Professional Documents
Culture Documents
A. LATAR BELAKANG
Otot merupakan jaringan aktif, karena otot mampu secara aktif mengembangkan
ketegangan atau berkontraksi. Karena otot adalah jaringan aktif, maka otot memiliki fungsi
yang penting untuk mempertahankan postur tubuh, menggerakkan segmen tubuh &
meredam terjadinya shock.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian shoulder kompleks?
2. Untuk mengetahui otot-otot apa saja yang ada di shoulder kompleks
A. SHOULDER KOMPLEKS
a. Shoulder joint
Shoulder kompleks merupakan sendi yang paling kompleks pada tubuh manusia
karena memiliki 5 sendi yang saling terpisah. Yang terdiri atas 3 sendi synovial yaitu
sternoclavicular joint, acromioclavicular joint dan glenohumeral joint (shoulder joint) dan 2
sendi non-sinovial yaitu suprahumeral joint (coracoclavicular joint) dan scapulothoracic joint.
1. Sternoclavikular joint
Sternoclavicular joint dibentuk oleh ujung proksimal dari clavicula yang bersendi
dengan incisura clavicular dari sternum dan cartilago costa I. Sendi ini merupakan modifikasi
ball and socket joint atau saddle joint yang memiliki 2 cavitas sendi atau 2 cavum articularis.
Sendi ini memiliki diskus artikular fibrokartilago yang dapat memperbaiki kesesuaian kedua
permukaan tulang yang bersendi & berperan sebagai shock absorber. Kapsul articularisnya
tebal dan kendor, diperkuat oleh lig. sternoclavicular anterior dan posterior. Ujung proksimal
dari clavicula juga berhubungan dengan costa I melalui lig. costoclavicular dan kedua ujung
proksimal clavicula saling berhubungan oleh adanya lig. interclavicularis. Sternoclavicular
joint berperan besar dalam gerakan shoulder girdle dan secara keseluruhan berperan
dalam gerakan protraksi retraksi, elevasi depresi, abduksi elevasi lengan/shoulder. Pada
gerakan protraksi retraksi terjadi gerak arthrokinematika yaitu ventral slide dorsal slide,
sedangkan gerakan elevasi depresi terjadi gerak arthrokinematika yaitu caudal slide
cranial slide.
2. Acromioclavicular joint
Acromioclavicular joint dibentuk oleh processus acromion scapula yang bersendi
dengan ujung distal clavicula. Sendi ini termasuk irregular joint atau plane joint, dimana
permukaan sendi pada acromion berbentuk konkaf dan pada ujung distal clavicula
berbentuk konveks permukaan sendinya hampir rata. Kapsul artikularisnya diperkuat oleh
lig. acromiocla-vicularis pada bagian superior. Pada bagian belakang sendi diperkuat oleh
aponeurosis otot upper trapezius dan deltoid. Ujung distal clavicula distabilisasi oleh lig.
Coraco-clavicularis yang terdiri atas 2 serabut ligamen yaitu lig. trapezoideum dan lig.
conoideum . Acromioclavicular joint memberikan kontribusi pada gerakan elevasi depresi,
protraksi retraksi dan abduksi elevasi lengan. Pada saat gerakan elevasi depresi
processus acromion akan slide kearah cranial caudal, se-dangkan saat gerakan protraksi
retraksi akan slide kearah ventral dorsal.
3. Glenohumeral joint
Glenohumeral joint dibentuk oleh caput humeri yang bersendi dengan cavitas
glenoidalis yang dangkal. Glenohumeral joint termasuk sendi ball and socket joint, tetapi
merupakan sendi yg paling bebas pada tubuh manusia. Caput humeri yang berbentuk
hampir setengah bo-la memiliki area permukaan 3 4 kali lebih besar daripada fossa
glenoidalis scapula yang dangkal se-hingga memungkinkan terjadinya mobilitas yg ting-gi
pada shoulder. Fossa glenoidalis diperlebar oleh sebuah bibir/la-brum fibrokartilago yang
mengelilingi tepi fossa disebut denganlabrum glenoidalis, labrum ini dapat membantu
menambah stabilitas glenohume-ral joint. Kapsul artikularisnya kendor dan jika lengan tergantung ke bawah akan membentuk kantong kecil pada permukaan medial, yang
disebut recessus axillaris. Bagian atas kapsul diperkuat oleh lig. coracohume-ral dan
bagian anterior kapsul diperkuat oleh 3 se-rabut lig. glenohumeral yang lemah (lig. glenohumeral superior, middle & inferior).
4. Suprahumeral joint
5. Scapulothoracic joint
B. OTOT-OTOT SHOULDER
1. M. Deltoideus
Origo : Pars clavicularis : sepertiga acromio clavicula
Pars acromialis : acromion
Pars sternalis : Tepi bawah spina scapula
Insertio : Tuberositas deltoidea
Fungsi :
Pars clavicularis : Adduksi (abduksi kira-kira 60 keatas), rotasi kedalam anteversi
Pars acromialis : Abduksi sampai horisontal
Pars Spinalis: Adduksi (abduksi kira-kira 60 keatas), rotasi keluar
Fungsi : Abduksi pada bidang scapular sampai posisi hirisontal, rotasi keluar
M. Subscapularis
Origo : Facies costalis, fossa subscapularis
Insertio : Tuberculum minus dan bagian yang membatasi crista tuberculi minoris humeri
Fungsi : Rotasi kedalam
M. infraspinatus
Origo: Fossa infraspinata, Fascia infraspinata
Insertio : Faset tengah tuberculum majus
Fungsi : Rotasi keluar
M. Teres Minor
Origo ;
3. M. Teres Mayor
Origo ; Margo lateralis dan angulus inferior
Insertio : Crista tuberculi minoris humeri
Fungsi : Rotasi kedalam, adduksi pada bidang scapular
4. M. Subclavius
Origo ; Iga ke I (batas tulang rawan)
Insertio : Clavicula (sepertiga lateral)
Fungsi : Menarik tarikan kearah samping pada clavicula
5. M. Pectoralis Mayor
Origo ; Pars clavicularis : Clavicula (setengah sternal)
Pars sternocostali : Manubrium sterni dan Corpus sterni, cartilago costa 1 6.
Pars Abdominalis : Aponeurosis musculi abdominalis
Insertio : Crista Tuberculi minoris humeri
Fungsi : Adduksi ( terutama dari posisi elevasi lengan ) rotasi kedalam .
Pars clavicularis anteversi
6. M. Pectoralis minor
Origo ; Iga (ke2) 3-5 dekat batas tulang rawan
Insertio : Ujung lancip processus coracoideus clavicula
Fungsi : Lingkar bahu : Mengangkat iga bagian atas pada saat lengan diangkat dan pada saat
fiksasi lingkar bahu
Thorax : Memperlebar thorax (otot bantu pada saat inspirasi dalam)
7. M.coracobrakhialis
Origo ; Ujung Processus coracoideus
Insertio : Facies anterior humeri (medial dan distal dari crista tuberculi minoris humeri)
Fungsi : Rotasi kedalam, abduksi dan anteversi
8. M. Biceps Brachii
Origo ; Caput longum : Tuberculum supraglenoidale, labrum supraglenoidale.
Caput Brevis : Ujung proc. coracoideus
Insertio : Tuberositas radii
Fungsi : Sendi bahu : Caput longum :Abduksi anteversi rotasi kedalam
Caput brevis: Adduksi anteversi rotasi kedalam
Kedua bagian: menopang beban lengan
Sendi siku : Fleksi, Supinasi
9. M. Triceps brachii
Origo ; Caput longum : Tuberculum infraglenoidale
Caput mediale: Facies posterior humeri (medial,distal dari sulcus nefri radialis)
Capul lateral : Facies posterior humeri (Lateral, proksimal dari sulcus nefri radialis)
Insertio : Olecranon
Fungsi : Sendi bahu : Adduksi (hanya caput longum yang menahan beban)
Sendi siku : Ekstensi
12. M. Trapezius
Origo ; Upper : Processus spinosus vertebra cervical I-VII
Middle : Processus spinosus thoracal I-IV
Lower : Processus spinosus thoracal V-XII
Insertio : Upper : bagian sepertiga lateral lavicula
Middle : acromion
Lower : spina scapula
Fungsi : Upper : Menarik scapula ke arah cranial (Elevasi)
Middle : Menarik columna ke arah columna vertebralis (Retraksi)
Lower : Menarik scapula ke arah caudal scapula (Depresi)
sunflower
Sabtu, 22 September 2012
1.
Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri
badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol
funsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan
pencernaan.
2.
3.
4.
Selain bagian-bagian yang telah disebutkan tadi, ada juga bagian yang
dinamakancerebellum dengan banyak lilitannya. Cerebellum disebut juga otak
kecil yang berkerut sehingga hampir seperti otak besar (otak secara
keseluruhan). Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak. Tapi,
sebenarnya fungsi tersebut perlu dipelajari dan dilatih, seperti keseimbangan
dan koordinasi. Misalnya saat berjalan, apabila jalan yang kita lalui sudah biasa
dilewati, maka tanpa berpikirpun, kita sudah bisa sampai ditujuan. Itulah salah
satu kegunaan cerebellum, yang berfungsi sebagai kendali/ control atas gerakan
kita.
Otak Tengah merupakan pusat saraf dalam lingkup kecil. Otak tengah
adalah lanjutan dari formasi reticular dan merespon pendengaran dan
pengelihatan (seperti gerak mata). Otak tengah tampaknya lebih penting
fungsinya pada hewan mamalia daripada manusia, karena pada manusia yang
lebih dominan digunakan adalah otak depan. Otak tengah adalah bagian
terbesar pada otak. Bagiannya yang paling utama adalah korteks yang
mengandung kurang lebih 10 miliar saraf dan terletak pada lapisan luar otak.
Otak tengah juga merupakan puncak fungsional otak yang respon terhadap
fungsi yang lebih rumit, tindakan sengaja, dan kesadaran.Adapun bagianbagian penting otak depan adalahthalamus, hypothalamus, dan system limbic.
a.
Thalamus terdiri dari sejumlah pusat saraf dan berfungsi sebagai tempat
penerimaan untuk sensor data dan sinyal-sinyal motorik. Contohnya untuk
mengirim data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.
b.
Di antara pusat otak dan korteks terletak system limbic (limbic berasal dari
bahasa Latin yang berarti batas). Anatomi system limbic ini hampir seperti
hypothalamus. System limbic memungkinkan kita mengontrol insting/naluri kita.
Misalnya, kita tidak serta merta memukul seseorang yang tidak sengaja
menginjak kaki kita. System limbic terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu amygdala dan septum yang berfungsi mengontrol kemarahan, agresi, dan
ketakutan, serta hippocampus yang penting dalam merekam memori baru.
d.
Korteks (korteks cerebral) adalah helaian saraf yang tebalnya kurang dari 5
mm, tapi luas bagiannya mencapai 155cm. korteks menyusun 70 persen bagian
otak. Lipatan korteks yang erat kaitannya dengan tengkorak manusia membuat
otak tampak berkerut. Saraf dalam korteks memproses data. Warna korteks
kelabu (inilah alasan mengapa korteks diistilahkan dengan benda/zat kelabu
the grey mater). Korteks pun secara luas berhubungan satu sama lain (dengan
bagian dalam otak). Jaringan panjang yang menghubungkan bagian-bagian
terpisah (secara luas) pada otak tersusun dari saraf yang tertutup penyekat
berlemak yang disebut myelin. Myelin membuat jaringan tersebut berwarna
putih (disebut juga benda/zat putih)Korteks mempunyai sejumlah struktur dan
bagian-bagian fungsional. Yang paling nyata dari pembagian ini adalah belahan
kiri dan kanannya.
B. Saraf Kranial, Saraf Spinal, SSP dan SSO (Saraf Sensory Otonom)
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar
(sistem saraf otonom). Saraf perifer ( saraf sadar ) di bagi menjadi 2 yaitu :
1.
Saraf kranial
Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada dibagian luar otak dan
medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf kranial yang berasal dari otak,
saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor
sensorik yang berhubungan.
Merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang
memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI,
XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini
diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang, Saraf-saraf ini terhubung
utamanya
dengan
struktur
yang
ada
di kepala dan leher manusia
seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat
dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.
hidung
dan
b.
c.
d.
e.
1)
oV1(Syaraf optalmik) adalah saraf sensorik, fungsi : input dari kornea, rongga
hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal, dahi, bagian atas alis,
konjungtiva kelenjar air mata
2)
oV2 (Syaraf maksilari) adalah saraf sensorik, fungsi : input dari dagu, bibir
atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum, faring
3)
a) sensorik : input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah dagu
b) motorik : mengunyah
f.
g.
1) Fungsi :
a)
Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak
sebagai sensasi rasa
h.
i.
1) Fungsi :
a) Motoris : membantu menelan
b) Sensoris : Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak
sebagai sensasi rasa
2) Mekanisme :
Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada
waktu meninggalkan kranium melalui foramen tersebut, saraf glosofaringeus
mempunyai dua ganglion, yaitu ganglion intrakranialis superior dan
ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri
karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini
dan otot stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa
faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah.
j.
1) Fungsi :
Sensori : Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik : Mengendalikan organ-organ dalam XI
2) Mekanisme :
Nervus vagus meninggalkan anterolateral bagian atas medula oblongata sebagai
rangkaian dalam jalur oliva dan pedunculus serebelaris inferior. Serabut saraf
meninggalkan tengkorak melalui foramen jugulare. Nervus vagus memiliki dua
ganglia sensorik, yaitu ganglia superior dan ganglio inferior. Nervus vagus kanan
dan kiri akan masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru kanan
untuk ikut membentuk plexus pulmonalis. Selanjutnya, nervus fagus berjalan ke
permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk plexus esogafus. Nervus
fagus kanan kemudian akan didistrubusikan ke permukaan posterior gaster
melalui cabang celiaca yang besar ke duodenum, hepar, ginjal, dan usus halus
serta usus besar sampai sepertiga kolon transversum.
k.
otot
otot
otot
3) Mekanisme :
Nervus asesoris merupakan saraf motorik yang dibentuk oleh gabungan radix
cranialis dan radix spinalis. Radix spinalis berasal dari C1-C5 dan masuk ke
dalam tengkorak melalui foramen magnum, bersatu dengan saraf kranial
membentuk nervus asesoris. Nervus asesoris ini kemudian keluar dari tengkorak
melalui foramen jugulare dan kembali terpisah, saraf spinalnya akan menuju otot
sternocleidomastoid dan trapezius di leher yang berfungsi untuk menggerakkan
leher dan kepala, sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan vagus
melakukan fungsi motorik brakial di faring, laring, dan palate.
l.
2.
Saraf spinal
Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari arah dorsal, sehingga
sifatnya sensorik. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang
berjumlah 31 dibedakan menjadi:
a.
b.
1)
2)
c.
d.
e.
f.
Otot otot representative dan segmen segmen spinal yang bersangkutan serta
persarafannya:
a.
b.
Otot trisep C6 C8
c.
Ototbrakial C6 C7
d.
e.
f.
g.
h.
Kemudian diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau
gabungan (pleksus) membentuk jaringan urat saraf. Pleksusterbagi menjadi 3
macam, yaitu:
a.
b.
c.
Setiap saraf spinal keluar dari sumsum tulang belakang dengan dua buah
akar, yaitu akar depan (anterior) dan akar belakang (posterior). Setiap akar
anterior dibentuk oleh beberapa benang akar yang meninggalkan sumsum
tulang belakang pada satu alur membujur dan teratur dalam satu baris. Tempat
alaur tersebut sesuai dengan tempat tanduk depan terletak paling dekat di
bawah permukaan sumsum tulang belakang. Benang-benang akar dari satu
segmen berhimpun untuk membentuk satu akar depan. Akar posterior pun terdiri
atas benang-benang akar serupa, yang mencapai sumsum tulang belakang pada
satu alur di permukaan belakang sumsum tulang belakang. Setiap akar belakang
mempunyai sebuah kumpulan sel saraf yang dinamakan simpul saraf spinal.
Akar anterior dan posterior bertaut satu sama lain membentuk saraf spinal yang
meninggalkan terusan tulang belakang melalui sebuah lubang antar ruas tulang
belakang dan kemudian segera bercabang menjadi sebuah cabang belakang,
cabang depan, dan cabang penghubung.
Cabang-cabang belakang sraf spinal mempersarafi otot-otot punggung sejati
dan sebagian kecil kulit punggung. Cabang-cabang depan mempersarafi semua
otot kerangka batang badan dan anggota-anggota gerak serta kulit tubuh kecuali
kulit punggung. Cabang-cabang depan untuk persarafan lengan membentuk
suatu anyaman (plexus), yaitu anyaman lengan (plexus brachialis). Dari
anyaman inilah dilepaskan beberapa cabang pendek ke arah bahu dan ketiak,
dan beberapa cabang panjang untuk lengan dan tangan. Demikian pula dibentuk
oleh cabang-cabang depan untuk anggota-anggota gerak bawah dan untuk
panggul sebuah anyaman yang disebut plexus lumbosakralis, yang juga
mengirimkan beberapa cabang pendek ke arah pangkal paha dan bokong, serta
beberapa cabang panjang untuk tungkai atas dan tungkai bawah. Yang terbesar
adalah saraf tulang duduk. Saraf ini terletak di bidang posterior tulang paha.
3.
Sistem saraf adalah satu dari dua sistem kontrol pada tubuh, yang lain
adalah sistem endokrin. Secara umum, sistem saraf mengkoordinasikan responsrespons yang cepat, sementara sistem endokrin mengatur aktivitas yang lebih
memerlukan durasi daripada kecepatan. Sistem saraf terdiri dari susunan/sistem
saraf pusat (SSP), yang mencakup otak dan korda spinalis, dan sistem saraf
perifer, yang mencakup serat-serat saraf yang membawa informasi ke (divisi
aferen) dan dari (divisi eferen) SSP. Terdapat tiga kelas neuron: neuron aferen,
neuron eferen, dan antarneuron yang membentuk sel dapat dirangsang pada
sistem saraf. Neuron aferen memberitahu SSP mengenai kondisi lingkungan
eksternal dan internal. Neuron eferen membawa instruksi dari SSP ke organ
efektor, yaitu otot dan kelenjar. Antarneuron berperan mengintegrasikan
informasi aferen dan memformulasikan respons eferen, serta untuk fungsi-fungsi
mental yang lebih tinggi yang berkaitan dengan pikiran.
Perlindungan dan Makanan untuk Otak Sel-sel glia membentuk jaringan
ikat di dalam SSP serta menunjang neuron secara fisik dan metabolik. Otak
diperlengkapi oleh beberapa perangkat pelindung, yang penting karena neuron
tidak dapat membelah diri untuk mengganti sel yang rusak. Otak dibungkus
dalam tiga lapisan membran protektif (menings) dan juga dikelilingi oleh
pembungkus tulang yang keras. Cairan serebrospinalis mengalir di dalam dan di
sekitar otak dan berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap getaran. Proteksi
terhadap cedera kimiawi dilaksanakan oleh sawar darah otak yang membatasi
akses zat-zat di dalam darah ke otak. Otak bergantung pada pasokan darah
otak
tidak
dapat
perubahan struktural atau fungsional yang relatif permanen antara neuronneuron yang sudah ada.
1. Sistem simpatis
Terbagi menjadi dua bagian yang terdiri dari saraf otonom cranial dan saraf
otonom sacral.. Terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan dengan
sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf.
Fungsinya :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2. Saraf Parasimpatis
Fungsi saraf parasimpatis adalah
a.
b.
c.
d.
Mempersarafi parotis
e.
Mempersarafi sebagian besar alat tubuh yaitu jantung, paru-paru, GIT, ginjal,
pancreas, lien, hepar dan kelenjar suprarenalis
f.
g.
C. Fisiologi reseptor
Suatu orgnisme akan menerima rangsang baik dari dalam maupun dari
luar. Sensor tersebut akan diterima oleh reseptor lain dan akan ditanggapi oleh
fektor.
Reseptor
a.
Struktur
1)
2)
Jenis rangsang
1)
Kemoreseptor
2)
Termoreseptor
3)
Mekanoreseptor
4)
Fotoreseptor
5)
Magnetoreseptor
6)
Elektroreseptor
c.
Lokasi Rangsang
1)
Interoreseptor
2)
Eksteroreseptor
Efektor
Efektor merupakan alat penghasil tanggapan, yang terlihat berupa
gerakan tubuh, dan yang tidak terlihat berupa sekresi hormon, yang dihaslkan
tergantung jenis rangsang dan jenis efektor.
Proses tanggapan terdiri dari tanggapan perubahan gerak, tanggapan perubhan
warna, dan tanggapan pelepasan arus listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Arsip Blog
2012 (3)
September (3)
Nyeri
EkaPeratiwi
Lihat profil lengkapku
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.