You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.1.1 Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui tentang pembelahan
sel, macam-macam dari pembelahan sel, dan mengetahui tahapan-tahapan dari
pembelahan sel.
1.1.2 Tujuan Percobaan
Mempelajari pembelahan mitosis pada tumbuhan
1.2 Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan kali ini adalah dengan menggunakan akar bawang merah
dan bawang bombay yang ditumbuhkan 34 hari kemudian akar yang aktif
tumbuh tadi dipotong kira-kira 3-4 cm untuk diamati dibawah mikroskop untuk
melihat terjadinya proses pembelahan sel.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Teori Sel
Sel merupakan unit terkecil makhluk hidup, didalam sel telah ditemukan

seluruh

ciri

kehidupan,

salah

satunya

adalah

ciri

reproduksi

atau

perkembangbiakan. Sel maupun memperbanyak diri dengan cara membelah diri.


Pembelahan sel merupakan proses yang berkaitan dengan pertumbuhan,
perkembangan, perbaikan sel yang rusak dan perkembangbiakan.
(Falahudin, 2014)
Daur sel adalah urutan lengkap proses yang terjadi di dalam sel sehingga
sebuah sel akan memproduksi dirinya sendiri. Pada organisme multiseluler,
reproduksi, sel akan menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan dan
perbaikan. dalam reproduksi sel bahan gen (ADN) didalam sel akan terbagi secara
adil. Pada prokariotik seperti bakteri, reproduksi sel terjadi secara fusi binary
(pembelahan biner) dengan urutan pertama akan dibentuk dua duplikat dari
molekul ADN sirkuler, kemudian ADN tersebut akan menempel pada membran
plasma. Pertumbuhan membran plasma akan memisahkan dua kromosom
duplikat. Tahap berikutnya sel akan mencapai volume dua kali sel semula,
membran akan melekuk diantara kromosom dan dinding sel akan mulai terbetuk
sehingga dihasilkan dua sel anakan (Nugroho, 2004).
2.2

Pembelahan sel

2.2.1

Pembelahan mitosis
Proses pembelahan sel merupakan bagian integral dari siklus sel yang

dimulai dari saat pertama kali ia terbentuk dari sel induk yang membelah hingga
pembelahannya sendiri menjadi dua sel. Meneruskan materi genetik yang identik
ke sel anakan merupakan fungsi krusial pembelahan sel (Campbell, 2008).
Proses mitosis pada tumbuhan dan hewan pada dasarnya sama. Pada
tumbuhan, mitosis mudah dilihat yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung
batang) dengan menggunakan mikroskop. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis
bervariasi antara beberapa menit sampai telofase akan diikuti dengan pembelahan

sitoplasma (sel). Satu putaran reproduksi sel akan diikuti interfase. Dalam
interfase sel mengadakan pertumbuhan aktivitas metabolisme, dan pembelahan
kromosom interfase membutuhkan waktu sekitar 90% dari seluruh waktu
reproduksi sel. Interfase masih dibagi lagi dalam tahap G1, S, G2. Panjang G1
bervariasi sedangkan waktu tahap S dan G2 biasanya seragam pada fase G1 sel
aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai dengan bertambahnya sitoplasma,
organela dan sintesis bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fase S. Pada fase S
terjadi terjadi reflikasi (perbanyakan jumlah DNA dan sintesis). Fase ini sangat
menentukan mitosis akan terulang atau tidak. Saat fase G2 benang-benang
gelondong (spindel) di sintesis dan jumlah DNA sudah berlipat (Nugroho,2004).
Tahap profase, serat-serat promatin terkupas lebih rapat, terkondensasi
menjadi kromosom diskret yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya nukleus
lenyap, setiap kromosom terduplikasi menjadi dua kromatid saudara identik yang
tersambung

pada

sentromernya.

Tahap

prometafase,

selaput

nukleus

terfragmentasi, mikrotubulus mengulur dari masing-masing dari kedua kromatid


pada setiap kromosom kini memiliki kinetokor, struktur protein terspesialisasi
yang terletak pada sentromer. Tahap metafase merupakan tahap mitosis yang
paling lama, seringkali berlangsung sekitar 20 menit. Sentrosom terletak
berseberangan kutub. Kromosom berjejer pada lempeng mutafase, bidang khayal
yang berada di lempeng pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong. Lalu,
pada tahap anafase, anafase merupakan tahap paling pendek, seringkali
berlangsung hanya beberapa menit. Anafase dimulai dengan protein kohesin
terbelah. Ini memungkinkan kedua kromatid

saudara dari setiap pasangan

memisah secara tiba-tiba. Setiap kromatid menjadi utuh sebagai kromosom.


Kedua kromosom anakannya yang bebas mulai menuju ujung-ujung sel yang
berlawanan saat mikrotubulus memendek. Karena mikrotubulus memendek ini
melekat ke wilayah sentromer. Kromosom bergerak ke sentromer terlebih dahulu
(dengan kecepatan sekitar 1 mm / menit). Pada akhir anafase, kedua ujung sel
memiliki koleksi kromosom yang sama dan lengkap. Pada tahap telofase, dua
nukleus anakan terbentuk dalam sel. Selaput nukleus muncul dari fragmenfragmen selaput nukleus sel induk dan bagian-bagian lain dari sistem

endomembran,

nukleus

muncul

kembali.

Kromosom

menjadi

kurang

terkondensasi pada tahap ini kromosom-kromosom telah sampai di masingmasing ujung kutub yang berbeda. Initosis pembelahan satu nukleus menjadi dua
nukleus yang identik secara genetik telah selesai pada tahap ini (Campbell, 2008).
Pembelahan sitoplasma biasanya sudah berlangsung cukup jauh pada akhir
telofase, sehingga kedua sel anakan muncul tak lama setelah mitosis berakhir pada
sel hewan, sitokinesis melibatkan pembentukan lekukan penyibakan yang
membagi sel menjadi dua (Lewis, 2012).
2.2.2

Pembelahan meiosis
Pembelahan meiosis biasanya hanya digunakan untuk menghitung jumlah

kromosom, sedangkan pembelahan mitosis dapat digunakan untuk membuat


karyotipe. Studi mitosis dapat digunakan ujung akar, ujung batang primerdia
daun, petala mula, anilum muda dan kalus. Namun biasanya diujung akar yang
digunakan karena mudah tumbuh dan seragam, sedangkan untuk meiosis sering
digunakan anthera (Anggarwulan, 2013).
Reproduksi seksual mencakup pembentukan gamet-gamet (gametogenesis)
dan pembuahannya (fertilisasi). Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung
dalam 2 tingkat, yaitu meiosis I yang dibedakan atas beberapa fase, profase I ini
berbeda dari profase pada mitosis, yaitu bahwa kromosom-kromosom homolog
membentuk pasangan yang dinamakan bivalen. Proses berpasangan kromosom
homolog dinamakan sinapsis. Metaphase I bivalen-bivalen menempatkan diri di
bidang tengah dari sel secara acakan (random), metaphase I sentromer belum
membelah. Kini kromosom-kromosom homolog (masing-masing terdiri dari 2
kromatid) saling memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel yang
berlawanan (Suryo,2008).
Berlangsungnya sitokinase, sehingga sel induk yang mula-mula diploid itu
telah menjadi dua sel anakan masing-masing haploid. Meiosis I berakhir waktu
pendek antara meiosis I dan II dinamakan interkinase (Suryo,2008).
Meiosis II, yang dibedakan atas beberapa fase, profase II serabut-serabut
gelondong terbentuk lagi. Metaphase II, sentromer-sentromer menempatkan diri

di tengah sel. Anaphase II, sentromer dan tiap kromosom membelah, kromatidkromatid memisahkan diri dan bergerak ke kutib yang berlawanan dan merupakan
kromosom. Telofase II, berlangsung lah sitokinase lagi, diikuti dengan
terbentuknya dinding inti. Jadi, pada meiosis, maka sebuah sel induk diploid
akhirnya menghasilkan empat sel anakan (Suryo,2008).
2.3

Uraian Bahan

2.3.1

Acetorcarmin
Acetocarmin adalah larutan pewarna yang digunakan untuk mewarnai

jaringan, untuk pemeriksaan dibawah mikroskop. Acetocarmin merupakan


campuran dari carmin dan asam asetat.Carmin merupakan zat warna alam, zat
warna ini diperoleh dari jenis insekta golongan Hemiptera yang disebut Coccus
cacti. Pewarnaan carmin paling banyak digunakan untuk mewarnai nukleus.
Sedangkan asam asetat merupakan cairan yang tidak berwarna dengan bau yang
tajam. Asam asetat ini memiliki fungsi untuk mencegah pengerasan dan
mengeraskan kromosom (Suntoro, 1983)
2.3.2

Alkohol 70%
Alkohol 70% merupakan larutan yang dapat mensterilisasi preparat atau

alat-alat laboraturium agar tidak rusak oleh mikroorganisme.merupakan cairan


yang mengandung 70% etil alkohol (CH3CH2OH) dan 30% air. Etil alkohol
(etanol) membunuh bakteri melalui 2 cara, yakni denaturasi protein dan pelarutan
membran lemak. Protein merupakan salah satu penyusun dari sel bakteri. Protein
berperan penting di dalam sel. Jika diibaratkan, protein adalah mesin dari sel.
Protein pada sel bakteri ini akan bekerja dengan baik jika larut dalam air (Suntoro,
1983).

2.3.3

Bawang Merah

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa

B.

Deskripsi
Bawang mearah kaya akan flavonoid yang telah diketahui untuk

mendeaktifkan banyak karsinogen potensial dan pemicu tumor. Ciri-ciri


morfologis bawang merah adalah berumbi lapis, berakar serabut dan berdaun
silindris seperti pipa memiliki batang sejati yang disebut diskus yang bentuknya
seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekatnya perakaran dan tunas
perakaran serta mata tunas (titik tumbuh). Pangkal daun bersatu membentuk
batang semu. Batang semu yang berada didalam tanah akan berubah bentuk dan
fungsinya menjadi umbi lapis atau bulbus (Sumarni, 2001).

BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
a. Jarum Preparat
b. Kaca Arloji
c. Kaca Objek
d. Kaca Penutup
e. Lampu Spiritus
f. Mikroskop Cahaya
g. Mikroskop Elektrik
f. Silet
g. Pipet Tetes
3.1.2 Bahan
a. Akar Bawang Bombay (Allium Cepa Linnaeus)
b. Akar Bawang Merah (Allium Cepa)
c. Alkohol 70%
d. Aquades
e. Asam Asetat 1 M
3.2 Prosedur Kerja
1. Diambil potongan ujung akar dengan pinset
2. Dipindahkan ke dalam kaca arloji ditambahkan alkohol 70%, biarkan selama 2
menit
3. Dihilangkan sisa alkohol yang belum menguap dengan tisu
4. Ditambahkan asam asetat, diamkan selama 5 menit
5. Dipotong bagian ujung akar
6. Ditetesi dengan larutan acetocarmine
7. Dicacah ujung akar dengan silet
8. Ditutup dengan cover glass
9. Ditaruh diatas spiritus dan diamati

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
NO

SAMPEL

1.

Akar Bawang
Merah(Allium
cepa)

GAMBAR
Perbesaran 10 X 4

Perbesaran 10 X 10

Perbesaran 10 X 100

Perbesaran 10 X 40

BAB V
PEMBAHASAN
Menurut Falahudin (2014), sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup,
didalam sel telah ditemukan cirri kehidupan, salah satunya adalah suatu ciri
reproduksi atau perkembangbiakan. Pada proses mitosis pada tumbuhan dan
hewan pada dasarnya sama. Pada tumbuhan, mitosis mudah dilihatya itu pada titik
tumbuh (ujung akar atau pada ujung batang) dengan menggunakan mikroskop.
Untuk mengamati tiap tahap pada pembelahan mitosis diperlukan mikroskop
dan preparat pembelahan mitosis fase profase, metafase, anafase dan telofase.
Masing-masing preparat diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah
sampai perbesaran kuat.
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati
benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata
telanjang. Kata mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu mikro yang berarti
kecil dan kata scopein yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara
memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hingga berkali-kali lipat. Bayangan
benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan
perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan
perkembangan teknologi.
Fungsi utama dari mikroskop adalah untuk melihat dan mengamati objek
dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, fungsi
lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fungsi utamanya, bedanya
beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada
jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskop
saja.
Pembelahan sel adalah suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua
atau lebih sel anak. Pembelahan sel biasanya merupakan bagian kecil dari suatu
siklus sel yang lebih besar. Tujuan dari pembelahan sel ini adalah untuk
membentuk keturunan baru.
Pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan mitosis dan
pembelahan meiosis. Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang

menghasilkan dua buah sel anak yang identik, yaitu sel-sel anak yang memiliki
jumlah kromosom sebanyak yang dimiliki oleh sel induknya. Tujuan dari
pembelahan mahkluk hidup bersel banyak adalah memperbesar ukuran tubuh dan
mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Sedangkan pada mahkluk
hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel dan
mempertahankan dari kepunahan. Pembelahan meosis merupakan pembelahan sel
yang menghasilkan empat sel anak dengan jumlah kromosom separuh dari yang
dimiliki induknya. Tujuan dari pembelahan meiosis adalah untuk pembentukan sel
kelamin (gametogenesis). Pembentukan sperma pada hewan jantan disebut
spermatogenesis sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesis. Pada
tumbuhan

tingkat

tinggi

pembentukan

serbuk

sari

(jantan)

disebut

mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan bakal buah (betina) disebut


makrosporogenesis atau megasporogenesis.
Perbedaan mitosis dan meiosis yaitu mitosis terjadi pada semua sel tubuh
(autosom) yang sedang memperbanyak diri, hanya terdapat satu tahap pembelahan
dalam satu siklus pembelahan sel, tidak terdapat pasangan kromosom homolog,
yang berpisah antara kromatid-kormatid yang bergerak munuju kutub yang
berbeda, tidak terjadi pertukaran segmen kromosom, sel baru yang dihasilkan dari
suatu mitosis akan mempunyai struktur genetik yang sama denagan sel awal dan
hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua sel baru yang sama. Sedangkan
pada meiosis hanya terjadi pada sel gonad pada saat pembentukan gamet, terdapat
pada dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II, terjadi pindah silang
antara kromosom homolog yang berpasangan, terdapat pasangan kromosom
homolog pada meiosis I, kemudian setiap anggota pasangan kromosom akan
bermigrasi menuju kutub yang berbeda. Pada miosis dua baru terjadi pemisahan
kromatid seperti pada mitosis, sel yang dihasilkan melalui proses miosis akan
mempunyai jumlah kromosom separuh dari sel semula dan hasil akhir dari
pembelahan satu sel adalah empat sel baru yang mempunyai jumlah kromosom
separuh dari sel induk.
Perlakuan pertama yang dilakukan saat praktikum adalah diambil bagian ujung
akar dengan pinset lalu dipindahkan ke dalam kaca arloji, ditambahkan alkohol

70% dan didiamkan selama 2 menit. Kemudian jika ada sisa sisa alkohol yang
belum terserap pada akar dibersihkan dengan tisu. Alkohol berfungsi untuk
menyegarkan akar bawang. Lalu tambahkan dengan asam asetat dan diamkan
selama 5 menit. Asam asetat berfungsi untuk menghentikan proses aktivitas
seluler dan melunakkan dinding sel akar bawang merah. Kemudian diberi
acetocarmin, fungsi dari pemberian acetocarmin adalah memberikan warna pada
sel sel akar bawang merah sehingga pada saat diamati proses proses pembelahan
mitosis dapat terlihat jelas. Setelah itu akar bawang dicacah cacah dengan silet
dan ditutup dengan kaca penutup sambil di tekan perlahan. Kemudian kaca
preparat yang berisi akar bawang yang telah dicacah tadi di lewatkan diatas
pemanas spiritus. Hasil pengamatan fase-fase mitosis yang seharusnya dapat
terlihat adalah proses profase, anafase, dan telofase. Namun, pada pengamatan ini
hasilnya tidak sesuai dengan teori.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tidak terlihatnya proses pembelahan mitosis
pada akar bawang merah adalah akar bawang merah yang digunakan kurang siap
karena proses menumbuhkan akar ini kurang dari seminggu. Selain itu, waktu saat
melakukan praktikum juga sangat berpengaruh . Ujung akar bawang merah akan
sangat aktif membelah pada pukul 24.00 .
Pembelahan sel mitosis juga terjadi pada sel sel tubuh manusia. pembelahan
mitosis ini satu selnya membelah menjadi dua sel yang merupakan replika satu
sama lain dan memiliki jumlah kromosom yang sama. Sehingga berfungsi baik
bagi pertumbuhan dasar sel, perbaikan jaringan yang rusak, dan pemeliharaan sel
sel tubuh. Dengan begitu manfaat percobaan pembelahan sel secara mitosis di
bidang farmasi adalah mengetahui bagaimana pengaruh pemberian obat terhadap
kecepatan pembelahan sel dalam memperbaiki suatu jaringan yang rusak.

BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembelahan sel mitosis terdapat fase interfase, profase, metafase, anafase dan
telofase.
2. Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada eukariotik. Pembelahan
sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik dalam pembelahan mitosis ini,
satu sel membelah menjadi dua sel yang sama.
3. Pembelahan mitosis

terjadi

pada jaringan

meristem

yang sifatnya

meristematik, pada tumbuhan jaringan ini terdapat pada ujung dan batang.
6.2 Saran
Dapat memahami dan mengetahui tentang pembelahan mitosis pada
tumbuhan beserta mekanismenya.

DAFTAR PUSTAKA
Anggarwulan, dkk. 2013. Karyotipe pada tanaman Bawang Budidaya. ISSN
Journal Biosmari Volume 1 nomor 2.
Campbell, 2008. Biologi Edisi kedelapan Jilid 1. Erlangga: Jakarta
Falahudin Irhma. 2004. Panduan Praktikum Biologi Umum Refa. Press:
Palembang
Lowis, Jenny. 2012. Chromosomes: the missing uilkyoung peoples undirsianding
of mitosis, melosis and fertilisation . Journal of Biological Education,
Volume 34 Issne 4.
Nugroho, L.H. 2004. Biologi Dasar. Penebar Swadaya: Jakarta
Nuryanto, Surya. 2004. Genetika. UGM Press: Yogyakarta
Suntoro, S.H. 1983. Metode Pewarnaan (Histologi dan Histokimia). Bhatara
Karya Aksara: Jakarta.
Sumarni, Nani dan Etti Sumiati. 2001. Pengaruh Vernalisasi, Giberelin, dan Auxin
terhadap Pembungaan dan Hasil Biji Bawang Merah. Jurnal
Hortikultura (11) 1: 1-8 2001.

You might also like