You are on page 1of 19

LAPORAN TEKNOLOGI SEDIAAN 1

PERCOBAAN
TABLET MODERN

(TABLET EFFERVESCENT)
FORMULA

Effer-C TABLET

OLEH:
NAMA

: ADE IRMADWIARTI FIRMANSYAH

NIM

: 70100111002

KELAS

: FARMASI A

KELOMPOK : VIII (DELAPAN)


ASISTEN

: REZKYANA MULYA HALIM

LABORATORIUM FARMASETIK JURUSAN FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA-GOWA
2013

FORMULA TEKNO I
I.

Formula Asli
Tablet Effervescent

II.

Rancangan Formula
Nama Produk
:EfferC Tablet
Jumlah Produk
:5 tablet @ 1000 mg
Tanggal Formulasi :6Mei 2013
Tanggal Produksi
:6 Mei 2014
Nomor Registrasi
:DTL 1430001810A1
Nomor Batch
:05140318
Komposisi
: Tiap 1 gram mengandung :
Asam Askorbat
500 mg
Asam Tartrat
137,5 mg
Asam Sitrat
128,2 mg
Sodium Bikarbonat
153,5 mg
Sukrosa
5%
PVP
3%
PEG 8000
2%

III.

Master Formula
Diproduksi
Oleh

Tanggal
Formula

AIDAF
6 Mei 2013
Farma
Kode Bahan Nama Bahan
01-Aa
Asam Askorbat

IV.

02-At
03-As
04-Nb
05-Sc

Asam Tartrat
Asam Sitrat
Natrium Benzoat
Sukrosa

06-Pv
07-Pg

Povidone
PEG 800

Tanggal
Produksi
6 Mei 2014
Kegunaan
Zat aktif
(antioksidan)
Agen Asam
Agen Asam
Agen Basa
Zat Pemanis
Zat Pengisi
Zat Pengikat
Zat Pelincir

Dibuat
Oleh
Ade
Irmadwiarti
F
Per Dosis
500 mg

Disetujui
Oleh
Rezkyana
Mulya H
Per Batch
2500 mg

135 mg
126 mg
151 mg
30 mg

675 mg
630 mg
755 mg
150 mg

50 mg
20 mg

250mg
100 mg

Alasan Pembuatan Produk


Tablet effervescent adalah tablet tidak bersalut, umumnya
mengandung bahan asam dan karbonat atau bikarbonat, yang bereaksi
dengan cepat dalam air dengan membebaskan karbondioksida (Agoes,
2008: 304).Tablet effervescent merupakan tablet biasa, sebelum ditelan

dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin membentuk larutan jernih


(Arsul, 2010: 59).
Tablet effervescent merupakan kombinasi antara senyawa asam
dapat berupa asam sitrat atau asam tartrat atau kombinasinya dengan
senyawa basa berupa natrium karbonat atau natrium bikarbonat. Ke dalam
tablet effervescent dapat ditambahkan bahan obat berupa serbuk aspirin,
kalsium asetil salisilat dan lain-lainnya yang umumnya mempunyai
kelarutan cukup baik di dalam air dingin atau air hangat (Arsul, 2010: 60).
Sejarah dan kimia, Defisiensi vitamin C yang dinamakan skorbut
atau scurvy telah dikenal semenjak tahun 1720. Diketahui pula bahwa
penyakit tersebut dapat dicegah dengan pemberian sayur-mayur atau buahbuahan segar terutama golongan jeruk yang ternyata mengandung vitamin
C. Asam askorbat mula-mula dikenal sebagai asam heksuronat dengan
rumus C6H8O6. Karena berkhasiat antiskorbut maka dinamakan asam
askorbat atau vitamin C.
Vitamin C bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan
tertentu merupakan reduktor dan antioksidan. Vitamin ini dapat secara
langsung atau tidak langsung memberikan elektron ke enzim yang
membutuhkan ion-ion logam tereduksi, dan bekerja sebagai kofaktor untuk
profil dan lisil hidroksilase dalam biosintesis kolagen . Zat ini berbentuk
kristal dan bubuk putih kekuningan, stabil pada keadaan kering. Dalam
bentuk larutan diwadah terbuka, zat ini cepat rusak. (Departement
Farmakologi dan Terapi UI, 2007:777)
Vitamin C banyak terdapat di semua sayur-mayur, khususnya kol,
paprika, peterseli, dan asperges, serta buah-buahan terutama jenis sitrus
(jeruk nipis dan jeruk lain), arbei dan buah kembang ros. Juga agak banyak
di kentang bila direbus dengan kulitnya dan hanya sedikit dalam susu sapi
dan daging, kecuali hati. Dalam tubuh terdapat di banyak jaringan
termasuk darah dan leukosit. Vitamin C mudah dioksidasi dan diinaktifkan
(okdisasi)bila makanan terlalu dimasak lama. Khasiatnya yang terpenting

adalah pada dosis terapeutis yang cukup tinggi berdaya antiviral kuat dan
antibakteri, yang diperkirakan berdasarkan sifat antioksidannya.
Fungsi vitamin C adalah kompleks dan yang terpenting adalah
pembentukan kolagen, yakni protein bahan penunjang utama dalam
tulang/rawan dan jaringan ikat. Bila sintesa kolagen terganggu, maka
mudah terjadi kerusakan pada dinding pembuluh terjadi kerusakan pada
dinding pembuluh yang berakibat perdarahan. Khasiat ini berdasarkan
antara lain efek stimulasi vitamin C terhadap pengubahan prolin menjadi
hidroksiprolin (Tjay dan Kirana, 2006: 855-856).
Pemberian vitamin C pada keadaan normal tidak menunjukkan
efek farmakodinamik yang jelas. Tetapi pada keadaan defisiensi,
pemberian vitamin C akan menghilangkan gejala penyakit dengan cepat.
(Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2011: 777).
Pada jaringan, fungsi vitamin C ialah dalam sintesis kolagen,
proteologlikan zat organik matriks antara sel lain misalnya pada tulang,
gigi, endotel kapiler. (Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2011:
777).
Dosis: pada defisiensi 2 dd 250-500 mg p.c., bayi 100 mg sehari,
prfiklaktis 100-1000 mg sehari. Orang dengan lambung peka, sebaiknya
menggunakan garam Ca atau Mg-askorbat yang bereaksi netral. Terapi
alternatif penyakit Pfeiffer: 3-4 dd 1000 mg selama 7-10 hari.(Tjay dan
Kirana, 2006: 855-856).
Reasorpsinya dari usus cepat dan praktis sempurna (90%) tetapi
menurunn pada dosis diatas 1 gr. Distribusinya kesemua jaringan terdapat
dalam cortex anak ginjal. Dalam darah sangat mudah dioksidasi secara
reversibel menjadi dehidroaskorbat yang hampir sama zat aktifnya.
Sebagian kecil dirombak menjadi asam oksalat dengan jalan pemutusan
ikatan antara C2 dan C3. Ekskresi berlangsung terutama sebagai asa,
V.

oksalat. (Tjay dan Kirana, 2006: 856).


Alasan Penambahan Bahan
1. Zat aktif
Zat aktif yang digunakan pada tablet Effer-C ini adalah Vitamin C
(Asam Askorbat), dengan beberapa alasan:

a. Reabsobsinya dari usus lebih cepat dan praktis sempurna (90%)


terapi menurut pada dosis diatas 1 gram (OOP hal. 806-807)
b. Vitamin C bersifat hidrofil dan melindungi membran sel dari luar,
karena terutama bekerja diluar sel (OOP: 797)
c. Mereduksi ion feri menjadi ion fero dalam lambung sehingga
meningkatkan absorpsi besi juga berperan pada pembentukan
steroid adenal (Fater. 722)).
2. Zat tambahan
a. Asam Sitrat Monohidrat
Berikut adalah alasan penggunaan Asam Sitrat Monohidrat:
1) Pada konsentrasi 0,3-0,2 dapat meningkatkan rasa (Exp.80)
2) Asam Sitrat Monohidrat sebagai pembawa sifat asam dalam
formulasi granul tablet effervescent asam sitrat monohidrat
dapat meningkatkan kerja sinergis dari antioksidan Vit.C
(Martindalle 30.1355).
3) Asam Sitrat bisa bersifat sebagai pengikat (Parrot, 66).

b. Asam Tartrat
Berikut ini beberapa alasan penggunaan Asam Tartrat:
1) Asam Tartrat digunakan sebagai campuran dalam serbuk,
granul dan tablet Effervescent, Asam tartrat juga berfungsi
sebagai pencahar garam. (Martindalle 39; 1418).
2) Untuk pembentuk garam Effervescent (Ansel, 215).
3) Merupakan zat nontoksik dan tidak mengiritasi (Exp, 559).
c. Natrium Bokarbonat
Beberapa alasan pemilihan Natrium Bikarbonat:
1) Natrium bikabonat merupakan pembawa sifat basa pada
sediaan tablet Effervescent. reaksinya dan As. Tartrat dan As.
Sitrat akan menghasilkan CO2 dalam air, sehingga membentuk
disolusi, penghancuran dari absorbsi Vit.C, dalam mukosa atau
cairan tubuh. Gas CO2 akan dihasilkan memberikan efek segar
bagi tubuh (Exp.204)
2) Sebagai bahan dasar pembuatan Effervescent (Scovilles.63).
3) Dapat menetralisir As. Tartrat dan As. Sitrat (Ansel.215).

d. PVP
1) Mudah larut didalam air dan mempercepat terjadinya
penghancuran pada saat kontak dengan air. (PDF. 292)
2) Tidak Incom terhadap As. Askorbat (Exp. 229)
3) PVP digunakan sebagai lubricant yang larut sebaik As. Adipat
(Pdf. 292)
e. Sukrosa
1) Sukrosa baik pada temperatur ruangan yang sedang dan
relative lembab (Rowe dkk, 2009; 704)
2) Sukrosa dapat menjadi pengisi dan pengikat pada tablet
( Rowe dkk, 2009: 703)
3) Sukrosa dapat menjadi zat pemanis samapai 67 % (Rowe
dkk, 2009: 204)
VI.

Uraian Bahan
1. ACIDUM ASCORBICUM (Martindale, 2009: 1983-1985)
Nama Resmi
: ACIDUM ASCORBICUM
Nama Lain
: Asam akorbat, Vit.C, Asam Sevitamat, Asam
Rumus Molekul
Rumus Struktur

Xiloaskorbat.
: C6H8O6
:

Berat Molekul
Pemerian

: 176.1
: Berbau lemah atau hampir tidak berbau, warna
yang tidak telalu kristal atau putih atau bubuk
kristal kuning. Dengan rasa asam askorbat bisa
diekstraksi dari buah yang masak dari Capsicum

Kelarutan

annum atau kandungan sayur-mayur.


: Larut dalam 3-3,5 air, 1 dalam 25 alkohol dan
dalam 10 metil alkohol larut dalam aseton.
Praktis tidak larut kloroform eter, dan minyak

Range

tanah.
: 50-1500 mg

Farmakologi: Mekanisme kerja: Reasorpsinya dari usus cepat dan


praktis sempurna (90%) tetapi menurunn pada

dosis diatas 1 gr. Distribusinya kesemua jaringan


terdapat dalam cortex anak ginjal. Dalam darah
sangat

mudah

dioksidasi

secara

reversibel

menjadi dehidroaskorbat yang hampir sama zat


aktifnya. Sebagian kecil dirombak menjadi asam
oksalat dengan jalan pemutusan ikatan antara
C2dan C3. Ekskresi berlangsung terutama sebagai
asa, oksalat. (Tjay dan Kirana, 2006: 856).
Farmakokinetik:

Vitamin

mudah

diabsorbsi melalui saluran cerna. Pada keadaan


normal tampak kenaikan kadar Vitamin C dalam
darah setelah diabsorbsi. Kadar dalam leukosit
dan trombosit lebih besar daripada dalam plasma
dan eritrosit. Distribusinya luas keseluruh tubuh
dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan
terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi
melalui urin dalam bentuk utuh dan bentuk garam
sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati
ambang rangsangan ginjal 1,4 mg %.
Kontraindikasi

: Terabsorbsi mulai gastrointestinal pada saluran


pencernaan, secara luas terdistribusi didalam

Dosis
Penyimpanan

tubuh pada jaringan otot..


: Pada bentuk tablet 50-1500 mg per hari
: Terlindung dari cahaya, dingin dan tempat yang

kering
Kegunaan
: Antioksidan
2. Asam Sitrat Monohidrat (Exipients, 2009: 181-182)
Nama Resmi
: ACIDUM CITRICUM MONOHYDRICUM
Nama Lain
: E330, 2-hydroxypropane-1,2,3-tricarboxylic acid
Nama Kimia

monohydrate
: 2-Hydroxy-1,2,3-propanetricarboxylicacid

Rumus Molekul

monohydrate [5949-29-1]
: C6H8O7.H2O

Rumus Struktur

Berat Molekul
Pemerian

: 210,14
: Tidak berwarna, kristal berair atau kristal putih,
serbuk pengembang. Tidak berasa dan memiliki

Kelarutan

rasa asam yang kuat. Struktur kristal amorf.


: Larut dalam 1:1,5 bagian etanol (95%) dan
kurang dari satu bagian air, agak sukar laut dalam

Range
Stabilitas
Penyimpanan

ether.
: 0,3-2%
:: Serbuk monohidrat atau anhidrat sebaiknya
disimpan pada ruang dengan udara dingin, tempat

Inkompatibilitas

kering.
: Asam sitrat inkom dengan natrium tartrat, basa
dan basa bumi karbonat dan bikarbonat, asetat,
dan

sulfide.

Inkom

juga

dengan

agen

oksidator,basa pengurang agen, dan nitrat. Dapat


meledak dengan kombinasi metal nitrat. Sukrosa
berbentuk kristal pada sirup dengan adanya asam
sitrat.
Kegunaan
: Agen asam
3. Asam tartat (Exipients, 2009: 731)
Nama Resmi
: ACIDUM TARTAT
Nama Lain
: Asam butanedioic
Rumus Molekul : C4H6O6
Rumus Bangun
:

Berat Molekul
Pemerian

:
150,09
: Kristal tidak berwarna atau putih atau serbuk
kristal hampir putih, tidak berbau dengan rasa
asam yang kuat.

Kelarutan

: Kurang larut dalam 1 bagian air , larut dalam 2,5


alkohol , larut dalam 4 bagian gliserol 1 dalam
250 bagian eter dan 1 bagian dalam 1,7 metil
alkohol praktis tidak larut dalam kloform.

Range
Stabilitas
Penyimpanan

:
: Bahan massa stabil
: Disimpan tempat yang tertutup yang sejuk
dan kering.

Inkompatibilitas

: Asam tartat tidak kompatibel dengan perak dan

bereaksi dengan logam karbonat dan bikarbonat.


Kegunaan
: Zat asam
4. Natrium Bikarbonat (Exipients, 2009: 629-631)
Nama Resmi
: NATRII HYDROGEN CARBONAS
Nama Lain
: Baking soda, E500, Effer-Soda, Mmonosodium
carbonate, natrii hydrogenocarbonas, Sal de
Vichy, sodium acid carbonate, sodium hydrogen
Nama Kimia
Rumus Molekul
Rumus Struktur
Berat Molekul
Pemerian

carbonate.
: Carbonic acid monosodium salt [144-55-8]
: NaHCO3
:: 84,01
: Tidak berasa, putih, serbuk kristal dengan saline,
berasa asam. Struktur kristal adalah prisma
monoklinik. Tingkatan dengan perbedaan ukuran
pertikel, dari serbuk halus sampai aliran bebas
berbentuk granul.

Kelarutan

: Larut dalam air, praktis tidak larut dalam alcohol

Range
Stabilitas

dan eter.
: 25-50%
: Ketika dipanaskan
bikarbonat

memulia

sekitar

50C,

berdisosiasi

natrium
menjadi

karbondioksida, natrium karbonat, dan air; pada


pemanasan 250-300C, untuk waktu singkat,
natrium bikarbonat berkonversi menjadi natrium
Penyimpanan

karbonat anhidrat.
: Disimpan pada wadah tertutup, dingin dan kering.

Inkompatibilitas

: Natrium bikarbonat bereaksi dengan asam, garam


asam, dan banyak garam alkaloid, dengan evolusi
karbon dioksida. Natrium bikarbonat dapat juga
memperkuat

penggelapan

salisilat.

Pada

campuran serbuk, kelembapan atmosfer atau air


kristalisasi dari komposisi lain adalah cukup
untuk

natrium

bikarbonat

bereaksi

dengan

senyawa seperti asam borat atau alum. Pada


campuran cair, mengandung bismuth subnitrat ,
natrium

bikarbonat

bereaksi

dengan

asam

dibentuk oleh hidrolisis dari garam bismuth. Pada


larutan, natrium bikarbonat dilaporkan inkom
dengan banyak bahan obat seperti ciprofloxaon,
amiodorano, nicardipin, dan levofloxacin.
Kegunaan
: Agen basa
5. Sucrosa (Exipients, 2009: 703-706)
Nama Resmi
: SUCROSA
Nama Lain:Beet sugar; cane sugar; a-D-glucopyranosyl-b-Dfructofuranoside;refined sugar; saccharose
Nama Kimia

:b-D-fructofuranosyl-a-D-glucopyranoside [57-50-

Rumus Molekul
Rumus Struktur

1]
: C12H22O11
:

Berat Molekul
Pemerian

: 342.30
: Berbentuk kristal, serbuk kristal putih, tidak

Kelarutan

berbau dan memiliki rasa manis.


: Praktis tidak larut dalam kloroform, larut dalam 1
banding 400 ethanol, larut dalam 1 banding 170
ethanol (95%), larut dalam 1 banding 400
propanol, dan larut dalam 1 banding 0,5 air, dan
0,2 pada air mendidih.

Range
Stabilitas

: 2-20 %
: Memiliki stabilitas yang baik pada temperatur

Penyimpanan

ruang dan dan relatif lembab.


: Simpan ditempat yang tertutup rapat, dingin dan

tempat yang kering


Inkompatibilitas : Dapat bereaksi dengan logam berat,
Kegunaan
: Zat pengikat dan pemanis.
6. PVP (Exipients, 2009: 581-583)
Nama Resmi
: POVIDONUM
Nama Lain
: E1201, kollidon, Plasdone, poly(1-(2-oxo-1pyrrolidinyl)ethylene),

polyvidone,

polyvinylpyrrolidone, Povipharm, PVP, 1-vinylNama Kimia


Rumus Molekul
Rumus Struktur

Berat Molekul
Pemerian

2-pyrrolidinone polymer.
: 1-Ethenyul-2-pyrrolididone homopolymer
: (C6H9NO)n
:

: 2500-3000000
: Povidon halus, berwarna putih sampai krem,
tidak berbau atau hamper tidak berbau, serbuk

Kelarutan

higroskopik,
: Mudah larut dalam asam, kloroform, etanol
(95%), keton, methanol, dan air praktis tidak larut
dalam eter, hidrokarbon, dan minyak mineral.
Dalam air, konsentrasi larutan dibatasi oleh
viskositas dari larutan hasil, yang merupakan

Range
Stabilitas

fungsi dari K-value.


: 0,5-5%
: Povidon gelap dengan pemanasan pad 150C,
dengan reduksi dalam larutan berair. Povidon
dengan pemanasan berkisar 110-130C.sterilisasi
uapdari larutan berair tidak merubah sifat-

Penyimpanan

sifatnya.
: Simpan pada wadah tertutup rapat dan baik,
dingin, dan tempat yang kering.

Inkompatibilitas

: Povidon kompatibel dalam larutan dengan range


luas dari garam anorganik,resin buatan dan alam,

dan bentuk kimia lainnya.


Kegunaan
: Zat pengikat
7. PEG 8000 (Exipients, 2009:)
Nama Resmi
: POLYETHYLENE GLYCOL
Nama Lain
: Magrogols, Carbowax, Carbowax

Sentry,

Lipoxol, Lutrol E, macrogola, PEG, Pluriol E,


Nama Kimia
Rumus Molekul

polyoxyethylene glycol.
: -Hydro--hydroxypoly(oxy-1,2-ethanediyl)
: HOCH2(CH2OCH2)181,4CH2OH

Rumus Struktur

Berat Molekul
Pemerian

: 7000-9000
: Berwarna putih atau tidak berwarna dan jarak
konsistensi dari pelekat ke bahan lilin megelupas.
Bau manis. Tingkat PEG 6000 ke atas bias

Kelarutan

sebagai serbuk giling aliran bebas.


: Larut dalam air dan dapat bercampur dengan jenis

Range
Stabilitas

polietilen glikol lain.


: 1-5%
: Secara kimia stabil dalam air dan dalm larutan,
meskipun tingkat dengan berat molekul kurang
dari 2000 bersifat higroskopik. Polietilen glikol
tidak mendukung pertumbuhan mikroba dan tidak
menjadi tengik.Sterilisasi dari bentuk padat
dengan pemanasan kering 150C selama 1 jam,
mengakibatkan
formasi
sterilisasi

oksidasi,

degradasi
seharusnya

penggelapan,

produk
padat

dan

asam.idealnya
udara

yang

inert.Oksidasi

dapat

dihambat

dengan

Penyimpanan

penambahan antioksidan yang sesuai.


: Disimpan dalam wadah tertutup rapat, dingin dan

Inkompatibilitas

kering.
: Polietilen glikol cair maupun padat mungkin
inkompatibel dengan beberapa agen pewarna.
Aktivitas antibakteri dari antibiotic dikurangi
dalam

basis

polietilen

glikol.

Perpindahan

polietilen glikol bisa terjadi dari tablet salut,


Kegunaan
VII.
(1)
(2)

akibat interaksi dengan bahan inti.


: Zat pelincir obat.

Reaksi
H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3 Na3C6H5O7 + 4H2O + 3CO2
H2C4H4O6 + 2NaHCO3 NA2C4H4O6 + 2H2O + 2CO2

VIII. Perhitungan Bahan


1. Per Tablet (1000 mg
Penisilin
Asam sitrat monohidrat
Natrium bikarbonat
Asam tartat

= 500 mg

Sukrosa

5%

5
100 x 1000

= 50 mg

PVP

3%

3
100

x 1000

= 30 mg

PEG 8000

2%

2
100

x 1000

a) Fase dalam 98%

98
100

x 1000

= 980 mg

b) Fase luar

2
100

x 1000

=20 mg

2%

= 20 mg

c) Fase dalam terdiri dari Asam askorbat, asam sitrat monohidrat,


natrium bikarbonat, Asam Tartrat, Sukrosa ,povidon.
Bobot asam dan basa = 1000 mg - (500+50+30)mg
= 420 mg
d) Penentuan bobot asam dan basa

As. sitrat monohidrat

= BM

= 210,14

Bilangan ekivalen

=3

Bobot Ekivalen

Natrium bikarbonat = BM
= 84,01
Bilangan ekivalen = 1

Asam tartat

210,14
= 70,04
3

84,01
= 84,01
1

Bobot ekivalen

= BM
Bobot ekivalen

= 150,09
=2
150,09
=
2

Bobot ekivalen

= 75,04

70,04 mol +84,01 mol + 75,04 mol = 420 mg


229,02 mol ekivalen

= 420 mg

mol ekivalen

= 1,8

Bobot as.sitrat monohidrat


Bobot natrium bikarbonat
Bobot asam tartat

= 70,04 x 1,8 = 126.072 mg


= 84,01 x 1,8 = 151.218 mg
= 75,04 x 1,8 = 135.072 mg

2. Per Batch (10 tablet)


Parasetamol
= 500 mg x 5
Asam sitrat monohidrat
= 126.072 mg x 5
Asam Tartrat
= 135.072 mg x 5
Natrium bikarbonat
= 151.218 mg x 5
Sukrosa
5%
= 2 mg x 5
PVP
3%
= 30 mg x 5
PEG 8000 2%
= 20 mg x5 = 100 mg

= 2500 mg
= 630.36 mg
= 675.36 mg
= 756.09 mg
= 10 mg
= 150 mg

IX.

Cara Kerja
Metode pembuatan Effer-CTablet ini adalah dengan metode
kering atau peleburan. Langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut:
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ditimbang zat aktif dan zat tambahannya.
3. Asam sitrat monohidrat dijadikan serbuk, kemudian dicampurkan
dengan serbuk lainnya (setelah disalurkan melewati ayakan no. 60
mesh) agar pencampurannya homogen.
4. Diaduk secara cepat dan dalam lingkungan yang kelembapannya
rendah, kelembapan relatif maksimal 25% untuk mencegah terhisapnya
uap udara oleh bahan kimia sehingga terjadi reaksi dini.
5. Setelah diaduk, serbuk diletakkan di atas nampan dan dipanaskan
dalam oven pada suhu 34-40C. Dibolak-balik dengan memakai spatel
tahan panas.
6. Saat pemanasan berlangsung, serbuk menjadi seperti spon dan setelah
mencapai kepadatan yang tepat (seperti adonan roti), serbuk
dikeluarkan dari oven dan dilewatkan pada suatu ayakan tahan asam
untuk membuat granul yang diinginkan.
7. Granul dicampur dengan lubrikan (PEG 8000), kemudian dikempa
sesuai ukuran.
8. Dimasukkan ke dalam wadah yang kedap udara dan tidak mudah
lembab serta tertutup rapat.
9. Diberi etiket dan dimasukkan ke wadah beserta brosur.

Daftar Pustaka
Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit ITB.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2011. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:
FK-UI.
Katzung, Bertram G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba
Medika.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja.2010.Obat-obat Penting. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Rowe, Raymond C dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth
Edition. Great Britain: RPS Publishing.
Swarbick, James.2007. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third
Edition Volume 1. USA: PhamaceuTech Inc.
Sweetman, Sean C.2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-sixth
Edition.Great Britain: RPS Publishing.
Scovilles. 1957. The Art of Compounding. New York : The Blakiston Division.

Lampiran1. Brosur

Effer-CTablet
Isi 20 tablet

SIMPAN DI TEMPAT KERINGDAN SEJUK, TERLINDUNG CAHAYA

Diproduksi Oleh:
PT. AIDAF FARMA
Makassar - Indonesia

Lampiran 2. Etiket

Penyimpanan
Komposisi
per tablet @
1000 mg Simpan di tempat sejuk dan

Vitamin kering, terlindung dari


cahaya.
C.....................500 mg
Zat
PT. AIDAF FARMA
tambahan.................q.s
NomorRegistrasi:
Makassar Indonesia
Indikasi
!0 Tablet @ 1000 mg
143000181
Antioksidan, penPencegahan
dan pengobatan

Effer-CTablet

DTL

defisiensi vitamin
C, dengan
Nomor Batch
: 05140318
gejala sariawan, perdarahan
dan perdangan pada gusi

Lampiran 3. Wadah

Keyphenirami
ne

Tiap tablet mengandung:


Chlorpheniramine
maleat ....4mg
Zat tambahan
Indikasi:
Pengobatan pada gejalagejala alergis, seperti:
bersin, rinorrhea,
urticaria, pruritis, dll.
KontraIndikasi:
Serangan asama akut,
bayi prematur

Keyphenirami
ne

Diproduksi Oleh:
PT. KHEY FARMA
Makassar -Indonesia

- Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 1 tablet.


- Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5
dosis dewasa.
- Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25
dosis dewasa.

Penyimpanan:

Simpan di tempat sejuk


dan kering, terlindung dari
cahaya

Efek samping:

Sedasi, gangguan gastro


intestinal, efek
muskarinik, hipotensi,
kelemahan otot, tinitus,
eufria, sakit kepala,
merangsang susunan
saraf pusat, reaksi

Aturan pakai

Diproduksi Oleh:
PT. KHEY FARMA
Makassar -Indonesia

No. Reg:
No. Batch

You might also like