Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana tidak terjadi perubahan makroskopis
(perubahan yang dapat dilihat dan diukur), tetapi reaksi masih terus terjadi pada tingkat mikroskopis (molekul). Reaksi kesetimbangan kimia dibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi kesetimbangan homogen dan reaksi kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan kimia ini bersifat dinamis dimana reaksi bolak-balik pada saat keadaan konsentrasi tetap tapi sebenarnya tetap terjadi reaksi secara terus-menerus. Kesetimbangan suatu proses reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, pengaruh tekanan, pengaruh temperatur, pengaruh katalis, dan pengaruh konsentrasi. Faktorfaktor tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan asas Le Chatelier. Untuk pengaruh temperatur, perubahan yang terjadi dalam kesetimbangan kimia dijelaskaan pula oleh Vant Hoff. Pengaruh temperatur berkaitan langsung dengan reaksi eksoterm (reaksi spontan) dan endoterm (reaksi tidak spontan). Salah satu penerapan asas Le Chatelier yaitu proses pembuatan amonia pada pembuatan pupuk maupun dengan proses Haber-Bosch. Jumlah relatif dari produk dan reaktan dalam sistem kesetimbangan kimia dapat ditentukan dengan menggunakan konstanta kesetimbangan kimia (K) suatu rekasi. Supaya reaksi berlangsung setimbang dan berjalan ke arah produk, makan arah ini dapat ditentukan dengan memeriksa nilai koefisien reaksi (Qc). Untuk sistem kesetimbangan gas, kesetimbangan dinyatakan dengan tekanan pasrial gas ideal.