You are on page 1of 3

Cinta Tanah Air Indonesia Menurut Islam

1. Pengertian Cinta Tanah Air


Cinta tanah air merupakan tabiat alami manusia. Karena di tanah air itulah mereka
dilahirkan, dibesarkan, dididik dan disayang. Perasaan rindu terhadap tanah air menunjukkan
adanya cinta dan hubungan batin antara manusia dan tanah tumpah darahnya. Kecintaan terhadap
tanah air akan menimbulkan sikap nasionalisme, yaitu kesadaran dan semangat cinta tanah air.
2. Faktor Penumbuh Cinta Tanah Air
Persamaan sejarah muncul sebagai unsur kebangsaan karena unsur ini merupakan salah
satu yang terpenting demi menyatukan perasaan, pikiran, dan langkah-langkah masyarakat.
Sejarah menjadi penting karena umat, bangsa, dan kelompok dapat melihat dampak positif atau
negatif dari pengalaman masa lalu, kemudian mengambil pelajaran dari sejarah untuk melangkah
ke masa depan yang lebih baik dan sejahtera. Sejarah yang gemilang dari suatu kelompok akan
dibanggakan anggota kelompok serta keturunannya, demikian pula sebaliknya.
Al Qur-an sangat menonjol dalam menguraikan peristiwa sejarah. Bahkan tujuan utama
dari uraian sejarahnya adalah guna mengambil itibar (pelajaran), guna menentukan langkah
berikutnya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa unsur kesejarahan sejalan dengan ajaran AlQuran. Sehingga kalau unsur ini dijadikan salah satu faktor lahirnya paham kebangsaan, hal ini
inklusif didalam ajaran Al Qur-an, selama uraian kesejarahan itu diarahkan untuk mencapai
kebaikan, kerukunan, dan kesejahteraan.
3. Perintah Allah SWT Untuk Cinta Tanah Air
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang
aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman
diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian (QS.2:126)
Nabi Ibrohim berdoa untuk tanah airnya :
1. Menjadi negeri yang aman sentosa

2. Penduduknya Dilimpahi rizqi.


3. Penduduknya Iman kepada Allah dan hari akhir.
Ini menunjukkan Nabi Ibrohim adalah seseorang yang begitu mendalam Cintanya akan tanah
airnya.
Rasa kebangsaan tidak dapat dinyatakan adanya tanpa dibuktikan oleh patriotisme dan
cinta tanah air. Cinta tanah air tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Agama, bahkan terdapat
di dalam ajaran Al Qur-an dan praktek Nabi Muhammad SAW. Hal ini bukan sekadar dibuktikan
melalui Hadits Nabi Muhammad SAW.
4. Orang yang Benar-Benar Cinta Tanah Air
Kalau kita perhatikan di sekeliling kita justru yang merusak tanah air sebenarnya orangorang yang menggembar-gemborkan paham nasionalis. Yaitu mereka yang menyatakan dirinya
sebagai pembela tanah air, pembela persatuan dan kesatuan. Bukankah kesyirikan dan
kemaksiatan, kasus korupsi, proyek pembabatan hutan, pencemaran lingkungan, penindasan,
kesewenang-wenangan dan yang lainnya dilakukan oleh mahluk yang menamakan dirinya
nasionalis? Politikus yang gigih membela paham cinta tanah air. Padahal cinta tanah air tanpa
didasari ilmu yang benar hanya akan menimbulkan kerusakan. Allah Taala berfirman


Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi,
supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar Ruum : 41)
5. Jihad
Jihad artinya perang, tapi banyak orang yang salah mengartikan tentang pengertian jihad
yang sebenarnya. Jadi, jihad lebih diartikan sebagai perang (kekerasan). Jika Indonesia dibangun
atas dasar islam dan berusaha menerapkan syariat islam disetiap , maka wajib bagi ummat
islam untuk membelanya. Akan tetapi jika negeri tersebut dibangun bukan diatas syariat islam,

melainkan syariat kekufuran, maka bagi seorang muslim haram membela peperangan tersebut,
karena peperangan yang tidak dijalan Allah adalah dijalan toghut. Di dunia ini hanya ada dua
jalan, sabilullah dan sabilut toghut, tidak ada jalan yang ketiga. Allah Taala berfirman :


Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir
berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, Karena
Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (QS An Nisa : 76 ).
Sebagaimana juga dijelaskan dari Abu Musa, ia berkata bahwa:

Artinya: Ada seseorang yang pernah mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas
ia berkata, ada seseorang yang berperang (berjihad) untuk membela sukunya (tanah
airnya); ada pula yang berperang supaya disebut pemberani (pahlawan); ada pula yang
berperang dalam rangka riya (cari pujian), lalu manakah yang disebut jihad di jalan Allah?
Beliau shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda, Siapa yang berperang supaya kalimat
Allah itu mulia (tinggi) itulah yang disebut jihad di jalan Allah. (HR. Bukhari no. 7458
dan Muslim no. 1904).
Ibnu Taimiyah berkata :





Musuh yang menyerang yang merusak din dan dunia (ummat islam) tidak ada yang lebih wajib
setelah iman kecuali menolaknya. (Majmu fatawa 4/608).

You might also like