Professional Documents
Culture Documents
dicerna missal selulosa, komponen empedu yg tidak diserap,dan sisa cairan. Apa
yg tersisa untuk dieliminasi disebut feses.
Umumnya gerakan usus besar berlangsung lambat, .Kontraksi haustra
secara perlahan mengaduk isi kolon maju mundur. Berawal dari dari gerakan
ritmisitas otonom sel otot polos kolon (membentuk haustra)-> letak haustra
berubah sewaktu waktu yang semula melemas untuk membentuk kantung secara
perlahan berkontraksi sementara bagian yang semula berkontraksi melemas untuk
membentuk kantung baru. Hal ini menyebabkan isi kolon terpajan ke mukosa
absorptif. Sewaktu makanan masuk ke lambung terjadi gerakan massa di kolon
yang terutama disebabkan oleh refleks gastrokolon. Terpicu reflek reflek untuk
memindahkan isi yang sudah ada ke bagian saluran cerna yang lebih distal dan
member jalan bagi makanan baru tersebut. Sehingga reflek gastrokolon
mendorong isi kolon ke dalam rectum yang memicu reflek defekasi.
Gerakan massa di kolon mendorong isi kolon ke dalam rectum, terjadi
peregangan rectum yang kemudian merangsaaang reseptor regang di dinding
rectum dan memicu reflek defekasi. Reflek ini disebabkan oleh sfingter anus
internus untuk melemas dan rectum serta kolon sigmoid berkontraksi kuat.
Apabila sfingter anus eksternus juga melemas terjadi defekasi. (Sherwood, 2009)
Sherwood, Lauralee. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Ed. 6. Jakarta: EGC.
Snell RS. 2004.Clinical Anatomy 7th ed .USA: Lippincott Williams &Wilkins.
Syamsuhidajat R, Jong Wim D,. 2004.buku ajar Ilmu Bedah 2nd ed . Jakarta:
EGC
Tim pengajar anatomi. 2001. Situs Abdominis. Surabaya: laboratorium anatomi
histologi fakultas kedokteran universitas airlangga.