Professional Documents
Culture Documents
sarana penting dalam operasi pemboran sumur-sumur minyak dan gas bumi untuk
mencapai target yang direncaanakan. Ia berupa larutan (suspensi) berbagai bahan
kimia dan mineral didalam air atau minyak dengan komposisi tertentu, sehingga
nampak seperti lumpur dan karena itu diberi nama lumpur pemboran. Lumpur bor
ini bekerja dengan jalan disirkulasikan meng-gunakan pompa lumpur (Mud
Pump) yang kuat, masuk kedasar lubang melalui pipa bor dan naik kepermukaan
melalui annulus (ruang antara pipa bor dan dinding sumur) sambil membawa tahi
bor (cuttings). Dipermukaan terdaapat tangki-tangki pengendap dan alat-alat
pemisah (Solid Control Equipment) untuk memisahkan dan membersihkan
lumpur dari cuttings, untuk kemudian disrkulasikan kembali kedalam lubang bor.
Tekanan dari pompa oleh lumpur ditransformasikan menjadi energi hydraulik
yang dipakai untuk men-jalankan fungsi fungsi external seperti mengankut
cutting, membersihkan bit, memutar mud motor dalam pemboran berarah.
Disamping itu lumpur juga memiliki potensi energi yang berasal dari bahan-bahan
kimia dan mineral yang dikandungnya (potensi fisiko-kimia) untuk menjalankan
fungsi internal seperti menigkatkan kekentalan, berat jenis (tekanan hydrostatis),
enkapsulasi (mencegah disinegrasi), gel strength (mencegah pengendapan
cutting).
Gaseous drilling fluids: adalah lumpur yang dibuat dengan udara atau gas sebagai
fase continue dan air sebagai fase dispersant dibawah 5% volume total, lumpur ini
digunakan pada pemboran daerah yang memiliki kondisi air sangat minim serta
pada pemboran daerah dengan jenis batuan yang sangat keras dan bertemperatur
tinggi.
yang ditembus.
Pada aliran laminer kecepatan fluida pada sisi dinding lubang bor sangatlah kecil
sehingga efek torsi mudah terjadi karena ujung alirannya yang parabolik, hal ini
akan menyebabkan serbuk bor mudah jatuh lagi ke dasar lubang bor, ini akan
dapat menghambat berhasilnya pengangkatan serbuk bor. Pengangkatan serbuk
bor akan mendapatkan hasil yang lebih bagus dengan menggunakan aliran
turbulen, karena distribusi kecepatannya datar bukan parabolik seperti pada aliran
laminer.
Kekurangannya adalah mudah terjadi pengikisan lubang bor bila formasi yang
ditembus tidak kompak, hal ini akan mengakibatkan runtuhnya dinding lubang
bor yang menyebabkan semakin mengendapnya serbuk bor dan tidak terangkatnya
serbuk bor dengan baik.
Lumpur dasar air dapat dikentalkan dengan menambahkan bentonite, dengan
menambahkan banyak padatan, dengan flokulasi padatan atau dengan additif
khusus. Jadi ada beberapa pilihan, dan penentuan pilihan tergantung dari tujuan
lain yang ingin dicapai. Bentonite adalah pilihan yang murah, tetapi jika ada
masalah hilang air, maka harus ditambah pengencer untuk mencegah flokulasi.
Hasil yang didapat mungkin hanyalah sedikit penambahan pada kapasitas
pengangkatan dan masalah dalam lubang tetap terjadi. Penambahan banyak
padatan akan menaikkan densitas, pilihan ini tidak dianjurkan jika tidak
digunakan untuk tujuan mengontrol tekanan. Penerapan flokulasi lumpur adalah
pilihan yang mudah dan murah, tetapi juga dibatasi oleh masalah hilang air.
Additif khusus mungkin merupakan pilihan yang paling tepat, tetapi hal ini akan
menaikkan biaya lumpur.
Lumpur pemboran yang baik untuk pembersihan dasar sumur apabila memiliki
karakteristik mengencer akibat gesekan (shear thining) yang baik, karena semakin
bersih lubang bor berarti semakin bagus pula pengangkatan serbuk bornya sampai
kepermukaan.
3.
4.
5.
6.
Drilling Fluids Products Files yang memuat nama perusahaan, nama bahan
kimia lumpur yang diproduksi serta fungsinya masing-masing dari seluruh Dunia.
Dalam Edisi tahun 2000 tercatat lebih dari 100 perusahaan dengan ribuan merk
dagang produk-produknya.
Di Indonesia sebagian produk-produk itu diimport dan sebagian diproduksi
dalam negeri.
Biaya Lumpur (Mud Cost)
Dibandingkan dengan jumlah biaya keseluruhan sebuah sumur, biaya
lumpur hanyalah berkisar sekitar 8 10%. Biaya-biaya lain diantaranya:Sewa
Menara Bor (Rig Rental Cost), Pemakaian Pahat (Bit Cost), Pemakaian Pipa
Serubumbung (Casing & Tubing Cost), Biaya Semen (Cementing Cost), Logging
Cost dsb.
Namun demikian lumpur dapat memberikan pengaruh sampai 60 70%
terhadap jumlah biaya tersebut. Formulasi dan penanganan lumpur yang tidak
benar dapat mengakibatkan biaya keseluruhan membengkak. Sebagai contoh,
kadar padatan (solid content) yang tak terkontrol menyebabkan kendala-kendala
sbb:
1.
2.
3.
sampai terjadi blow-out, atau pori-pori formasi tersumbat sehingga sumur tidak
dapat diproduksi.