You are on page 1of 1

Pelvic Fracture Urethral Injury (PFUI) Pada Anak Usia 3 Tahun

Akmal Fawzi, Paksi Satyagraha, Besut Daryanto, Kurnia Penta Seputra


Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Rumah Sakit Saiful Anwar
Malang

Abstrak
Pendahuluan:
PFUI Pediatrik merupakan kasus yang jarang dengan insidensi <1-5%. PFUI lebih sering
terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rata-rata usia 9 tahun. Mekanisme
terjadinya biasanya karena pejalan kaki ditabrak oleh sepeda motor (71%). Pengobatannya
lebih sulit karena ada perbedaan anatomi dengan orang dewasa.
Presentasi Kasus:
Anak laki-laki 3 tahun datang dengan retensi urin setelah terjatuh dari ketinggian saat
bermain. Pasca kejadian, ditemukan adanya bloody urethral discharge. Dari pemeriksaan
radilogi, ditemukan fraktur pelvis ramus-pubis dan dilakukan sistostomi suprapubik. 5 bulan
pasca kejadian, pasien datang kembali dan dari pemeriksaan MCU-RGU terdapat striktur
uretra pars membrano prostatika. Pada uretroscopy antegrade dan retrograde didapatkan
striktur total pars membrano-prostatika, lalu dilakukan uretroplasty posterior. Uretra pars
bulbosa dimobilisasi dan spatulasi, dilanjutkan dengan separasi crura agar tidak tegangan
pada uretra. Kateter uretra dilepas 3 minggu pasca operasi dan pasien dapat miksi spontan.
Dari hasil RGU 6 bulan pasca operasi tampak uretra sudah menyambung dengan baik.
Sedangkan dari hasil uroflowmetry 1 tahun pasca operasi didapatkan Qmax 18,5 ml/s
dengan voided volume 84 ml dan pasien dapat miksi spontan.
Kesimpulan:
Pengobatan PFUI pediatrik memiliki kesulitan tersediri dibandingkan dengan orang dewasa.
Karena anatomi pada pediatrik ikut berpengaruh sehingga menyebabkan cedera lebih rumit.
Tapi, prosedur end to end anastomotic urethroplasty dapat memberikan hasil yang
memuaskan dan dapat digunakan pada kasus yang serupa dikemudian hari.
Keywords: PFUI, Pediatrik, End to End Anastomosis Urethroplasty

You might also like