Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Elia
15014101018
Masa KKM : 21 Maret 17 April 2016
Penguji :
DR. dr. Theresia, M. D. Kaunang, SpKJ(K)
LEMBAR PENGESAHAN
oleh :
Elia
15014101018
Masa KKM : 21 Maret 17 April 2016
Penguji :
April 2016
DAFTAR ISI
III.
IV.
V.
VI.
VII.
Formulasi Diagnostik.....................................................................................15
VIII.
IX.
X.
XI.
Prognosis .......................................................................................................16
XII.
Diskusi ...........................................................................................................17
WAWANCARA .......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................22
LAMPIRAN ............................................................................................................23
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: RS
Umur
: 44 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
: Belum Menikah
Pendidikan terakhir
: SMA
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Suku / Bangsa
: Talaud / Indonesia
Agama
: Kristen Protestan
Alamat sekarang
: Kleak Lingkungan I
Tanggal MRS
: 24 Maret 2016
Cara MRS
No. Telepon
II.
RIWAYAT PSIKIATRIK
Riwayat psikiatri diperoleh melalui:
1. Autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 25 Maret 2016 diruang
waraney RS. Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado.
2. Alloanamnesis dengan Ny. AU, 68 tahun, ibu pasien, suku Talaud,
pekerjaan Pensiunan, pada tanggal 25 Maret 2016.
A. Keluhan utama: Pasien merontak akibat putus obat selama 2 hari
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien dibawah ke rumah sakit oleh keluarga pasien karena
merontak yang menurut pengakuan ibu pasien akibat putus obat selama
2 hari.
Pasien juga
peristiwa pasien ditinggal kawin mantan pacarnya, setiap kali ada yang
bertanya pasien selalu marah tanpa sebab yang jelas, sebelumnya pasien
tidak memiliki sifat temperamental.
Pasien juga mengancam penghuni kos yg tinggal di rumah pasien,
menurut penuturan pasien ia mendengarkan bisikan-bisikan untuk
memukul penghuni kos, karena menurutnya penghuni kos selalu
membicarakannya dibelakang. Menurut ibu
Riwayat
Gangguan
Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien sudah mengalami keluhan seperti ini sejak umur 25 tahun
dan sempat mendapat perawatan diRS. V. L Ratumbuysang, selama
pulang kerumah dalam keadaan kondisi baik.
Pada umur 17 tahun pasien sempat berkenalan dengan seorang
wanita dan membina hubungan, pasien juga memiliki teman nongkrong
yang tidak lain adalah tetangga pasien itu sendiri, menurut ibu dari
pasien, pasien sempat mengkonsumsi obat terlarang sehingga membuat
tingkah laku pasien menjadi aneh, pasien diketahui mengkonsumsi obat
terlarang 1 tahun setelah pasien menderita penyakit jiwa dan teman yang
tidak lain dari tetangga pasien itu sendiri direhabilitasi. 1 tahun
kemudian pasien ditinggal menikah oleh pacarnya sendiri. menurut ibu
tahun. Pasien diasuh dan dibesarkan sendiri oleh ibunya. Pasien mulai mampu
berbicara pada usia 2 tahun dan berjalan pada usia 1 tahun lebih (tepatnya Ibu
lupa).
Stadium Anal (1-3 tahun). Pada usia ini pasien sudah mulai berbicara, berjalan,
makan, sudah dapat mengucapkan beberapa kata dan menangis apabila ibunya
akan bepergian. Pada usia 1 tahun beberapa bulan pasien sudah dapat berjalan.
Pada usia 3 tahun pasien senang bermain dan mulai diajarkan untuk BAB ditoilet
oleh ibunya dan mengerjakan perintah yang sederhana jika disuruh. Pasien sudah
dapat mengenali orang-orang disekitarnya dan diajarkan untuk tidak berkelahi
dengan adiknya
Stadium Uretral (Transisi). Pasien
orangtuanya apabila pasien mengeluh akan buang air kecil atau air besar
sehingga ibu akan mengajarkan dan mengantar untuk melakukannya di
toilet/WC, menurut ibunya pasien sering buang air kecil ditempat tidur dan
di celana
C. Masa anak-anak pertengahan
Stadium Falik. Pasien dengan jenis kelamin laki-laki, berinteraksi,
mengikuti gaya serta perilaku ayahnya misalnya menggunakan baju atau
sepatu. Pasien adalah anak yang sangat aktif semasa kecil dan selalu
bermain dengan adik-adiknya.
Stadium Latensi (3-5 tahun). Pasien masuk SD ketika berusia 6 tahun.
Saat berusia 6 tahun, disekolah dan dirumah pasien bermain sangat aktif.
Pasie]n dikenal sebagai anak yang rajin belajar.
D. Masa anak-anak akhir ( Pubertas sampai masa remaja)
Stadium Genital (5-6 tahun sampai 11-13 tahun). Pasien mulai mandiri,
berusaha mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pasien
selalu bercerita apabila mempunyai masalah kepada Ibunya. Pasien adalah
anak yang sangat aktif dalam setiap organisasi. Sejak kecil, pasien dididik
oleh orangtuanya untuk tidak bergaul secara intim dengan orang yang
dapat memberi pengaruh buruk terhadap dirinya. Pasien tidak pernah
melakukan pelanggaran hukum.
saat
dalam
di
rumah
membantu
pembantunya
untuk
RT
Ket : K = Pasien
K = Ibu Pasien
K = Pembantu
7. Riwayat Hukum
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pelanggaran hukum
8. Riwayat Psikoseksual
Orientasi pasien pada lawan jenis sangat baik, pasien mengatakan
sebelumnya mempunyai 2 mantan pacar.
9. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ke 1 dari 4 bersaudara. Pasien tinggal bersama
dengan ibunya yang seorang pensiunan pegawai negeri, Ayah dari
pasien sudah meninggal 3 tahun lalu karena penyakit diabetes. Pasien
mempunyai 3 orang adik, pada keluarga pasien tidak ada yang
menderita penyakit jiwa sama seperti yang dialami pasien, Hubungan
pasien dengan keluarganya sangat akur dan saling mengunjungi
7
SILSILAH KELUARGA/GENOGRAM
Suami
Isteri
: Perempuan
: Laki- laki
: Pasien
10. Mimpi
Menurut ibu pasien, pasien pernah mengatakan bahwa ia ingin sekali
melanjutkan kuliah dan mengambil jurusan sarjana ekonomi.
Kuantitas
Hendaya Bahasa
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi (+). Pasien masih mengalami halusinasi auditorik saat dilakukan
wawancara
E. Proses Pikir
1. Bentuk Pikir
Realistik, tidak ditemukan adanya ganggua pada pola pikir pasien,
pasien mampu menjawab sesuai dengan kenyataan.
2. Arus Pikir
Koheren, dapat menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan
3. Isi Pikir
Waham rujukan (+).
F. Kesadaran dan Fungsi Kognitif
1. Tingkat Kesadaran
10
berada diRS)
Baik (pasien mampu mengenali orang-orang yang
berada disekitarnya).
3. Daya Ingat
Daya Ingat jangka panjang :Baik (pasien dapat menceritakan masa
kecilnya dan tempat pasien bersekolah)
Daya Ingat jangka pendek :Baik ( pasien mampu mengingat apa yang
dia kerjakan)
Daya ingat segera: Baik (pasien dapat mengingat benda yg
Daya Ingat baru
G. Daya Nilai
Baik. Pemeriksa menguji daya nilai pasien tentang apa yang akan dilakukannya
apabila banjir bandang terjadi. Pasien langsung menjawab bahwa pasien akan lari
untuk menyelamatkan diri.
11
I. Tilikan
Derajat Tilikan 4, sebab pasien merasa dirinya sakit, namun tidak mengetahui
penyebab sakitnya tetapi pasien tahu bahwa dirinya sangat membutuhkan
pengobatan dokter dan motivasi agar dapat sembuh sepenuhnya, sehingga pasien
mau mengikuti terapi yang diberikan.
J. Taraf Dapat Dipercaya
Informasi yang diberikan dapat dipercaya, tetapi perlu dikonfirmasikan lagi
dengan keluarga pasien/Ibu pasien.
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak Sehat
2. Tanda Vital
:
T=120/70
3.
4.
5.
6.
Mata
R. Thoraks
R. Abdomen
Ekstremitas
mmHg
12
: Normal.
Ekstrapiramidal Sindrom
C. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Berdasarkan anamnesis, didapatkan dari data pasien seorang lakilaki berusia 44 tahun dengan inisial RS. Pasien belum menikah. Pasien
tinggal bersama dengan ibunya di kleak lingkungan 1. Pasien
menceritakan bahwa ia dibawah kerumah sakit karena merontak, marahmarah, mengancam, ia juga mendengar bisikan-bisikan untuk memukul
para penghuni kos dirumahnya
Pada umur 17 tahun pasien terjerumus pada pergaulan yang bebas
dan mulai mengkonsumsi obat-obatan yang menurut ibu pasien adalah
13
narkoba. Hal ini yang membuat ibu pasien juga yakin bahwa akibat
narkoba membuat pikiran pasien menjadi terganggu, sehingga membuat
pasien harus dirawat RS. V. L Ratumbuysang Manado.
Pasien melewatkan masa sekolah hingga tamat SMA, pasien
mengatakan ingin melanjutkan kuliah tetapi karena kendala sakit sehingga
tidak dapat melanjutkannya ke tingkat yang lebih tinggi.
Dari pemeriksaan status mental, didapatkan pasien berpenampilan santai
dan rapi, terdapat kontak mata (+). Pasien dapat duduk dengan tenang, sopan dan
menjawab dengan kooperatif tanpa disertai gerakan patologis. Mood eutimia,
afeknya luas dan serasi dengan situasi pembicaraan. Kemampuan bicara baik,
pasien dapat berbicara spontan, pengaturan volume baik, artikulasi jelas, intonasi
baik. Ada halusinasi auditorik, bentuk pikir realistik, arus pikir koheren, pada isi
pikir didapatkan adanya waham rujuk(+).
Kesadaran, orientasi, konsentrasi, dan kemampuan baca-tulis
sangat baik, visuospasial,daya informasi, daya nilai baik. Pasien memiliki
tilikan derajat 4.
VII.
FORMULASI DIAGNOSTIK
Berdasarkan riwayat pasien, ditemukan adanya kejadian-kejadian yang
14
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
: GAF-Current = 80-71
GAF-HLPY = 90-81
IX. MASALAH
- Organobiologi
: tidak ada
- Psikologi : halusinasi auditorik (+) waham rujukan (+)
- Sosial
:
Pasien
banyak
menghabiskan
waktunya didalam kamar.
X. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmako
Risperidone 2 mg tablet 2x1
1.
B. Edukasi
Terhadap pasien
15
2. Terhadap Keluarga
- Menyampaikan informasi kepada keluarga tentang perjalanan penyakit,
dan pengobatan sehingga keluarga dapat mengerti dan dapat menerima
kondisi pasien.
XI. PROGNOSIS
-
XII. DISKUSI
A. Diagnosis
Gangguan jiwa skizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom
dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah
akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan
sosial budaya. Umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental
dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar
(inappropriate) atau tumpul (blunted).2
Gejala skizofrenia muncul pada usia remaja akhir atau dewasa
muda. Awitan pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun dan pada
perempuan antara 25-35 tahun. Pada pasien ini pasien pertama kali
didiagnosis skizofrenia pada usia 25 tahun.
16
Selama periode residual, pasien menarik diri atau mengisolasi diri dan
aneh. Awalnya pasien memang muncul gejala-gejala skizofrenia fase akut
(seperti halusinasi auditorik) namun hanya terjadi pada beberapa bulan
pertama. Tetapi saat pasien mengkonsumsi obat secara teratur pasien sudah
tidak lagi mendengar suara bisikan-bisikan, merontak, marah-amarah
bahkan mengancam. pasien lebih suka berdiam diri didalam kamar,
Berdasarkan sumber kepustakaan, prognosis biasanya lebih buruk pada
laki-laki bila dibandingkan perempuan.1,2
Pedoman
untuk
menegakkan
diagnostik
adalah
DSM-V
Waham
Halusinasi
Inkohorensia
18
3.
4.
5.
6.
7.
Segera mencari hubungan baru ketika hubungan yang sedang terjalin telah
berakhir.
8.
B. Terapi
Terapi obat yang diberikan kepada pasien yaitu Risperidone 2 mg tablet 2x1.
Pemberian obat Risperidone yang merupakan suatu obat anti-psikotik atipikal,
dengan efek samping neurologis yang minimal, dimana dengan pemberian obat
ini lebih efektif dalam menurunkan gejala positive pada pasien skizofrenia.2,6
Edukasi perlu diberikan terutama kepada pasien dan keluarga pasien. Pasien
diharapkan dapat memahami gangguannya, cara pengobatannya, serta efek
19
samping yang kemungkinan yang dapat terjadi. Kesadaran dan kepatuhan dalam
hal meminum obat merupakan bagian yang terpenting dalam mengedukasi
pasien.1,2
Terapi keluarga diharapkan dapat membantu dokter untuk mengenali gejalagejala kekambuhan secara dini ketika pasien berada di rumah dan membantu
pasien dalam hal meminum obat secara rutin dan teratur serta kontrol secara
berkala agar kekambuhan dapat dicegah. Peran keluarga sangat penting bagi
perkembangan pasien, terutama dalam memberikan motivasi dan perhatian
sehingga pasien merasa tenang dan nyaman.1,2
. WAWANCARA PSIKIATRI
Wawancara dilakukan di ruang waraney RS. Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
pada tanggal 25 Maret 2016
-
A : Selamaat sore, kita dengan dokter muda elia, kita ada mo bacerita
dengan b Tanya sadiki neh, boleh ?
B : oh io boleh dok
A : Nama kak sapa ?
B : recky.
A : Oh recky dang, recky sapa dang?
B : Recky Salibana dokter
A : Sekarang so umur berapa dang ?
B : So 44 tahun
A : Tempat tanggal lahir dimana dang? Masih inga?
B : Di Manado, tanggal 19 bulan Oktober 1972
20
A : Skarang bakerja?
B : Nyanda dok, Cuma dirumah
A : Ja minum alcohol dang ?
B : iyo dok, kita dulu pang minum sekali sampai mabok mar masih SMA.
A : kong kak ada B rokok dang ?
B : Iyo b rokok dok kita.
A: Boleh brapa bungkus dang habis?
B: 3 Bungkus noh dok, ta kwa rasa tenang kalo abis B rokok
A : Dari umur berapa dang ja b rokok?
B : Dari kita umur 16 tahun sto dok,
A : Kong klu tidor dang ?
B : Kita susah mo tidor noh dok, mungkin karna ada minum kopi kamarin
sampai 3 gelas
A : Kong recky so ad cewe dang skarang?
B : Nda dok, nda ada cewek.
A : Nda pernah dekat dengan cewe dang ?
B : Pernah noh dulu dok, mar cuman ba tamang dang nda b tona torang.
A: Mar recky suka dang p dia ?
B : Tauleh dok, Cuma b tona torang
A : Kong recky skolah sampe lulus apa dang ?
B : Qta sekolah sampai tamat SMA noh dok
A : Oh iyo, kong recky skarang tau dang skarang ini sore atau siang e?
B : Siang dok
A : Iyo betul recky. Kong recky berapa basudara dang ?
B : 4 dok, qta anak 1 tape adek ada 3, 2 cowok 1 cewek.
A : Kong recky tau dang skarang saki?
B : Iyo dok tau noh, mar kita so bae, so minum obat
A : Oh iyo dang, rajin minum itu obat neh.
B : Iyo dokter nnti kita m rajin minum obat.
A : Sudah neh. Nanti kalo dokter butuh informasi dokter tanya-tanya ulang.
Makase
B : Iyo dokter. Makase
21
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
24
25