You are on page 1of 75

CAPAIAN 2 TAHUN

PEMERINTAHAN
JOKOWI-JK

KANTOR STAF PRESIDEN


REPUBLIK INDONESIA

ISI LAPORAN
PENGANTAR

Membumikan Visi Nawacita


Dari Fondasi ke Percepatan
Tiga Fokus Percepatan

I. INDIKATOR UTAMA PEMBANGUNAN EKONOMI


5 Indikator Utama Capaian
Indikator I: Kemiskinan
Indikator II: Ketimpangan
Indikator III: Pengangguran
Indikator IV.A: Pertumbuhan Ekonomi
Indikator IV.B: Investasi Domestik dan Asing
Indikator V: Inflasi
Indikator lain: Utang Luar Negeri

II. TIGA FOKUS UTAMA


1. INFRASTRUKTUR

Peningkatan Anggaran dan Langkah Percepatan


Mempersatukan Indonesia dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Mengurangi Ketimpangan Ekonomi
Berbagai Langkah Percepatan
Proyek Strategis yang Dipercepat

2. PEMBANGUNAN MANUSIA

Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia


Peningkatan Akses dan Infrastruktur Pendidikan
Penguatan Kebudayaan dalam Pendidikan
Peningkatan Produktivitas Melalui Pendidikan Vokasi
Mewujudkan Keluarga Indonesia Sehat
Program Nusantara Sehat
Mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional

3. KEBIJAKAN DEREGULASI EKONOMI

Deregulasi untuk Meningkatkan Daya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi


Deregulasi Kebijakan Ekonomi dan Peraturan Daerah
Perkembangan Penyederhanaan Perizinan
Dampak Yang Sudah Terjadi

III. TOPIK KHUSUS


A. DIPLOMASI INTERNASIONAL

Menciptakan Perdamaian Dunia


Melindungi WNI dan Menegakkan Kedaulatan NKRI
Kepemimpinan Regional dan Global

B. PARIWISATA

Menciptakan 10 Bali Baru


Kinerja Pariwisata Nasional
Menjangkau Pasar yang Lebih Luas

C. PAPUA

Pendekatan Komprehensif untuk Papua


Pengakuan Terhadap Hak Komunal Tanah Adat
Perkembangan Infrastruktur untuk Menyatukan Papua
Peningkatan Produktivitas Melalui Pertanian dan Perdagangan

D. REFORMA AGRARIA
Tujuh Tujuan Reforma Agraria
Sasaran Reforma Agraria
Peta Jalan Reforma Agraria

E. POROS MARITIM

Trayek Bertambah, Harga Turun


Ekspor-Impor Efisien, Daya Saing Naik
Produksi dan Kesejahteraan Naik
Perubahan Mendasar dalam Kebijakan Kelautan Indonesia

F. PENGAMPUNAN PAJAK

Berdikari Membangun Negeri


Capaian Pengampunan Pajak Tertinggi di Dunia

G. DESA DAN KAWASAN 3T

Membangun Desa, Membangun Negeri


Pembangunan Jalan Perbatasan
KAWASAN 3T adalah Halaman Depan Wajah Indonesia

H. REFORMASI HUKUM

Revitalisasi dan Reformasi Hukum berdasarkan Nawacita


Penegakan Hukum: Kepolisian
Penegakan Hukum: Bea Cukai
Penegakan Hukum: Kejaksaan
Corruption Perception Index

PENGANTAR
Nawacita adalah konsep besar untuk memajukan Indonesia yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian. Untuk mengubah dan mewujudkannya,
diperlukan kerja nyata tahap demi tahap, dimulai dengan pembangunan fondasi
dan dilanjutkan dengan upaya percepatan di berbagai bidang.

Membumikan Visi Nawacita


Visi Pemerintahan Jokowi-JK telah dirumuskan dalam Nawacita, yang memiliki tiga ciri utama: Negara Hadir,
Membangun dari Pinggiran, dan Revolusi Mental.

Dari Fondasi Ke Percepatan


Pemerintah mempertahankan momentum pertumbuhan yang sudah dicapai berkat pembangunan fondasi di
tahun sebelumnya, melalui peningkatan pembangunan yang berfokus pada 3 Pilar.
KEBIJAKAN FUNDAMENTAL

Mengubah Ekonomi berbasis


Konsumsi ke Produksi

Mendorong pembangunan yang


lebih merata di luar Pulau Jawa

Tepat sasaran untuk


pengentasan kemiskinan

Realokasi Subsidi BBM : Rp 211,3 Triliun

Belanja Pusat (Kementerian/


Lembaga)

PROGRAM
PRIORITAS

Rp 113,9 Triliun

Kesinambungan
Fiskal

Rp 31,9
Triliun
Belanja Daerah/Desa
Tertinggal
Rp 34,7 Triliun

Subsidi Non Energi

Rp 4,3
Triliun
Bunga Hutang

KELAUTAN

PERTANIAN

PERHUBUNGAN

Rp 3,8
Triliun

Rp 16,9
Triliun

Rp 21
Triliun

PENDIDIKAN

SOSIAL

KESEHATAN

Rp 7,1
Triliun

Rp 9,3
Triliun

Rp 2,7
Triliun

Sumber: Ditjen Anggaran Kementrian Keuangan

PUPR

Rp 33,3
Triliun
Lain-lain
(BO
Kementerian
/ Lembaga)

Rp 19,8
Triliun

Rp 3,8
Triliun
Lain-lain

Rp 18,2
Triliun
Subsidi Listrik

Rp 4,5
Triliun

Tahun 2016 ini dapat


disebut sebagai tahun
PERCEPATAN
pembangunan nasional
-Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi dalam rangka
HUT RI ke-71 di Gedung MPR/DPR/DPD RI,
Senayan, Jakarta

Tiga Fokus Percepatan


Pada tahun kedua, PERCEPATAN dilakukan dengan berfokus pada Infrastruktur, Pembangunan Manusia,
dan Kebijakan Deregulasi Ekonomi.

INFRASTRUKTUR

PEMBANGUNAN
MANUSIA

KEBIJAKAN
DEREGULASI EKONOMI

I
INDIKATOR UTAMA
PEMBANGUNAN EKONOMI
Untuk menjalankan visi pembangunan secara efektif, pemerintahan modern di manapun harus
memiliki sejumlah capaian positif di bidang ekonomi. Hal ini sesungguhnya terkait erat dengan
kesejahteraan rakyat yang merupakan subjek dan penerima manfaat terbesar pembangunan.

5 Indikator Utama Capaian


Semua indikator ini, secara langsung dan tidak langsung, terkait dengan kesejahteraan yaitu Kemiskinan, Ketimpangan,
Pengangguran, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi.

KEMISKINAN

KETIMPANGAN
2

5
INFLASI

PENGANGGURAN
4

PERTUMBUHAN EKONOMI
INDIKATOR
LAINNYA

UTANG LUAR NEGERI

Indikator I: Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di Indonesia terus mengalami penurunan, dari 28,51 juta (11,22%) pada bulan Maret
2015 menjadi 28,01 juta (10,86%) pada bulan Maret 2016.

Persentase Penduduk Miskin di Indonesia


11.3
11.15

11,25%

11,22%

11

10.7

11,13%

10,96%

10.85

Mar 2014

-0,36%
(Mar 15 - Mar16)

10,86%

Sept 2014

Mar 2015

Sept 2015

Mar 2016

-0,33%
-0,15%

-0,16%
SUMATERA

-0,05%

KALIMANTAN
SULAWESI

-0,45%

PAPUA

-0,51%
JAWA
BALI

Sumber: BPS

Indikator II: Ketimpangan


Ketimpangan antara kaya dan miskin yang diukur melalui Gini Ratio mengalami penurunan, dari 0,408 pada
bulan Maret 2015 menjadi 0,397 pada bulan Maret 2016.

INDEKS GINI RATIO

0.414

0.406

0,428

0,319

Mar 2014

0,433

0.408

0,336

Sept 2014

0,428

0,334

Mar 2015

0.402

0,419

0,329

Sept 2015

Ket: Nilai Gini Ratio terentang antara 0 - 1


Semakin tinggi nilai Gini Ratio berarti semakin tinggi ketimpangan

0.397

0,410

0,327

Mar 2016
Perkotaan
Pedesaan

Sumber: BPS diolah

Indikator III: Pengangguran


Angka pengangguran selama 2 tahun pemerintahan mencapai titik terendah pada tahun 2016 menjadi 7,02
juta orang (5,50%) dari sebelumnya 7,45 juta orang (5,81%) pada tahun 2015.

6.2

PERSENTASE PENGANGGURAN
6,18%

5,94%
5.8
5.6
5.4

-0,31%

5,81%

5,7%

(Feb 15 - Feb16)

5,5%
Feb 2014

Sumber: BPS diolah

Aug 2014

Feb 2015

Aug 2015

Feb 2016

Indikator IV.A: Pertumbuhan Ekonomi

Di tengah kelesuan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi pada Semester I 2016 meningkat menjadi 5,04%
dibandingkan periode yang sama di tahun 2015 yang sebesar 4,79%.

Di tengah perlambatan dan


ketidakpastian global,
perekonomian Indonesia
masih tumbuh dan
termasuk salah satu yang
tinggi di Asia.

5.1
4.933
4.767
4.6

5,04%

5,02%

+0,25%

4,79%
2014

2015

Smt I 2016
Rata-rata
pertumbuhan
ekonomi global

2,5%
INDONESIA BARAT
2015

2016

4,38% 4,84%

INDONESIA TIMUR
2015

2016

8,03% 6,05%
Sumber: BPS diolah

Indikator IV.B: Investasi Domestik dan Asing


Investasi memberikan sumbangan langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Selama Semester I tahun 2016,
capaian investasi tumbuh sebesar 14,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
TARGET INVESTASI (2015-2019)
900

569.9
494.7

675

PMA
PMDN

402.3

450

343.7

225
0

386.4

175.8

208.4

229.2

2015

2016

2017

363

297.8

2018

CAPAIAN INVESTASI
2015 - SEMESTER I 2016

Total Periode I
2015 - 2019

Penyerapan Tenaga Kerja

3.471,3

2015: 375.982 orang

2019

2015: Rp 545,4 T
Jan-Juni
:
2016

354.739 orang

Rp 298,1 T

Berdasarkan Sumber Dana

Berdasarkan Sumber Dana


PDMN: Rp 1.274,2 T
PMA: 2.197,1 T

63,2%

Jan-Juni
:
2016

Capaian Investasi

36.8%

36,8%

PMA:
Rp 179,5 T

PMA:
Rp 102,6 T

32,5%

2015

PDMN:
Rp 365,9 T

34,4%

67,1%

63.2%

PDMN:
Rp 195,5 T

Jan-Juni
2016

65,5%

Berdasarkan Sektor

Berdasarkan Sektor

2015

Primer: Rp 537,7 T

Tersier : Rp 1.065,2 T

15.5%

30.7%

Sekunder: Rp 1.868,4 T

Tersier:
Rp 214,4 T

53.8%

Tersier:
Rp 85,1 T

17.4%

39.3%

43.3%

Jan-Juni 2016

Primer:
Rp 95 T

11.0%

28.5%

60.5%

Sekunder :
Rp 236 T

Primer:
Rp 32,7 T

Sekunder:
Rp 180,3 T

Berdasarkan Lokasi
Berdasarkan Lokasi
Jawa

45,3%

Luar Jawa

54,7%

Jawa

54,4%

Luar Jawa

45,6%

Jawa

54,5%

Luar Jawa

45,5%

Sumber: BKPM

Indikator V: Inflasi
Inflasi sebagai cerminan daya beli masyarakat secara umum tetap rendah dan terkendali.

INDEKS HARGA KONSUMEN


9

8,36%

6.75
4.5
2.25
0

Inflasi Y-O-Y
Inflasi Y-T-D

8,36%
6,83%

4,53%

3,71%

3,35%

3,35%

2,24%
Sep 2014

Des 2014

Sep 2015

3,07%
1,97%

Des 2015

Sep 2016

Sumber: BPS diolah

Indikator lain: Utang Luar Negeri


Utang Luar Negeri dimanfaatkan untuk membiayai sektor-sektor produktif dalam pembangunan. Sedangkan
strategi pengelolaannya dilakukan dengan menggeser utang jangka pendek menjadi jangka panjang.
Pada akhir Juli
2016, utang luar
negeri
mencapai USD
324.2 billion
atau naik 6.4%
(yoy)

400
300

Berdasarkan jangka waktu asal,


utang luar negeri jangka panjang
mencapai USD 283,0 Miliar atau
naik 8% (yoy), sementara utang
luar negeri jangka pendek turun
tercatat sebesar USD 41,2 Miliar
atau turun 3.6% (yoy).

60

164

167

57.5

248.28

282.25

271.66

Des 2014

132
Des 2015

Pemerintah

Filipina

159.7
52.5

Jul 2016
Swasta

Sumber : Bank Indonesia, SULNI

50

Turki
Thailand

55

124

Rasio ULN thd PDB Peer Group (%)

Brazil

57

200
100

ULN Pendek berdasarkan Jangka Waktu


Sisa/Cadangan Devisa (%)

Utang Luar Negeri berdasarkan


Kepemilikan (Miliar Dollar)

164.5

Beberapa indikator beban utang


luar negeri, meskipun mengalami
peningkatan, namun masih
menunjukkkan bahwa
pengelolaan beban utang luar
negeri Indonesia masih terkendali

Berdasarkan
kelompok peminjam,
posisi ULN Indonesia
masih didominasi
ULN sektor swasta.

53
45.05
2013

2014

52

53

38.25

2015

54
41.53

Tw I 2016 Tw II 2016

36%

Indonesia 2015
India
0

15

30

45

60

Pemerintah
Sumber : Bank Indonesia, SULNI

Sumber : Moodys Statistical Handbook 2016

II

TIGA FOKUS UTAMA


Terdapat 3 fokus di tahun kedua Pemerintahan Jokowi-JK. Pertama, Infrastruktur sebagai
pengungkit utama produktivitas dan daya saing bangsa. Kedua, Manusia sebagai subjek
pembangunan. Ketiga, Kebijakan Deregulasi Ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas, di tengah-tengah kelesuan ekonomi global.

INFRASTRUKTUR

Peningkatan Anggaran dan Langkah Percepatan


Komitmen pembangunan infrastruktur tercermin dalam anggaran sebesar Rp 290,3 triliun pada tahun 2015 dan
Rp 317,1 triliun pada tahun 2016, yang diikuti berbagai langkah percepatan.

Anggaran Infrastruktur
(dalam Rp Triliun)

500

Subsidi Energi
400

341.8

200

375

360
346.6
317.1

270

250

180

2014

177.9

90

420

2015

2016

2017
Subsidi Energi
Kesehatan

Kesehatan
104.1 103.5
74.3

60.2
2014

2015

408.5

395

2014

2015

2016

2017

Infrastruktur

382.5
370

2016

2017

Pendidikan

407.5

Pendidikan
Infrastruktur

2014 2015 2016 2017

110

290.3

55

125

119.1 94.4 92.2

416.6 414.1

375.4
2014 2015 2016 2017

Sumber : APBN 2016

Mempersatukan Indonesia dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi


Pembangunan infrastruktur dilakukan secara komprehensif untuk menciptakan konektivitas nasional, sehingga
dapat mendorong efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.

PROYEK BERTEMA KONEKTIVITAS

DAMPAK
1

DARAT

Pengembangan sistem transportasi umum terintegrasi

Peningkatan kapasitas jalan, pelebaran, dan tol

Pembangunan monorail dan rel kereta api baru

LAUT

Pembangunan dryport

Revitalisasi pelabuhan laut


Pembangunan jalur transportasi air

UDARA

Pembangunan bandara utama khusus barang

Pembangunan bandara utama untuk ekonomi

Biaya transportasi dan logistik menjadi


lebih murah

Pertukaran barang dan jasa menjadi lebih


efisien

Produk-produk nasional lebih bersaing


dengan asing

Sumber : KPPIP

Mengurangi Ketimpangan Ekonomi


Ratusan proyek sedang dibangun untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa,
khususnya infrastruktur transportasi di darat, laut, dan udara.
Ketersediaan infrastruktur
akan mengurangi
ketimpangan ekonomi
yang terjadi antara Jawa
dan luar Jawa

maka dirancang

101 proyek

yang bertema

konektivitas

17proyek
Bandara

52proyek
Jalan Tol

19proyek
Kereta Api

13proyek
Pelabuhan

Sumber : KPPIP

Berbagai Langkah Percepatan


Butuh waktu yang tak sebentar untuk membangun infrastruktur, namun percepatan dapat dilakukan melalui
Perbaikan kebijakan, kelembagaan, pembiayaan, dan penyiapan proyek.

Menerbitkan PERPRES No 75 tahun 2014


tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur
diterbitkan untuk membentuk KPPIP.

Prioritas

Memberikan penugasan kepada BUMN dalam


pembangunan Tol Trans Sumatera, LRT
Sumatera Selatan, dan LRT Jabodebek

Menerbitkan PERPRES No 3 tahun 2016


tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
yang berisi 225 proyek infrastruktur dan 1 program
ketenagalistrikan (35.000 MW)

Mengembangkan Skema KPBU di proyek Palapa


Ring, Kilang Minyak Bontang, dan Tol SerangPanimbang

Membiayai sebagian seksi jalan tol


namun memberikan hak pengelolaan seluruh ruas jalan tol
kepada kontraktor pembangun seksi lainnya dalam
rangka meningkatkan nilai investasi kontraktor.

Sumber : KPPIP

Proyek Strategis yang Dipercepat


Pada tahun 2016, sejumlah proyek strategis yang umumnya berlokasi di luar Jawa, telah menunjukkan
perkembangan yang sangat signifikan berkat langkah-langkah akselerasi.
Light Rail Transit (LRT)

PLTU Batang

Terminal Kalibaru

Jalan Tol Serang- Panimbang

Revitalisasi Bandara

Pelabuhan Patimban

SPAM Umbulan

Palapa Ring Broadband

Sumber : KPPIP

II

PEMBANGUNAN MANUSIA

Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia


Kualitas pembangunan manusia yang diukur dari tiga hal, yakni kesehatan, pendidikan, dan standar hidup
layak menunjukkan peningkatan selama masa dua tahun Pemerintahan Jokowi-JK.
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
(IPM) INDONESIA
100

Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia, ditunjukkan dengan Indeks


Pembangunan Manusia (IPM), terus meningkat

+0,75
75

68,80

69,55

50

Pertumbuhan IPM yang tinggi pada tahun 2015 didorong oleh


pendidikan yang mencerdaskan, berbudaya, dan produktif serta
peningkatan kesehatan keluarga Indonesia

25

2014

2015

INDEKS KESEHATAN
100

75

77,30

78,12

50

25

2015

+0,75

+0,82

75

75

50

2014

100

100

+0,82

INDEKS HIDUP LAYAK

INDEKS PENDIDIKAN

60,18

61,00

50

25

25

2014

2015

69,84

70,59

2014

2015
Sumber : BPS, 2016

Peningkatan Akses dan Infrastruktur Pendidikan


Upaya pengurangan kesenjangan pendidikan dilakukan antara lain dengan pemberian beasiswa,
pembangunan/rehabilitasi sekolah, dan distribusi Kartu Indonesia Pintar.

11.633

17.927.308
anak

Ruang Belajar
Pendistribusian

Memperbaiki/meningkatkan kualitas
ruang belajar melalui Rehabilitasi Sekolah

Kartu Indonesia Pintar

726
Membangun Unit Sekolah Baru pada
wilayah-wilayah dengan angka partisipasi
pendidikan yang rendah

Unit Sekolah Baru


(USB)
SD, SMP,
SMA/SMK, SLB

14.223
Membangun Ruang Kelas Baru untuk
meningkatkan daya tampung sekolah
jenjang SD, SMP, SMA/SMK, SLB

Ruang Kelas
Baru

Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sekolah Garis Depan dan Guru Garis Depan


Kesenjangan pendidikan di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) diatasi dengan membangun 114
Sekolah Garis Depan dan mengirimkan 7.000 Guru Garis Depan.

Sekolah Garis Depan (SGD) dan Guru Garis Depan (GGD) adalah perwujudan Nawacita ke-3
dengan pembangunan sekolah dan penyediaan guru di daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan
Tertinggal).

Pada tahun 2016, sebanyak 114 SGD dan 7.000 GGD tersebar di 31 provinsi di Indonesia
peningkatan 10 kali lipat dari 797 GGD di tahun 2015.

PETA LOKASI SGD

114

SGD

menjadi contoh dan


motor penggerak bagi
sekolah di sekitarnya
sehingga dapat
merasakan
pendidikan yang
berkualitas meski berada
di daerah 3T
Hasil survei tahap I dan II pada 49 Kab/kota

: Lokasi Pembangunan USB


Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penguatan Kebudayaan dalam Pendidikan


Penguatan kebudayaan dilakukan melalui berbagai pendekatan yang inovatif, di antaranya dengan
memperkenalkan program Seniman Masuk Sekolah dan Belajar Bersama Maestro.
700

Bantuan Fasilitas Sarana


Kesenian Tradisional

695!

Kegiatan pembelajaran seni


di luar jam pelajaran oleh
para seniman daerah.

Bantuan pengadaan sarana kesenian


tradisional (baik berupa alat musik,
pakaian tari maupun pakaian adat)
diberikan kepada sekolah-sekolah di
tingkat SD/SMP/SMA/K

Laboratorium Seni & Film


Berupa bangunan fisik dan sarana
pendukung laboratorium seni
budaya dan film di tingkat SMA.
Sebanyak 21 SMA mendapatkan
bantuan selama 2015-2016.

Seniman Masuk Sekolah

134

Workshop Guru Sejarah

2014

Wadah pertemuan Pramuka Penggalang


tingkat nasional untuk menanamkan dan
menumbuhkembangkan nilai-nilai
sejarah dan budaya bangsa, membina
persaudaraan, mempererat persatuan
dan kesatuan, serta jiwa kemandirian

70
2014

528

2015

750
Jumlah Peserta Kemah
Budaya Nasional

siswa

3.300
guru sejarah

2016

Jumlah Sekolah Penerima


Fasilitas Sarana Kesenian
Tradisional

Kemah Budaya Nasional

1.440

2016

Belajar Bersama Maestro


Media pembelajaran untuk
siswa/siswi SMA/SMK
mengenai makna budaya,
nilai budaya, dan kearifan
lokal serta memberi motivasi
untuk berprestasi dalam
bidang kesenian.

229

siswa

telah berkesempatan
untuk belajar
bersama maestro
tanah air

Sumber : Kemdikbud

Peningkatan Produktivitas Melalui Pendidikan Vokasi


Guna meningkatkan daya saing dan produktivitas rakyat, pemerintah membangun proyek pendidikan vokasi,
mengevaluasinya, dan mencapai beberapa perkembangan signifikan.

Program 2016
Unit Sekolah Baru

213 sekolah
Ruang Kelas Baru

5.438 ruang
Gedung Direhabilitasi

999 ruang
Bantuan Ruang
Laboratorium/Praktik

1.333 ruang
Pembangunan Perpustakaan

363 ruang

Capaian 2016
Pengembangan SMK
Kemaritiman

40 sekolah

Pengembangan SMK
Pariwisata

60 sekolah

Pengembangan SMK
Pertanian

32 sekolah

Pengembangan SMK di Papua


dan Daerah Garis Depan

42 sekolah
Bantuan Peralatan Praktik

934 sekolah

1. Tindak lanjut kunjungan Presiden


Joko Widodo ke Jerman

Pengiriman 30 orang guru SMK


untuk training ke Jerman.

Mendatangkan 10 orang Senior


Expert Jerman ke SMK

2. Pilot project pendidikan vokasi


terintegrasi (SMK Kursus SMALB - industri) di Batam, Solo,
Malang, Mataram, Makassar,
Sidoarjo, Tuban, Semarang,
Jayapura, Metro, dan Cikarang Barat
3. Program Keahlian Ganda (Guru
Adaptif menjadi Guru Produktif)
terhadap 15.000 guru
Sumber : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Mewujudkan Keluarga Indonesia Sehat


Sejumlah indikator penting seperti Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Balita yang mengalami
Stunting menurun yang terakhir ini, cukup signifikan.
Angka Absolut Kematian Ibu
Penyehatan keluarga Indonesia
dicapai melalui tiga pilar utama:
1. Mengubah cara pandang
tentang kesehatan/paradigma
sehat;
2. Peningkatan pelayanan
kesehatan;
3. Membangun Jaminan
Kesehatan Nasional.

5.019

23.703

orang

anak

4.809orang

2013

2015

Angka Balita Yang Mengalami


Stunting Menurun

37,2%
2015
29,6%

2013

Sumber : Kementerian Kesehatan

Angka Absolut Kematian Bayi

22.267anak

2013

2015

Makanan Tambahan untuk


Ibu Hamil
Hingga akhir 2016 akan
dibagikan sebesar

4.952,2 ton makanan


tambahan untuk

550.248 ibu hamil yang


mengalami kekurangan
energi kronis

Program Nusantara Sehat


Untuk memberikan layanan berkualitas pada masyarakat di wilayah terpencil dan perbatasan, ditempatkan 838
tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter, bidan, perawat, dan tenaga kesehatan lain di 158 Puskesmas.

PUSKESMAS
1260
1237.5

1.256

1215
1192.5

1.179

1170

2015

2016

Jumlah Puskesmas yang memiliki


minimal 5 jenis tenaga kesehatan.

RUMAH SAKIT
44

Pemerintah terus meningkatkan jumlah Puskesmas dan Rumah Sakit


dengan tenaga kesehatan yang memadai
Pemerintah juga mengirimkan Tim Nusantara Sehat untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas di daerah terpencil dan
perbatasan
Sumber : Kementerian Kesehatan

43,95%

33
22

35%

11
0

2015

2016

Persentase RS kelas C yang memiliki 4


dokter spesialis dasar dan 3 dokter
spesialis penunjang

Mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional


Pada tahun 2016, Pemerintah terus meningkatkan jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan fasilitas
kesehatan yang melayani serta membayarkan iuran bagi penduduk termiskin.

25.654
fasilitas kesehatan
melayani pasien JKN

168.807.302
Penduduk Indonesia telah
menjadi peserta Jaminan
Kesehatan Nasional
(per 9/9/2016)

20.663 FKTP

2.028 FKTL

2.009 Apotik

953 optik

Pada tahun 2016, Pemerintah telah membayarkan

Rp 20T sebagai iuran jaminan kesehatan


untuk 40% penduduk dengan kondisi sosial
ekonomi terendah di Indonesia
Sumber : Kementerian Kesehatan

III

KEBIJAKAN
DEREGULASI EKONOMI

Deregulasi untuk Meningkatkan Daya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi


Selain penegakan dan jaminan kepastian hukum, sasaran deregulasi adalah penyederhanaan proses birokrasi
yang dapat berdampak positif pada daya saing dan pertumbuhan ekonomi.

Untuk merespons perlambatan ekonomi pada tahun 2015 yang melemahkan daya saing industri dan daya beli
masyarakat, pemerintah melakukan rasionalisasi kebijakan ekonomi dalam bentuk deregulasi yang terdiri atas:

Deregulasi
peraturan daerah
sektor investasi

Deregulasi
kebijakan ekonomi

Dampak

Harmonisasi
peraturan

Penyederhanaan
proses birokrasi

Penegakan
kepastian hukum

Pada akhirnya, program deregulasi bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri, daya beli masyarakat,
investasi, ekspor, wisata, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.

Deregulasi Kebijakan Ekonomi dan Peraturan Daerah


Disusun 13 paket kebijakan ekonomi dan pemangkasan ribuan peraturan daerah selama dua tahun
Pemerintahan Jokowi-JK.
TOTAL REGULASI

DITETAPKAN

IXIII
204

202
99%

TOTAL SELESAI

50

48

DALAM
PEMBAHASAN

KEMENTERIAN/
LEMBAGA

PRESIDENSIAL

96%

TOTAL

SELESAI

154

154

100%

2
1%

PAKET I

PAKET VIII

MENDORONG DAYA SAING INDUSTRI

KEPASTIAN USAHA DAN INVESTASI JASA PEMELIHARAAN

PAKET II

PESAWAT TERBANG (MRO) DAN MINYAK

PROMOSI INVESTASI DAN DEVISA

PAKET IX

PAKET III

INFRASTRUKTUR LISTRIK DAN LOGISTIK

PERLUASAN AKSES PEMBIAYAAN DAN PENGURANGAN


BIAYA PRODUKSI

PAKET X

PAKET IV

KETERBUKAAN INVESTASI

JAMINAN SISTIM PENGUPAHAN DAN PENGAMANAN PHK.

PAKET XI

PAKET V

AKSES PEMBIAYAAN, DWELLING TIME,

REVALUASI ASET DAN AKSES PEMBIAYAAN SYARIAH

DAN INDUSTRI FARMASI/ALKES

PAKET VI

PAKET XII

MENGGERAKKAN EKONOMI DI WILAYAH PINGGIRAN


DAN KELANCARAN BAHAN BAKU OBAT

PENINGKATAN PERINGKAT EASE of DOING BUSINESS (EoDB)

PAKET VII

PAKET XIII

INSENTIF PAJAK INDUSTRI PADAT KARYA DAN SERTIFIKASI TANAH

PENYEDIAAN RUMAH UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

HARMONISASI PERATURAN

DEREGULASI KEBIJAKAN EKONOMI

PENYEDERHANAAN PROSES
BIROKRASI
PENEGAKAN KEPASTIAN
HUKUM

DEREGULASI PERATURAN DAERAH


Konsekuensi Peralihan Urusan Pemerintahan Daerah
(Izin Tambang, Sekolah Lanjutan, Kehutanan, Pajak
Daerah)

1164

Retribusi Jasa Umum (HO, Pendaftaran Ulang)

972

Implikasi Putusan MK (Menara Telekomunikasi,


Sumber Daya Air dan Pajak Hiburan)

462

Pelayanan Publik (KTP, Pendidikan Gratis, IMB


Berjangka Waktu. Contoh: Kota Bekasi, Kab.
Karawang)

379

Lain-lain (Penulisan Legal Drafting/ Delegasi Blanko) 55


0

300

600

900

1200

Meningkatkan daya
saing industri, daya
beli masyarakat,
investasi, ekspor,
wisata, dan
pertumbuhan
ekonomi yang tinggi
dan berkelanjutan.

Perkembangan Penyederhanaan Perizinan


Proses penyederhanaan perizinan yang selama ini menjadi tantangan utama dalam peningkatan daya saing
terus diperbaiki dan menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Alur Pendirian PT. (Dahulu)
7
Hari

Alur Pendirian PT. (Sekarang)

Pemeriksaan
Prasyarat

Pengisian
Prasyarat

Pengisian Data Persero


7 Hari

7-14
Hari

Pengisian
Data Persero

Pemeriksaan
Data Persero

Pengiriman
Dokumen
Fisik

Pemeriksaan
Dokumen
Fisik

3-5
Menit

Pembayaran PNBP

Pembayaran
PNBP
Permohonan
SK

Pencetakan
SK

Pengiriman
SK

1 Hari

1 Hari

1 Hari

Cetak SK
Total waktu = 4-6 Menit

Total waktu = 30-44 Hari

A. MEMULAI USAHA
(STARTING BUSINESS)
Membuat dasar hukum
terkait dengan tidak lagi
mempersyaratkan modal
dasar perseroan paling
sedikit Rp. 50.000.000

B. AKSES PERKREDITAN
(GETTING CREDIT)
Membuka akses pendaftaran
Fidusia kepada pemohon
masyarakat, lembaga
pembiayaan, dan perbankan

C. PENYELESAIAN PERKARA
KEPAILITAN (RESOLVING
INSOLVENCY)
Pembahasan Merevisi Pasal 3
dan Pasal 4 Permenkumham
Nomor 1 tahun 2013

1 Menit

Dampak Yang Sudah Terjadi


Proses perizinan yang sebelumnya berlangsung puluhan atau ratusan hari, telah dipangkas secara sangat
signifikan dan berdampak pada meningkatnya daya saing nasional.
PERIZINAN

SEBELUM (hari)

SESUDAH (hari)

923

LISTRIK

256

751

PERTANIAN

PERINDUSTRIAN

672

KAWASAN WISATA

661

PERTANAHAN

123

KEHUTANAN

111

PERHUBUNGAN

30

172
152
188
90
47
5

??

TAX ALLOWANCE
0

28
500

1000

300

IV

TOPIK KHUSUS
Selain berfokus pada Infrastruktur, Manusia, dan Kebijakan Deregulasi Ekonomi, terdapat
sejumlah topik yang menonjol pada tahun kedua pemerintahan. Topik-topik khusus ini
memberikan ilustrasi tentang akselerasi yang sedang terjadi dalam berbagai dimensi.

DIPLOMASI INTERNASIONAL

Menciptakan Perdamaian Dunia


Salah satu langkah penting dalam diplomasi internasional adalah penyelenggaraan KTT Luar Biasa ke-5 OKI
untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
Indonesia Menjadi Tuan
Rumah KTT Luar Biasa
ke-5 OKI mengenai
Palestina dan Al-Quds
Al-Sharif

ASEAN-US Summit 2016


Februari 2016:
Presiden Jokowi Memimpin
Sidang di sesi pembahasan
mengenai terorisme dengan
menyerukan pentingnya
moderasi, perdamaian dan
toleransi

Resolusi: Menegaskan
kembali posisi negara
anggota OKI terhadap
permasalahan Palestina
dan Al-Quds Al-Sharif

Peringkat 11 negara
kontributor Pasukan
Penjaga Perdamaian PBB
(2.867 personil) dengan
visi 4.000 personil pada
2019
Tahun 2012 - Juli 2016,
Indonesia mengirimkan 73
personil Tim Pengamat
Indonesia (TPI) untuk
International Monitoring
Team di Filipina Selatan
Sumber : Kemenlu

Memperkuat peran Indonesia dalam kerja sama global dan regional untuk
membangun saling pengertian antar peradaban, memajukan demokrasi
dan peradaban dunia, meningkatkan kerja sama pembangunan SelatanSelatan.

- Presiden Joko Widodo -

Melindungi WNI dan Menegakkan Kedaulatan NKRI


Perlindungan WNI terus ditingkatkan melalui pendataan dalam database e-perlindungan, sedangkan
kedaulatan ditegakkan melalui berbagai upaya perundingan perbatasan.
Melindungi WNI yang berada di luar
negeri, Hingga Juli 2016, terdapat
2.769.484 WNI yang telah terdaftar
dalam database e-perlindungan
Menyelesaikan: Jan Jul 2016
7492/10.904 kasus perlindungan

Indonesia memiliki perbatasan maritim dengan 10 negara yaitu


Papua Nugini, Malaysia, Timor Leste, India, Vietnam, Palau, Filipina,
Thailand, Australia Singapura.

Indonesia memiliki perbatasan darat dengan 3 negara yaitu


Papua Nugini, Malaysia, dan Timor Leste .

191/257 kasus perdagangan manusia


37 WNI bebas dari ancaman
hukuman mati
(2015-2016) Membebaskan 16 WNI
yang disandera

Menerapkan strategi perlindungan


WNI di luar negeri melalui
pencegahan, deteksi dini, dan
perlindungan secara cepat dan
tepat
Strategi ini didukung dengan
Community Engagement penguatan
database e-perlindungan dan payung
hukum, serta koordinasi dan edukasi
masyarakat
Menerapkan Sistem Informasi
manajemen Keimigrasian
(SIMKIM)
Sumber : Kemenlu

Indonesia memiliki 18 Perjanjian Batas Maritim dan 27 Perjanjian


Batas Darat dengan Negara Tetangga
Agustus 2015-Juli 2016 : Indonesia telah melaksanakan 6 Perundingan
batas maritim dan 13 Perundingan penegasan batas darat
Menunjuk utusan khusus penetapan batas maritim RI-Malaysia untuk
mempercepat proses negosiasi perbatasan kedua negara
Menegaskan Kepulauan Natuna sebagai bagian dari Indonesia

Kepemimpinan Regional dan Global


Sebagai perwujudan dari politik luar negeri yang bebas-aktif, pemerintah secara aktif mengambil peran
kepemimpinan di tingkat regional dan global.
G-7 Outreach Meeting:
Presiden/Panglima
Tertinggi TNI berada di
KRI Imam Bonjol 383
sebagai Wujud
Komitmen Kehadiran
Negara Menjaga Wilayah
Kedaulatan Republik
Indonesia (23 Juni 2016)

Indonesia untuk pertama kalinya


diundang dalam G7 Outreach Meeting,
tema yang dibahas yaitu stabilitas dan
kesejahteraan di Asia serta
pembangunan berkelanjutan,
pemberdayaan perempuan, dan
Presiden RI diminta menjadi
pembicara utama pada sesi Stabilitas
dan Kesejahteraan di Asia

G-20 Summit:
Kerja sama Selatan Selatan dan
Triangular
Meningkatkan kerja sama
Selatan Selatan dan Triangular
sebagai bagian dari perjuangan
membangun kerja sama
internasional dan tantangan
dunia yang lebih adil, sejajar
dan saling menguntungkan
Indonesia memberikan bantuan
teknis dan pengembangan
kapasitas kepada 600 peserta
dari 76 Negara Pasifik dan
Afrika, khusus Palestina,
Indonesia telah melaksanakan
154 program untuk 1.774 peserta
Sumber : Kemenlu

Mendorong negara-negara G20


untuk menyinergikan kebijakan
fiskal, moneter, dan reformasi
struktural guna perbaikan ekonomi
dunia

KTT ASEAN:
Menekankan pentingnya sentralitas
ASEAN untuk perdamaian dan stabilitas
kawasan.
Mendorong
kerjasama
maritim,
pemberdayaan
UMKM,
infrastruktur dan konektivitas serta
pemberantasan kejahatan lintas-batas.
Mengajak
untuk
mendukung
kemerdekaan Palestina

PARIWISATA

Menciptakan 10 Destinasi Unggulan Baru


Pendekatan Indonesia-Sentris sangat tepat untuk diterapkan dalam konteks pembangunan pariwisata, karena
keindahan alami berbagai destinasi unggulan di seluruh Nusantara.

Danau Toba

Borobudur

Wakatobi

Tanjung Kelayang

Tanjung Lesung

Bromo Tengger Semeru

Morotai

Kepulauan Seribu

Labuan Bajo

Mandalika
Sumber : Kementerian Pariwisata

Kinerja Pariwisata Nasional


Upaya peningkatan kinerja pariwisata nasional terus dilakukan dengan cara pembenahan regulasi serta
pengembangan destinasi unggulan, khususnya di luar Pulau Jawa.

Tanjung Kelayang

1. Pembangunan Mobile Power Plant


(pembangkit bergerak) 25 MW

Tanjung Lesung

2. Lelang dan penetapan kontraktor

2. Pembangunan PLTD berbahan


Crude Palm Oil (CPO) kapasitas 5
MW

3. FGD Kampung Cikadu, Desa Tanjung Jaya,


untuk program pemukiman pendukung di
kawasan KEK Tanjung Lesung

3. Peningkatan status bandara


menjadi Bandara Internasional

4. Pengelolaan SDA, Peningkatan kapasitas jalan,


Pengembangan infrastruktur wilayah.

4. Peningkatan kualitas air bersih

Mandalika

1. Percepatan pembangunan hotel


2. Ground breaking pembangunan masjid
3. Penggalakan program CSR
4. PMN untuk ITDC sebesar 700 M pada tahun 2017
5. Pembangunan tahap pertama instalasi pengolah air
bersih dengan teknologi Sea Water Reverse Osmosis
(SWRO)
6. Penyiapan masterplan pembangunan PLTS di lahan
60 ha

1. Pembebasan lahan trase jalan tol

Wakatobi

1. Peresmian bandara Matahora Wakatobi oleh


Menteri Perhubungan dan Menteri Pariwisata,
8 April 2016
2. Pembukaan jalur pelayaran Wakatobi-BaubauKolaka PP oleh PT Pelni menggunakan Jetiner
kapasitas 600 pax, frekuensi 2x seminggu
(Selasa dan Kamis) mulai 31 Mei 2016
3. Surat Bupati terkait potensi lahan untuk Badan
Otorita Pariwisata Wakatobi, 17 Juni 2016

Morotai
1. Peningkatan utilisasi pelabuhan
udara dengan penerbangan reguler
2. Pembangunan hotel/ homestay/
resort

Sumber : Kementerian Pariwisata

Menjangkau Pasar yang Lebih Luas


Upaya pemasaran destinasi pariwisata nasional dilakukan dengan cara menggelar berbagai kegiatan budaya
maupun olahraga di tingkat nasional serta promosi gencar ke luar negeri.

Kegiatan ITB Berlin yang diikuti Asdep


Pengembangan Pasar ETTAA

Bus Wonderful Indonesia di Paris

ATM Dubai yang diikuti Asdep


Pengembangan Pasar ETTAA

Banyuwangi Tour de Ijen

Festival Biak Wampasi


Sumber : Kementerian Pariwisata

Kinerja Sektor Pariwisata


Kinerja sektor pariwisata yang diukur dalam empat komponen berhasil meningkatkan perolehan devisa dan
memperluas kesempatan kerja. Yang diperlukan ke depan adalah memastikan target tercapai, bahkan dilampaui.
Kunjungan Wisnus

Perolehan Devisa

(dalam juta orang)

(dalam triliun rupiah)

270

200

255

251

200

144

133,9

2014

2015

2014

2015

Kunjungan Wisman

Jumlah Tenaga Kerja

(dalam juta orang)

(dalam juta orang)


14

12

9.4

10,4
10,3

11,3

6.3

6,9
0

2014

2015

s.d. Jul 2016

2014

2015

s.d. Jul 2016

Sumber : Puslitbang Kementerian Pariwisata

PAPUA

Pendekatan Komprehensif untuk Papua


Kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua akan tercapai bila terdapat keseimbangan dalam
pembangunan, antara proyek-proyek fisik dengan pendekatan kemanusiaan.
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)
58

57.25
56.75

ANGGARAN DAERAH 2016


Papua
Papua Barat
43,6 Triliun

15%

16,5 Triliun

10%

55

2014

2015

KESEHATAN
3.600.162

jiwa menerima kartu indonesia sehat

26 Program nusantara sehat di Papua dan Papua Barat


Menurunnya penghidap penyakit malaria sebanyak 2.744
jiwa

INFRASTRUKTUR
22 Pembangunan Pasar Mama-mama
4.480,05 km jalan baru di Papua dan Papua Barat.

3 Terminal baru bandar udara

3 Kapal fery baru

PENDIDIKAN
358.617 Penerima Kartu Indonesia Pintar
10 Sekolah baru berpola asrama

25 Pembangunan Sekolah Garis Depan


33 Sekolah menerima bantuan Ruang Kelas Baru
500 Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)

45 Pembangunan perpustakaan dan pusat sumber belajar


646 Guru Garis Depan

40.166 guru menerima bantuan Program Peningkatan Karir


141 guru mengikuti program pertukaran kepala sekolah
336 guru menerima bantuan Program Kualifikasi S1 dan S2
Sumber : Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, diolah

Pengakuan Terhadap Hak Komunal Tanah Adat


Sebagai bagian dari perlindungan masyarakat adat, untuk pertama kalinya pemerintah memberikan sertifikat
tanah komunal adat kepada masyarakat adat di Papua Barat.

PERTAMA KALI DALAM SEJARAH INDONESIA

Sumber: merauke.go.id

Sumber: metromerauke.com

Perkembangan Infrastruktur untuk Menyatukan Papua


Pembangunan infrastruktur di Papua, dilakukan terutama untuk menghilangkan perbedaan harga barang yang
mencolok dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia.

Pelabuhan Sorong

Jalan Papua

Bandar Udara Werur

Pelabuhan Perikanan
Merauke

Pelabuhan Depapre

Infrastruktur Perbatasan

Lantamal XIV Sorong

Jembatan Holtekamp

Bandara Wamena

Bandara Sorong

Sumber : Kementerian PUPR

Peningkatan Produktivitas Melalui Pertanian dan Perdagangan


Selain infrastruktur dan manusia, kemajuan Papua ditentukan pula oleh produktivitas lokal terutama dengan
mendorong produksi pertanian dan perdagangan.
Pembangunan pasar Mama-mama di Papua
dan Papua Barat:

Peningkatan menjadi 25 unit pasar (2015-2016), sebelumnya


berjumlah

3 unit pasar (2013-2014)

Pembangunan pasar melibatkan Mama-mama Papua yang tidak


hanya menjadi ibu dari anak-anak asli Papua, namun juga
merupakan tulang punggung perekonomian keluarga yang secara
tidak langsung menjadi penggerak perekonomian di Papua.

Penurunan harga BBM di Wilayah


Pegunungan Papua di pegunungan Papua

Kebijakan Presiden Jokowi menetapkan one price policy yang


berlaku di seluruh Indonesia termasuk Papua berhasil
mendorong pembukaan agen penyaluran minyak dan solar
(APMS) serta pembangunan SPBU telah menurunkan harga
bensin dan solar menjadi sama dengan daerah lainnya di
Indonesia.

Dimulai dari Kabupaten Puncak, Kabupaten Pegunungan Arfak,


Kabupaten Mamberamo, dan Kabupaten Nduga.

Pasar Phara Sentani

Pasar Doyo Baru

Pasar Rufei

Pasar Mama-mama

REFORMA AGRARIA

Tujuh Tujuan Reforma Agraria


Reforma Agraria memberikan kepastian hukum kepemilikan lahan, mencegah krisis ekologi, mengatasi konflik,
mengurangi kemiskinan, dan menurunkan ketimpangan ekonomi di pedesaan.
6. Meningkatkan

7. Menyelesaikan konflik agraria

1. Mengurangi ketimpangan
penguasaan dan pemilikan tanah
2. Menciptakan sumber-sumber
kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat

Cita-cita
Reforma Agraria

Misi

ketahanan pangan

7 tujuan

5. Memperbaiki dan menjaga


kualitas lingkungan hidup

Reforma Agraria
3. Mengurangi kemiskinan dan
menciptakan lapangan kerja

Terwujudnya keadilan dalam penguasaan, pemilikan, penggunaan,


dan pemanfaatan tanah, wilayah, dan sumber daya alam.

Meningkatkan kepastian hak-hak kepemilikan dan penguasaan


rakyat petani atas tanah, wilayah dan sumber daya alam, dan
berkurangnya kasus-kasus konflik agraria

Reforma Agraria

4. Memperbaiki akses masyarakat


kepada sumber-sumber ekonomi

Strategi
Reforma Agraria
Memampukan desa dalam mengatur
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah, sumber daya alam, dan
wilayah kelolanya untuk meningkatkan

Memperbaiki layanan ekologi melalui penatagunaan


tanah secara berkelanjutan
Membentuk badan-badan usaha koperatif yang menjadi
kekuatan produktif baru di desa-desa
Meningkatkan kesejahteraan rakyat petani peserta
program reforma agraria.

kesejahteraan rakyat petani secara bersama.

Sasaran Reforma Agraria


Reforma Agraria menyasar lahan-lahan HGU yang terlantar dan tanah-tanah negara yang tidak termanfaatkan
untuk diredistribusikan kepada para buruh tani, sekaligus memberi legalisasi atas tanah-tanah negara.
Sasaran reforma agraria selama 2 tahun (2014-2016) dijalankan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
adalah program redistribusi dan legalisasi (sampai dengan 31 Agustus 2016).

Legalisasi diselenggarakan atas tanah-tanah yang


sebelumnya dijadikan Tanah Obyek Reforma
Agraria (TORA) dan tanah rakyat miskin lainnya
Tahun 2015:
Realisasi Legalisasi Aset
836.921 bidang
188.307 ha

Tahun 2016:
Target Legalisasi Aset
1.050.073 bidang
236.266 ha

Identifikasi tanah terlantar

Tahun 2015:
Target 119,
terealisasi 91

Tahun 2016:
Target 205,
terealisasi 66

Redistribusi tanah dilakukan pada tanah-tanah


Hak Guna Usaha (HGU) yang habis masa
berlakunya, tanah terlantar dan tanah negara
lainnya
Tahun 2015:
90.829 bidang,
( 63.985 ha)

Tahun 2016:
175.000 bidang,
( 123.280 ha)

Penanganan sengketa dan konflik agraria

Tahun 2015:
932 kasus,
515 kasus selesai.

Tahun 2016:
2.642 kasus,
251 kasus selesai.

Peta Jalan Reforma Agraria


Implementasi Reforma Agraria dijalankan secara komprehensif mulai dari Penguatan Kerangka Regulasi dan
Penyelesaian Konflik, hingga ke Penataan Penguasaan dan Pemilikan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA)
Perpres No.45/2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah 2017 (14 Mei 2016):
Sebagai upaya mengakselerasi capaian dari pelaksanaan reforma agraria, 14 Mei

Rapat kabinet terbatas tentang reforma agraria (24 Agustus


2016):

2016 telah diterbitkan Perpres No.45/2016 tentang RKP 2017 yang di dalamnya
menempatkan reforma agraria sebagai prioritas nasional, mencakup program:

Pesan utama Presiden Joko Widodo dalam Ratas


Reforma Agraria: di pedesaan, masalah kemiskinan,
Penguatan Kerangka
Regulasi dan
Penyelesaian Konflik

ketimpangan dan sulitnya lapangan pekerjaan


merupakan problem pokok dan mendasar yang
dihadapi masyarakat. Reforma agraria yang digulirkan
pemerintah berupaya untuk mengatasi ketiga masalah

Kelembagaan Pelaksana Reforma


Agraria Pusat dan Daerah

tersebut.

Presiden Jokowi memerintahkan untuk segera


Penataan Penguasaan dan Pemilikan
Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA)

mempercepat program reforma agraria ini, dengan


fokus redistribusi lahan pada buruh tani yang tidak
memiliki lahan dan petani gurem yang memiliki lahan

Pemberdayaan Masyarakat dalam


Pemanfaatan Tanah Obyek Reforma
Agraria (TORA)

kurang dari 0,3 hektar.

Presiden mengarahkan: Semangat reforma agraria


Kepastian Hukum dan Legalisasi
atas Tanah Obyek Reforma Agraria
(TORA)

ialah terwujudnya keadilan dalam penguasan tanah,


pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah,
wilayah dan sumber daya alam.

POROS MARITIM

Trayek Bertambah, Harga Turun


Perbedaan harga antarwilayah berubah drastis sejak dijalankannya trayek tol laut. Harga menjadi semakin
stabil dan turun secara signifikan ketika jumlah trayek ditambah dan direvisi sesuai dengan kebutuhan
PENINGKATAN TRAYEK
ANGKUTAN PERINTIS

PENURUNAN HARGA KOMODITAS

DAMPAK
0

-3%

-2.75

100

-5%

-5.5
-8.25

-3%

-1.5
-3

-9%

-11%

-11%

-11

95

Beras

96

Terigu

Minyak

Gula

Semen

-11%

-5%

-4.5
-6

Triplek Baja Ringan

Beras

-5%

-6%
Terigu

Semen

TAHUNA

WANCI

90

85

84

86

80

TA 2014 TA 2015 TA 2016

+1 Trayek khusus angkutan ternak


54 Trayek dilayani oleh kapal negara
42 Trayek dilayani oleh kapal swasta

SABU

NAMLEA

0
Sumber: Capaian Program Poros Maritim Dunia
(Kementerian Perhubungan, 9 September 2016)

-3.5
-7
-10.5

-7.7%
-12%

-12.5

-10%

-13.8%

-10.5%

-14

Terigu Minyak Semen Triplek

-20%

-15%

-25

-28%

-29%

-17%

-22%

-28%
-49%

-37.5
-50

Beras

-22%

Beras

Bawang

Minyak

Gula

Terigu

Triplek

Daging Ayam

Telur Ayam

Semen

Sumber: Pelaksanaan Program Tol Laut Sesuai Perpres 106/2015 (Kemenko Maritim, 13 September 2016)

Ekspor-Impor Efisien, Daya Saing Naik


Perbaikan manajemen kepelabuhanan, penerapan teknologi, pembenahan SDM, menurunkan waktu inap (dwelling time) di
pelabuhan, dan mempersingkat waktu tempuh serta menurunnya biaya ekspor secara signifikan

JALUR EKSPOR SEMAKIN PENDEK

WAKTU PROSES
KEPELABUHANAN
(DWELLING TIME) TURUN

Penambahan Jalur Pelayaran Internasional


pada Pelabuhan Makasar Mengurangi Waktu Ekspor Wilayah Timur Indonesia

Makassar-Jakarta-Bintulu-ManilaBatangas-Xiamen-Tokyo-

6.33
5.25

Yokohama-Nagoya-Osaka-Busan-

hari

Hongkong-Shekau-Manila-CebuMakasar

4.39

3.5

hari

Sebelum

3.36

Sesudah

hari
1.75

Biaya
per Kontainer
berkurang sebesar

Jan 2015

Des 2015

Sep 2016

Sumber: Laporan Capaian Program Poros Maritim


(Kemenko Maritim, 9 September 2016)

USD.
Ke China: 24 hari menjadi 16 hari

200

Ke Japan: 28 hari menjadi 18 hari


Ke Korea: 26 hari menjadi 17 hari

Sumber: Capaian Program Poros Maritim Dunia


(Kementerian Perhubungan, 9 September 2016)

Produksi dan Kesejahteraan Naik


Produksi ikan Indonesia tidak pernah menurun dari waktu ke waktu. Yang membedakan adalah, sekarang ini
kesejahteraan nelayan meningkat karena perbaikan pada tata kelola perikanan.
Masa lalu: EKSPLOITATIF (2009-2014)
Tren Kesejahteraan belum
membaik:
Nilai Tukar Nelayan (NTN)
sangat dinamis dengan
kecenderungan turun

Tren Produksi ikan naik:

9,8 jt ton (2009)


20,8 jt ton (2014)

Tren konsumsi ikan naik:

29kg/kapita/tahun (2009)
38kg/kapita/tahun (2014)

105,69 (2009)
104,63 (2014)

Masa kini: INOVATIF

Tren Produksi ikan naik:

20,8jt ton (2014)


21,7jt ton (2015)
Tren konsumsi ikan naik:

38kg/kapita/tahun (2014)
41kg/kapita/tahun (2015)

Tren Kesejahteraan
membaik:
NTN sangat dinamis
dengan kecenderungan
Naik

104,63 (2014)
106,14 (2015)

Sumber: Capaian Kinerja 2 Tahun Kabinet Kerja Sektor Kelautan dan Perikanan, 13 September 2016)

Perubahan Mendasar dalam Kebijakan Kelautan Indonesia


Untuk pertama kali sejak merdeka, Indonesia segera memiliki Kebijakan Kelautan Indonesia dan Tata Ruang
Laut Nasional. Keduanya akan menjadi tonggak bersejarah untuk membangun menjadi poros maritim dunia.

Untuk pertama kali setelah 71 tahun merdeka, Indonesia segera memiliki Kebijakan Kelautan
Indonesia (Ocean Policy):
1. Narasi besar Poros Maritim Dunia.
2. Peta jalan menuju Poros Maritim Dunia.
3. Pembiayaan menjadi Poros Maritim Dunia.

Untuk pertama kali setelah 71 tahun merdeka, Indonesia segera memiliki Tata Ruang Laut
Nasional:
1.
2.
3.
4.

Mencegah konflik perebutan ruang laut.


Memastikan keadilan pemanfaatan ruang laut.
Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya laut.
Memastikan keberlanjutan sumber daya.

PENGAMPUNAN PAJAK

Berdikari Membangun Negeri


Pajak adalah tumpuan utama pembangunan. Optimalisasi pajak salah satunya dilakukan melalui pengampunan pajak.
Tujuan utamanya adalah memperluas basis data wajib pajak sehingga memberikan ruang fiskal yang lebih besar.
Target, Tantangan,
& Respons
Keberhasilan Pengampunan
Pajak mendorong kepercayaan
dunia bisnis dan memperluas
basis pajak sehingga dalam

Dominasi peserta dari


kalangan Orang Pribadi

Mencapai tujuan Program Pengampunan Pajak

Non UMKM menunjukkan

sebagaimana tercantum dalam Undang-undang

bahwa program ini telah

jangka panjang akan


memberikan ruang fiskal yang
lebih besar

tepat dengan sasaran yang

Adanya lonjakan peserta Pengampunan Pajak

diharapkan.

menjelang berakhirnya periode pertama:


Penambahan titik pelayanan dan menyiapkan
langkah-langkah persiapan pelayanan beban
puncak

Jumlah Wajib Pajak Peserta Amnesti

97,3
Triliun
(Sesuai dengan
SSP)

WP Lapor SPT

301.182

WP Daftar
Sebelum TA

2.901

WP Tidak Lapor
SPT

Kinerja sampai dengan

66.271

WP Daftar
Pasca TA

15.823

30/09/2017
Total Deklarasi Harta:

3.485 Triliun

Uang Tebusan
01/07/2016 sampai dengan 30/09/2016

Repatriasi: 137 Triliun

WP Tidak Bayar

118

Jumlah SPH:

367.453

Sumber : Kementerian Keuangan, Deutsche Bank, Bank Dunia, Diolah

Deklarasi dan Repatriasi 9 Negara Terbesar

Dana repatriasi dari negara-negara berikut ini akan menjadi basis implementasi dan reformasi perpajakan selanjutnya.
Indonesia sedang menyiapkan implementasi kesepakatan Automatic Exchange of Information dengan seluruh negara
mitra.
DEKLARASI
DEKLARASI

Amerika 17,33T
Serikat REPATRIASI

0,73T

Belgia

10,15T

REPATRIASI

DEKLARASI

0,6T

China

13,68T

Hongkong

REPATRIASI

DEKLARASI

3,56T

38,39T
REPATRIASI

DEKLARASI

Cayman 52,54T
Island REPATRIASI

14,05T

16,51T
DEKLARASI

Malaysia

7,61T
REPATRIASI

0,61T
DEKLARASI

Australia

Virgin
Island
DEKLARASI

72,57T

REPATRIASI

2,49T

32,91T

REPATRIASI

1,22T

Singapura
DEKLARASI

643,2T

REPATRIASI

78,69T

Sumber : Kementerian Keuangan, Deutsche Bank, Bank Dunia, Diolah

Capaian Pengampunan Pajak Tertinggi di Dunia


Sampai dengan periode pertama program pengampunan pajak, hasil yang dicapai dalam program ini termasuk
yang tertinggi di seluruh dunia, tersukses dari segi target, dan terus naik signifikan.
Tebusan (Rp Triliun)

Pengampunan Pajak (% PDB)

INDONESIA

97.3

ITALIA

Deklarasi Harta (% PDB)

0%

Australia

0%

54.2

CHILE

0,1 %

20.7

SPANYOL

15.5

JERMAN

0,2 %

Spanyol

2%

Italia

2%

11.3

AUSTRALIA

0,4 %

7.4
5.9

BELGIA

0,6 %

India

4%
8%

Chili

2.8

AFRIKA SELATAN

0,8 %

1.4

INDIA
0

100

Capaian Pengampunan Pajak

0,81% dari PDB


3x di atas ratarata global

Indonesia

29%
7

Repatriasi

14

21

28

35

Deklarasi Harta
29% dari PDB

1,14% dari PDB

Rata-rata
global hanya
sekitar 4%

Sumber : Kementerian Keuangan, Deutsche Bank, Bank Dunia, Diolah

DESA DAN KAWASAN 3T

Membangun Desa, Membangun Negeri


Pembangunan dari pinggiran, khususnya pembangunan Desa, pemerintah terus berupaya meningkatkan percepatan
pembangunan di desa menjadi desa mandiri.
Perbaikan dan Peningkatan
Pelaksanaan Dana Desa
Penempatan pendamping desa:
setiap 4 desa disediakan 1 orang pendamping desa

Mekanisme pencairan dari 3 tahap


menjadi 2 dengan tetap menjaga
kualitas kegiatan di desa

Desa

40%:40%:20%

Pemanfaatan Dana Desa

Desa
Pendamping
Desa

Desa

60%:40%

30.000
orang

40.142
orang

Desa
2015

2016

dititikberatkan pada
pembangunan fisik.

75,2%

70%

2015

2016

Sisanya adalah pembangunan


nonfisik.
Peningkatan pagu dana desa
lebih dari 200%

Realisasi pencairan dan penyaluran dana desa sampai


dengan bulan September 2016

27,8

19,1

Rp.
T
(98,73%)

20,7 T

46,9 T

2015

2016

Pusat

Rp.
T
(68,8%)

Kabupaten/
Kota

Rekening
Desa

Sumber: Kementerian PUPR

Sistem Informasi Desa untuk Membangun Desa


Pembangunan dari pinggiran, khususnya pembangunan Desa, pemerintah terus berupaya meningkatkan percepatan
pembangunan di desa menjadi desa mandiri.

KALIMANTAN
SUMATERA
SULAWESI

47

PAPUA

desa

dikembangkan menjadi

Desa Broadband Terpadu


yang dilengkapi dengan akses
internet, komputer, dan aplikasi
yang sesuai
dengan kebutuhan
penduduk setempat

JAWA
BALI

Pengembangan desa
didukung penuh
dengan

Sistem Informasi Desa


yang menampilkan
komoditas unggulan dan
infrastruktur desa

Sumber: Kementerian PUPR

Pembangunan Jalan Perbatasan


Peningkatan kualitas dan pembangunan jalan baru di kawasan perbatasan terus dilakukan di tiga titik yakni
Kalimantan, Papua, dan NTT agar menjadi pintu gerbang menuju Indonesia.

JALAN PERBATASAN

Total Panjang

3.187 km
NTT

Kalimantan

1.900
km
Tersambung : 1454 km
Belum Tersambung : 446 km

Papua

1.111
km

176
km

Tersambung : 63 km
Belum Tersambung : 113 km

Tersambung : 844 km
Belum Tersambung : 267 km

Sumber: Kementerian PUPR

KAWASAN 3T adalah Halaman Depan Wajah Indonesia


Kawasan Tertinggal, Terluar, Terdepan (3T) adalah wajah depan Indonesia yang harus diperbaiki dan didorong
kemajuannya, sebagai perwujudan bahwa negara hadir dan melindungi segenap warga .

POS LINTAS BATAS NEGARA


Daya Saing

Kedaulatan

Menciptakan
pusat
pertumbuhan
ekonomi sehingga menjadi daya tarik
warga
negara
tertangga
untuk
melakukan
kegiatan
ekonomi
di
Indonesia

Menghadirkan negara dan melindungi


warga di daerah perbatasan untuk
menegakkan kedaulatan

Keamanan
Memberikan pelayanan perpindahan orang,
barang dan jasa antar 2 negara yang saling
berbatasan

KALIMANTAN
SUMATERA

SULAWESI

lokasi

Peningkatan
Kualitas Jalan
di

12 lokasi

PAPUA

2
lokasi

JAWA
BALI

5
lokasi
Sumber: Kementerian PUPR

REFORMASI HUKUM

Revitalisasi dan Reformasi Hukum berdasarkan Nawacita


Program revitalisasi hukum menjadi agenda strategis berikut dari pemerintah untuk memulihkan kepercayaan
publik, serta menciptakan keadilan dan kepastian hukum.
POIN 1: Kami akan menghadirkan
kembali Negara untuk melindungu segenap
bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga negara

POIN 4: Kami akan menolak Negara


lemah dengan melakukan reformasi
sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya

Pemulihan
Kepercayaan Publik
Keadilan dan
Kepastian Hukum
Pembenahan Kelembagaan

Penataan Regulasi

Pembangunan
Budaya Hukum

Penegakan Hukum Profesional

Regulasi Berkualitas

Budaya Hukum Kuat


Revitalisasi Hukum

PELAYANAN PUBLIK

PENYELESAIAN
KASUS

1. Pendaftaran izin tinggal


terbatas secara
elektronik
2. Pemberian hak warga
binaan (remisi, asimilasi,
cuti menjelang bebas,
cuti bersyarat, cuti
mengunjungi keluarga,
pembebasan bersyarat)
berbasis IT
3. Pendaftaran
kewarganegaraan
\naturalisasi secara
elektronik
4. Pendaftaran Paten,
merek dan desain
industri secara
elektronik
5. Percepatan pelayanan
SIM, STNK, BPKB,
SKCK
6. Pembentukan tim
terpadu pemberantasan
pungutan liar atau suap
7. Pelayanan bantuan
hukum berbasis IT

1. Pembentukan Satgas
penyelundupan
2. Penyelesaian kasus HAM
masa Lalu
3. Penyederhanaan
penanganan perkara
tilang

3
PENATAAN
REGULASI
1. Penguatan
Pembentukan
Peraturan
Perundangundangan

2. Revitalisasi evaluasi
peraturan
perundang4. Penanganan hukum kasus
undangan
Karhutla
3. Penataan data base
5. Pencegahan tindak pidana
peraturan perundang
korupsi melalui
undangan
penguatan fungsi TIM
Pengawal, Pengaman
Pemerintahan dan
Pembangunan Pusat
(TP4P) dan Tim Pengawal
Pengaman Pemerintahan
dan Pembangunan
Daerah (TP4D)
6. Penyelesaian sengketa
bisnis
7. Optimalisasi pemanfaatan
pelaporan LHA, LHP dan
informasi dari PPATK
dalam penanganan tindak
pidana asaldan TPPU

4
PEMBENAHAN
MANAJEMEN
PERKARA
1. Data base
penanganan perkara
terbarukan dan
terintegrasi antar
penegak hukum
2. Tata kelola kasus
korupsi
3. Unit khusus
percepatan
penanganan kasus
4. Tata kelola benda
sitaan dan barang
rampasan
5. Pendampingan jaksa
dalam penyidikan
6. Penyelesaian perkara
secara cepat,
sederhana dan murah
7. Penegakan hukum
berbasis due process of
law yang ketat

5
PENGUATAN SDM
1. Rekruitmen dan
promosi berbasis
kinerja di Kejaksaan
dan Kepolisian
2. Penambahan jumlah
penyelidik, penyidik
dan penuntut KPK
3. Penguatan fungsi
koordinasi dan
supervisi KPK
kepada penegak
hukum Kepolisian
dan Kejaksaan

PENGUATAN
KELEMBAGAAN

PEMBANGUNA
N BUDAYA
HUKUM
1. Penanganan
Intoleransi

1. Polisi Komunitas
2. Pennanggulangan
overcapacity Lapas
3. Reorganisasi lembaga
Kejaksaan
berdasarkan fungsi
4. Penguatan Komisi
Kepolisian Indonesia
5. Penguatan Komisi
Kejaksaan
6. Perubahan organisasi
Mahkamah Agung
dan badan
Pengadilan
dibawahnya
berdasarkan kinerja
7. Anggaran pengadilan
berbasis kinerja

Penegakan Hukum: Kepolisian


Jumlah kejahatan relatif berkurang pada tahun 2016 (165.147 kasus) dibandingkan tahun 2015 (373.636),
meskipun persentase penyelesaiannya sedikit menurun dari 59% ke 58%.
LAKA LANTAS LEBARAN
3000

1500

2014

2015

2016

Jumlah Kecelakaan
Luka Berat

TERORIS
Selama kurun waktu tahun 2015 s/d bulan
Juni 2016, telah ditangkap sebanyak 170
tersangka kasus Terorisme

Hasil giat Kepolisian: 120 Tersangka


Hasil operasi Camar: 27 Tersangka
Hasil operasi Tinombala: 23 Tersangka

Tertangkapnya Santoso dan kelompoknya pada 19 Juli 2016.

Meninggal
Luka Ringan

PENYELESAIAN KASUS TINDAK PIDANA


2400

1200

2014
CT (KSS)

2015
CC (KSS)

2016
CC (%)
Sumber : POLRI

Penegakan Hukum: Bea Cukai


Penegakan hukum oleh Bea Cukai mengalami peningkatan pada tahun 2016, sedangkan di sisi pelayanan
sudah terjadi efisiensi dalam total waktu pre-clearance.

KINERJA DJBC DI BIDANG

Proses
Penyidikan P21

PENGAWASAN

120

108

90

105

PELAYANAN

Pre-clearance Obat
dan Makanan
4
3

94

60

30

2014

12000

Nilai Barang Hasil


Penindakan (Rp Miliar)

2015

Pre-clearance
Tumbuhan

Pre-clearance
Hewan

4000

10.009

9000
6000

2,5
hari

2014

2015 s.d. 2016

Jumlah Penindakan

3,83
hari

9.004

2000

6.640

3000

1000

2014
Sumber : Ditjen Bea Cukai

3.701

3000

2015

2016

2.243

5,31
hari

1.724

2014

4,16
hari
3 jam

2015

2016

2014

2015

2014

3 jam
2015

Penegakan Hukum: Kejaksaan


Selama tahun 2016, terjadi peningkatan penyelamatan keuangan negara dibandingkan tahun sebelumnya,
namun terdapat penurunan dalam penegakan hukum kasus korupsi.
Dibandingkan tahun 2015, secara umum penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung pada tahun

2016 cenderung meningkat:

Tindak Pidana Umum


140000
105000

Tindak Pidana Korupsi


3000

132.987

133.830
2250

96.589
70000

94.248

35000

1500

2446
1988

1785

750

781
453

2015
Jumlah SPDP

2016
Penuntutan

2015
Penyelidikan

357

s.d. Mei 2016


Penyidikan

Penuntutan

Penerimaan keuangan negara (per Agustus) cenderung meningkat, baik dalam realisasi PNBP dari sektor
pembinaan, pemulihan keuangan negara dari sektor perdata dan tata usaha negara, serta penyelamatan keuangan negara
dari sektor korupsi.

Sumber : Kejaksaan Agung RI

Corruption Perception Index


Indikator utama tingkat korupsi yang diukur melalui Corruption Perception Index (CPI) menunjukkan
perbaikan, baik dari segi peringkat maupun skor.
Peringkat dan Rangking Corruption Perception
Index 2015

TAHUN 2015
Presiden Jokowi telah menandatangani dokumen Instruksi
Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi (Aksi PPK) Tahun 2015.

TAHUN 2016
Berdasarkan Inpres
no .10 tahun 2016
tentang Aksi
Pencegahan dan
Pemberantasan
Korupsi (Aksi PPK)
Tahun 2016 dan 2017.

Prioritas untuk
tahun 2016 terdapat
pada 7 SEKTOR

Penerimaan Negara

Tataniaga Pangan
Pengadaan Barang dan Jasa
Infrastruktur
Sumber Daya Alam/Industri Ekstraktif

Sektor Swasta
Tatakelola BUMN

INDONESIA
Peringkat Regional

15

Peringkat Global

88

Score

36

Sumber : Transparency International

You might also like