You are on page 1of 3

Rangkaian Listrik adalah interkoneksi dari sekumpulan elemen atau komponen

penyusunnya ditambah dengan rangkaian penghubungnya dimana disusun dengan


cara-cara tertentu dan minimal memiliki satu lintasan tertutup. Lintasan tertutup
(close loop) adalah suatu lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan kembali lagi
ke titik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau dekat
lintasan yang kita tempuh.
Elemen rangkaian listrik terbagi dua yaitu: Aktif dan Pasif. Elemen aktif adalah
elemen yang menghasilkan energi (sumber tegangan dan sumber arus) sedangkan
elemen pasif adalah elemen yang tidak dapat menghasilkan energi (R, L, C).
R : menyerap energi (resistor, tahanan atau hambatan, satuannya Ohm : )
L: menyerap energi, dapat menyimpan energi dalam bentuk medan magnet
(induktor, lilitan, belitan atau kumparan)
C: menyerap energi, dapat menyimpan energi dalam bentuk medan listrik
(kapasitor, kondensator)

Hukum-hukum rangkaian listrik.


Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum
Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda
potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku
untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan
alasan sejarah.
Secara matematis hukum Ohm dapat diekspresikan dengan persamaan:

dimana I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan
Ampere, V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar
dalam satuan volt, dan R adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat
pada suatu penghantar dalam satuan ohm.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada
tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic
Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827
Hukum Kirchoff 1 berbunyi Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan
sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan.
Dapat diekspresikan melalui persamaan:

Atau melalui ilustrasi:

Hukum Kirchoff 2 berbunyi Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL (E)
dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol. Maksud dari jumlah penurunan
potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam
rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau
diserap.

Dari gambar diatas kuat arus yang mengalir dapat ditentukan dengan
menggunakan beberapa aturan sebagai berikut :
1. Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop.
2. Arus yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif.
3. Arus yang mengalir dari kutub negatif ke kutup positif di dalam elemen
dianggap positif.
4. Pada loop dari satu titik cabang ke titik cabang berikutnya kuat arusnya
sama.
5. Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar,
bila negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan.

Semi-konduktor
Sebuah elemen dikatakan bersifat semi-konduktor apabila dapat memberikan
hantaran listrik yang nilainya bervariasi diantara konduktor dan isolator.

Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya


yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi
doping).

You might also like