You are on page 1of 11

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN

FISIK MASA PUBERTAS DENGAN RASA PERCAYA DIRI


PADA REMAJA PUTRI DI MTs NU UNGARAN
Puspitasari, Angger1), Heni Setyowati2), Ngakan Putu D.S.3)
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran
Email : up2m@akbidnwu.ac.id
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN
FISIK MASA PUBERTAS DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA REMAJA PUTRI DI
MTS NU UNGARAN. Salah satu periode dalam rentang kehidupan individu adalah masa (fase)
remaja. Pada usia remaja awal, remaja putri mengalami perubahan fisik yang terkadang belum
mencapai taraf proporsional. Hal ini menyebabkan mereka kurang percaya diri terhadap
penampilannya. Fenomena kurang percaya diri merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi
dan banyak terjadi pada remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan Rasa Percaya Diri pada Remaja putri di MTs NU
Ungaran.
Desain penelitian yang digunakan adalah analitik kolerasi dengan pendekatan cross sectional.
Pengumpulan data yang digunakan dengan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa
putri kelas VIII sebanyak 77 siswa dan tehnik pengambilan sampel dengan sampel jenuh.
Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Kendal Tau dengan taraf signifikan 5% (0,05) dan
didapatkan p value sebesar 0,000. Maka p value lebih kecil dari (p<0,05), jadi H 0 ditolak.
Kesimpulannya adalah ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang perubahan fisik masa
pubertas dengan rasa percaya diri remaja putri di MTs NU Ungaran.
Diharapkan sekolah lebih sering memberikan penyuluhan supaya remaja lebih memahami
tentang perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas, sehingga remaja tetap percaya diri tentang
perubahan yang dialaminya.
Kata kunci
Daftar pustaka

: Pengetahuan, remaja, pubertas, percaya diri


: 20 (2002 2012)
ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN FEMALE ADOLESCENTS KNOWLEDGE ABOUT


THE PHYSICAL CHANGES DURING PUBERTY AND SELF CONFIDENCE IN THE
CASE STUDY OF FEMALE STUDENT OF ISLAMIC JUNIOR HIGH SCHOOL NU
UNGARAN. One period in an individual's life span is a period (phase) of adolescents. In the early
adolescents, female adolescents experience physical changes that sometimes have not reached a
proportionate level. This makes them less confident about her appearance. The phenomenon of lack
of confidence is one of the problems frequently encountered, and almost occur in adolescents.
This study was aimed to determine the relationship between female adolescents knowledge
about the physical changes during puberty and self confidence in the case study of female students
of Islamic Junior High School NU Ungaran.
Design of research was analytic correlation with cross-sectional approach. Data collection used
questionnaire. The population in this study were all female students of class VIII with the total
population were 77 students and sampling techniques used saturated samples.

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan
1
Rasa Percaya
Diri pada Remaja Putri di MTs Nu Ungaran

Based on the results of statistical tests using Kendal Tau with the significant level of 5% (0.05)
it was obtained p value of 0.000. Then the p value was smaller than (p <0.05), so H0 was rejected.
The conclusion was that there was a relationship between knowledge about the physical changes
during puberty and self confidence of female student of Islamic Junior High School NU Ungaran.
It is expected the schools to provide counseling so that adolescents more understand about the
physical changes that occur during puberty, so that they remain confident about the changes they
experienced.
Keywords
: knowledge, adolescents, puberty, self-confidence
Bibliography : 20 (2002 - 2012)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Remaja adalah harapan bangsa, sehingga
tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa
depan bangsa yang akan datang akan
ditentukan pada keadaan remaja saat ini.
Remaja yang sehat adalah remaja yang
produktif dan kreatif sesuai dengan tahap
perkembangannya.
Oleh
karena
itu,
pemahaman terhadap tumbuh kembang
remaja menjadi sangat penting untuk menilai
keadaan remaja (Retnowati, 2008).
Salah satu periode dalam rentang
kehidupan individu adalah masa (fase)
remaja. Masa ini merupakan segmen
kehidupan yang penting dalam sikus
perkembangan individu. Tahap remaja adalah
masa transisi antara masa anak dan dewasa,
dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt),
timbul cirri-ciri seks sekunder, tercapai
fertiitas, dan terjadi perubahan-perubahan
psikologis serta kognitif. (Mansur, 2012).
Kata remaja berasal dari bahasa latin,
yaitu adolescence yang artinya tumbuh
menjadi dewasa. Masa remaja merupakan
masa transisi yang unik dan ditandai oleh
berbagai perubahan fisik, emosi, dan psikis.
Masa remaja merupakan masa yang khusus
dan penting karena merupakan periode
pematangan organ reproduksi manusia dan
sering disebut masa pubertas (Bahiyatun,
2011).
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik
(organobiologis) secara cepat yang tidak
seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental
emosional).
Perubahan
ini
sangat
membingungkan remaja karena memerlukan

bimbingan dan dukungan lingkungan di


sekitarnya. Dalam lingkungan tertentu masa
remaja bagi anak laki-laki merupakan saat
diperolehnya kebebasan. Sementara untuk
remaja putri saat dimulainya segala bentuk
keterbatasan (Bahiyatun, 2011).
Root berpendapat puber adalah suatu
tahapan dalam perkembangan saat terjadi
kematangan alat-alat seksual dan tercapai
kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai
dengan
perubahan-perubahan
dalam
pertumbuhan
somatic
dan
perpektif
psikologis. perubahan-perubahan tersebut
berpengaruh pada sikap dan tingkah lakunya,
apabila tidak ada perhatian dan pengertian
dari orangtua akan mengakibatkan pengaruh
buruk,misalnya suka menyendiri, jemu,
beremosi tinggi, kurang percaya diri, dan
sangat sederhana. Sifat yang sering menonjol
adalah rasa kurang percaya diri (Al-Mighwar,
2006).
Rasa percaya diri merupakan sikap positif
seorang individu yang memampukan dirinya
untuk mengembangkan penilaian positif
terhadap dirinya sendiri maupun terhadap
lingkungan atau situasi yang dihadapinya.
Kepercayaan diri merupakan keyakinan dalam
diri yang berupa perasaan dan anggapan
bahwa dirinya dalam keadaan baik sehingga
memungkinkan
individu
tampil
dan
berperilaku dengan penuh keyakinan.
(Fatimah, 2010).
Fenomena
kurang
percaya
diri
merupakan salah satu masalah yang sering
dihadapi dan banyak terjadi pada remaja.
Karena pada masa remaja banyak terjadi
perubahan yang berhubungan dengan fisik.
Dalam rentang usia 13 tahun remaja
mengalami perubahan fisik yang amat pesat.

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan
2
Rasa Percaya
Diri pada Remaja Putri di MTs Nu Ungaran

Gejala pubertas ini dapat ditandai dengan


menarche atau haid pertama pada anak
perempuan. Perubahan yang dialami antara
lain yaitu perubahan ciri seks primer dan ciri
seks sekunder. (Rini, 2004).
Pada usia remaja awal, remaja putri
mengalami perubahan fisik yang terkadang
belum mencapai taraf proporsional. Hal ini
menyebabkan mereka kurang percaya diri
terhadap
penampilannya,
penampilan
mempunyai arti besar pada kepercayaan diri
mereka. Remaja putri akan merasa lebih
percaya diri jika cara berpakaian dan
berdandan mereka sesuai dengan model
teman-teman seusianya sehingga tidak merasa
minder atau malu jika mereka berkumpul
dengan teman sebaya. (Fatimah, 2010).
Pada studi pendahuluan yang dilakukan di
MTs NU Ungaran pada bulan November 2012
didapatkan data bahwa jumlah total siswa
tahun ajaran 2011/2012 laki-laki 318 anak dan
perempuan 243 anak. Dari 10 anak siswa
perempuan yang diambil secara acak dan
dibagikan kuesioner yang berisi 20 soal, 10
pengetahuan dan 10 soal percaya diri
didapatkan informasi bahwa 3 siswa putri
merasa tidak bebas beraktivitas apabila terjadi
perubahan fisik pada tubuhnya karena pinggul

yang melebar dan payudara yang besar, 3 anak


tersebut juga kurang percaya diri karena
merasa malu. Dan terdapat 1 siswa putri yang
belum mengalami pertumbuhan rambut pada
ketiak dan daerah kemaluan sehingga
mengakibatkan
anak
ketakutan
akan
perkembangan tubuhnya yang berbeda dari
teman yang lain. Terdapat 3 siswa putri kurang
percaya diri karena merasa suaranya tidak
berubah menjadi lembut dan merdu sehingga
mereka malu memulai pembicaraan dengan
orang lain. Seluruh anak tersebut sudah
mengalami menstruasi untuk yang pertama
kalinya. Selain itu, didapat hasil bahwa 5 anak
merasa tidak menarik bagi lawan jenis karena
tidak terlihat cantik atas perubahan fisik yang
terjadi. Sehingga mereka menggunakan
pakaian sesuai dengan model teman-teman
seusianya, tindakan ini dilakukan untuk
menutupi
kekurangan
pada
dirinya.
Berdasarkan fenomena-fenomena di atas
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Hubungan Antara Pengetahuan
Remaja Putri Tentang Perubahan Fisik Masa
Pubertas dengan Rasa Percaya Diri pada
Remaja putri di MTs NU Ungaran

METODE PENELITIAN
Definisi Operasional
Tabel 1 Definisi Operasional
No
Variabel
1. Independen
Pengatahuan
remaja putri
tentang
perubahan fisik
pada masa
pubertas

Definisi Operasional
Segala sesuatu yang
diketahui remaja putri
tentang perubahan yang
terjadi di masa remaja usia
13-17 tahun yang ditandai
dengan perubahan ukuran
fisik, seperti munculnya ciriciri seks primer yaitu
menarche dan seks sekunder
meliputi :
1.tumbuh rambut pada
daerah ketiak dan kemaluan.
2. payudara membesar.
3. pinggul melebar.
4. suara berubah menjadi
lebih lembut dan merdu.

Cara Ukur
Hasil Ukur
Skala
Kuesioner terdiri dari 20 Total jawaban berbentuk Ordinal
pertanyaan yang bersifat prosentase dengan 3
favorable
kriteria, yaitu :
Dan unfavorable dengan
1. Baik
(76nilai :
100%
pertanyaan
favorable
dijawab benar)
Benar = 1
Skor 15-20
Salah = 0
2. Cukup
(56Dan unfavorable
75%
Benar = 0
pertanyaan
Salah = 1
dijawab benar)
Skor 11-15
3. Kurang (<56%
pertanyaan
dijawab benar).
Skor <11

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan
3
Rasa Percaya
Diri pada Remaja Putri di MTs Nu Ungaran

2.

Dependen
Rasa percaya
diri

Suatu keyakinan seseorang


terhadap segala aspek
kehidupan yang dimilikinya
dan keyakinan tersebut
membuatnya merasa mampu
untuk bisa mencapai
berbagai tujuan di dalam
kehidupannya

Desain penelitian yang digunakan dalam


penelitian ini adalah Analitik kolerasi dengan
pendekatan cross sectional yang dilakukan di
MTs NU Ungaran. Populasi yang digunakan
adalah seluruh siswa putri kelas VIII di MTs
NU Ungaran dengan kriteria sampel yaitu
siswa putri kelas VIII di MTs NU Ungaran
sejumlah
77
siswa
dengan
teknik
pengambilan sampel dengan cara total
sampling. Variabel yang diteliti
dalam
penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu
Pengetahuan remaja putri tentang perubahan
fisik masa pubertas dan variabel terikatnya
yaitu rasa percaya diri pada remaja putri. Data
diambil dengan cara wawancara langsung
dengan responden menggunakan kuesioner.
Setelah kuesioner terkumpul dilakukan uji
validitas dengan menggunakan teknik kolerasi
Product
moment.
Berdasarkan
hasil
perhitungan, didapatkan hasil nilai r tabel
dengan n = 30 dengan taraf signifikan 5%
yaitu 0,361. Maka instrumen dikatakan valid
apabila r hitung lebih besar dari r tabel
(Sugiyono, 2010). Hasil uji validitas pada
variabel pengetahuan dari kuesioner berisi 20
soal, tidak valid pada nomor 7, 15 dan 17,
sehingga soal tersebut dihilangkan, karena
sudah ada soal lain yang mewakili
pertanyaan. Dimana soal nomor 5 dudah
mewakili soal nomor 7, nomor 12 sudah
mewakili soal nomor 15 dan soal nomor 8
sudah mewaliki soal nomor 17. Sehingga soal
yang tidak valid sudah tidak digunakan lagi
dalam kuesioner.
Hasil uji validitas pada variabel rasa
percaya diri dari kuesioner berisi 15
pertanyaan, tidak valid pada nomor 10 dan 15.
Dimana soal nomor 11 sudah mewakili soal
nomor 10 dan soal nomor 14 sudah mewakili
soal nomor 15, sehingga nomor soal yang

Kuesioner berjumlah 15
pertanyaan terdiri dari
pertanyaan positif
dengan nilai :
4 = sangat setuju
3 = setuju
2 = ragu
1 = tidak setuju
Dan untuk pertanyaan
negatif dengan nilai :
1 = sangat setuju
2 = setuju
3 = ragu
4 = tidak setuju

Skor maksimal 60,


minimal 20 dengan
hasil :
1. Tinggi
Skor 40-60
2.
3.

Ordinal

Sedang
Skor 20-39
Rendah
Skor < 20

tidak valid sudah dihapus karena sudah ada


soal yang mewakili.
Untuk
menguji
reliabilitas
dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach`s Alpha Hasil yang diperoleh dari
variabel pengetahuan didapatkan nilai r hitung
0,831 dan variabel rasa percaya diri r hitung
0,850
Analisis data menggunakan analisis
univariat dan bivariat, analisis bivariat
menggunakan uji statistik korelasi kendall
tau.
Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat
rekomendasi dari institusi pendidikan
kemudian mengajukan izin ke Kepala Sekolah
MTs NU Ungaran tempat penelitian
dilakukan. Setelah mendapat persetujuan
kemudian dilakukan penelitian dengan
menekankan etika sebagai berikut:
1. Informed Consent
Lembar persetuan ini diberikan
kepada responden yang akan diteliti dan
memenuhi kriteria inklusi. Dalam lembar
persetuan
ini
dicantumkan
judul
penelitian, bila responden menolak maka
peneliti tidak memaksa dan tetap
menghormati
hak-hak
responden
(Notoadmodjo,2010).
2. Membina hubungan baik dengan
responden
Perilaku yang kita berikan adalah
ramah dan melakukan pendekatan yang
baik dengan responden.
3. Anonimity
Untuk menjaga kerahasian responden
tetapi menggunakan kode (Notoadmodjo,
2010).

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan
4
Rasa Percaya
Diri pada Remaja Putri di MTs Nu Ungaran

4. Confidentiality
Informasi yang diberikan serta semua
data terkumpul dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti.
5. Tidak ada unsur paksaan
Dalam pengambilan data kepada
responden kami tidak akan melakukan
paksaan dan harus ada persetujuan dari
responden. Jika responden tidak bersedia
kami tidak akan mengambil data.
6. Tidak merugikan responden
Hasil penelitian dan pertanyaan yang
peneliti ajukan tidak bersifat merugikan
responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs NU
Ungaran yang terletaak di Jl. Kaligarang No.
9 Ungaran, Kecamatan Ungaran, Kabupaten
Semarang. Mulai berdiri tahun 1987 di atas
tanah seluas 2.365 m dan luas bangunan 560
m. Sekolah ini mulai beroperasi pada tahun
1988 dan merupakan salah satu sekolah
swasta terbaik yang ada di kabupaten
semarang karena sudah diakui dan
memperoleh akreditasi A.
Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan
umur
N
o
1.
2.
3.

Umur
13 tahun
14 tahun
15 tahun
Total

Jumlah
39
27
11
77

Presentase
(%)
50,6
35,1
14,3
100,0

Berdasarkan tabel 2. diatas, dapat


diketahui bahwa umur responden di MTs NU
Ungaran berkisar 13-15 tahun dan yang
paling banyak adalah responden dengan umur
13 tahun yaitu sebesar 39 anak (50,6%).
Analisa Univariat
Tabel 3 Distribusi frekuensi Pengetahuan
Remaja Putri Tentang Perubahan
Fisik Masa Pubertas di MTs NU
Ungaran
No

Pengetahuan

1.

Kurang

Jumlah
31

Presentase
(%)
40,2

2.
3.

Cukup
Baik
Total

25
21
77

32,5
27,3
100,0

Tabel 3. menunjukan bahwa responden


yang mempunyai pengetahuan kurang yaitu
31 responden (40,2%) lebih besar daripada
responden yang memiliki pengetahuan baik
yaitu 21 responden (27,3%%).
Tabel 4 Distribusi frekuensi kepercayaan
diri remaja putri di MTs NU
Ungaran
No

Percaya Diri

1.
2.
3.

Rendah
Sedang
Tinggi
Total

Jumlah
33
24
20
77

Presentase
(%)
42,8
31,2
26,0
100,0

Tabel 4. menunjukan responden yang


memiliki kepercayaan diri rendah sebanyak
33 anak (42,8%), sedangkan yang memiliki
rasa kepercayaan diri sedang sebanyak 24
anak (31,2%) dan responden yang memiliki
rasa percaya diri tinggi sebanyak 20 anak
(26%).
Analisa Bivariat
Tabel 5. Hubungan pengetahuan remaja
putri tentang perubahan fisik
masa pubertas dengan rasa
percaya diri remaja putri di MTs
NU Ungaran
Pengeta
huan

Kurang
Cukup
Baik
Total

Rasa percaya diri

Total

P value

Rendah % Sedang % Tinggi % Jml %


22
71
6
19,4
3
9,7 31 100 0,456 0,000
9
36
9
36
7
28 25 100
2
9,5
9
42,9
10 47,6 21 100
33
42,9
24
31,2
20
26 77 100

Tabel 5. diatas menunjukan Hubungan


pengetahuan remaja putri tentang perubahan
fisik masa pubertas dengan rasa percaya diri
remaja putri di MTs NU Ungaran pada bulan
juli 2013 didapatkan data yaitu sebanyak 22
anak (71%) responden memiliki kepercayaan
diri rendah dengan pengetahuan kurang yaitu
lebih besar dari responden yang memiliki
kepercayaan diri rendah dengan pengetahuan
baik 2 anak (9,5%). Sedangkan sebanyak 10
anak
(47,6%)
responden
memiliki
kepercayaan diri tinggi dengan pengetahuan

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan
5
Rasa Percaya
Diri pada Remaja Putri di MTs Nu Ungaran

baik lebih besar dari responden yang


mempunyai kepercayaan diri tinggi dengan
pengetahuan kurang sebanyak 3 anak (9,7%).
Berdasarkan
hasil
uji
statistik
menggunakan Kendal Tau dengan taraf
signifikan 5% (0,05) dan didapatkan p value
sebesar 0,000. Jika p value = 0,000 dan

0,05 maka p value lebih kecil dari


(p<0,05), jadi H0 ditolak atau Ha diterima.
Kesimpulan dari uji tersebut adalah ada
hubungan antara pengetahuan remaja putri
tentang perubahan fisik masa pubertas dengan
rasa percaya diri remaja putri di MTs NU
Ungaran. Angka +0,456 termasuk dalam
ketegori kolerasi sedang dan menunjukan
kolerasi
positif
yang
berarti
ada
kecenderungan semakin baik pengetahuan
remaja putri maka rasa percaya diri remaja
putri akan semakin tinggi.
Pembahasan
Hasil penelitian pengetahuan remaja putri
tentang perubahan fisik masa pubertas, dapat
diketahui bahwa terdapat 31 anak (40,2%)
menunjukan pengetahuan yang kurang nilai
ini lebih besar daripada responden yang
mempunyai pengetahuan baik sebanyak 21
anak (27,3%) dan pada kepercayaan diri anak
diketahui bahwa terdapat 33 anak (42,8%)
menunjukan kepercayaan diri rendah, 24 anak
(31,2%) memiliki kepercayaan diri sedang
dan 20 anak (26%) mempunyai kepercayaan
diri tinggi. Presentase ini menunjukan bahwa
remaja dengan rasa percaya diri rendah lebih
banyak daripada remaja yang memiliki rasa
percaya diri tinggi.
Hasil penelitian menunjukan presentase
responden yang memiliki rasa percaya diri
tinggi dengan pengetahuan baik sebanyak 10
anak (47,6%), yaitu lebih besar daripada
responden yang memiliki rasa percaya diri
tinggi dengan pengetahuan cukup sebanyak 7
anak (28%) dan responden yang memiliki
rasa percaya diri tinggi dengan pengetahuan
kurang sebanyak 3 anak (9,7%). Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Wawan
(2010) bahwa pengetahuan juga dipengaruhi
oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan
sangat erat hubungannya dengan pendidikan,

dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan


sangat tinggi maka orang tersebut akan
semakin
luas
pula
pengetahuannya.
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk
mengembangkan
kepribadian
dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup.
Selain pendidikan, pengetahuan juga
dapat di dapatkan dari pengalaman. Baik dari
pengalaman pribadi atau dari pengalaman
orang lain. Hal ini selaras dengan pendapat
Notoatmodjo (2003) bahwa salah satu sumber
pengetahuan adalah pengalaman. Setiap
remaja akan mengalami perubahan fisik
sesuai
dengan
masanya.
Sehingga
pemahaman remaja putri yang sudah
mengalami perubahan fisik dengan yang
belum mengalami perubahan akan berbeda
jika diberikan pengetahuan tentang perubahan
fisik masa pubertas, pada remaja yang sudah
terjadi perubahan akan lebih paham karena
dia sudah mengalaminya sendiri.
Pada penelitian ini juga dapat dilihat
bahwa presentase paling besar adalah
responden dengan pengetahuan kurang 31
anak (40,2%) dan rasa percaya diri yang
paling banyak dialami remaja adalah remaja
dengan rasa percaya diri rendah sebesar 33
anak (42,8%).
Pernyataan dalam penelitian menunjukan
adanya hubungan yang signifikan antara
pengetahuan remaja putri tentang perubahan
fisik masa pubertas dengan rasa percaya diri.
Hal ini dapat di lihat dari hasil uji statistik
menggunakan Kendal Tau dengan taraf
signifikan 5% (0,05) dan didapatkan p value
sebesar 0,000. Maka p value lebih kecil dari
(p<0,05), jadi H0 ditolak atau Ha diterima.
Kesimpulan dari uji tersebut adalah ada
hubungan antara pengetahuan remaja putri
tentang perubahan fisik masa pubertas dengan
rasa percaya diri remaja putri di MTs NU
Ungaran.
Menurut Mansur (2012), yang dimaksud
perubahan fisik remaja yaitu perubahan secara
biologis yang ditandai dengan kematangan
organ seks primer dan sekunder, di mana
kondisi tersebut dipengaruhi oleh kematangan
hormon seksual.
Di saat remaja mengalami masa pubertas,
keluarga juga sangat berperan penting dalam

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan
6
Rasa Percaya
Diri pada Remaja Putri di MTs Nu Ungaran

memberikan pendidikan seks dini kepada para


putrinya bahwa perubahan fisik yang dialami
merupakan suatu hal yang normal dan akan
terjadi pada setiap individu. Sehingga remaja
harus
tetap
percaya
diri
apabila
mengalaminya. Seperti yang dikatakan
notoatmojo (2003) bahwa pengetahuan
seseorang , termasuk pengetahuan mengenai
kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah pendidikan, pekerjaan,
umur, lingkungan dan sosial budaya.
Sedangkan menurut Soekanto (2002), salah
satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan
adalah informasi.
Hal tersebut sesuai dengan hasil
penelitian Dewi Arum Wijayanti (2010)
tentang gambaran tingkat pengetahuan remaja
tentang masa pubertas yang dialami oleh
siswa kela VII di SMP Negeri 2 Ampel
Gading Kecamatan Ampel Gading Kabupaten
Pemalang yang mengatakan bahwa remaja
mendapatkan informasi mengenai pubertas
dari pembelajaran biologi disekolah dan
adanya pembelajaran BK ataubimbingan
konseling yang memberikan informasi dan
pengawasan terhadap perilaku para muridnya.
Dengan memberikan informasi tentang
perubahan fisik diharapkan akan terjadi
peningkatan pengetahuanpada para siswa.
Remaja
yang
sudah
mengalami
perubahan fisik tapi belum proporsional juga
akan berbeda dengan remaja yang mengalami
perubahan fisik sudah proporsional, karena
mereka merasa minder apabila perubahannya
berbeda dengan teman-temannya. Remaja
yang sudah mengalami perubahan fisik
ditunjang dengan mendapatkan pengetahuan
yang baik maka akan memiliki rasa percaya
diri yang tinggi. Karena dia bisa menerima
perubahan yang dialaminya. Keadaan fisik
pada masa remaja dipandang sebagai suatu
hal yang penting. Nemun ketika pengetahuan
remaja kurang maka juga dapat menimbulkan
perasaan tidak puas dan kurang. Seseorang
yang mempunyai pengetahuan baik akan
mengetahui bahwa perubahan fisik adalah
merupakan hal yang normal, dan remaja dapat
menerimanya (Notoatmodjo, 2003).
Angka +0,456 menunjukan kolerasi
positif yang berarti ada kecenderungan
semakin baik pengetahuan remaja putri maka

rasa percaya diri remaja putri akan semakin


tinggi.

PENUTUP
Kesimpulan
1. Responden yang memiliki pengetahuan
kurang yaitu 31 responden (40,2%)
daripada responden yang memiliki
pengetahuan baik 21 responden (27,3%).
2. Remaja dengan rasa percaya diri rendah
yaitu 33 responden (42,8%) dan responden
yang memiliki rasa percaya diri tinggi 20
anak (26%).
3. Responden yang memiliki rasa percaya diri
tinggi dengan pengetahuan baik sebesar 10
responden (47,6%) dan responden yang
memiliki rasa percaya diri tinggi dengan
pengetahuan kurang sebanyak 3 responden
(9,7%). Hasil penelitian menunjukan
bahwa ada hubungan yang signifikan
antara pengetahuan remaja putri tentang
perubahan fisik masa pubertas dengan rasa
percaya diri remaja putri di MTs NU
Ungaran.
Saran
1. Bagi Keluarga
Diharapkan
keluarga
dapat
memberikan pendidikan seks dini dan
menanamkan norma-norma yang baik di
masyarakat supaya apabila remaja
mengalami perubahan fisik, remaja sudah
memahaminya, tetap percaya diri, dan
perilakunya tidak menyimpang dari norma
yang baik.
2. Bagi sekolah
Diharapkan
pada
pendidikan
SMP/MTs agar bekerjasama dengan
petugas kesehatan atau intitusi pendidikan
kesehatan supaya mengadakan bimbingan
konseling, penyuluhan, atau seminar
tentang perubahan yang terjadi ada masa
pubartas dan bagaimana menyikapi
perubahan tersebut supaya remaja tetap

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan
7
Rasa Percaya
Diri pada Remaja Putri di MTs Nu Ungaran

percaya diri. Sekolah harus benar-benar


memahami akan pentingnya rasa percaya
diri bagi para siswinya, karena saat
SMP/MTs
adalah
masa
sedang
menghadapi masa pubertas.

Mansur, H. 2012. Psikologi Ibu dan Anak


untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika

3. Bagi institusi pendidikan


Institusi pendidikan diharapkan dapat
menambah referensi kepustakaan tentang
rasa percaya diri dan perubahan masa
pubertas.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta

Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan


dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi


Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA
Al-Mighwar, Muhamad. 2006. Psikologi
Remaja, Petunjuk Bagi Guru dan
Orangtua. Bandung : Pustaka Setia

Retnowati, Sofia. 2008. Remaja dan


Permasalahannya. [Diakses tanggal
22 September 2012]. Didapat dari :
http://sofia-psy.staff.ugm.ac.id

Ali, Mohamad dan Mohamad Asrori. 2011.


Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara

Risnawita dan Ghufron. 2011. Teori-teori


Psikologi. Yogyakarta : Ar Ruzz
Media

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian suatu


Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta

Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi


Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
nuha Medika
Setiawan, Ari
dan Saryono. 2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan
Kebidanan DIII, D IV, S1 dan S2.
Yogyakarta : Nuha Medika

Bahiyatun. 2011. Psikologi Ibu dan Anak.


Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Cholichul.
2007.
Bagaimana
Lebih
Memahami Diri Remaja. [Diakses
tanggal 23 September 2012]. Didapat
dari : http://www.fpsi.unair.ac.id
Fatimah,
Enung.
2010.
Psikologi
Perkembangan. Bandung : Pustaka
Setia
Irmayanti. 2007. MPKT Modul. Jakarta :
Lembaga Penerbitan FEUI
Jacinta, F. Rini. 2004. Memupuk Rasa
Percaya Diri. [Diakses pada 22
September 2012]. Didapat dari :
http://www.e-psikologi.com

Siswanto, Y. 2011. Modul Mata Kuliah


Statistik Kesehatan. Semarang :
STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
Soekanto, Soerjono. 2002. Ruang Lingkup
dan Aplikasinya. Bandung : Remaja
Rosda Karya
Soerojiyo. 2010. Ilmu Filsafat. Jakarta :
Salemba Medika
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian.
Bandung : Alfabeta
Widyastuti, Y, Anita dan Yuliasti. 2009.
Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :
Fitramaya

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan
8
Rasa Percaya
Diri pada Remaja Putri di MTs Nu Ungaran

Wawan

dan Dewi. 2010. Teori Dan


Penggukuran Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha


Medika

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Perubahan Fisik Masa Pubertas dengan
9
Rasa Percaya
Diri pada Remaja Putri di MTs Nu Ungaran

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERUBAHAN


FISIK MASA PUBERTAS DENGAN RASA PERCAYA DIRI
PADA REMAJA PUTRI DI MTs NU UNGARAN

ARTIKEL PENELITIAN

Disusun Oleh :
ANGGER PUSPITASARI
NIM. 0101206

AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2013

You might also like