Professional Documents
Culture Documents
(K2312009)
(K23120
(K23120
(K2312052)
(K2312063)
Identitas
Satuan Pendidikan
: SMA
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/ Semester
: X/2
Pokok bahasan
Alokasi waktu
: 1x 45
II.
KI 1
KI 2
Kompetensi Inti
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
KI 3
KI 4
masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
III.
Kompetensi Dasar
3.7
IV.
3.7.1
3.7.2
3.7.3
3.7.4
3.7.5
3.7.6
V.
3.7.1
Melalui diskusi dan eksperimen siswa dapat menjelaskan konsep pemuaian panjang
3.7.2
dengan benar.
Melalui diskusi dan eksperimen siswa dapat menyebutkan faktor-faktor pemuaian
3.7.3
3.7.4
3.7.5
3.7.6
dengan tepat.
Melalui diskusi siswa dapat mengaplikasikan prinsip pemuaian panjang dalam kehidupan
VI.
berlaku jika zat padat itu hanya dipandang sebagai satu dimensi (berbentuk garis). Di SMP
materi ini sudah dibahas dan percobaan yang telah membahas tentang pemuaian panjang zat
padat adalah percobaan Musschenbroek, dimana dari hasil percobaannya disimpulkan bahwa
pertambahan panjang, zat padat yang dipanasi sebanding dengan panjang mula-mula,
sebanding dengan kenaikan suhu dan tergantung pada jenis zat padat. Untuk membedakan
sifat muai berbagai zat digunakan konsep koefisien muai.
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima
kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai
panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang
hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali. Pemuaian
panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa factor:
a. panjang awal benda
b. koefisien muai panjang
c. besar perubahan suhu.
Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.
Semakin besar koefisien muai panjang suatu benda maka pertambahan panjangnya juga
semakin besar, sedangkan semakin kecil koefisien muai panjangnya maka semakin kecil pula
pertambahan panjangnya. Sehingga koefisien muai panjang berbanding lurus dengan
pertambahan panjang. Selanjutnya semakin besar panjang mula-mula suatu kawat logam maka
semakin besar pula pertambahan panjangnya, sedangkan semakin kecil panjang mula-mulanya
juga semakin kecil pertambahan panjangnya. Sehingga dapat dikatakan panjang mula-mula
berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya. Hal tersebut juga berlaku untuk perubahan
suhu, perubahan suhu berbanding lurus dengan pertambahan panjang.
Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang
benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah:
L=Lo . . T
Lt=Lo {1+ . T }
Keterangan:
L=Peruba h an panjang(m)
Lo=1 m
T =40 . - 10 =30 =303 K
kuningan=19 106 / K
L= L0 T
106
L=1 m.19
.303 K
K
L=5,76 103=5,76 mm .
Jadi pertambahan panjangnya yaitu 5,76 mm.
Konsep pemuaian panjang dapat terjadi pada pemasangan baja rel kereta api yang dibuat
renggang ketika siang hari dan suhu sangat tinggi maka baja rel kereta api dapat memuai
(bertambah panjang) sedangkan pada saat suhu sangat rendah (pada malam hari) maka baja rel
kereta api dapat menyusut (bertambah pendek). Hal tersebut juga terjadi pada pemasangan
kabel listrik yang dibuat kendur, hal ini untuk mengantisipasi terjadinya pemuaian pada siang
hari dan terjadinya penyusutan(bertambah pendek) pada malam hari saat suhunya terlalu
dingin yang dapat membuat kabel listrik putus.
Metode pembelajaran
Diskusi
Eksperimen
VII.
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal (pendahuluan)
Guru memberikan salam
Guru menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
Guru memimpin berdoa bersama menurut kepercayaan masing-masing
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menyampaikan motivasi
Pernahkah kalian melihat pemasangan bantalan rel kereta api yang
dibuat renggang dan pemasangan kabel listrik yang dibuat kendur?
Menyampaikan materi prasyarat.
Guru menanyakan:
Apakah yang dimaksud dengan suhu?
Apakah yang dimaksud dengan sifat termometrik?
Alokasi
Waktu
2 menit
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
Guru membagi siswa ke dalam kelompok, terdiri dari 6 kelompok
20 menit
(Tahap-tahap pembelajaran)
Guru membagikan LKS Kepada kepada kelompok ahli.
b. Elaborasi
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan ekperimen pemuaian
panjang sesuai dengan masing-masing bagian LKS.
LKS 1 ( Untuk menemukan Konsep pemuaian panjang)
LKS 2 ( Untuk menemukan hubungan variabel koefisien muain
panjang dengan pertambahan panjang)
LKS 3 ( Untuk menemukan hubungan variabel perubahan suhu
dengan pertambahan panjang)
LKS 4 ( Untuk menemukan hubungan variabel panjang mual-mula
kelompok ahli.
Guru membimbing dalam kegiatan diskusi pada kelompok asal.
Siswa membagian informasi yang telah diperoleh dari hasil diskusi
3.
hasil diskusinya.
Kesimpulan
pemuaian panjang
Guru memberikan evaluasi kepada siswa
Guru membahas soal-soal evaluasi bersama siswa.
8 menit
luas
Guru mengucapkan salam.
Sumber Belajar
VIII.
IX.
Kawat besi,
kawat tembaga
jangka sorong
Evaluasi
Teknik
Soal instrumen
: Tugas individu.
Kunci jawaban:
a. Perubahan suhu
b. Panjang mula-mula
c. Jenis zat
3. Panjang mula-mula suatu benda, perubahan suhu dan jenis bahan (koefisien muai
panjang) suatu benda berbanding lurus dengan perubahan panjang pada pemuaian
panjang.
4. Rumus matematis pemuaian panjang
L=Lo . . T
Lt=Lo {1+ . T }
5. Jawaban soal:
0
Diketahui : T 1 =30 C
T 2 =900 C
0,000012/ 0 C
=
Ditanyakan
: Perubahan panjang ( L)
Jawab
Lt=Lo {1+ . T }
Lt=100 cm {1+0,0000120 C/(900 C300 C ) }
Lt=100 cm {1+0,000012 C/(60 C) }
0
Lt=100 cm { 1+0,00072 }
Lt=100,072 cm
L=Lt L0
L=100,072 cm100 cm=0,072cm
Caralain
L=Lo . . T
L=100 cm . 0,0000120 C .(900 C300 C )
L=100 cm . 0,0000120 C .(600 C )
L=0,072cm
6. Aplikasi prinsip pemuaian panjang dalam kehidupan sehari-hari:
a. Pemasangan bantalan rel kereta yang dibuat renggang untuk menhindari
melengkungnya baja pada saat terkena terik matahari.
b. Pemasangan kabel listrik yang dibuat kendur. Pada siang hari kabel terlihat lebih
kendur dibandingkan pada malam hari.
pemuaian panjang
Indikator 4: Merumuskan persamaan matematis pemuaian
panjang
Indikator 5: Menghitung koefisien muai pada dua buah
logam
Indikator 6: Mengaplikasikan prinsip pemuaian panjang
1
10
2
15
3
15
4
10
Skore
100
Skore maksimum ideal
5
30
6
20
Kawat besi
kawat tembaga
bunsen
korek api
jangka sorong
Langkah Kerja :
Kegiatan II
(Hubungan Variabel Koefisien Muai Panjang dengan pertambahan panjang)
Kawat besi
kawat tembaga
bunsen
korek api
jangka sorong
Langkah Kerja :
1. Mengukur panjang kawat (besi,tembaga dan kuningan) mula-mula dengan panjang yang
sama menggunakan jangka sorong. Catatlah sebagai L0 panjang mula-mula pada table 1.1 !
2. Panasilah ujung masing masing kawat dengan menyalakan Bunsen
3. Setelah beberapa 3 menit matikan api,kemudian ukurlah panjang kawat tembaga
menggunakan jangka sorong sebagai panjang akhir(Lt).
Apa yang terjadi pada kawat besi dan tembaga setelah dipanaskan?apakah bertambah
panjangnya atau semakin kecil panjangnya?
Panjang mula-mula
Panjang
Pertambahan
(L0) cm
Akhir(Lt)cm
panjang(L) cm
Tembaga
10 cm
Besi
10 cm
Dimana koefisien muai panjang
Tembaga : 17 10-6
Besi
: 12 10-6
5. Pertambahan
panjang
pada
kawat
tembaga
..daripada
Kawat besi
kawat tembaga
bunsen
korek api
jangka sorong
Langkah Kerja :
1. Siapkan dua kawat tembaga dengan panjang yang sama, ukur panjang mula-mulanya
menggunkan jangka sorong. Tulislah panjang mula-mula sebagai L0 pada table 2.1
2. Nyalakan api untuk memanaskan kedua kawat secara bersamaan.
3. Setelah 3menit, ambil satu kawat dan ukur panjang akhirnya sebagai Lt pada table 2.1
4. Setelah 5menit, matikan api, lalu ukur panjang kawat tembaga yang lainnya sebagai Lt
pada table 2.1
5. Hitung pertambahan panjangnya kemudian catat dalam table 2.1. Pertambahan
panjang(L) yaitu selisih panjang kawat setelah dipanaskan dan panjang kawat sebelum
dipanaskan.
L = Lt-L0
Tabel 2.1
Jenis
Waktu
Panjang mula-mula
Panjang
Pertambahan
Kawat
(L0) cm
Akhir(Lt)cm
panjang(L) cm
Tembaga 1 3 menit
10 cm
Tembaga 2 5 menit
10 cm
Pertambahan panjang pada kawat tembaga 1 lebih .daripada pertambahan
panjang pada kawat tembaga 2.
Mengapa hal tersebut demikian?Asumsikan bahwa lamanya waktu sebanding dengan
besarnya suhu.
Kegiatan III
(Hubungan Variabel perubahan suhu dengan pertambahan panjang)
Kawat besi
kawat tembaga
bunsen
korek api
jangka sorong
Langkah Kerja :
1. Siapkan dua kawat tembaga dengan panjang yang berbeda, ukur panjangnya menggunakan
jangka sorong. Tulislah panjang mula-mula sebagai L0 pada table 3.1
2. Panasilah ketiga kawat tembaga dengan menyalakan bunsen!
3. Setelah 3 menit, matikan api, ukurlah panjang kawat tembaga menggunakan jangka sorong
sebagai Lt (panjang akhir) dan tulis pada table 3.1.
4. Hitung pertambahan panjangnya kemudian catat dalam table 3.1. Pertambahan
panjang(L) yaitu selisih panjang kawat setelah dipanaskan dan panjang kawat sebelum
dipanaskan.
L = Lt-L0
Tabel 3.1
Jenis Kawat
Panjang mula-mula
Panjang
Pertambahan
(L0) cm
Akhir(Lt)cm
panjang(L) cm
Tembaga 1
10 cm
Tembaga 2
8 cm
Pertambahan panjang pada kawat tembaga 1 lebih .daripada pertambahan
panjang pada kawat tembaga 2.
Mengapa hal tersebut demikian?
ASAL
Jika suatu kawat apabila dipanaskan akan mengalami pertambahan panjang dapat disebut
dengan peristiwa pemuaian panjang. Oleh karena itu definisi pemuaian panjang
adalah
Dari ketiga kegiatan percobaan yang telah dilakukan diperoleh factor-faktor yang
mempengaruhi pemuaian volume:
1.
2.
3.
Hubungan antara jenis zat, perubahan suhu, panjang mula-mula terhadap pemuaian panjang
(perubahan panjang) adalah:
1. Jenis zat / koefisien muai panjang (berbanding lurus/berbanding terbalik)
dengan pemuaian panjang.
L0