Professional Documents
Culture Documents
A PENGERTIAN KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang dikembangkan
oleh dan dilaksanakan pada tiap-tiap satuan pendidikan. Dalam hal ini, sekolah diberi
keleluasaan untuk mengembangkan kurikulumnya. Namun demikian, tidak berarti sekolah
bebas tanpa batas untuk mengembangkan kurikulumnya. Dalam pelaksanaannya tetap
berpegang atau merujuk pada prinsip-prinsip dan rambu-rambu operasional standard yang
dikembangkan oleh pemerintah, serta merujuk pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Standard Isi (SI) yang telah ditetapkan melalui Permen Nomor 23 Tahun 2006 untuk Standar
Kompetensi Lulusan, dan Permen Nomor 22 Tahun 2006 untuk Standar Isi.
B LANDASAN KTSP
Pendidikan.dan pengembangan KTSP didasarkan pada landasan empiris, yuridis dan
teoritis. Yang menjadi landasan empiris diantaranya adalah pertama, adanya kenyataan
rendahnya kualitas pendidikan karena cenderung berorientasi pada pengembangan kognitif
(intelektual). Sedangkan pada pengembangan sikap dan psikomotor cenderung terabaikan.
Kedua, Indonesia mempunyai keberagaman sosial budaya dengan potensi dan kebutuhan
yang berbeda. Ketiga, melihat peran sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum bersifat pasif. Sedangkan yang menjadi landasan yuridis yaitu KTSP disusun
dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam undang-undang Republik Indonesia
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan peraturan pemerintah
Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Sedangkan
landasan teoritis adalah munculnya penolakan terhadap paham behaviorisme dalam
pembelajaran.
Selain itu, penyelenggaraan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang saat ini
diterapkan di Indonesia dilandasi oleh kebijakan perundang-undangan sebagai berikut:
a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3);
Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat
b
(1), (2).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat
(6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat
(1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat
(1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1),
c
dan menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
C TUJUAN KTSP
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga penddikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipasif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP untuk:
1
Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan dan inisiatif sekolah dalam
D ISI KTSP
Struktur KTSP memuat: mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri,
pengaturan beban, kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup,
serta endidikan berbasis keunggulan lokal dan global (Mulyasa, 2006:180). Struktur dan
muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam standar isi
meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
1. Kelompokmata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama enam tahun, mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI.
E KARATERISTIK KTSP
1 Pemberian Otonomi Luas Kepada Sekolah Dan Satuan Pendidikan
KTSP memberikan otonomi yang luas kepada sekolah dan satuan pendidikan disertai
seperangkat tanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kondisi
setempat & kewenangan dan kekuasaan yang luas untuk mengembangkan pembelajaran
2
serta menggali dan mengelola sumber dana sesuai dengan prioritas kebutuhan.
Partisipasi Masyarakat Dan Orang Tua Yang Tinggi
Orang tua peserta didik dan masyarakat tidak hanya medukung sekolah melalu bantuan
keuangan, tetapi melalui komite sekolah dan dewan pendidikan merumuskan serta
semua pihak bertanggung jawab pada keputusan yang diambil beserta pelaksanaannya.
Tim Kerja Yang Kompak Dan Transparan
Dalam KTSP, keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran didukung oleh
kinerja team yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
pendidikan.
G
1
2
3
4
KOMPONEN KTSP
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
Kalender pendidikan
Silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
H KELEBIHAN KTSP
1 Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak
dapat diungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum di masa lalu
ialah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh Indonesia, tidak melihat kepada
situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai atau meninjau potensi keunggulan local
2
KTSP sangat memungkinkan bagi tiap sekolah untuk mengembangkan mata pelajaran
bias
proses
sehingga
mendorong
peserta
didik
untuk
meneliti
dan
lebih 20 persen.
KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
KELEMAHAN KTSP
pelaksanaan KTSP .
Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsepnya,
5
6
KTSP.
Diperlukannya waktu yang cukup oleh pedidik dalam membina perkembangan peserta
didiknya,terutama peserta didik yang berkemampuan dibawah rata-rata. Kenyataan
membuktikan, kondisi sosial, ekonomi yang menghimpit kesejahteraan hidup para guru.
Kendala lain yang dialami guru adalah ketidakpahaman mengenai apa dan bagaimana
melakukan evaluasi dengan prtofolio. Karena ketidakpemahaman ini mereka kembali
kepada pola assessment lama dengan tes dan ulangan yang cognitive based semata.
IMPLEMENTASI KTSP
Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut kreatifitas dan kearifan
pendidik dalam menciptakan dan menambahkan kegiatan peserta didik sesuai dengan
rencana yang diprogramkan secara efektif dan menyenangkan. Sehingga dalam
implementasinya seorang pendidik harus mampu:
1 Menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
2 Memiliki pendekatan yang tepat
3 Membentuk kompetensi peserta didik, meliputi:
a Kegiatan awal/pembukaan seperti pembinaan keakraban dan pre-test
b Kegiatan inti
c Kegiatan akhir/penutup, dapat dilakukan dengan memberikan tugas dan pos-test.
4 Kriteria keberhasilan
5 Pengembangan organisasi dan manajemen pembelajaran
KURIKULUM 2013
A PENGERTIAN KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013. Kurikulum 2013
ini merupakan kelanjutan dan penyempurna dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan
KTSP. Akan tetapi lebih mengacu pada kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang terdapat pada pasal 35, dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang telah disepakati.
B LANDASAN KURIKULUM 2013
1 Landasan yuridis yaitu dari PP 32 tahun 2013 tentang perubahan atas PP nomor 19
2
Nasional Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun
Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
Banyak jam pelajaran per minggu Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas III=34 jam,
kelas IV, V,VI=36 jam
Mata Pelajaran SMP MTs (Sekolah Menengah Pertama Madrasah Tsanawiyah)
a Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
f) Bahasa Inggris
b PPKn
g) IPS
c Bahasa Indonesia
h) Seni Budaya (Muatan Lokal)
d Matematika
i) Prakarya (Muatan Lokal)
e IPA
j) Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (Muatan Lokal)
Alokasi waktu per jam pelajaran SMP = 40 menit
Banyak jam pelajaran per minggu 38 jam
Mata pelajaran SMA MA (Sekolah Menengah Atas Madrasah Aliyah)
a Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
f) Bahasa Inggris
b PPKn
g) Sejarah Indonesia
c Bahasa Indonesia
h) Seni Budaya (Muatan Lokal)
d Matematika
i) Prakarya dan Kewirausahaan (Muatan
Lokal)
e Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Muatan Lokal)
Alokasi waktu per jam pelajaran SMA = 45 menit
Banyak jam pelajaran per minggu SMA = 39 jam
E KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013
1 Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
2
F
1
2
3
4
5
ilmiah
Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi
Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata pelajaran dalam
7
8
(hardskills)
dan
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
3
seniKurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
4
dan seni.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
manusia seutuhnya.
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional
dan
Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak
desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi
guru.
Guru
juga
harus
terus
dipacu
J
1
teacher yang terdiri dari guru inti, pengawas dan kepala sekolah.
Pengembangan Buku Siswa dan Pedoman Guru
Implementasi kurikulum dilengkapi dengan buku siswa dan pedoman guru yang
disediakan oleh Pemerintah. Strategi ini memberikan jaminan terhadap kualitas
isi/bahan ajar dan penyajian buku serta bahan bagi pelatihan guru dalam keterampilan
melakukan pembelajaran dan penilaian pada proses serta hasil belajar peserta didik.
Ketersediaan buku adalah untuk meringankan beban orangtua karena orangtua tidak
perlu membeli buku baru.
Evaluasi Kurikulum
Evaluasi pelaksanaan kurikulum diselenggarakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi
masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru menyelesaikan
masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan
pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara
rutin dan bergiliran.
agar
sistem
pendidikan
nasional
selalu
selaras
dengan
Pemisahan
antara
mata
pelajaran
pembentuk
pengetahuan
(psikomotorik).
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan
4
5
keterampilan (psikomotorik).
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
KBK
KTSP
Kurang operasional
Lebih operasional
Lebih relevan
NO
KTSP
KURIKULUM 2013
Mata pelajaran tertentu mendukung Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
kompetensi tertentu
Mata pelajaran dirancang berdiri
dasar sendiri
Bahasa Indonesia sejajar dengan
mapel lain
diajarkan terpisah
6
7
8
10
11
KBK 2004:
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
pembentuk Pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Pengembangan kurikulum sampai pada silabus
Tematik Kelas I dan II (mengacu mapel)
2 KTSP 2006:
Pada KTSP, sekolah diberikan keleluasaan untuk mendelegasikan seluruh isi kurikulum
melihat karakter, dan potensi lokal, KTSP tetap menekankan kompetensi akan tetapi
lebih dikerucutkan lagi dalam operasional dan implementasinya di sekolah.
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan
pembentuk Pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Pengembangan kurikulum sampai pada komptensi dasar
Tematik Kelas I-III (mengacu mapel)
Kurikulum 2013:
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman guru
Tematik integratif Kelas I-VI (mengacu kompetensi)
DAFTAR PUSTAKA
http://sekolahdasar03.blogspot.com/2012/05/pengertian-kbk-dan-landasan-kbk-serta.html
http://umirazanah.blogspot.com/2012/01/perbedaan-kbk-dan-ktsp.html
Sanjaya Wina.2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Kencana Prenada Group: Jakarta.
http://willzen.blogspot.com/2012/02/prinsip-prinsip-pengembangan-ktsp.html
Gurupembaharu.com/home/empat-belas-prinsip-pembelajaran-kurikulum-2013/
https://sites.google.com/site/webipssmpdkijakarta/in-the-news/karasteristikdantujuankurikulum2013
Yandrikpg.wordpress.com/2013/04/09/perbandingan-kbk-2004-dan-ktsp-2006-dengankurikulum-2013/
http://noor-ekha.blogspot.com/2012/07/kelemahan-dan-kelebihan-kbk-dan-ktsp.html
http://linda-haffandi.blogspot.com/2013/10/kbk-ktsp-dan-kurikulum-2013.html
https://www.facebook.com/RumahBacaanRumba/posts/311541842306828
Yamin, Martinis, 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Gaung Persada: Jakarta.
Mulyasa, Enco. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Rosada: Bandung.
LAMPIRAN