Professional Documents
Culture Documents
1.
harus dilakukan berulang-ulang (tidak efisien), dan sumber daya alam sebagai bahan
baku zat warna tersebut belum dibudidayakan secara serius, sehingga kadang-kadang
masih berebut dengan kebutuhan yang lain (misal:makanan, obat-obatan dan lain-lain).
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas saat ini sangat sulit karena biaya
untuk mengisolasi zat warna alam murni dibutuhkan biaya sangat mahal, langkahlangkah yang harus dilalui masih cukup panjang, dan teknologi yang dipaergunakan
cukup canggih sehingga masih sulit untuk diterapkan pada industri kecil, sedang
kebutuhan zat warna alam sangat mendesak.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam usaha mengatasi masalah-masalah
tersebut adalah sebagai berikut: litbang aplikasi praktis penggunaan sumber daya alam
tubuh-tumbuhan untuk pewarnaan berbagai jenis produk (makanan, kulit, tekstil dan
lain-lain), puderisasi pewarna alam, pembuatan alat puderisasi serta isolai zat warna
alam dari sumber daya alam tumbuh-tumbuhan, pengkajian pemakaian puder (serbuk)
pewarna alam yang dihasilkan, perbaikan cara puderisasi secara terus menerus, perlu
upaya yang lebih sistematis dalam rangka mengembangkan potensi pewarna alam,
mulai pendataan, ekstraksi dan isolasi sampai pemasyarakatan hasil litbang, perlu
koordinasi semua pihak yang terkait didalam negeri dan luar negeri, perlu studi
mengenai permintaan terhadap zat warna alam di dalam negeri dan luar negeri,
dilakukan budidaya tanaman penghasil zat warna secara agroforestry, dan adanya
sentuhan bioteknologi (kultur jaringan) dalam rangka penyediaan bibit unggul dalam
jumlah
besar
(Patmasari,
1999).
2. Indigofera sebagai Bahan Pewarna Alami
A. Asal usul dan penyebaran geografis
Marga Indigofera (tanaman nila) yang besar (kira-kira 700 jenis) tersebar di
seluruh wilayah tropika dan subtropika di Asia, Afrika dan Amerika sebagian besar
jenisnya tumbuh di Afrika dan Himalaya bagian selatan. Kira-kira 40 jenis asli Asia
Tengara, dan banyak jenis lainnya telah diintroduksikan ke wilayah ini. Banyak jenisnya
yang telah dibudidayakan di seluruh wilayah tropika. Indigofera arrecta adalah
tumbuhan asli Afrika Timur dan Afrika bagian selatan, serta telah diintroduksikan ke
Laos, Vietnam, Filipina (Luzon), dan Indonesia (Sumatera, Jawa, Sumba, Flores).
Kedua anak jenis dariIndigofera suffruticosa berasal dari Amerika tropika, dan di
daerah-daerah tertentu di Jawa dibudidayakan. Indigofera tinctoria mungkin berasal dari
Asia, tetapi kini tersebar di seluruh wilayah pantropik.
Di Nusantara bahan indigo disamping dari tanaman Marsdenia tinctoria R. BR, dari
suku Asclepiadaceae, hanya dihasilkan dari daun berasal dari beberapa jenis tanaman
yang masuk marga indigofera. Mengenai pengolahan dan budidaya indigo kering yang
terutama digunakan untuk pasaran Eropa, sedang mengenai Indigo basah yang
terutama digunakan dari dua jenis bahan tersebut tidak begitu banyak harapan.
B. Manfaat dan kegunaan
Indigofera dimanfaatkan secara luas sebagai sumber pewarna biru, tarum, di
seluruh wilayah tropika. Jenis-jenis ini juga dianjurkan untuk ditanam sebagai tanaman
penutup tanah dan sebagai pupuk hijau, khususnya di perkebunan-perkebunan teh,
kopi,
karet.Daun Indigofera arrecta dan Indigofera
tinctoria digunakan
dalam
pengobatan tradisional untuk menyembuhkan penyakit ayan dan gangguan syaraf, juga
untuk luka dan borok.
C. Kandungan kimia
Daun Indigofera arrecta mengandung : N 4,46 %; P2O5 0,02 %; K2O 1,95 %; CaO
4,48 % dan Indigofera tinctoria : N 5,11 %;, P2O5 0.78 %; K2O 1,67 %; CaO 5,35 %
( menurut bobot keringnya)
D. Sifat Kimia
Tanaman Indigofera mengandung glukosida indikan. Setelah tanaman ini
direndam di dalam air, proses hidrolisis oleh enzim akan mengubah indikan menjadi
indisil (tarum-putih) dan glukosa. Indoksil dapat di oksidasi menjadi tarum biru.
Banyak jenisnya yang mengandung senyawa senyawa organik nitro yang
beracun. Walaupun demikian, disebutkan bahwa Indigofera tinctoria dapat dimakan
ternak.
E. Sistematika
1). Botani
Klasifikasi
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Bangsa
: Rosales
Suku
: Leguminosae
Marga
: Indigofera
Jenis
: Indigofera arrecta L.
Jenis-jenis utama dan sinonim:
Indigofera arrecta Hochst.ex A. Ric, Tent, F1 Abys, 1; 184 (1847); Indigofera
suffruticosa Miller ssp. Suffruticosa, Gard. Diet, ed .8, No. 2 (1768), sinonim : I. Anil L
(1771);
Indigofera suffruticosa Miller ssp. Guatemalensis (Mocino, Sesse & Cerv, ex Backer)
de Kort & Thijase, Blumea 30 : 135 (1984), sinonim Indigofera guatemalensis Mocino,
Sesse & Cerv.ex Backer (1908);
Indigofera tinctoria L. Sp.pl.2 : 751 (1753), sinonim : Indigofera Sumatrana Gaertner
(1971)
Nama umum dagang Nila
Nama daerah umum (Inggris) : indigo, Indonesia : tom, tarum. Malaysia : tarom Filipina :
anil. Thaliland : kharam. Vietnam : cham.
I. Arrecta Inggris : Natal indigo, Bengal-indigo, Java-indigo, Indonesia : tom atal,
tom tatemas (Jawa).
I. Suffruticosa ssp. Suffrucosa : Indonesia : taem taem, tagom-tagom, toma cantik.
Filipina : tina-tinaan(Tagalog), tayum (Bisaya, Ilokano). Thailand : khraam-thuean
(Shan- Chiang Mai), khraam yai (Ubon Rachathani)
I. Suffrucosa ssp. Guatemalensis. Inggris : Guatemala indigo. Indonesia : tom presi.
I. Tinctoria Inggris : common indigo, Indian indigo. Indonesia : tom jawa, tarum alus,
tom kayu. Malaysia : nila, tarum. Filipina : tagung-tagung (Bisaya), taiom (Ilokano),
taiung (pampango). Kamuchea : trom. Laos khaam. Thailand : khraam (umum), na-kho
(Karen, Mae Hong Son). Vietnam : cham, cham Nhuom.
2). Deskripsi
Marga indigofera Mencakup perdu Habitus Perdu kecil, dan terna.
Batang: Berkayu di bagian pangkal batangnya, dengan percabangan yang tegak
atau memancar, tertutup indumentum yang berupa bulu-bulu bercabang dua. Daun
Daun: berseling, biasanya bersirip ganjil, kadang-kadang beranak daun tiga atau
tunggal.
Bunga : Bunga-bunganya tersusun dalam suatu tandan di ketiak daun, bertangkai;
daun kelopaknya berbentuk genta bergerigi lima; daun mahkotanya berbentuk kupukupu.
Buah : Umumnya bertipe polong , berbentuk pita (pada beberapa jenis hampir
bulat), lurus atau bengkok, berisi 1 - 20 biji yang kebanyakan bulat sampai
jorong.Semainya dengan perkecambahan epigeal, keping bijinya tebal, cepat rontok.
Akar : Tunggang.
Jenis Indigofera adalah :
Indigofera arrecta : Berawakan perdu besar, tingginya mencapai 3 m, sering
dibudidayakan sebagai tanaman setahun, dengan bunga panjangnya kira-kira 5 mm
dan polongnya 2-2,5 cm, berisi 6-8 biji.
Indigofera suffruticosa : berperawakan perdu, tingginya sampai 2,5 m, ssp dengan
bunga panjang 5 mm dan polongnya yang bengkok berisi 6-8 biji.
Indigofera suffruticosa : memiliki ukuran bunga yang lebih kecil (3 mm) dan ssp
guatemalensis polong yang lurus, berisi 1-3 biji.
Indigofera tinctoria : berperawakan perdu kecil (sampai 1 m tingginya) dengan
bunga yang panjangnya 5 mm, polongnya lurus atau sedikit bengkok, berisi 7-12 biji.
jalan, pinggir sungai, dan padang rumput, kadang-kadang sampai ketinggian 2.000
meter diatas permukaan laut.
Pada umumnya penduduk asli menam indigo pada umumnya di tanah tegalan, maupun
di sawah, disawah diusahakan sebagai tanaman palawija setelah panen padi.
2). Perbanyakan tanaman
Perkembangan biakan tanaman indigofera adalah dengan biji, kecuali Indigofera
suffruticosa yang dapt dibiakkan dengan setek. Untuk mencegah kerusakan oleh
serangga, biji biji dapat diberi perlakuan dengan abu dapur sebelum ditabur. Biji
Indigofera arrecta memiliki kulit yang keras dan perlu dikikir.
Juga dapat diperbanyak dengan stek indigo yang digunakan adalah cabang-cabang
yang paling baik pertumbuhannya, terutama pada lahan yang sudah
menghasilkan/produksi. Pemotongan perlu dilakukan dengan pisau yang tajam dan
untuk enghindari memar/sobek, maka pada waktu pemotongan menjadi bahan
tanaman/stek yang panjangnya + 30 cm.
Bahan yang akan dipotong dengan tangan , stek stek tersebut tidak segera
ditanam tetapi diikat dibiarkan selama 1 sampai 3 hari tempat yang teduh/dingin dengan
ujung stek diletakkan diatas. Setelah permukaan pepotongan kering barulah stek dapat
ditanam di lapangan.
3). Penamanan
Setelah lahan/tegalan satu atau beberapa kali dibajak atau dicangkuli, maka
ditanam stek indigo dengan jarak antara 60 cm dan dalam barisan 60 -90 cm, untuk
lain-lain indigo 45 60 cm.Untuk mengalirkan air hujan pada tiap jarak 360 cm dibuat
saluran drainase untuk pembuangan air. Jika penanaman dengan biji maka dapat
langsung ditanam di lapangan, tiap lubang diisi 3 atau 4 butir biji, cara lain membuat
pesemaian lebih dahulu. Perkecambahan di pesemaian memakan waktu 4 hari. Jika
digunakan pesemaian , bibit dapat dipindahkan ke pertanaman pada umur 4 6
minggu.
Sedangkan penanaman di lapangan dengan stek sebanyak 2 3 stek per lubang.
Setelah 2 minggu kemudian mulai tampak tuna-tunas yang keluar dari stek.
4). Pemeliharaan
Setelah tanaman berumur 1 bulan dan kelihatan hijau segar maka dapat dilakukan
penyulaman dan penyiangan, pada waktu yang sama barisan-barisan dibumbun. Satu
bulan kemudian dilakukan penyiangan ke 2 kali dan tanah pada waktu tersebut dibuat
gembur serta barisan dibumbunlagi sehingga terjadi guludan yang lebih tinggi. Pada
akhir umur 4 bulan atau permulaan 5 bulan setelah terjadi tanaman menutup tanah,
saatnya untuk dipotong. Pada umumnya, waktu ini jatuh bersamaan dengan
pembungaan yang banyak. Sebagai tanaman penutup tanah batangnya dipotong pada
jangka waktu yang teratur.
5). Pemberantasan hama dan penyakit:
Indigofera arrecta dapat diserang oleh Bacillus solanaceaarum. Di JawaIndigofera
tinctoria tidak rentan terhadap hama dan penyakit, tetapi setelah terjadi lignifikasi di
wilayah yang lembab, jenis ini dapat terserang berbagai jenis jamur dan serangga, oleh
nematoda Heterodera glycines.
6). Panen
Kalau daun indigofera yang warnanya sudah warna hijau tua merata mulai layu dan
mulai menguning maka hasil indigofera menjadi kurang. Cara menentukan waktu panen
memang sulit. Berdasarkan para pengusaha /petani yang berpengalaman menentukan
waktu panen berdasarka >warna daun dan pada bau daun kalau diremas remas
dengan jari. Cabang-cabang pohon dipanen, biasanya pada pagi hari, ketika tanaman
berumur 4-5 bulan dan telah membentuk tegakan yang rapat.
Saat itu biasanya merupakan stadium berbunga. Kira-kira 3-4 bulan kemudian
tanaman dapat dipotong lagi.; tanaman tarum dapat dipanen 3 kali dalam setahun.
Masa hidup tanaman sebagai penghasil pewarna adalah 2-3 tahun, dan sebagai
penutup tanah 1,5-2 tahun. Tarum hanya dapat dipanen sekali jika ditanam disawah,
sebab tanaman ini harus memberi ruang pada tanaman padi berikutnya.
7). Penanganan pasca panen
Cabang-cabang yang telah di panen disimpan dalam tangki berisi air, yang telah
diberi beberapa butir kapur dan diberati dengan papan agar tenggelam. Setelah terjadi
fermentasi selama beberapa jam, yang selama itu hidrolisis melalui enzim akan
menyebabkan pembentukan indoksil, cairannya dibuang, kemudian diaduk-aduk
selama beberapa jam untuk mendorong oksidasi indoksil.
Setelah itu larutan dibiarkan, dan bagian tarum yang tidak dapat larut akan
mengendap ke dasar tangki berupa lumpur kebiru-biruan. Airnya dibuang, dan setelah
tarum mengering, dipotong-potongmenjadi balok-balok kecil atau dibuat bulatbulatan. Untuk mewarnai tektil, tarum direduksi menjadi bentuk yang dapat larut melalui
proses frmentasi dalam lingkungan basa.
G. Pengelolaan Hasil
1). Cara pengolahan adalah sebagai berikut :
Cabang-cabang kecil yang telah dipotong, pada pengolahan yang hati-hati telah
dipisahkan dari cabang yang berkayu, diletkkan dalam bejana kayu/tanah atau dalam
bak tembok. Pada tempat tersebut terdapat campuran kapur dan air. Kumpulkan dan
ditekan dengan papan yang ditidih dengan batu, perlakuan ini dijalankan demikian rupa
hingga atasnya terdapat 1 kaki lapisan air. setelah beberapa jam gelembunggelembung udara naik ke atas prmukaan air kemudia akhirnya cairan tersebut
mengalami peragian. Di perusaaan orang Eropa setelah terjadi peragian maka ekstrak
bahan tersebut kemudian dialirkan karena fermentasi mempunyai pengaruh jelek
terhadap hasilakhirnya, pengaruh jelek ini mengenai jumlah dan mutu. Lmbat laun
kekuatan proses ini menurun dan permukaan air tertutup dengan lapisan tipis,
cairannya sendiri lambat laun berubah warnanya menjadi hijau tua. Kalau airnya telah
memberi bau manis dan warnanya tidak lagi berubah maka cairannya dipindahkan ke
bejana lain sedang daunnya kadang-kadang digunakan untuk memelihara beberapa
jenis jamur yang enak dimakan. Cairan yang telah dipindhkan mengandung bahan
uraian indoxyl dibentuk karena pengaruh enzima yang ada dalam daun yang berasal
dari indicaan; karena oksidasi dari indoxyl terjadi indigoblauw yang tidak larut.
2.
Medidas que podem ser tomadas em uma tentativa de superar esses problemas so
os seguintes: investigao e desenvolvimento de aplicaes prticas de utilizao
dos recursos planta corpo-colorao para diferentes tipos de produtos (alimentos,
couro, txteis e outros), puderisasi corantes naturais, tornando ferramentas
puderisasi e corantes naturais isolai de recursos naturais de plantas, o uso de Puder
avaliao (p) corantes naturais produzidos, melhorias puderisasi forma contnua,
necessrio um esforo mais sistemtico a fim de desenvolver o potencial de
corantes naturais, desde a coleta de dados, extrao e isolamento a D resultados
correcional R &, necessria coordenao de todas as partes interessadas no pas e
no exterior, precisa estudar a demanda por corantes naturais no pas e no exterior,
realizada produtoras de corante cultivo de plantas em sistemas agroflorestais, eo
toque de biotecnologia (cultura de tecidos) em mbito de uma prestao de
sementes de qualidade em grandes quantidades (Patmasari, 1999).
Ingredientes C. Qumicas
Indigofera folhas arrecta contm: 4,46% N; 0,02% de P2O5; 1,95% K2O; 4,48% CaO
e Indigofera tinctoria: N 5,11% 0,78% P2O5;,; 1,67% K2O; CaO 5,35% (de acordo
com o peso em seco)
D. Propriedades qumicas
Plantas Indigofera conter o indikan glucsido. Uma vez que a planta embebido em
gua, a hidrlise pela enzima vai se transformar em indikan indisil (indigo-branco) e
glicose. Indoksil pode ser oxidado para ndigo - azul. Muitas das espcies que
contm compostos nitro que so -senyawa orgnico txico. No entanto, mencionase que Indigofera tinctoria gado comestvel.
E. Systematics
1). Botnica
Classificao
Diviso: Spermatophyta
Sub Diviso: Angiospermae
Classe: Dicotyledonae
Nao: Rosales
Tribo: Leguminosae
Marga: Indigofera
Tipo: arrecta Indigofera L.
Os principais tipos e sinnimos:
- Indigofera arrecta Hochst.ex A. Ric, Tenda, F1 Abys, 1; 184 (1847); Indigofera
suffruticosa Miller ssp. Suffruticosa, Gard. Dieta, ed 0,8, No. 2 (1768), sinnimos: I.
Anil L (1771);
- Indigofera suffruticosa Miller ssp. Guatemalensis (Mocino, Sesse & Cerv, ex
Backer) de Kort e Thijase, Blumea 30: 135 (1984), sinnimo Indigofera
guatemalensis Mocino, Sesse & Cerv.ex Backer (1908);
- Indigofera tinctoria L. Sp.pl.2: 751 (1753), sinnimos: Indigofera sumatrana
Gaertner (1971)
Nomes comerciais comum Nila
O nome da rea comum (em Ingls): ndigo, Indonsia: tom, ndigo. Malsia: TAROM
Filipinas: recozimento. Thaliland: kharam. Vietnam: cham.
- I. arrecta Reino Unido: -indigo Natal, Bengal-ndigo, indigo-Java, Indonsia: tom
atal, tatemas tom (Java).
- I. suffruticosa ssp. Suffrucosa: Indonsia: Taem -taem, tagom-tagom, toma bonito.
Filipinas: tina-tinaan (Tagalog), tayum (Bisaya, Ilocano). Tailndia: khraam-thuean
(Shan Chiang Mai), khraam Yai (Ubon Rachathani)
- I. Suffrucosa ssp. Guatemalensis. Reino Unido: indigo Guatemala. Indonsia: tom
Depresso.
- I. tinctoria Ingls: indigo comum, ndigo indiano. Indonsia: Java tom, ndigo Alus,
madeira de tom. Malsia: ndigo, ndigo. Filipinas: Tagung-Tagung (Bisaya), taiom
(Ilokano), taiung (pampango). Kamuchea: trom. Laos Kham. Tailndia: khraam
(geral), na-kho (Karen, Mae Hong Son). Vietnam: Cham, cham Nhuom.
2). Descrio
Marga Indigofera Inclui pequenos arbustos Arbustos habitus, e Terna.
- Tronco: Woody na base do tronco, com ramificao na posio vertical ou jorrando,
indumentum fechado na forma de penas bifurcados. Folhas Folhas: alternativos,
geralmente com alhetas estranho, s vezes trs ou serapilheira nico.
- Flores: As flores so dispostas em um cluster nas folhas axila, provindo; em forma
de sino folhas serrilhadas cinco ptalas; folha coroa em forma de borboleta.
- Frutas: Geralmente digite vagens, em forma de fita (em alguns tipos de quase
esfrica), em linha reta ou curvado, contendo 1-20 sementes so principalmente
rodada a oblongo. Semainya com germinao epgea, sementes pedaos grossos,
rapidamente cair.
- Tap Root.
Indigofera tipos so os seguintes:
- Indigofera arrecta: arbusto grande Berawakan, chegando a 3 m de altura, muitas
vezes cultivada como um ano agrcola, com flores comprimento de
aproximadamente 5 mm e vagens 2-2,5 cm, contendo 6-8 sementes.
- Indigofera suffruticosa: Desossado arbusto, at 2,5 m de altura, ssp com flores e
vagens comprimento de 5 mm no se dobrado contm 6-8 sementes.
- Indigofera suffruticosa: tamanho da flor menor (3 mm) e ssp guatemalensis pods
retas, contendo 1-3 sementes.
Cultivo F. Mecnica
1). Requisitos crescer
Tipos de Indigofera pode crescer a partir de 0 metros para 1.650 m acima do nvel
do mar, e prospera em solo frouxo rico em matria orgnica. Como as plantas
produtoras de corantes, Indigofera cultivado nas terras altas e terras secundrias
como um paddy colheita. Berdainase deveria pousar muito bem.
Se usados como plantas de cobertura do solo, Indigofera arrecta s pode ser
cultivado no jardim com um pouco de sombra ou nenhuma sombra. Este tipo tem
um clima quente e mido, com chuvas de menos de 1,750 milmetros / ano. Esta
planta capaz de suportar pengenangan por 2 meses.
Indigofera tinctoria nenhuma tolerncia elevada precipitao e inundaes. Nas
circunstncias crescer naturalmente ou bilhes, os tipos de ndigo encontrados em
lugares abertos com pleno sol, por exemplo, abandonou terras, estradas, margens
de rios e prados, s vezes at uma altitude de 2.000 metros acima do nvel do mar.
Em geral, um nativo de Menam indigo em geral em terra seca, e nos campos,
arrozais cultivados como culturas aps a colheita do arroz.
2). Propagao de plantas
O desenvolvimento da cultura planta Indigofera por sementes, exceto Indigofera
suffruticosa DAPT criados por estacas. Para prevenir danos por insectos, sementes
podem ser tratadas com a cinza -biji antes da sementeira. Sementes arrecta
Indigofera tm uma casca dura ea necessidade de ser arquivado.
Tambm podem ser propagadas por estacas Indigo usados a maioria dos ramos
bom crescimento, especialmente em terras que j est gerando / produo. Corte
deve ser realizado com uma faca afiada e enghindari contuses / lgrimas, em
seguida, no tempo de corte para as fbricas de material de aparas de
comprimento / + 30 cm.
O material a ser cortado mo, as mudas plantadas -stek mas no imediatamente
amarrado esquerda para 1 a 3 dias sombra / frio com estacas de ponta colocados
acima. Aps a pepotongan superfcie seca, em seguida, estacas podem ser
plantadas no campo.
3). Plantao
indigo artificial tom Werdi (Java). Este material artificial tem sido to comum entre
batik empresa at 1914, quando a transferncia foi interrompida, houve inibio do
trabalho de empresas batik.
Com base na carta de 67 empresas batik que estados preferem usar material de
ndigo artificial e no sabem nada sobre o material ndigo natural. Teve suprimentos
suficientes indigo artificial indstria batik baseada em consideraes de ordem
econmica no iria usar o material indigo artificial.
Substncias corantes derivados de inidigo Atualmente no vendido comercialmente,
mas os entusiastas do corante processado bastante. No s os compradores locais,
h tambm uma demanda de um pas estrangeiro, como Japo e Coria.
Infelizmente produo de ndigo est actualmente limitada. a causa os recursos
limitados. Assim, at agora no foi capaz de atender a todas permintaa ndigo.
Incluindo, a procura de compradores do Japo e da Coreia.
tintura de folhas de ndigo, por exemplo corantes chamados Gama Natural Indigo
Dye vendido a R $ 700 mil por kg / Dus, com o preo de venda dessa magnitude,
em sebula colher um volume de negcios de US $ 70 milhes.