Professional Documents
Culture Documents
1. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan sedimen urin, mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau
pada buli-buli.
Pemeriksaan USG secara Trans Rectal Ultra Sound (TRUS), untuk mengetahui
besar dan volume prostat, serta melihat adanya kemungkinan pembesaran prostat
maligna sebagai petunjuk untuk melakukan biopsi aspirasi prostat, dan juga
menentukan jumlah residual urin dan mencari kelainan lain pada buli-buli.
3. Pemeriksaan Lain
Pemeriksaan residual urin, diukur dengan kateterisasi setelah miksi atau dengan
pemeriksaan ultrasonografi setelah miksi, untuk menentukan derajat obstruksi
prostat.
Pemeriksaan pancaran urin (flow rate), dengan menghitung jumlah urin dibagi
dengan lamanya miksi berlangsung (ml/detik) atau dengan uroflowmetri., untuk
menentukan derajat obstruksi prostat.
Daftar Pustaka
Purnomo.(2007). Dasar-Dasar Urologi. Edisi Kedua. Halaman: 69-85. Jakarta: CV.Sagung Seto.
Soeparman. (2000). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2. Jakarta: FKUI.
Komplikasi
tidak mampu melewati prostat. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
Infeksi saluran kemih apabila tidak diobati, dapat mengakibatkan gagal ginjal.
Kerusakan traktus urinarius bagian atas akibat dari obstruksi kronik mengakibatkan
penderita harus mengejan pada miksi, dan menyebabkan peningkatan tekanan intra
Daftar Pustaka
Sjamsuhidayat, (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC.