You are on page 1of 1

Keberkesanan interferon alpha-2b intravitreal untuk penanganan uveitis terinduksi

endotoksin experimental
Mehrdad Afarid, Hamid Lashkarizadeh, Mohammad J Ashraf , Mohammad Hossein
Nowroozzadeh, Sayed M Shafiee
Diambil dari: Indian Journal of Opthalmology, 2016, Vol. 64, Isu 5, Hal. 376-381
Tujuan: Untuk mempelajari keberkesanan nterferon alpha-2b intravitreal untuk
penanganan uveitis terinduksi endotoksin.
Material dan metode: Sebanyak 36 kelinci dibagi secara acak kepada satu dari tiga
kelompok: (1) menerima larutan interferon ditambah garam seimbang; (2) menerima
interferon ditambah lipopolisakarida (LPS); (3) menerima LPS ditambah garam
seimbang. Inflamasi intraokular di evaluasi dengan slit-lamp biomicroscopy
(standarisasi grading penamaan uveitis), skor oftalmoskopi indirek binokular (OIB),
dan histopatologi.
Hasil: Grup 2 menunjukkan nilai rata-rata ( standar deviasi) reaksi camera okuli
anterior rendah yang bermakna dari grup 3 (3.1 0.9 vs. 3.8 0.4) pada hari pertama
post injeksi, sel vitreus yang lebih rendah pada hari pertama sampai ketujuh (day 1:
3.1 0.9 vs. 3.8 0.4; day 3: 2.1 1.6 vs. 3.8 0.4; day 7: 1.9 1.3 vs. 3.6 0.7),
dan skor OIB yang rendah pada hari pertama sampai ketujuh (day 1: 3.3 1.2 vs. 4.4
0.7; day 3: 3.0 1.4 vs. 4.3 0.9; day 7: 2.4 1.4 vs. 3.7 1.2). Kandungan protein
dari aspirasi anterior dan vitreus adalah lebih rendah pada grup 2 berbanding grup 3
(masing-masing, 1618.5 411.4 vs. 2567.3 330.8 and 2157.0 283.3 vs. 3204.6
259.5).
Kesimpulan: Interferon alpha-2b intravitreal efektif dalam mengawal uveitis
terinduksi endotoksin.
Kata kunci: Endotoksin, interferon alpha-2b, intravitreal, lipopolisakarida, uveitis

You might also like