You are on page 1of 31

BAB I

DESKRIPSI USAHA

1.1 Latar Belakang Usaha


Perkembangan dunia usaha dalam era globalisasi saat ini telah memasuki suatu
era persaingan bebas. Persaingan dunia usaha yang bebas membuat perusahaan harus
mampu datang, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Setiap badan
usaha atau perusahaan baik itu perusahaan industri, perusahaan dagang, maupun
perusahaan jasa dalam menjalankan usahanya tentu tidak terlepas dari usaha untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah berusaha untuk mencapai tingkat
keuntungan yang maksimal guna mempertahankan kelangsungan hidupnya serta
mengembangkan bisnisnya. Untuk dapat merealisasikan tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan diperlukan adanya pengoptimalisasian kapasitas produksi perusahaan
dengan menyediakan aktiva tetap yang memadai guna memenuhi permintaan
konsumen.
Perusahaan X merupakan salah satu perusahaan industri dengan bidang usaha produksi
pembuatan batako. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan X telah memproduksi
produknya untuk memenuhi permintaan pasar.
1.2 Lokasi
Lokasi usaha terletak di Desa Tanggung, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

1.3 Waktu Oparasional


Waktu Operasional usaha ini yaitu buka pada hari Senin Sabtu mulai pukul 08.00
16.00 untuk hari Jumat buka pukul 08.00 11.00.

1.4 Bahan Dan Alat Yang Digunakan Untuk Modal Usaha


Bahan yang digunakan nuntuk pembuatan batu bata merah ialah sebagai berikut:
a. Tanah Liat
b. Air
c. Kayu Bakar
Alat yang digunakan untuk pembuatan batu bata merah ialah cetakan batu bata
merah,adapun alat transportasi untuk pengiriman pemesanan batako yaitu pickup.
Gambar pembuatan batu bata merah :

Gambar 1.1 Bangunan tempat pencetakan dan pengumpulan Batu Bata

Gambar 1.2 Pengumpulan Tanah Liat dan pencetakan Batu Bata

Gambar 1.3 Proses pemotongan Batu Bata

Gambar 1.4 Proses pengumpulan Batu Bata

Gambar 1.5 Penjemuran hasil cetakan Tanah Liat Merah menjadi Batu Bata

Gambar 1.6 Proses Pembakaran

Gambar 1.6 Batu Bata Merah siap dipasarkan

BAB II
ANALISIS KELAYAKAN USAHA

2.1 Metode Perhitungan Kelayakan Usaha


2.1.1 Analisa IRR
IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR yang
merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi
dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada
laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank,
reksadana dan lain-lain).IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi
dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang
dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum
atractive rate of return. Minimum acceptable rate of return adalah laju pengembalian
minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor. Suku
bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang
diharapkan diterima (present value of future proceed) dengan jumlah nilai sekarang
dari pengeluaran untuk investasi. Besarnya nilai sekarang dihitung dengan
menggunakan pendekatan sebagai berikut:

Dalam analisa IRR nilai yang nantinya diketahui dari perhitungkan perlu di
bandingkan dengan MARR untuk menganalisa kelayakan suatu investasi. MARR
adalah tingkat suku bunga pengebalian minimum yang menarik , di mana tingkat suku
bunga tersebut akan dijadikan dasar atau indikator keputusan manajemen sehubunga
dengan pemilihan alternatif-alternatif biaya (cost alternatives), manfaat (benefit
alternatives) atau kelayakan suatu investasi (feasibility study), Penentuan MARR
harus mempertimbangkan beberapa hal, yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Cost of Capital (Biaya Modal)


Jika sumber biaya investasi adalah dana pinjaman, maka penentuan
MARR harus mempertimbangkan faktor biaya modal (tingkat suku bunga
pinjaman ditambah dengan faktor-faktor resiko investasi). Karena return dari
investasi yang dilakukan minimal harus menutupi biaya modal yang digunakan.
Selain itu jumlah uang yang tersedia, dan sumber biaya dari mana dana
tersebut diadakan (equity atau debt financing) perlu dipertimbangkan pula.
Misalnya

TELKOM

akan

membangun

jaringan

transport

nasional

yang berbasis teknologi ATM dengan modal investasi berupa pinjaman kredit
dari sebuah Bank dengan tingkat bunga 60%/tahun, maka investasi yang dilakukan
dikatakan layak jika memberikan return sama atau lebih dari 60%/tahun atau proyek
investasi tersebut harus menghasilkan Net Present Value (NPV) atau Net Equivalence
Uniform Annual Cash Flow (EUAC) positif.
Cost of Opportunity Loss (Biaya Hilangnya Kesempatan)
Lain halnya bila investasi yang dilakukan dengan menggunakan modal sendiri,
maka penentuan MARR harus mempertimbangkan biaya hilangnya kesempatan yang
tidak diambil karena kita memutuskan atau menjatuhkan pilihan pada alternatif lain.
Misalkan TELKOM tahun 1998 memutuskan untuk investasi senilai Rp. 10
Trilyun dengan modal sendiri, maka investasi tersebut menghilangkan kesempatan
TELKOM untuk memperoleh return pada alternatif investasi lainnya, misalnya
membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan suku bunga 70% /tahun ( = Rp. 7
Trilyun /tahun).
Risk Investment
Suatu investasi akan mengandung resiko, berapapun kecilnya resiko
tersebut. Besar

kecilnya

resiko

akan

sangat

tergantung

pada

kemampuan

manajemen (investor) dalam memiliki atau mencari informasi informasi yang


relevan dengan kegiatan investasi yang dilakukan. Semakin sedikit informasi
yang dimiliki

semakin

besar

resiko

demikian sebaliknya.
7

investasi

yang

harus

ditanggung,

Jenis Organisasi dan Usaha


Suatu organisasi akan memiliki opportunity dan resiko yang berbeda
dalam melakukan
halnya dengan

kegiatan
jenis

investasi

usaha

yang

dengan

organisasi

dimasuki.

Jenis

lainnya.
usaha

Demikian
manufaktur

dimungkinkan memiliki tingkat MARR yang berbeda dengan usaha pertanian,


perhotelan, dsb. Proyek pememrintah akan memiliki MARR yang berbeda dengan
jenis sektor industri yang kompetitif
2.1.2

Analisa BCR
Benefit cost ratio (BCR) adalah perbandingan nilai ekuivalen semua manfaat

terhadap nilai ekuivalen semua biaya. Perhitungan nilai ekuivalen dapat dilakukan
menggunakan salah satu dari analisis nilai sekarang, nilai pada waktu yang datang
atau nilai tahunan.

B/C

PWmanfaat FWmanfaat AWmanfaat

PWbiaya
FWbiaya
AWbiaya

Kriteria pengambilan keputusan:


-

alternatif tunggal, jika


nilai B/C 1 (alternatif layak diterima)
nilai B/C < 1(alternatif tidak layak diterima)

beberapa alternatif (incremental ),

jika nilai B/C 1 (alternatif terpilih: biaya yang lebih besar)


nilai B/C < 1(alternatif terpilih: biaya yang lebih kecil)

2.1.3

Analisa Payback Period

Periode Payback menunjukkan berapa lama (dalam beberapa


tahun) suatu investasi akan bisa kembali. Periode Payback menunjukkan
perbandingan antara initial investment dengan aliran kas tahunan, dengan rumus
umu sebagai berikut :
Nilai Investasi
Payback Period = _______________
Proceed
Apabila periode payback kurang dari suatu periode yang telah ditentukan
proyek tersebut diterima, apabila tidak proyek tersebut ditolak.
Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui
penerimaan penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut juga
untuk mengukur kecepatan kembalinya dana investasi.
Kebaikan dan Kelemahan Payback Method
Kebaikan Payback Method
-

Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk

pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.


- Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang mempunyai rate
of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka
waktu pengembaliannya cepat.
- Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.
Kelemahan Payback Method
- Tidak memperhatikan nilai waktu dari uang.
- Tidak memperhitungkan nilai sisa dari investasi.
- Tidak memperhatikan arus kas setelah periode pengembalian tercapai.

Arus kas
- Periode pengembalian lebih cepat : layak
- Periode pengembalian lebih lama : tidak layak
- Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih
cepat yang dipilih
2.1.4

Analisa PI

Profitability Index (PI) metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus
kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability
Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi
semakin layak.

Rumus PROFITABILITY INDEX (PI):


Nilai Aliran Kas Masuk
PROFITABILITY INDEX ( PI ) = --------------------------Nilai Investasi
Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adlh :
Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (tidak layak)
Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (layak)
Kelebihan Profitability Index adalah :
- Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial
- Sudah mempertimbangkan cost of capital
- Sudah mempertimbangkan time value of money
- Mempertimbankan semua cash flow
Kekurangan Profitability Index adalah :
- Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.
- Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.
- Tidak memberikan informasi mengenai project risk.
- Susah dimengerti untuk dijadikan indicator apakah suatu project memberikan
value kepada perusahaan.
10

NAMA
ahan tanah
200 m2
Biaya
mbangunan
Pick Up
Second

Cetakan
Keramik
robak Arco
Cangkul
Sekop
esin Genset
5000 watt
Ember
Mesin Press
Batu Bata
Meteran
Mesin
Penggiling

PBB
NPWP
Pajak
Kendaraan
enaga kerja
Menejemen

Tanah Liat
Air

BAB III
PERHITUNGAN PRODUKSI BATU BATA

1 tahun =

365

hari
Umur
pemakaia
n (th)

Sarana Prasarana yang dibutuhkan:


HARGA
JMLH
SAT.
Rp

200,000,000

Rp

170,000,000

1
1

2
Rp
25,000,000
Jumlah
Alat yang dibutuhkan:
Rp
Rp
Rp
Rp

40,000
500,000
80,000
80,000

Rp
Rp

3,500,000
20,000

Rp
Rp

12,000,000
20,000

Rp

14,000,000

m2

Unit

bh

2
3
3

bh
bh
bh

bh

bh

Unit

bh

Unit

Jumlah
Biaya tetap/tahun:
1
Rp
2,000,000
1
Rp
1,200,000
Rp
500,000
Rp
15,000,000
Rp
8,000,000
Jumlah
Jumlah Keselruhan

Unit

5
1

Org

satua
n hari

Rp
Rp

20,000
4,000

m3
liter

Biaya te

TOTAL
Rp

200,000,000

Rp

170,000,000

Rp
Rp

50,000,000
420,000,000

Rp
Rp
Rp
Rp

200,000
1,000,000
240,000
240,000

Rp
Rp

3,500,000
120,000

Rp
Rp

12,000,000
60,000

Rp

14,000,000

Rp

31,360,000

Rp
Rp

2,000,000
1,200,000

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

1,000,000
75,000,000
8,000,000
87,200,000
538,560,000

5
5
10

1825

Rp

40,000,000

Rp

1825

Rp

34,000,000

Rp

3650

Rp

5,000,000

Rp

Jumlah
2
2
2
2
2
0.5
2
0.5
2

Rp

1
1
1

100,000
500,000
120,000
120,000

Rp
Rp
Rp
Rp

730
182.5

Rp
Rp

1,750,000
240,000

Rp
Rp

730
182.5

Rp
Rp

6,000,000
120,000

Rp
Rp

730

Rp

7,000,000

Rp

Rp

Rp
Rp

1,771
2,240
11

15,950,000

Rp

365
365

Rp
Rp

2,000,000
1,200,000

Rp
Rp

365
365
365

Rp
Rp
Rp

1,000,000
75,000,000
8,000,000

Rp
Rp
Rp

87,200,000

Rp

Rp 182,150,000

Rp

Jumlah

Umur
pemakaia
n
1
1

Rp

Rp
Rp
Rp
Rp

Jumlah
1
1

79,000,000

730
730
730
730

Rp

Fixed Cost (FC)

0.08855
0.56

Biaya Tetap
pertahun

satua
n
hari
hari

Biaya Variabel
Rp
(Unit) 1,771
Rp
2,240

Rp
10,000
Jumlah

ayu Bakar

engiriman

Rp
50,000
Jumlah
Jumlah Keseluruhan

2.8

Kg

0.5

Rp
Rp
`
Rp
Rp
Rp

28,000
32,011
25,000
25,000
57,011

batu bata

Tanah Liat
Air
ayu Bakar
gkos Pekerja

Rp

20,000

Rp
Rp
Rp

4,000
10,000
60,000
Total

0.00126
5
0.008
0.04
0.002

m3

Rp

25

liter
kg
Org

Rp
Rp
Rp
Rp

32
400
120
577

12

hari

Rp

560

Jumlah

Rp

4,571

Variabel (V)

Rp

30,148

3.1 Estimasi Produksi


Fc ( Fixed Cost )

= Rp 499.041 satuan hari

= Rp 30.148 satuan m2

Rencana Keuntungan

= 20% / m2

Harga Penjualan :
100 m 2

= Rp 35.000 /m2

200 m 2

= Rp 33.000 /m2

Rp35,000.00
Rp34,500.00
Rp34,000.00
Rp33,500.00
Rp33,000.00
100

200

yy1
x x 1
=
y 2 y 1 x 2x 1
y35000
x100
=
3300035000 200100
y 35000 x 100
=
2000
100
50 y2.525 .000=2000 x+100.000
y=20 x+37000

13

a.

P=20 D+37000 Pendapatan (TR)


TR
TR

=PxD
= (-20D + 37000) x D
=
2
37000 D 20D

Pendapatan (TR) jika barang terjual (D)


100 m2
TR = Rp 3.500.000
200 m2
TR = Rp 6.600.000
Pendapatan Maksimum (TR max)
d TR
=0
dD
2

d 37.000 D20 D
=0
dD
37.00040 D=0

37.000=40 D
D=925

Besar Pendapatan Maksimum (TR max)


TR max = (37.000 20D) . D
2
= 37.000D 20D
2
= (37.000)(925) (20)(925 )
= Rp 17.112.500,Jadi, Pendapatan maksimum Rp 17.112.500,-

b. Perhitungan Keuntungan Maksimal


K = TR - TC
K = P x D (Fc + V x D)
2
K= 37.000D 20D - (499.041 + 30.148 D)
2
K= 6851,7D 20D - 499.041
K max = .........?
14

Penurunan Rumus :
dk
=0
dD
d 6851.7 D20 D2 499041
=0
dD
6851,740 D=0
6851,7=40 D

D=171.2925 m2 /hari

2
K maks = 6851.7D 20D - 499041
= 1.173.644,822 586.822,411 499.041
= Rp 87.781,32,-

15

c. Perhitungan BEP
TR = TC
TR = P x D
= (-20D + 37000) x D
2
= 37000 D 20D
TC = Fc + VC x D
= 499.041 + 30.148 D
BEP =................?
TR = TC
2
6851,7D 20D 499041 = 0
2
20D 6851,7D + 499041 = 0
b b2 4 ac
D 1,2=
2a
D1 = 238
D2= 105
Besar pendapatan pada kondisi BEP
TR
= (P x D)
= 37000 Dbep 20Dbep2
= 8789073,411 1128529,02
= 7.660.544,39

16

3.2 Kurva Permintaan dan Penawaran


Tabel Permintaan & Penawaran Batu Bata
Harga Normal
Permintaan
Penawaran
100
400
Rp
35,000.00
200
150
Rp
33,000.00

Permintaan
Rp36,000.00
Rp35,000.00
Permintaan

Rp34,000.00
Rp33,000.00
Rp32,000.00
50 100 150 200 250

Grafik Kurva Permintaan Pada Harga Normal

Penawaran
Rp35,500.00
Rp35,000.00
Rp34,500.00
Rp34,000.00

Penawaran

Rp33,500.00
Rp33,000.00
Rp32,500.00
Rp32,000.00
100 200 300 400 500

17

Grafik Kurva Penawaran Pada Harga Normal


Rp35,500.00
Rp35,000.00
Rp34,500.00
Rp34,000.00

Penawaran

Rp33,500.00

Permintaan

Rp33,000.00
Rp32,500.00
Rp32,000.00

0 100200300400500

Grafik Kurva Permintaan Pada Harga Normal


Tabel Permintaan & Penawaran Batu Bata
Harga
Permintaan
Harga Naik % Permintaan % Penawaran
dari semula Naik Turun Naik
Turun Rp
90
40,250.00
180
15%
10%
16%
Rp
37,950.00

Permintaan

50

100

150

200

18

Penawaran
464
174

Grafik Kurva Permintaan Pada Harga Normal

Penawaran
Rp41,000.00
Rp40,000.00
Rp39,000.00

Penawaran

Rp38,000.00
Rp37,000.00
Rp36,000.00
150

200

250

300

350

400

Grafik Kurva Permintaan Pada Harga Normal

19

450

500

Rp40,500.00
Rp40,000.00
Rp39,500.00
Rp39,000.00
Rp38,500.00
Rp38,000.00
Rp37,500.00
Rp37,000.00
Rp36,500.00

Penawaran
Permintaan

0 100 200 300 400 500

Grafik Kurva Permintaan Pada Harga Normal

Harga Turun
dari semula
10%

Tabel Permintaan & Penawaran Batu Bata


% Permintaan
% Penawaran
Harga
Naik
Turun
Naik
Turun
Rp
31,500.00
30%
10%
Rp
29,700.00

Permintaan
Rp32,000.00
Rp31,000.00
Rp30,000.00

Permintaan

Rp29,000.00
Rp28,000.00
120 140 160 180 200 220 240 260 280

20

Permintaan
130
260

Penawaran
360
135

Grafik Kurva Permintaan Pada Harga Normal

Penawaran
Rp32,000.00
Rp31,000.00

Penawaran

Rp30,000.00
Rp29,000.00
50

100

150

200

250

300

350

400

Grafik Kurva Permintaan Pada Harga Normal


Rp32,000.00
Rp31,500.00
Rp31,000.00
Rp30,500.00
Rp30,000.00
Rp29,500.00
Rp29,000.00
Rp28,500.00

Penawaran
Permintaan

100 150 200 250 300 350 400

21

Grafik Kurva Permintaan Pada Harga Normal

Rp45,000.00
Rp40,000.00
Harga Normal
Harga Naik
Harga Turun

Rp35,000.00
Rp30,000.00
Rp25,000.00
50

100

150

200

250

300

Grafik Pergeseran Kurva Permintaan

Rp45,000.00
Rp40,000.00
Harga Normal
Harga Naik
Harga Turun

Rp35,000.00
Rp30,000.00
Rp25,000.00
0

100

200

300

400

500

22

Grafik Pergeseran Kurva Penawaran

3.3 Elastsitas
1.

Notas
i

Q
Q1
P

Permintaan
Produk

Penawaran & Harga pada


a
b
c
Harg
a
Harga
Harga Turu
Normal
Naik
n
Satuan
=
400
464
360
Unit
=
150
174
135
Unit
=
Rupiah
35,000
40,250
3
1,
5
0
23

=
P1

33,000

37,950

2
9,
7
0
0 Rupiah

Eleatis
Eda=17.50>1

( 18090 ) x 40250
Edb=
Eleatis ( 4025037950 ) x 90
Edb=17.50> 1
( 260130 ) x 31500
Edc =
( 3150029700 ) x 130
Eleatis
Edc =17.50>1

2. Penawaran Produk

Notasi
Q
Q1
P

=
=
=

Penawaran & Harga pada


a
b
c
Harga
Harga
Harga Normal
Naik
Turun
Satuan
400
464
360
Unit
150
174
135
Unit
35,000.00

40,250.00

31,500.00
24

Rupiah

P1

33,000.00

37,950.00

29,700.00

( 260130 ) x 31500
( 3150029700 ) x 130
Elastis
Eda=10.94 >1
Eda=

( 174464 ) x 40250
( 4025037950 ) x 464
Elastis
Edb=10.94 >1
Edb=

( 135360 ) x 31500
( 3150029700 ) x 360
Elastis
Eda=10.94 >1
Eda=

25

Rupiah

3.4 Depresiasi
Tabel Data Depresiasi Alat Pelengkap Usaha

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Alat yang
dibeli
Cetakan
Keramik
Gerobak Arco
Cangkul
Sekop
Mesin Genset
5000 watt
Ember
Mesin Press
Batu Bata
Meteran
Mesin
Penggiling
Pick Up

harga satuan

Rp
Rp
Rp
Rp

40,000
500,000
80,000
80,000

Rp
Rp

3,500,000
20,000

Rp
Rp

12,000,000
20,000

Rp
Rp

14,000,000
25,000,000.00

jumlah

satuan

total harga

umur alat
(tahun (bulan
)
)

bh

Rp

200,000.00

24

2
3
3

bh
bh
bh

Rp
Rp
Rp

1,000,000.00
240,000.00
240,000.00

2
2
2

24
24
24

bh

Rp

3,500,000.00

24

bh

Rp

120,000.00

0.5

Unit

Rp

12,000,000.00

24

bh

Rp

60,000.00

0.5

Unit

Rp

14,000,000.00

24

Unit

Rp

50,000,000.00

10

120

26

Nilai Sisa
Total

unit
Rp
Rp
Rp
Rp

10,000
125,000
20,000
20,000

Rp
Rp

875,000
5,000

Rp
Rp

3,000,000
5,000

Rp 3,500,000
Rp 15,000,000

Rp

50,000

Rp
Rp
Rp

250,000
60,000
60,000

Rp

875,000

Rp

30,000

Rp

3,000,000

Rp

15,000

Rp

3,500,000

Rp

30,000,000

BIAYA INVESTASI
Biaya Operasional Per Bulan
No

Jenis Pengeluaran
Upah pekerja hari aktif 6
1
hari@60000/hari

Harga (Rp)

Unit

Total(Rp)

360.000

1.800.000

90.000

450.000

3 Listrik

450.000

450.000

4 Bensin

50.000

26

1.300.000

52.507.000

52.507.000

2 Uang makan hari aktif 6


hari@15000/hari

5 Produksi Batu Bata per Bulan


Jumlah

56.507.000

Harga 1 buah batu bata = RP 577


1 Hari Produksi = 50 m2 batu bata (3500 buah)
HARGA TOTAL = RP 577 x 3500
= RP 2.019.500,1 BULAN = 26 HARI
HARGA PRODUKSI PER BULAN = RP 2.019.500 x 26 HARI
= RP 52.507.000,-

27

OMSET YANG DIHARAPKAN


Biaya Omset per bulan = Biaya Produksi Kotor per m2 x Laba 30 % x Produksi 1 m2 bata per bulan
= 40.390 x 1.3 x (50 x 26)
= Rp 68.259.100

Rencana omset selama 12 bulan kedepan


Bulan
1

Besaran omset
(Rp)68.259.100

68.259.100

68.259.100

68.259.100

68.259.100

68.259.100

68.259.100

68.259.100

68.259.100

10

68.259.100

11

68.259.100

12

68.259.100

TOTAL

819.109.200

FLOWCHART USAHA DAGANG


BATU BATA
A=68.259.100

A2=56.507.000
538.560.000

28

10

11

12

3.5 Analisa Internal Rate of Return (IRR)


Bulan

Cost (C)

Benefit (B)

538.560.000

(538.560.000)

56.507.000

68.259.100

11.752.100

56.507.000

68.259.100

11.752.100

56.507.000

68.259.100

11.752.100

56.507.000

68.259.100

11.752.100

56.507.000

68.259.100

11.752.100

56.507.000

68.259.100

11.752.100

56.507.000

68.259.100

11.752.100

56.507.000

68.259.100

11.752.100

56.507.000

68.259.100

11.752.100

10

56.507.000

68.259.100

11.752.100

11

56.507.000

68.259.100

11.752.100

12

56.507.000

68.259.100

11.752.100

IRR

(B)-(C)

24%

Jika diketahui nilai MARR adalah 15 % . Dengan nilai IRR usaha 24 % itu
berarti:
IRR= 24 % > MARR= 15% Sehingga dari aspek IRR
usaha layak untuk dijalankan

29

3.6 Analisa Benefit Cost Ratio (BCR)


Bulan

Cost (C)

Benefit (B)

538.560.000

56.507.000

68.259.100

56.507.000

68.259.100

56.507.000

68.259.100

56.507.000

68.259.100

56.507.000

68.259.100

56.507.000

68.259.100

56.507.000

68.259.100

56.507.000

68.259.100

56.507.000

68.259.100

10

56.507.000

68.259.100

11

56.507.000

68.259.100

12

56.507.000

68.259.100

Total

678.084.000

819.109.200

B/C = 819.109.200/678.084.000 = 1,207


B/C

= 1,207

>

1 ................. (OK!!)

Berdasarkan analisa BCR diketahui nilai lebih dari 1 sehingga dapat disimpulkan
bahwa usaha layak untuk dijalankan.

3.7 Analisa IP
Nilai PI didapat dari perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan
nilai investasi yang sekarang.
Benefit
Indeks Profitabilitas=
Cost
Indeks Profitabilitas=

68.259 .100
=1,20
56.507 .000

Nilai IP = 1,20 > 1, maka investasi layak dijalankan.


30

BAB IV
KESIMPULAN
Dalam Usaha Dagang Batu Bata ini, perusahan mendapatkan hasil Pendapatan
Maksimum Rp 11.800.000,- dimana dalam sehari keramik harus terjual sebanyak 650 m2
dengan upah pekerja Rp 60.000,- per hari
Dari beberapa analisa kelayakan usaha antara lain:
1. Analisa Internal Rate of Return
IRR = 24 % > MARR = 15 % (ok)
2. Analisa Benefit Cost Ratio
BCR = 1,207 > 1 (ok)
3. Analisa Indeks Profitability (IP)
IP = 1,20 > 1 (ok)
menyatakan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.

31

You might also like