Status
sirkulasi

pola

napas

dilakukan

sirkulasi :

berhubungan

tindakan

kulit,

dengan obstruksi

keperawatan,

RR, dan CRT.

jalan

pola napas pada

penangan dini dapat

klien

dilakukan

napas

ditandai

dengan

ibu

pasien

mengatakan
mengalami batuk
disertai

demam sejak 3
hari

yang

lalu,

merupakan indikator

HR,

penting untuk pola


napas,

menjadi
dengan

kriteria:
Frekuensi

anaknya
pilek

efektif

suhu,

warna

dalam
normal.
Sesak
berkurang

dahak

dengan

warna

hijau

dan

nafas

resiko.

batas
napas

Oksigenasi perifer yang


Monitor

tanda

inadekuat
oksigenasi jaringan.

Ajarkan

orangtua

sehingga

untuk

rewel,

untuk

jalan napas.
Ajarkan
orangtua
klien

untuk

memonitor respirasi

cepat dan dalam,

dan

sekret

oksigenasi klien.

terdapat
nafas

suara
tambahan

ronkhi di ICS 2
dan 3 area kiri
dan kanan, serta
adanya

serebral

napas

adekuat

yang
dapat

membuat pertukaran
gas menjadi optimal.

membuka Mencegah

RR : 62 x/menit
(+),

oksigenasi

Jalan

memposisikan klien

menjadi

dapat

yang baik pula.

pernapasannya

sulit bernapas dan

baik
menentukan

klien

anak

untuk

meminimalkan

mengganggu

membuat

dengan

segera

batuk pada anak


disertai

sehingga

status

ketidakadekuatan
oksigenasi klien.

penggunaan otototot
3.

nafas

bantuan (+).
Defisiensi

Setelah dilakukan Kaji

pengetahuan

tindakan

pengetahuan

sejauh mana tingkat

berhubungan

keperawatan

keluarga klien.

pengetahuan

dengan

selama

1x10

kurangnya

menit,

Keluarga

informasi

tingkat Mengidentifikasi

menentukan
kebutuhan belajar.

yang klien menyatakan

kepada
tentang Jelaskan
keluarga
klien
penyakit
dan penyakit dan cara
tentang penyakit,
penangannya di penanganan
di
termasuk prognosis
rumah
ditandai rumah :
diterima

oleh

Ibu

tentang paham

klien Keluarga pasien

mengatakan tidak dapat


begitu

paham menyebutkan

Menambah

wawasan

klien

mengenai

penyakit

yang

dideritanya.

penyakit.
Anjurkan

keluarga

Keterlibatan

untuk terlibat dalam

tentang penyakit kembali tentang

membantu

anaknya dan cara prognosis

untuk

menanganinya

penyakit, dan cara

perawatan

dirumah.

penanganannya di

anak.

rumah.

klien,

Berikan

klien

mampu

keluarga
membantu

proses pemulihan.

melakukan
pada

penjelasan

kepada

keluarga

tentang pertolongan
pertama saat anak
mengalami

sesak

napas dan batuk,


yaitu dengan :
- Membuka jalan napas

Jalan napas yang


adekuat
meningkatkan
oksigenasi.

dapat

Mengeluarkan

dapatr

sekret bila ada


sekret

Pengeluaran sekret
membuka

jalan napas.

dengan

pipet.
-

Tetap berikan

Dalam kandungan
ASI terdapat zat

ASI eksklusif

untuk kekebalan
tubuh dan
pemenuhan nutrisi
klien tetap
terpenuhi.

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Nama Pasien : An. RM

No. RM : 8494

No

Diagnosa

Waktu

.
1.

Keperawatan
Ketidakefektifan

14 Oktober Mengajarkan orangtua klien S :

bersihan

2016 Pukul

jalan

napas

Impelementasi

Evaluasi

tentang pemberian obat

10.00

klien

mengatakan

paham

berhubungan
dengan

-Ibu

tentang

penggunaan

proses

Memberikan informasi pada

inflamasi

dan

orangtua tentang cara-cara

pengendalian

obstruksi

jalan

pengendalian infeksi serta

pneumonia.

napas

ditandai

dengan

ibu

pneumonia dan cara

pencegahannya O :

cara
(mengikuti

jadwal Ibu

klien

pasien

imunisasi, hindarkan klien mengidentifikasi

mengatakan

dari

anaknya

menjaga kebersihan pasien mengevaluasi

mengalami batuk

dan

pilek

pasien)

disertai

obat

pajanan
lingkungan

infeksi, penyebab
sekitar oksigenasi.
A:

dapat
faktor

pneumonia,
status

demam sejak 3

Ibu

hari yang lalu,

klien

Tetap berikan ASI eksklusif membantu

batuk pada anak

melakukan

perawatan dengan anak

selama enam bulan.

disertai

dahak

pneumonia.

dengan

warna

P:

mengganggu

untuk Libatkan keluarga untuk


memposisikan pasien head membantu
proses

pernapasannya

up 30 derajat.

hijau

Mengajarkan

dapat

dan

sehingga

perawatan.

Menganjurkan

membuat

anak

sulit

bernapas

dan

menjadi

memberikan

x/menit

yang

Mengajarkan fisioterapi dada


untuk mengeluarkan sekret

dalam,

terdapat

gizi

usia anak

cepat

sekret

untuk

seimbang dan cukup sesuai

rewel, RR : 62
dan

untuk

dari jalan napas pasien.

(+),
suara

nafas tambahan
ronkhi di ICS 2
dan 3 area kiri
dan kanan.
2.

Ketidakefektifan

14 Oktober Mengobservasi warna kulit, S :

pola

2016 Pukul

napas

berhubungan

suhu, HR, RR, dan CRT.

10.20

-Ibu pasien memahami


tentang

cara

dengan obstruksi

penanganan

jalan

terjadi

napas

ditandai dengan
RR : 42x/menit,
tampak kesulitan
bernapas,napas

Memonitor tanda inadekuat


oksigenasi jaringan.

sesak

apabila
pada

anaknya.
O:
-Ibu

klien

dapat

menyebutkan kembali

cepat dan dalam.

Mengajarkan orangtua klien


untuk memposisikan klien
untuk membuka jalan napas
Mengajarkan orangtua klien
untuk memonitor respirasi
dan status oksigenasi klien

tentang

pneumonia

dan penangananya.
-TTV
dalam
batas
normal :
-Nadi : 98 x/menit
-Suhu : 36,5 0 C
-Respirasi : 56 x/menit
cepat dan dalam.
-Akral hangat, CRT <
2 detik.
A:
Peran

keluarga

dapat

sangat membantu.
P:
Libatkan keluarga untuk
3.

Defisiensi

14 Oktober Mengkaji

pengetahuan

2016 Pukul

berhubungan

10.30

dengan
informasi

yang

diterima tentang
penyakit

dan

penangannya di
ditandai

oleh Ibu klien


mengatakan
tidak
paham

pengetahuan keluarga klien. Ibu klien mengaku sudah


Menjelaskan
kepada paham tentang diare dan
keluarga klien tentang cara penangananya.
penyakit,

kurangnya

rumah

mengurangi resiko ISPA.


tingkat S :

begitu
tentang

penyakit
anaknya,
penanganan

dan
di

termasuk O :
prognosis penyakit.
Ibu
klien
dapat
Menganjurkan
keluarga
menyebutkan
kembali
untuk
terlibat
dalam
apa itu pneumonia dan
membantu pasien untuk
bagaimana
cara
melakukan perawatan pada
penanganannya.
anak.
Memberikan
penjelasan A :
kepada keluarga tentang Ibu klien sudah paham
pertolongan pertama anak tentang
mengalami sesak napas dan pneumonia

konsep
dan

dapat

mengaplikasikannya.
batuk, yaitu dengan :
- Membuka jalan napas.
P:
- Mengeluarkan sekret bila
Dorong keluarga untuk

rumah dan masih


ada

anggota

keluarga
satu

yang

ada sekret dengan pipet.


terlibat aktif.
Tetap
berikan
ASI
eksklusif.

rumah

dengan

klien

yang merokok di
area rumah.

DAFTAR PUSTAKA
Judith M. Wilkonson. (2016). Diagnosis keperawatan: diagnosis NANDA-I, intervensi NIC,
hasil NOC Ed.10. Jakarta: EGC.
NANDA International. (2012). Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.
Jakarta : EGC.

You might also like