Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
NAMA
: AFIFAH NUR
KELAS
: 2-A (D-IV)
NO.URUT : 01
NIM
: PO.714241151001
JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
TA 2015/2016
A. Struktur Anatomi
Shoulder kompleks merupakan sendi yang paling kompleks pada tubuh
manusia karena memiliki 5 sendi yang saling terpisah. Shoulder kompleks
tersusun oleh 3 tulang utama yaitu clavicula, scapula, dan humerus yang
membentuk kombinasi three joint yang menghubungkan upper extremity dgn
thoraks.
Shoulder kompleks terdiri atas 3 sendi sinovial dan 2 sendi non-sinovial.
Ketiga sendi sinovial adalah sternoclavicular joint, acromioclavicular joint, dan
glenohumeral joint, sedangkan kedua sendi non-sinovial adalah suprahumeral
joint dan scapulothoracic joint. Suprahumeral joint merupakan syndesmosis
karena pertemuan kedua tulang hanya dihubungkan oleh ligamen (jaringan
fibrous) dan secara fungsional terlibat pada gerakan elevasi, depresi, protraksi,
retraksi, abduksi dan fleksi shoulder. Scapulothoracic joint merupakan sendi
fungsional karena secara anatomis tidak memiliki karakteristik arsitektur sendi,
dimana sendi ini secara fungsional terlibat pada gerakan elevasi, depresi,
protraksi, retraksi, abduksi dan fleksi shoulder.
Sternoclavicular joint
Sternoclavicular joint dibentuk oleh ujung proksimal clavicula yang
bersendi dengan incisura clavicularis dari manubrium sternum dan cartilago
costa I. Sternoclavicular joint terdiri dari 2 permukaan yang berbentuk saddle,
salah satu permukaan terdapat pada ujung proksimal clavicula dan satu
permukaan lagi terdapat pada incisura clavicularis dari manubrium sternum,
sehingga sternoclavicular joint tergolong kedalam saddle joint.
Sternoclavicular joint memiliki diskus artikular fibrokartilago yang
dapat memperbaiki kesesuaian kedua permukaan tulang yang bersendi &
berperan sebagai shock absorber. Sternoclavicular joint dibungkus oleh kapsul
artikularis
yang
tebal
dan
kendor,
serta
diperkuat
oleh
ligamen
joint
terdiri
atas
coracoclavicular
joint
dan
Scapulothoracic joint
1) Sudut Suprasternal
Gerakkan tangan ke medial dari posisi posisi awal diatas deltoid dan acromion
sehingga sudut sternal dapat dirasakan.
2) Sternoclavicular joint
Sendi ini tepat berada disebelah lateral sudut suprasternal dan dapat dipalpasi
secara bilateral.
3) Clavicula
Bergeraklah kelateral dari sternoclavicular joint dengan tetap mempalpasi
secara meluncur dengan halus ke permukaan anterior dan superior dari
clavicula.
Palpasi Clavicula
Posisi : klien telentang
1. Cari bagian yang menonjol pada horizontal lateral dasar leher.
2. Palpasi posterior dan interior yang berlokasi pada bentuk tulang seperti bukit
yaitu clavicula.
4) AC joint
Palpasi dilanjutkan kelateral kira-kira 1 inchi. Acromioclavicular joint sangat
mudah dipalpasi jika ditekan kedalam dan dilakukan fleksi dan ekstensi
shoulder beberapa kali.
5) Acromion
Acromion
berbentuk
rectangular
(persegi
panjang),
kadang-kadang
6)
Proc. Coracoideus
Terletak lebih dalam dari bagian clavicula yang concav, dibawah ujung jari
sekitar 1 inchi dari tepi anterior clavicula. Permukaan antero lateral processus
coracoideus hanya di medial dan ujungnya saja . ini merupakan suatu garis
yang dalam yang terletak dibawah penutup musculus pectoralis mayor, tapi ini
hanya dapat dirasakan jika menekan pectoralis major secara mantap kedalam
triangle pectoral.
8) Sulcus bicipitalis
Sulcus bicipitalis terletak terletak dibagian anterior dan medial dari
tuberculum majus. Sulcus bicipitalis ini lebih mudah dipalpasi jika lengan
dalam keadaan eksternal. rotasi.
9) Spina scapulae
Gerakan posterior dan medial pada palpasi acromion yang berbentuk lonjong
juga ada pada spina scapula. Yang perlu diingat adalah acromion dan spina
scapula berada pada suatu sudut yang berkelanjutan.
Dari sisi bawah bagian medial scapula, kira-kira 2 inchi dari proc. Spinosus
vertebra thoracalis dan akhir dari trigonum spina scapula sejajar dengan T3.
JARINGAN LUNAK
Jaringan lunak yang dapat dipalpasi, yaitu:
Rotator Cuff
1. Rotator Cuff
Rotator Cuff terdiri atas 4 musculus,tiga diantaranya dapat dipalpasi pada
insertionya di tuberculum mayus. Ketiga musculus tersebut yaitu
supraspinatus,infraspinatus dan teres minor yang ketiganya biasa disebut SIT
musculus. Pada beberapa macam posisi anatomi (dengan lengan tergantung
disamping), Supraspinatus berjalan secara langsung dibawah acromion dan
infraspinatus diposterior supraspinatus diikuti teres minor dibelakang kedua
musculus tersebut. Musculus keempat dari Rotator Cuff yaitu subscapularis yang
terletak dibagian anterior sehingga tidak bisa dipalpasi.
bursitis. Bursa akan bisa dipalpasi pada beberapa keadaan,sebagai tambahan pada
saat mempalpasi juga kita periksa adanya penebalan dari bursa,bisa disertai oleh
adanya krepitasi seperti pada gerakan shoulder. Bursa Subdeltoidea posisi
extension. Palpasi ventrocaudal acromion diatas tuberculum mayus humeri
3. Axilla
Axilla (ketiak) adalah suatu struktur yang berbentuk quadrilateral
pyramidal,dimana vena dan saraf untuk extremitas superior lewat. Dinding
anterior Axilla lunak karena dibentuk oleh musculus pectoralis mayor begitu juga
dengan dinding posterior yang dibentuk oleh musculus latissimus dorsi. Dinding
medialnya dibatasi oleh costa kedua sampai keenam dan diatasnya ditutupi oleh
musculus seratus anterior dan bagian lateralnya oleh sulcus bicipitalis.
Glenohumeral joint menggambarkan puncak dari pyramid dan selanjutnya selaput
kulit dan fascia dari ketiak sebagai dasarnya. Dinding anterior dan posterior
menuju ke lateral di atas sulcus bicipitalis dari humerus dan menyilang ke medial
secara bertolak belakang dari dinding thoraks. Saraf besar yang mempersarafi
(pleksus brachialis) dan pembuluh darah besar mengaliri (arteri axillaris)
extremitas superior melewati puncak dari axilla. Dari dinding medial axilla,tekan
jari jari-jari secara gentle ke kosta, dan palpasi musculus serratus anterior. Yang
perlu diingat kita harus membandingkan kedua sisi yang berhadapan. Kemudian
palpasi dinding lateralnya,yaitu sulcus bicipitalis. Arteri brachialis merupakan
struktur nyata yang dapat teraba pada seperempat lateralnya. Denyutan dapat
dirasakan ketika kita menekan dengan gentle yaitu di shaft humerus diantara
ropelika musculus coracobrachialis dan caput longum musculus triceps.
Dinding anterior dan posterior axilla dapat dipalpasi ketika lengan di abduksikan.
Abduksi ini dapat memudahkan kita untuk mempalpasi musculus pectoralis
mayor dan latissimus dorsi. Untuk mempalpasi dinding posteriornya, genggam
latissimus dorsi diantara ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Kemudian palpasi
musculus latissimus dorsi yang menyebar dari atas ke bawah. Gerakan dinding
anterior dan palpasi musculus pectolis mayor secara seksama. Yang perlu diingat
musculus pectoralis cukup luas dimana origonya di clavicula hingga ke sternum
dan selanjutnya berinsertio ke humerus. Palpasi musculus latissimus dorsi dan
pectoralis mayor untuk mengetahui bagaimana tonus dan keadaannya, kemudahan
bandingkan dengan sisi lainnya.
4. Shoulder Gridle
Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan.
Pergelangan ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena
bagian belakangnya terbuka. Gelang bahu terdiri atas tulang selangka yang
melengkung berupa huruf S, dan tulang belikat yaitu sebuah tulang ceper
berbentuk segi tiga. Gelang bahu berhubungan dengan rangka batang badan hanya
pada satu tempat saja. Ujung sebelah tengah tulang selangka dihubungkan dengan
pinggir atas tulang dada oleh sendi dadaselangka. Ujung sebelah luar tulang selangka
berhubungan dengan dengan sebuah taju tulang
belikat (ujung bahu) dengan perantaraan sendi
akromioklavikula.
5. Otot Regio Shoulder
M.Subclavius
Perlekatan
(junction) costocartilago
Insersio : Sepertiga setengah pada permukaan
inferior clavicula
Teknik Palpasi
Posisi pasien sitting secara comfortable
1. Temukan tepi inferior tengah clavicula antara ujung medial dan lateral clavicula
2. Geser jemari anda ( praktikkan) secara inferior dan dalam pada clavicula
3. Untuk merasakan kontraksi subclavius,minta pasien melakukan depresi scapula
secara aktif.
M.Pectoralis Mayor
Perlekatan
M. Pectoralis Minor
Pelekatan
aponeurosis
Insersio: processus coracoid scapula
Teknik Palpasi
M. Upper Trapezius
Pelekatan
Origo: sepertiga medial dari batas superior nuchal pada occiput, ligamen nuchal
Teknik palpasi
1. Posisi pasien prone lying secara
confortable
2. Lokalisir spina scapula dengan thumb
anda
3. Gerakan thumb secara superior ke spina
dan belitkan jemari secara anterior
disekitar otot tepat diatas scapula
4. Genggam dengan thumb dan jemari secara bersamaaan untuk melokalisir serabut
dari upper trapezius
5. Untuk merasakan kontraksi upper trapezius, minta pasien melakukan elevasi
scapula secara aktif
M. Latissimus Dorsi
Perlekatan
Origo: Processus spinosus T7-L5, crista iliaca posterior dan posterior sacrum (via
aponeurosis thoracolumbar)
Insersio: Tepi medial bicipital groove dari humerus
Teknik palpasi
Posisi pasien: Side lying secara comfortable
1. Lokalisir margo lateral scapula dengan keempat ujung jemari anda
2. Jepit dengan jemari anda dari bagian dalam axilla ke posterior lateral otot antara
thumb dan jemari
3. Untuk merasakan kontraksi latissimus dorsi, minta pasien melakukan ekstensi
shoulder secara aktif
M. Teres Mayor
Perlekatan
M. Deltoid
Pelekatan
Origo
: 1/3 lateral clavicula, prosc. Acromian dan pada spina scapula
Insersio : tuberositas deltoid dari humerus
Teknik Palpasi
Posisi pasien supine lying secara comfortable
1. Lokalisir prosc. Acromion dengan keempat ujung jemari Anda. Palpasi secara
inferior sepanca muscle belly dengan keempat ujung jemari Anda dan ditelusuri
sekitar tengah bawah pada lateral humerus hingga tuberositas deltoid untuk
menemukan muscle belly otot.
2. Untuk merasakan kontraksi deltoid, minta pasien melakukan abduksi shoulder
secara aktif.
M. Supraspinatus
Pelekatan
majus humerus.
Untuk merasakan kontraksi supraspinatus, minta pasien melakukan abduksi
shoulder secara aktif.
M. Infraspinatus
Pelekatan
Teknik Palpasi
Posisi pasien prone lying secara comfortable
1. Palpasi margo lateral scapula dengan thumb
2. Tempatkan jari tangan satunya diatas fossa infraspinatus scapula untuk
melokalisir muscle belly.
3. Telusuri tendon infraspinatus secara superior dan lateral di sekitar caput humerus
ke tuberculum majus humerus.
4. Untuk merasakan kontraksi infraspinatus, minta pasien melakukan eksorotasi
shoulder secara aktif
M. teres minor
Pelekatan
M. subscapularis
Pelekatan
M. Serratus Anterior
M. Triceps Brachii
M. Coracobrachialis
M. Biceps Brachii