Professional Documents
Culture Documents
http://dinhamfeunnes.blogspot.co.id/2012/04/peran-sejarahdan-tujuan-akuntansi.html
2.
3.
4.
5.
akuntan manajemen mampu melakukan rekayasa informasi yang sebelumnya tidak mungkin
dilaksanakan dengan cara manual.
Implementasi just-in time (JIT) manufacturing
Melalui implementasi filosofi ini, perusahaan hanya memproduksi atas dasar
permintaan,tanpa memanfaatkan tersedianya sediaan dan tanpa menanggung biaya sediaan.
Setiap operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya.
Oleh karena itu, JIT merupakan usaha untuk mengurangi waktu penyimpanan, serta
mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat sediaan, tata letak pabrik dan penyediaan jasa
pendukung.
Meningkatnya tuntutan mutu
JIT manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir
kepada customermaupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap produksi
berikutnya. Untuk menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi mutu yang dijanjikan
kepada customer dibutuhkan pengendalian menyeluruh atau Total Quality Control (TQC).
TQC merupakan konsep pengendalian yang meletakan tanggung jawab pengendalian
dipundak setiap karyawan yang terlibat dalam proses pembuatan produk, sejak desain sampai
proses produksi, sampai produk mencapai pembeli.
Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya daur
hidup produk
Banyak perusahaan yang memproduksi berbagai macam kelompok produk yang masingmasing produk mengkonsumsi sumber daya dengan tingkat yang sangat berbeda satu sama
lain, sehingga pembebanan biaya overhead pabrik tidak mencerminkan keterserapan produk
tersebut. Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain
produk menyebabkan inovasi produk sangat pesat, sehingga daur hidup produk (product life
cycle) menjadi semakin pendek.
Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing (CIM)
Dengan digunakannya CIM dalam pabrik, perusahaan mampu memproduksi produk
berdasarkan order, bukan atas dasar prakiraan. CIM mampu memperpendek lead time dan
mengurangi sediaan secara besar-besaran. CIM juga mengurangi secara signifikan
penggunaan sumber daya manusia dalam proses pengolahan produk.
Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan pengembangan praktik-praktik akuntansi
manajemen yang inovatif dan relevan. Konsekuensinya, sistem akuntansi manajemen
berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) banyak dikembangkan dan
diimplementasikan oleh organisasi dengan fokus yang telah diperluas agar memungkinkan
melayani kebutuhan pelanggan dan mengelola rantai nilai perusahaan. Penekanan waktu,
kualitas dan efisiensi untuk mengamankan dan mempertahankan keunggulan bersaing perlu
dilakukan. Sebagai tambahan, manajer harus memutuskan posisi strategis perusahaan. Posisi
yang dipilih dapat mempengaruhi sifat sistem informasi akuntansi manajemen.
Manajemen berdasarkan aktivitas (Activity-Based Management) adalah respon yang
inovatif terhadap kebutuhan atas informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan
relevan. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas (activity based costing - ABC). Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat
meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya, yaitu pertama-tama dengan menelusuri biaya
berbagai aktivitas, kemudian produk atau pelanggan yang menggunakan berbagai aktivitas
tersebut (Hansen, 2009:13).
Sepertihanya informasi tekait kos material, kos tenaga kerja, kos everhead, budget untuk kas,
pendapatan, kos standar, tranfer oricing, dan pengukuran lainnya.