You are on page 1of 4

APLIKASI TEKNOLOGI PEMBATASAN

PAKAN PADA INDUSTRI BROILER


7 April 2015 Urip Santoso Peternakanbroiler, pembatasan pakan
Prof. Urip Santoso
(Dimuat pada Poultry Indonesia Mei 1999 hal. 32-34)
Dewasa ini industri broiler dituntut untuk menghasilkan daging rendah lemak, karena lemak
mempunyai pengaruh negative terhadap kesehatan konsumen. Disamping itu, karkas yang
dihasilkan broiler saat ini juga mempunyai kandungan lemak yang berlebihan di daerah perut
dan visera yang harus dipisahkan dari karkas, serta mempunyai nilai jual yang sangat rendah
jika dibandingkan dengan karkas.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa pabrik yang memroses 50.000 ekor broiler per hari akan
menghasilkan lemak rata-rata 6.250, yang mengakibatkan perusahaan tersebut kehilangan
812.500 dolar per tahun. Jika diasumsikan kadar lemak (yang tampak) pada broiler sekarang
ini yang kira-kira 3,5% dapat diturunkan menjadi 1% saja, akan menaikkan keuntungan
sebesar 177 juta dolar per tahun.
Selain itu, saat ini industri broiler menghadapi problema yang sangat mendesak, yaitu
rendahnya efisiensi produktivitas. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya efisiensi
adalah mahalnya harga pakan. Hal ini dikarenakan biaya pakan pada industri broiler
menempati 60-70% dari total biaya produksi. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara yang
aplikatif untuk mengatasi kedua permasalahan tersebut di atas.
Salah satu cara termudah dan termurah adalah menggunakan teknologi pembatasan pakan di
awal pertumbuhan. Beberapa peneliti telah melakukan percobaan tentang pembatasan pakan
pada ayam broiler untuk memperbaiki performans, baik efisiensinya dan komposisi kimia
karkasnya.
Pengaruh pembatasan pakan pada broiler
Pada dasarnya pembatasan pakan merupakan program untuk memberikan pakan pada ternak
sesuai dengan kebutuhan hidup pokoknya pada umur dan periode tertentu. Program ini
didasarkan kepada asumsi bahwa pemberian pakan secara terus menerus (ad libitum)
merupakan kondisi buatan, sedangkan pembatasan pakan pada ayam broiler adalah upaya
mengembalikan ternak pada kondisi alami.
Banyak penelitian tentang pembatasan pakan pada broiler telah dilakukan. Kebanyakan
penelitian tersebut menunjukkan hasil peningkatan efisiensi pakan dan penurunan kandungan
lemak tubuh dengan berat badan normal. Ayam broiler jantan atau betina yang dibatasi
pakannya menunjukkan efisiensi pakan yang lebih baik, serta akumulasi lemak yang rendah
dengan berat badan yang normal atau bahkan lebih tinggi. Peneliti lain juga melaporkan ayam
broiler yang dibatasi pakannya menunjukkan efisiensi pakan yang lebih baik dan terjadi
penurunan kandungan lemak tubuh. Peneliti ini membatasi pakan broiler dengan cara
berselang-seling sehari selama enam hari berturut-turut, mencapai berat badan akhir yang
sama pada umur 42 hari jika dibandingkan dengan ayam broiler yang diberi pakan bebas.
Keuntungan lain yang dapat diperoleh dari program pembatasan pakan adalah dapat
mengurangi angka kematian, kelainan kaki dan penyakit metabolic seperti ascite, sudden
death syndrome, stress panas atau bahkan meningkatkan daya kekebalan tubuh terhadap
penyakit. Program pembatasan pakan juga menaikkan kandungan mineral tubuh serta
menurunkan trigliserida dan kolesterol darah dan kadar lemak dalam tubuh dan daging.
Melihat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh melalui teknologi pembatasan pakan,
maka aplikasi di lapangan sangat penting untuk segera diperkenalkan kepada masyarakat

peternak di Indonesia.
Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembatasan pakan
Keberhasilan ayam broiler yang dibatasi pakannya untuk mencapai berat akhir yang normal
serta diperoleh efisiensi pakan yang tinggi dan kandungan lemak yang rendah, sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
1. berat pembatasan pakan. Semakin berat pembatasan akan semakin berat pula tingkat laju
pertumbuhan cepat selama pemberian pakan bebas kembali. Namun pada tingkat pembatasan
pakan yang sangat berat, akan menimbulkan penurunan berat badan walaupun efisiensi dan
kadar lemaknya rendah.
2. Lamanya pembatasan pakan. Secara umum semakin lama pembatasan pakan yang
dilakukan, broiler akan lebih sulit menutupi kehilangan berat badan selama periode
pembatasan pakan. Untuk mencapai hasil yang baik, pembatasan pakan pada ayam broiler
jantan lebih lebih dari tujuh hari, dan untuk broiler betina tidak lebih dari lima hari.
3. Waktu pembatasan pakan. Pada periode akhir (5-8 minggu), ayam broiler yang mendapat
perlakuan pembatasan pakan ternyata tidak memberikan respon yang baik untuk terjadinya
hasil yang baik, karena kesempatan broiler untuk mendapatkan laju yang cepat menjadi
sangat berkurang. Akibatnya, walaupun efisiensi pakan lebih baik dan kadar lemaknya
rendah, berat badannya tidak mencapai ukuran normal. Oleh akrena itu, disarankan untuk
membatasi broiler di awal pertumbuhannya, yaitu umur tiga sampai dengan sebelas hari
untuk ayam broiler jantan, dan tidak lebih dari umur lima hari untuk ayam broiler betina.
4. Lamanya waktu selama periode refeeding (pemberian pakan bebas setelah pembatasan.
Program pembatasan pakan mempunyai pengaruh terhadap penundaan umur fisiologis ternak.
Dimana ayam broiler akan mempertahankan semaksimal mungkin pertumbuhannya pada
umur yang sesuai. Oleh sebab itu, ketika broiler diberi pakan bebas setelah periode
pembatasan, mereka akan menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dari normal untuk
mengejar ketinggalanya selama pembatasan pakan. Oleh sebab itu, untuk mencapai berat
badan yang normal serta efisiensi pakan yang tinggi maka waktu refeeding harus mencukupi.
5. Konsumsi pakan selama refeeding. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka pada saat
periode refeeding, ayam broiler harus mendapat kesempatan makan yang lebih banyak untuk
mengejar ketinggalan pertumbuhan. Selama periode ini penggunaan pakan oleh broiler lebih
efisien, sehingga efisiensi pakan kumulatif menjadi lebih baik. Selama periode awal
refeeding pertumbuhan lemak naik drastis, namun satu minggu kemudian turun drastis
sehingga akumulasi lemaknya pada usia pasar menjadi lebih
6. Jenis kelamin broiler. Perbedaan jenis kelamin broiler akan memberikan respon yang
berbeda terhadap pembatasan pakan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari laju pertumbuhan
dan kandungan lemak tubuhnya. Ayam jantan mempunyai respon yang lebih baik daripada
broiler betina. Hasil penelitian Santoso menunjukkan bahwa ayam broiler betina merespon
lebih baik dalam penurunan berat lemak, sedangkan broiler jantan merespon lebih baik pada
efisiensi pakan
dan pencapaian berat normal.
Aplikasi di tingkat peternak.
Biaya dapat mencapai sekitar 60-70% dari total biaya produksi dalam usaha peternakan ayam
broiler Oleh karena itu dalam melakukan program pembatasan pakan perlu diperhatikan
persyaratan yang dapat menunjang peningkatan efisiensi usahanya. Beberapa persyaratan
tersebut diantaranya adalah kepraktisan ( kemudahan untuk dilakukan ), dan tidak atau sedikit
menambah biaya.
Pembatasan pakan secara kuantitatif akan lebih efektif, karena metode ini selain dapat
memberikan hasil yang sama terhadap berat badan akhir dan mengurangi lemak tubuh juga
mudah untuk dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk ayam broiler yang dipanen pada umur 42 hari,

maka pembatasan pakannya dimulai pada umur 7 hari selama tiga hari pada tingkat
pembatasan 25%. Artinya, jika menggunakan pembatasan harian maka setiap hari tingkat
25%. Artinya, jika menggunakan pembatasan harian maka setiap hari ayam diberi
pembatasan 75% dari biasanya. Cara ini tentunya memerlukan data konsumsi harian. Namun
mengingat catatan harian biasanya peternak tidak punya dan cara ini lebih repot, maka cara
lainnya adalah dengan diet dilution, yaitu dengan mencampur pakan jadi dengan sekam
dengan perbandingan 75% pakan jadi dan 25% sekam. Cara yang paling mudah adalah
dengan memuasakan ayam broiler selama 6 jam setiap hari selama tiga hari. Hasil percobaan
ditingkat peternak dengan menggunakan program puasa selama enam jam selama tiga hari
dimulai pada umur 8 hari (skala usaha 1100 ekor) ternyata memberikan hasil yang
memuaskan, yaitu meningkatkan efisiensi pakan, menurunnya angka kematian, sehingag
tingkat keuntungannya meningkat pula.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk ayam broiler dipanen pada umur 56 hari,
maka broiler dapat dibatasi sampai 75% selama 6 hari. Artinya, jika menggunakan
pembatasan harian maka setiap hari ayam diberi 25% dari biasanya. Cara ini tentunya
memerlukan data konsumsi harian. Namun mengingat catatan harian biasanya peternak tidak
punya dan juga cara ini lebih repot, maka cara lainnya adalah dengan diet dilution, yaitu
dengan mencampur pakan jadi dengan sekam dengan perbandingan 25% pakan jadi dan 75%
sekam. Cara yang paling mudah adalah dengan memuasakan ayam broiler selama 18 jam
setiap hari selama 6 hari.
Daftar Pustaka
Santoso, U. 1992. Effects of Early Feed Restriction in Broilers on Weight Gain, Feed
Conversion, Abdominal Fat and Carcass Composition. Thesis (S2), Gifu University, Gifu,
Japan.
Santoso, U. 1995. Studies on Effects of Early Feed Restriction on Growth and Body
Composition of Broiler Chickens. Dissertation (S3), Gifu University, Gifu, Japan.
Santoso, U. 1999. Pengaruh tipe kandang dan pembatasan pakan di awal pertumbuhan
terhadap performans dan akumulasi lemak pada broiler unsexed. Laporan Penelitian,
Universitas Bengkulu, Bengkulu.
Santoso, U. 2000b. Reduction of triglyceride content by early feed restriction in broiler
chicks. Bulletin of Animal Science 24: 57-63.
Santoso, U. 2001d. Effects of early feed restriction on growth, fat deposition and meat
composition in unsexed broiler chickens. Asian-Australasian Journal of Animal Science
Santoso, U. 2001e. Pengaruh pemberian pakan berprotein tinggi plus berlemak tinggi selama
refeeding terhadap pertumbuhan dan akumulasi lemak pada broiler umur duapuluh delapan
hari. Jurnal Peternakan dan Lingkungan, 7 (3): 1-5.
Santoso, U. 2001h. Pengaruh pemberian pakan berprotein tinggi selama refeeding terhadap
akumulasi lemak pada broiler. Seminar Nasional, Peternakan UGM, Yogyakarta.
Santoso, U. 2002a. Effects of early feed restriction on the occurrence of compensatory
growth, feed conversion efficiency and mortality in unsexed broiler chickens reared in cages.
Asian-Aust. J. Anim. Sci. (in press).

Santoso, U. 2002b. Effects of early feed restriction on breast and leg meat composition, and
serum lipid concentration in unsexed broiler chickens reared in cages. Asian-Aust. J. Anim.
Sci.
Santoso, U. 2002c. Effects of early feed restriction on internal organ and carcass weights of
unsex broilers. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis 27: 61-66.
Santoso, U. 2002d. Effects of Dried Bacillus subtilis Culture during Refeeding on the
Performance and Chemical Carcass Composition of Broiler Chicken. Media Veteriner (in
press).
Santoso, U. 2002e. Effects of early feed restriction and high-fat realimentation diet on growth
and fat deposition in broiler chicks. Media Veteriner.
Santoso, U. J. Setianto and H. Prakoso. 1998. Aplikasi Teknologi Diet Dilution pada
Peternakan Broiler Rakyat. LPPM-Universitas Bengkulu, Bengkulu, Indonesia.
Santoso, U., K. Tanaka, and S. Ohtani. 1993a. Effects of early skip day feeding on growth
performance and body composition in broilers. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 6: 451-461.
Santoso, U., K. Tanaka, S. Ohtani, and B. S. Youn. 1993b. Effects of early feed restriction on
growth performance and body composition in broilers. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 6: 401-410.
Santoso, U., K. Tanaka, and S. Ohtani. 1995a. Early skip-a-day feeding of female broiler
chicks fed high-protein realimentation diets. Performance and body composition. Poultry Sci.
74: 494-501.
Santoso, U., K. Tanaka and S. Ohtani. 1995b. Does feed-restriction refeeding program
improve growth characteristics and body composition in broiler chicks? Anim. Sci. Technol.
66: 7-15.

You might also like