You are on page 1of 2

Ancaman pendangkalan terhadap Teluk Kendari, misalnya.

Sejak puluhan tahun lalu


sudah disadari oleh Pemerintah Kota Kendari maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara. Diakibatkan sejumlah sungai bermuara ke Teluk Kendari setiap saat
membawa lumpur membuat endapan di alur teluk yang luasnya lebih dari 75 km
bujursangkar dengan garis pantai sepanjang lebih dari 75 km.
Dari 13 sungai yang bermuara ke Teluk Kendari, di antaranya yang terbesar adalah
Sungai Wanggu dan Sungai Kadia. Sejumlah sungai hulunya berada di Kabupaten
Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) yang berbatasan langsung dengan
wilayah Kota Kendari.
Menurut hasil perhitungan dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Priovinsi Sultra, setiap
tahun ada sekitar 1,5 juta meter kubik material endapan yang tumpah ke alur Teluk
Kendari. Total endapan yang ada sekarang sudah sekitar 60 juta meterkubik
mengendap di alur teluk.
Jumlah endapan yang ada di Teluk Kendari saat ini telah mencapai 2/3 dari total
kapasitas daya tampung teluk. Artinya, dengan tambahan sekitar 15 juta meterkubik lagi
material yang masuk, Teluk Kendari akan tertutup dan tinggal nama.

Inilah salah satu gambar rancangan penyelematan Danau Tempe dari ancaman sedimentasi tapi tak kunjung terealisir

Tahun 2002 lalu saya telah membuat tulisan (dimuat berseri tiga kali di Harian Kendari
Ekspres) menyorot secara khusus mengenai Teluk Kendari, mengingatkan teluk ini dari
ancaman pendangkalan yang kian hari akan bertambah besar seiring dengan
perkembangan pembangunan dan peningkatan aktivitas di Kota Kendari.
Masalahnya, dari 10 kecamatan yang ada di Kota Kendari, 6 kecamatan berbatasan
langsung dengan Teluk Kendari. Kondisi tersebut sangat berpotensi mempercepat
pendangkalan. Lantaran selain menjadi muara dari semua buangan limbah cair, juga
jika tidak dibuat suatu sistem dan aturan yang ketat sulit untuk dihindari warga
menjadikan alur teluk yang luas dan terbuka menjadi tempat pembuangan sampah
padat.

Sejak tahun itu juga, sudah terdengar ada upaya untuk membentuk semacam Badan
Pengelola yang menangani ancaman pendangkalan Teluk Kendari yang multikomplek.
Namun, rencana tersebut masih seperti rencana yang diwacanakan banyak pihak saat
ini, masih tetap sebatas rencana. Termasuk rencana untuk membuat semaca wadukwaduk penahan lumpur di sungai-sungai yang bermuara ke Teluk Kendari.
Mendangkalnya Teluk Kendari akan mengancam keberadaan sejumlah pelabuhan di
alur teluk ini, yang merupakan salah satu gerbang masuk barang dan penumpang
melalui transportasi laut ke Provinsi Sulawesi Tenggara. Ada hitung-hitungan,
dibutuhkan duit sekitar Rp 1,5 triliun hanya untuk menguras material yang kini telah
mengendap di alur Teluk Kendari. Suatu nilai yang terasa amat berat dapat disiapkan
seketika oleh pemerintah daerah.
Kota Kendari, inilah mungkin satu-satunya kota di dunia yang tumbuh dan berkembang
secara utuh mengelilingi sebuah teluk yang indah dipagari barisan pegunungan dan
tanah dataran. Pulau Bungkutoko seluas 500 ha yang seolah menutup alur masuk di
mulut Teluk Kendari, juga mungkin ini pula merupakan satu-satunya pulau yang ada
yang paling rapat dengan daratan, hanya dipisah alur laut selebar tidak lebih dari 100
meter.

You might also like