Professional Documents
Culture Documents
PEMERINTAHAN
JOKOWI-JK
ISI LAPORAN
PENGANTAR
2. PEMBANGUNAN MANUSIA
B. PARIWISATA
C. PAPUA
D. REFORMA AGRARIA
Tujuh Tujuan Reforma Agraria
Sasaran Reforma Agraria
Peta Jalan Reforma Agraria
E. POROS MARITIM
F. PENGAMPUNAN PAJAK
H. REFORMASI HUKUM
PENGANTAR
Nawacita adalah konsep besar untuk memajukan Indonesia yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian. Untuk mengubah dan mewujudkannya,
diperlukan kerja nyata tahap demi tahap, dimulai dengan pembangunan fondasi
dan dilanjutkan dengan upaya percepatan di berbagai bidang.
PROGRAM
PRIORITAS
Rp 113,9 Triliun
Kesinambungan
Fiskal
Rp 31,9
Triliun
Belanja Daerah/Desa
Tertinggal
Rp 34,7 Triliun
Rp 4,3
Triliun
Bunga Hutang
KELAUTAN
PERTANIAN
PERHUBUNGAN
Rp 3,8
Triliun
Rp 16,9
Triliun
Rp 21
Triliun
PENDIDIKAN
SOSIAL
KESEHATAN
Rp 7,1
Triliun
Rp 9,3
Triliun
Rp 2,7
Triliun
PUPR
Rp 33,3
Triliun
Lain-lain
(BO
Kementerian
/ Lembaga)
Rp 19,8
Triliun
Rp 3,8
Triliun
Lain-lain
Rp 18,2
Triliun
Subsidi Listrik
Rp 4,5
Triliun
INFRASTRUKTUR
PEMBANGUNAN
MANUSIA
KEBIJAKAN
DEREGULASI EKONOMI
I
INDIKATOR UTAMA
PEMBANGUNAN EKONOMI
Untuk menjalankan visi pembangunan secara efektif, pemerintahan modern di manapun harus
memiliki sejumlah capaian positif di bidang ekonomi. Hal ini sesungguhnya terkait erat dengan
kesejahteraan rakyat yang merupakan subjek dan penerima manfaat terbesar pembangunan.
KEMISKINAN
KETIMPANGAN
2
5
INFLASI
PENGANGGURAN
4
PERTUMBUHAN EKONOMI
INDIKATOR
LAINNYA
Indikator I: Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di Indonesia terus mengalami penurunan, dari 28,51 juta (11,22%) pada bulan Maret
2015 menjadi 28,01 juta (10,86%) pada bulan Maret 2016.
11,25%
11,22%
11
10.7
11,13%
10,96%
10.85
Mar 2014
-0,36%
(Mar 15 - Mar16)
10,86%
Sept 2014
Mar 2015
Sept 2015
Mar 2016
-0,33%
-0,15%
-0,16%
SUMATERA
-0,05%
KALIMANTAN
SULAWESI
-0,45%
PAPUA
-0,51%
JAWA
BALI
Sumber: BPS
0.414
0.406
0,428
0,319
Mar 2014
0,433
0.408
0,336
Sept 2014
0,428
0,334
Mar 2015
0.402
0,419
0,329
Sept 2015
0.397
0,410
0,327
Mar 2016
Perkotaan
Pedesaan
6.2
PERSENTASE PENGANGGURAN
6,18%
5,94%
5.8
5.6
5.4
-0,31%
5,81%
5,7%
(Feb 15 - Feb16)
5,5%
Feb 2014
Aug 2014
Feb 2015
Aug 2015
Feb 2016
Di tengah kelesuan ekonomi global, pertumbuhan ekonomi pada Semester I 2016 meningkat menjadi 5,04%
dibandingkan periode yang sama di tahun 2015 yang sebesar 4,79%.
5.1
4.933
4.767
4.6
5,04%
5,02%
+0,25%
4,79%
2014
2015
Smt I 2016
Rata-rata
pertumbuhan
ekonomi global
2,5%
INDONESIA BARAT
2015
2016
4,38% 4,84%
INDONESIA TIMUR
2015
2016
8,03% 6,05%
Sumber: BPS diolah
569.9
494.7
675
PMA
PMDN
402.3
450
343.7
225
0
386.4
175.8
208.4
229.2
2015
2016
2017
363
297.8
2018
CAPAIAN INVESTASI
2015 - SEMESTER I 2016
Total Periode I
2015 - 2019
3.471,3
2019
2015: Rp 545,4 T
Jan-Juni
:
2016
354.739 orang
Rp 298,1 T
63,2%
Jan-Juni
:
2016
Capaian Investasi
36.8%
36,8%
PMA:
Rp 179,5 T
PMA:
Rp 102,6 T
32,5%
2015
PDMN:
Rp 365,9 T
34,4%
67,1%
63.2%
PDMN:
Rp 195,5 T
Jan-Juni
2016
65,5%
Berdasarkan Sektor
Berdasarkan Sektor
2015
Primer: Rp 537,7 T
Tersier : Rp 1.065,2 T
15.5%
30.7%
Sekunder: Rp 1.868,4 T
Tersier:
Rp 214,4 T
53.8%
Tersier:
Rp 85,1 T
17.4%
39.3%
43.3%
Jan-Juni 2016
Primer:
Rp 95 T
11.0%
28.5%
60.5%
Sekunder :
Rp 236 T
Primer:
Rp 32,7 T
Sekunder:
Rp 180,3 T
Berdasarkan Lokasi
Berdasarkan Lokasi
Jawa
45,3%
Luar Jawa
54,7%
Jawa
54,4%
Luar Jawa
45,6%
Jawa
54,5%
Luar Jawa
45,5%
Sumber: BKPM
Indikator V: Inflasi
Inflasi sebagai cerminan daya beli masyarakat secara umum tetap rendah dan terkendali.
8,36%
6.75
4.5
2.25
0
Inflasi Y-O-Y
Inflasi Y-T-D
8,36%
6,83%
4,53%
3,71%
3,35%
3,35%
2,24%
Sep 2014
Des 2014
Sep 2015
3,07%
1,97%
Des 2015
Sep 2016
400
300
60
164
167
57.5
248.28
282.25
271.66
Des 2014
132
Des 2015
Pemerintah
Filipina
159.7
52.5
Jul 2016
Swasta
50
Turki
Thailand
55
124
Brazil
57
200
100
164.5
Berdasarkan
kelompok peminjam,
posisi ULN Indonesia
masih didominasi
ULN sektor swasta.
53
45.05
2013
2014
52
53
38.25
2015
54
41.53
Tw I 2016 Tw II 2016
36%
Indonesia 2015
India
0
15
30
45
60
Pemerintah
Sumber : Bank Indonesia, SULNI
II
INFRASTRUKTUR
Anggaran Infrastruktur
(dalam Rp Triliun)
500
Subsidi Energi
400
341.8
200
375
360
346.6
317.1
270
250
180
2014
177.9
90
420
2015
2016
2017
Subsidi Energi
Kesehatan
Kesehatan
104.1 103.5
74.3
60.2
2014
2015
408.5
395
2014
2015
2016
2017
Infrastruktur
382.5
370
2016
2017
Pendidikan
407.5
Pendidikan
Infrastruktur
110
290.3
55
125
416.6 414.1
375.4
2014 2015 2016 2017
DAMPAK
1
DARAT
LAUT
Pembangunan dryport
UDARA
Sumber : KPPIP
maka dirancang
101 proyek
yang bertema
konektivitas
17proyek
Bandara
52proyek
Jalan Tol
19proyek
Kereta Api
13proyek
Pelabuhan
Sumber : KPPIP
Prioritas
Sumber : KPPIP
PLTU Batang
Terminal Kalibaru
Revitalisasi Bandara
Pelabuhan Patimban
SPAM Umbulan
Sumber : KPPIP
II
PEMBANGUNAN MANUSIA
+0,75
75
68,80
69,55
50
25
2014
2015
INDEKS KESEHATAN
100
75
77,30
78,12
50
25
2015
+0,75
+0,82
75
75
50
2014
100
100
+0,82
INDEKS PENDIDIKAN
60,18
61,00
50
25
25
2014
2015
69,84
70,59
2014
2015
Sumber : BPS, 2016
11.633
17.927.308
anak
Ruang Belajar
Pendistribusian
Memperbaiki/meningkatkan kualitas
ruang belajar melalui Rehabilitasi Sekolah
726
Membangun Unit Sekolah Baru pada
wilayah-wilayah dengan angka partisipasi
pendidikan yang rendah
14.223
Membangun Ruang Kelas Baru untuk
meningkatkan daya tampung sekolah
jenjang SD, SMP, SMA/SMK, SLB
Ruang Kelas
Baru
Sekolah Garis Depan (SGD) dan Guru Garis Depan (GGD) adalah perwujudan Nawacita ke-3
dengan pembangunan sekolah dan penyediaan guru di daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan
Tertinggal).
Pada tahun 2016, sebanyak 114 SGD dan 7.000 GGD tersebar di 31 provinsi di Indonesia
peningkatan 10 kali lipat dari 797 GGD di tahun 2015.
114
SGD
695!
134
2014
70
2014
528
2015
750
Jumlah Peserta Kemah
Budaya Nasional
siswa
3.300
guru sejarah
2016
1.440
2016
229
siswa
telah berkesempatan
untuk belajar
bersama maestro
tanah air
Sumber : Kemdikbud
Program 2016
Unit Sekolah Baru
213 sekolah
Ruang Kelas Baru
5.438 ruang
Gedung Direhabilitasi
999 ruang
Bantuan Ruang
Laboratorium/Praktik
1.333 ruang
Pembangunan Perpustakaan
363 ruang
Capaian 2016
Pengembangan SMK
Kemaritiman
40 sekolah
Pengembangan SMK
Pariwisata
60 sekolah
Pengembangan SMK
Pertanian
32 sekolah
42 sekolah
Bantuan Peralatan Praktik
934 sekolah
5.019
23.703
orang
anak
4.809orang
2013
2015
37,2%
2015
29,6%
2013
22.267anak
2013
2015
PUSKESMAS
1260
1237.5
1.256
1215
1192.5
1.179
1170
2015
2016
RUMAH SAKIT
44
43,95%
33
22
35%
11
0
2015
2016
25.654
fasilitas kesehatan
melayani pasien JKN
168.807.302
Penduduk Indonesia telah
menjadi peserta Jaminan
Kesehatan Nasional
(per 9/9/2016)
20.663 FKTP
2.028 FKTL
2.009 Apotik
953 optik
III
KEBIJAKAN
DEREGULASI EKONOMI
Untuk merespons perlambatan ekonomi pada tahun 2015 yang melemahkan daya saing industri dan daya beli
masyarakat, pemerintah melakukan rasionalisasi kebijakan ekonomi dalam bentuk deregulasi yang terdiri atas:
Deregulasi
peraturan daerah
sektor investasi
Deregulasi
kebijakan ekonomi
Dampak
Harmonisasi
peraturan
Penyederhanaan
proses birokrasi
Penegakan
kepastian hukum
Pada akhirnya, program deregulasi bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri, daya beli masyarakat,
investasi, ekspor, wisata, dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.
DITETAPKAN
IXIII
204
202
99%
TOTAL SELESAI
50
48
DALAM
PEMBAHASAN
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
PRESIDENSIAL
96%
TOTAL
SELESAI
154
154
100%
2
1%
PAKET I
PAKET VIII
PAKET II
PAKET IX
PAKET III
PAKET X
PAKET IV
KETERBUKAAN INVESTASI
PAKET XI
PAKET V
PAKET VI
PAKET XII
PAKET VII
PAKET XIII
HARMONISASI PERATURAN
PENYEDERHANAAN PROSES
BIROKRASI
PENEGAKAN KEPASTIAN
HUKUM
1164
972
462
379
300
600
900
1200
Meningkatkan daya
saing industri, daya
beli masyarakat,
investasi, ekspor,
wisata, dan
pertumbuhan
ekonomi yang tinggi
dan berkelanjutan.
Pemeriksaan
Prasyarat
Pengisian
Prasyarat
7-14
Hari
Pengisian
Data Persero
Pemeriksaan
Data Persero
Pengiriman
Dokumen
Fisik
Pemeriksaan
Dokumen
Fisik
3-5
Menit
Pembayaran PNBP
Pembayaran
PNBP
Permohonan
SK
Pencetakan
SK
Pengiriman
SK
1 Hari
1 Hari
1 Hari
Cetak SK
Total waktu = 4-6 Menit
A. MEMULAI USAHA
(STARTING BUSINESS)
Membuat dasar hukum
terkait dengan tidak lagi
mempersyaratkan modal
dasar perseroan paling
sedikit Rp. 50.000.000
B. AKSES PERKREDITAN
(GETTING CREDIT)
Membuka akses pendaftaran
Fidusia kepada pemohon
masyarakat, lembaga
pembiayaan, dan perbankan
C. PENYELESAIAN PERKARA
KEPAILITAN (RESOLVING
INSOLVENCY)
Pembahasan Merevisi Pasal 3
dan Pasal 4 Permenkumham
Nomor 1 tahun 2013
1 Menit
SEBELUM (hari)
SESUDAH (hari)
923
LISTRIK
256
751
PERTANIAN
PERINDUSTRIAN
672
KAWASAN WISATA
661
PERTANAHAN
123
KEHUTANAN
111
PERHUBUNGAN
30
172
152
188
90
47
5
??
TAX ALLOWANCE
0
28
500
1000
300
IV
TOPIK KHUSUS
Selain berfokus pada Infrastruktur, Manusia, dan Kebijakan Deregulasi Ekonomi, terdapat
sejumlah topik yang menonjol pada tahun kedua pemerintahan. Topik-topik khusus ini
memberikan ilustrasi tentang akselerasi yang sedang terjadi dalam berbagai dimensi.
DIPLOMASI INTERNASIONAL
Resolusi: Menegaskan
kembali posisi negara
anggota OKI terhadap
permasalahan Palestina
dan Al-Quds Al-Sharif
Peringkat 11 negara
kontributor Pasukan
Penjaga Perdamaian PBB
(2.867 personil) dengan
visi 4.000 personil pada
2019
Tahun 2012 - Juli 2016,
Indonesia mengirimkan 73
personil Tim Pengamat
Indonesia (TPI) untuk
International Monitoring
Team di Filipina Selatan
Sumber : Kemenlu
Memperkuat peran Indonesia dalam kerja sama global dan regional untuk
membangun saling pengertian antar peradaban, memajukan demokrasi
dan peradaban dunia, meningkatkan kerja sama pembangunan SelatanSelatan.
G-20 Summit:
Kerja sama Selatan Selatan dan
Triangular
Meningkatkan kerja sama
Selatan Selatan dan Triangular
sebagai bagian dari perjuangan
membangun kerja sama
internasional dan tantangan
dunia yang lebih adil, sejajar
dan saling menguntungkan
Indonesia memberikan bantuan
teknis dan pengembangan
kapasitas kepada 600 peserta
dari 76 Negara Pasifik dan
Afrika, khusus Palestina,
Indonesia telah melaksanakan
154 program untuk 1.774 peserta
Sumber : Kemenlu
KTT ASEAN:
Menekankan pentingnya sentralitas
ASEAN untuk perdamaian dan stabilitas
kawasan.
Mendorong
kerjasama
maritim,
pemberdayaan
UMKM,
infrastruktur dan konektivitas serta
pemberantasan kejahatan lintas-batas.
Mengajak
untuk
mendukung
kemerdekaan Palestina
PARIWISATA
Danau Toba
Borobudur
Wakatobi
Tanjung Kelayang
Tanjung Lesung
Morotai
Kepulauan Seribu
Labuan Bajo
Mandalika
Sumber : Kementerian Pariwisata
Tanjung Kelayang
Tanjung Lesung
Mandalika
Wakatobi
Morotai
1. Peningkatan utilisasi pelabuhan
udara dengan penerbangan reguler
2. Pembangunan hotel/ homestay/
resort
Perolehan Devisa
270
200
255
251
200
144
133,9
2014
2015
2014
2015
Kunjungan Wisman
12
9.4
10,4
10,3
11,3
6.3
6,9
0
2014
2015
2014
2015
PAPUA
57.25
56.75
15%
16,5 Triliun
10%
55
2014
2015
KESEHATAN
3.600.162
INFRASTRUKTUR
22 Pembangunan Pasar Mama-mama
4.480,05 km jalan baru di Papua dan Papua Barat.
PENDIDIKAN
358.617 Penerima Kartu Indonesia Pintar
10 Sekolah baru berpola asrama
Sumber: merauke.go.id
Sumber: metromerauke.com
Pelabuhan Sorong
Jalan Papua
Pelabuhan Perikanan
Merauke
Pelabuhan Depapre
Infrastruktur Perbatasan
Jembatan Holtekamp
Bandara Wamena
Bandara Sorong
Pasar Rufei
Pasar Mama-mama
REFORMA AGRARIA
1. Mengurangi ketimpangan
penguasaan dan pemilikan tanah
2. Menciptakan sumber-sumber
kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat
Cita-cita
Reforma Agraria
Misi
ketahanan pangan
7 tujuan
Reforma Agraria
3. Mengurangi kemiskinan dan
menciptakan lapangan kerja
Reforma Agraria
Strategi
Reforma Agraria
Memampukan desa dalam mengatur
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah, sumber daya alam, dan
wilayah kelolanya untuk meningkatkan
Tahun 2016:
Target Legalisasi Aset
1.050.073 bidang
236.266 ha
Tahun 2015:
Target 119,
terealisasi 91
Tahun 2016:
Target 205,
terealisasi 66
Tahun 2016:
175.000 bidang,
( 123.280 ha)
Tahun 2015:
932 kasus,
515 kasus selesai.
Tahun 2016:
2.642 kasus,
251 kasus selesai.
2016 telah diterbitkan Perpres No.45/2016 tentang RKP 2017 yang di dalamnya
menempatkan reforma agraria sebagai prioritas nasional, mencakup program:
tersebut.
POROS MARITIM
DAMPAK
0
-3%
-2.75
100
-5%
-5.5
-8.25
-3%
-1.5
-3
-9%
-11%
-11%
-11
95
Beras
96
Terigu
Minyak
Gula
Semen
-11%
-5%
-4.5
-6
Beras
-5%
-6%
Terigu
Semen
TAHUNA
WANCI
90
85
84
86
80
SABU
NAMLEA
0
Sumber: Capaian Program Poros Maritim Dunia
(Kementerian Perhubungan, 9 September 2016)
-3.5
-7
-10.5
-7.7%
-12%
-12.5
-10%
-13.8%
-10.5%
-14
-20%
-15%
-25
-28%
-29%
-17%
-22%
-28%
-49%
-37.5
-50
Beras
-22%
Beras
Bawang
Minyak
Gula
Terigu
Triplek
Daging Ayam
Telur Ayam
Semen
Sumber: Pelaksanaan Program Tol Laut Sesuai Perpres 106/2015 (Kemenko Maritim, 13 September 2016)
WAKTU PROSES
KEPELABUHANAN
(DWELLING TIME) TURUN
Makassar-Jakarta-Bintulu-ManilaBatangas-Xiamen-Tokyo-
6.33
5.25
Yokohama-Nagoya-Osaka-Busan-
hari
Hongkong-Shekau-Manila-CebuMakasar
4.39
3.5
hari
Sebelum
3.36
Sesudah
hari
1.75
Biaya
per Kontainer
berkurang sebesar
Jan 2015
Des 2015
Sep 2016
USD.
Ke China: 24 hari menjadi 16 hari
200
29kg/kapita/tahun (2009)
38kg/kapita/tahun (2014)
105,69 (2009)
104,63 (2014)
38kg/kapita/tahun (2014)
41kg/kapita/tahun (2015)
Tren Kesejahteraan
membaik:
NTN sangat dinamis
dengan kecenderungan
Naik
104,63 (2014)
106,14 (2015)
Sumber: Capaian Kinerja 2 Tahun Kabinet Kerja Sektor Kelautan dan Perikanan, 13 September 2016)
Untuk pertama kali setelah 71 tahun merdeka, Indonesia segera memiliki Kebijakan Kelautan
Indonesia (Ocean Policy):
1. Narasi besar Poros Maritim Dunia.
2. Peta jalan menuju Poros Maritim Dunia.
3. Pembiayaan menjadi Poros Maritim Dunia.
Untuk pertama kali setelah 71 tahun merdeka, Indonesia segera memiliki Tata Ruang Laut
Nasional:
1.
2.
3.
4.
PENGAMPUNAN PAJAK
diharapkan.
97,3
Triliun
(Sesuai dengan
SSP)
WP Lapor SPT
301.182
WP Daftar
Sebelum TA
2.901
WP Tidak Lapor
SPT
66.271
WP Daftar
Pasca TA
15.823
30/09/2017
Total Deklarasi Harta:
3.485 Triliun
Uang Tebusan
01/07/2016 sampai dengan 30/09/2016
WP Tidak Bayar
118
Jumlah SPH:
367.453
Dana repatriasi dari negara-negara berikut ini akan menjadi basis implementasi dan reformasi perpajakan selanjutnya.
Indonesia sedang menyiapkan implementasi kesepakatan Automatic Exchange of Information dengan seluruh negara
mitra.
DEKLARASI
DEKLARASI
Amerika
17,33T
Serikat REPATRIASI
0,73T
Belgia
10,15T
REPATRIASI
DEKLARASI
0,6T
China
13,68T
Hongkong
REPATRIASI
DEKLARASI
3,56T
38,39T
REPATRIASI
DEKLARASI
Cayman
52,54T
Island REPATRIASI
14,05T
16,51T
DEKLARASI
Malaysia
7,61T
REPATRIASI
0,61T
DEKLARASI
Australia
Virgin
Island
DEKLARASI
72,57T
REPATRIASI
2,49T
32,91T
REPATRIASI
1,22T
Singapura
DEKLARASI
643,2T
REPATRIASI
78,69T
INDONESIA
97.3
ITALIA
0%
Australia
0%
54.2
CHILE
0,1 %
20.7
SPANYOL
15.5
JERMAN
0,2 %
Spanyol
2%
Italia
2%
11.3
AUSTRALIA
0,4 %
7.4
5.9
BELGIA
0,6 %
India
4%
8%
Chili
2.8
AFRIKA SELATAN
0,8 %
1.4
INDIA
0
100
Indonesia
29%
7
Repatriasi
14
21
28
35
Deklarasi Harta
29% dari PDB
Rata-rata
global hanya
sekitar 4%
Desa
40%:40%:20%
Desa
Pendamping
Desa
Desa
60%:40%
30.000
orang
40.142
orang
Desa
2015
2016
dititikberatkan pada
pembangunan fisik.
75,2%
70%
2015
2016
27,8
19,1
Rp.
T
(98,73%)
20,7 T
46,9 T
2015
2016
Pusat
Rp.
T
(68,8%)
Kabupaten/
Kota
Rekening
Desa
KALIMANTAN
SUMATERA
SULAWESI
47
PAPUA
desa
dikembangkan menjadi
JAWA
BALI
Pengembangan desa
didukung penuh
dengan
JALAN PERBATASAN
Total Panjang
3.187 km
NTT
Kalimantan
1.900
km
Tersambung : 1454 km
Belum Tersambung : 446 km
Papua
1.111
km
176
km
Tersambung : 63 km
Belum Tersambung : 113 km
Tersambung : 844 km
Belum Tersambung : 267 km
Kedaulatan
Menciptakan
pusat
pertumbuhan
ekonomi sehingga menjadi daya tarik
warga
negara
tertangga
untuk
melakukan
kegiatan
ekonomi
di
Indonesia
Keamanan
Memberikan pelayanan perpindahan orang,
barang dan jasa antar 2 negara yang saling
berbatasan
KALIMANTAN
SUMATERA
SULAWESI
lokasi
Peningkatan
Kualitas Jalan
di
12 lokasi
PAPUA
2
lokasi
JAWA
BALI
5
lokasi
Sumber: Kementerian PUPR
REFORMASI HUKUM
Pemulihan
Kepercayaan Publik
Keadilan dan
Kepastian Hukum
Pembenahan Kelembagaan
Penataan Regulasi
Pembangunan
Budaya Hukum
Regulasi Berkualitas
PELAYANAN PUBLIK
PENYELESAIAN
KASUS
1. Pembentukan Satgas
penyelundupan
2. Penyelesaian kasus HAM
masa Lalu
3. Penyederhanaan
penanganan perkara
tilang
3
PENATAAN
REGULASI
1. Penguatan
Pembentukan
Peraturan
Perundangundangan
2. Revitalisasi evaluasi
peraturan
perundang4. Penanganan hukum kasus
undangan
Karhutla
3. Penataan data base
5. Pencegahan tindak pidana
peraturan perundang
korupsi melalui
undangan
penguatan fungsi TIM
Pengawal, Pengaman
Pemerintahan dan
Pembangunan Pusat
(TP4P) dan Tim Pengawal
Pengaman Pemerintahan
dan Pembangunan
Daerah (TP4D)
6. Penyelesaian sengketa
bisnis
7. Optimalisasi pemanfaatan
pelaporan LHA, LHP dan
informasi dari PPATK
dalam penanganan tindak
pidana asaldan TPPU
4
PEMBENAHAN
MANAJEMEN
PERKARA
1. Data base
penanganan perkara
terbarukan dan
terintegrasi antar
penegak hukum
2. Tata kelola kasus
korupsi
3. Unit khusus
percepatan
penanganan kasus
4. Tata kelola benda
sitaan dan barang
rampasan
5. Pendampingan jaksa
dalam penyidikan
6. Penyelesaian perkara
secara cepat,
sederhana dan murah
7. Penegakan hukum
berbasis due process of
law yang ketat
5
PENGUATAN SDM
1. Rekruitmen dan
promosi berbasis
kinerja di Kejaksaan
dan Kepolisian
2. Penambahan jumlah
penyelidik, penyidik
dan penuntut KPK
3. Penguatan fungsi
koordinasi dan
supervisi KPK
kepada penegak
hukum Kepolisian
dan Kejaksaan
PENGUATAN
KELEMBAGAAN
PEMBANGUNA
N BUDAYA
HUKUM
1. Penanganan
Intoleransi
1. Polisi Komunitas
2. Pennanggulangan
overcapacity Lapas
3. Reorganisasi lembaga
Kejaksaan
berdasarkan fungsi
4. Penguatan Komisi
Kepolisian Indonesia
5. Penguatan Komisi
Kejaksaan
6. Perubahan organisasi
Mahkamah Agung
dan badan
Pengadilan
dibawahnya
berdasarkan kinerja
7. Anggaran pengadilan
berbasis kinerja
1500
2014
2015
2016
Jumlah Kecelakaan
Luka Berat
TERORIS
Selama kurun waktu tahun 2015 s/d bulan
Juni 2016, telah ditangkap sebanyak 170
tersangka kasus Terorisme
Meninggal
Luka Ringan
1200
2014
CT (KSS)
2015
CC (KSS)
2016
CC (%)
Sumber : POLRI
Proses
Penyidikan P21
PENGAWASAN
120
108
90
105
PELAYANAN
Pre-clearance Obat
dan Makanan
4
3
94
60
30
2014
12000
2015
Pre-clearance
Tumbuhan
Pre-clearance
Hewan
4000
10.009
9000
6000
2,5
hari
2014
Jumlah Penindakan
3,83
hari
9.004
2000
6.640
3000
1000
2014
Sumber : Ditjen Bea Cukai
3.701
3000
2015
2016
2.243
5,31
hari
1.724
2014
4,16
hari
3 jam
2015
2016
2014
2015
2014
3 jam
2015
132.987
133.830
2250
96.589
70000
94.248
35000
1500
2446
1988
1785
750
781
453
2015
Jumlah SPDP
2016
Penuntutan
2015
Penyelidikan
357
Penuntutan
Penerimaan keuangan negara (per Agustus) cenderung meningkat, baik dalam realisasi PNBP dari sektor
pembinaan, pemulihan keuangan negara dari sektor perdata dan tata usaha negara, serta penyelamatan keuangan negara
dari sektor korupsi.
TAHUN 2015
Presiden Jokowi telah menandatangani dokumen Instruksi
Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 2015 tentang Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi (Aksi PPK) Tahun 2015.
TAHUN 2016
Berdasarkan Inpres
no .10 tahun 2016
tentang Aksi
Pencegahan dan
Pemberantasan
Korupsi (Aksi PPK)
Tahun 2016 dan 2017.
Prioritas untuk
tahun 2016 terdapat
pada 7 SEKTOR
Penerimaan Negara
Tataniaga Pangan
Pengadaan Barang dan Jasa
Infrastruktur
Sumber Daya Alam/Industri Ekstraktif
Sektor Swasta
Tatakelola BUMN
INDONESIA
Peringkat Regional
15
Peringkat Global
88
Score
36