You are on page 1of 4

Definition and etiology of somatoform disorder!

Dalam psikologi dikenal istilah Somatoform Disorder (gangguan


somatoform) yang di ambil dari bahasa Yunani soma, yang berarti tubuh. Dalam
gangguan somatoform, orang memiliki simtom fisik yang mengingatkan pada
gangguan fisik, namun tidak ada abnormalitas organik yang dapat ditemukan
penyebabnya. Gangguan somatoform adalah suatu kelompok gangguan yang
memiliki gejala fisik (sebagai contohnya, nyeri, mual, dan pusing) di mana tidak
dapat ditemukan penjelasan medis. Suatu diagnosis gangguan somatoform
mencerminkan penilaian klinisi bahwa faktor psikologis adalah suatu
penyumbang besar untuk onset, keparahan, dan durasi gejala. Gangguan
somatoform adalah tidak disebabkan oleh pura-pura yang disadari atau gangguan
buatan.
Didalam somatoform disorder terdapat jenis-jenis yang memiliki spesifikasi
dan gejala yang berbeda-beda. Pada gangguan somaform, sebuah kelompok
gangguan psikologis yang melibatkan keluhan akan simtom-simtom fisik yang
diyakini merefleksikan konflik atau isu psikologis yang mendasarinya pada
sejumlah kasus tidak ada dasar medis untuk simtom-simtom fisik tersebut, seperti
dalam bentuk kebutaan atau mati rasa secara histerikal (sekarang disebut
gangguan konversi) pada kasus-kasus lain, orang dapat memegang pandangan
yang berlebihan tentang makna dari simtom fisiknya, dan percaya bahwa hal itu
merupakan tanda-tanda dari suatu penyakit serius meskipun diyakini tidak oleh
dokternya.
Gangguan somatoform adalah sekelompok gangguan yang ditandai oleh
keluhan tentang masalah atau simtom fisik (misal: nyeri, pusing, mual) yang tidak
dapat dijelaskan secara medis. Karena tidak adanya bukti medis yang menjelaskan
penyebab keluhan fisik inilah maka faktor psikologis dianggap memegang
peranan penting dalam memicu dan mempengaruhi tingkat keparahan serta
lamanya gangguan yang dialami.
Gangguan somatoform berbeda dengan malingering atau dengan syndrom
munchausen. Malingering adalah kepura-puraan simtom yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil yang jelas, memiliki karakteristik perilaku yang disengaja dan
dilebih-lebihkan. Pasien selalu melakukannya untuk memperoleh keuntungan
eksternal, Sedangkan yang dimaksud dengan syndrom munchausen adalah suatu
bentuk penyakit yang dibuat-buat dengan cara berpura-pura sakit/sengaja
membuat dirinya sakit, tidak ada tujuan khusus seorang individu melakukan hal
ini kecuali untuk mendapat perhatian para ahli medis.
DSM-IV menyebutkan lima gangguan somatoform dasar, yakni: Hypochondriasis,
Somatization Disorder, Conversion Disorder, Pain Disorder, Body Dysmorphic

Disorder. Pada masing-masing gangguan, individu


mengkhawatirkan penampilan atau fungsi tubuhnya.

secara

patologis

Etiology
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab dikelompokkan sebagai berikut
a. F a k t o r - f a k t o r B i o l o g i s
Faktor ini berhubungan dengan kemungkinan pengaruh genetis
(biasanya padagangguan somatisasi).
b. F a k t o r L i n g k u n g a n S o s i a l
Sosialisasi terhadap wanita pada peran yang lebih
bergantung, seperti peran sakit yang dapat diekspresikan dalam
bentuk gangguan somatoform.
c. F a k t o r P e r i l a k u
Pada faktor perilaku ini, penyebab ganda yang terlibat adalah:
- Terbebas dari tanggung jawab yang biasa atau lari atau
menghindar daris i t u a s i
ya n g
tidak
n ya m a n
atau
m e n ye b a b k a n k e c e m a s a n ( k e u n t u n g a n sekunder).
- Adanya perhatian untuk menampilkan peran sakit
- Perilaku kompulsif yang diasosiasikan dengan
h i p o k o n d r i a s i s a t a u gangguan dismorfik tubuh dapat secara
sebagian membebaskan kecemasanyang diasosiasikan dengan
keterpakuan pada kekhawatiran akan kesehatanatau kerusakan fisik
yang dipersepsikan.
d. F a k t o r E m o s i d a n K o g n i t i f
Pada faktor penyebab yang berhubungan dengan emosi dan
kognitif, penyebabganda yang terlibat adalah sebagai berikut:
- Salah interpretasi dari perubahan tubuh atau simtom fisik
sebagai tandadari adanya penyakit serius (hipokondriasis).
- Dalam teori Freudian tradisional, energi psikis yang terpotong dari
impuls-impuls yang tidak dapat diterima dikonversikan ke
dalam simtom fisik (gangguan konversi).
- Menyalahkan kinerja buruk dari kesehatan yang
m e n u r u n m u n g k i n merupakan suatu strategi self-handicaping
(hipokondriasis).

Jeffrey S. Nevit A. Rhathus, Beverly Greene, Psikologi Abnormal, Ed.5,


Jilid1, Erlangga, Jakarta, 2003
V. Mark D dan David HB, Intisari Psokologi Abnormal, ed. 4 Cet.1

Pustaka pelajar: Jogjakarta, 2006.


Fitri Fauziyah dan Julianti W., Psikologi Abnormal Klinis Dewasa, UII
Press, Jakarta, 2007

In psychology, the technical term Somatoform Disorder (somatoform


disorders) which is taken from the Greek word soma, which means "body". In
somatoform disorders, people have physical symptoms that are reminiscent of
physical disorders, organic abnormalities but no cause could be found.
Somatoform disorders are a group of disorders that have physical symptoms (for
example, pain, nausea, and dizziness) where it can not find a medical explanation.
A diagnosis of somatoform disorders clinician ratings reflect that psychological
factors are a major contributor to the onset, severity, and duration of symptoms.
Somatoform disorder is not caused by pretending conscious or artificial
interference.
In somatoform disorder there are the types that have the specifications and
symptoms vary. On interruption somaform, a group of psychological disorders
involving complaints would be symptoms of physical believed to reflect conflict
or psychological issues underlying a number of cases there is no medical basis for
the symptoms of physical, such as in the form of blindness, or numb hysterical
(now called conversion disorder) in other cases, the person may hold the
extravagant view of the meaning of physical symptoms, and believe that it is a
sign of a serious disease although it is not believed by doctors.
Somatoform disorders are a group of disorders characterized by complaints about
problems or physical symptoms (eg pain, dizziness, nausea) which can not be
explained medically. Because there is no medical evidence to explain the causes
of physical complaints is that psychological factors thought to play an important
role in triggering and influencing the severity and duration of interruptions
suffered.
Somatoform disorders differ with malingering or Munchausen syndrome.
Malingering is pretense symptoms aimed at getting a clear result, it has the

characteristics of behavior deliberate and exaggerated. Patients always do it to


obtain external benefits, While that is a syndrome Munchausen is a form of the
disease that is made-up by way of malingering / deliberately making herself sick,
there is no specific goals of an individual to do this except to get the attention of
medical experts ,
DSM-IV lists five basic somatoform disorders, namely: hypochondriasis,
somatization Disorder, Conversion Disorder, Pain Disorder, body dysmorphic
disorder.
Etiology
Broadly speaking, the factors that cause grouped as follows:
a. Biological Factors
This factor relates to the possibility of genetic influence (usually
padagangguan somatization).
b. Social Environmental Factors
Socialization of women in roles that are more dependent, such as
the "sick role" that can be expressed in the form of somatoform
disorders.
c. factors Behavior
In this behavioral factors, multiple causes are involved are:
- Freed from the responsibility of the ordinary or run or dodge
darisituasi uncomfortable or cause anxiety (keuntungansekunder).
- There is a concern to show "sick role"
- Compulsive behavior associated with body dysmorphic ataugangguan
hypochondriasis can be partially freed kecemasanyang associated with
a preoccupation with fears kesehatanatau perceived physical damage.
d. Emotional and Cognitive Factors
In the causal factors associated with emotional and cognitive,
penyebabganda involved are as follows:
- One interpretation of changes in the body or physical symptoms as
tandadari serious illness (hypochondriasis).
- In traditional Freudian theory, cut off from the psychic energy impulses
unacceptable converted into physical symptoms (conversion disorder).
- Blaming the poor performance of the declining health
mungkinmerupakan a strategy of self-handicaping (hypochondriasis).

You might also like