Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Perubahan
tingkat
suku
bunga
akan
berdampak
pada
perubahan
jumlah investasi di suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik maupun
dari investor asing, khususnya pada jenis invesatsi portfolio yang umunya
berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada
perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Apabila
dalam suatu negara terjadi peningkatan aliran modal masuk (capital inflows) di
luar negeri, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar mata
uang negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing (dalam
Madura, 2000, p. 101).
Menurut Sukirno (1994:377), pembayaran atas modal yang dipinjam dari
pihak lain dinamakan bunga. Bunga yang dinyatakan sebagai persentase dari
modal dinamakan tingkat suku bunga. Berarti tingkat bunga adalah persentase
pembayaran modal yang dipinjam dari lain pihak.
Menurut Boediono (1985:75) Tingkat bunga yaitu sebagai harga dari
penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai
harga ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi
pertukaran antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti. Jadi tingkat suku
bunga merupakan persentase dari modal yang dipinjam dari pihak luar atau
tingkat keuntungan yang didapatkan oleh penabung di Bank atau tingkat biaya
yang dikeluarkan oleh investor yang menanamkan dananya pada saham.
Jika tingkat suku bunga dalam negeri naik, maka permintaan uang akan
meningkat. Lain halnya dengan permintaan uang kuasi. Hubungan antara suku
bunga dalam negeri dengan jumlah uang kuasi adalah positif Menurut penelitian
Boorman (dalam Azis, 2002:24),. Jika suku bunga domestik naik maka jumlah
uang kuasi akan meningkat apabila faktor lain tetap (Cateris Paribus).
(www.Google.co.id).
.
BAB 3
PEMBAHASAN
pada pertimbangan bahwa akumulasi kekayaan dalam bentuk uang tunai adalah
tidak menghasilkan.
Menurut teori klasik, bahwa tabungan masyarakat adalah fungsi dari
tingkat suku bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga makin tinggi pula keinginan
masyarakat untuk menabung. Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi
masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran
untuk konsumsi guna menambah tabungannya. Investasi juga merupakan fungsi
dari tingkat suku bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan
masyarakat untuk melakukan investasi menjadi semakin kecil. Hal ini karena
biaya penggunaan dana (cost of capital) menjadi semakin mahal, dan sebaliknya
makin rendah tingkat suku bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi
akan semakin meningkat.
3.1.2 Teori Keynessian, Preferensi Liquiditas
Teori penentuan tingkat suku bunga Keynes dikenal dengan teori liquidity
prefence. Keynes mengatakan bahwa tingkat bunga semata-mata merupakan
fenomena moneter yang mana pembentukannya terjadi di pasar uang. Artinya
tingkat suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang.
Dalam Konsep Keynes, alternatif penyimpangan kekayaan terdiri dari
surat berharga (bonds) dan uang tunai. Asumsi Teori Keynes adalah dasar
pemilikan bentuk penyimpangan kekayaan adalah perilaku masyarakat yang
selalu menghindari resiko dan ingin memaksimumkan keuntungan.
Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi klasik yang
mengatakan bahwa tingkat tabungan maupun tingkat investasi sepenuhnya
ditentukan oleh tingkat bunga, dan perubahan-perubahan dalam tingkat bunga
akan menyebabkan tabungan yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh akan selalu sama dengan investasi yang dilakukan oleh para pengusaha.
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan
tergantung dari tinggi rendahnya tingkat bunga. Ia terutama tergantung dari besar
kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Makin besar jumlah pendapatan
yang diterima oleh suatu rumah tangga, semakin besar pula jumlah tabungan yang
akan diperolehnya. Apabila jumlah pendapatan rumah tangga itu tidak mengalami
kenaikan atau penurunan, peubahan yang cukup besar dalam tingkat bunga tidak
akan menimbulkan pengaruh yang berarti keatas jumlah tabungan yang akan
dilakukan oleh rumah tangga dan bukannya tingkat bunga.
Teori permintaan uang Keynes menekankan kepada berapa besar proporsi
kekayaan yang dipegang dalam bentuk uang. Berbeda dengan teori klasik, teori
Keynes mengasumsikan bahwa perekonomian belum mencapai tingkat full
employment. Oleh karena itu, produksi masih dapat ditingkatkan tanpa mengubah
tingkat upah maupun tingkat harga-harga. Dengan menurunkan tingkat suku
bunga, investasi dapat dirangsang untuk meningkatkan produksi nasional.
Dengan demikian, setidaknya untuk jangka pendek, kebijaksanaan moneter dalam
teori Keynes, berperan untuk meningkatkan produksi nasional.
Setelah
1. Apabila tingkat bunga tinggi permintaan rendah karena orang lebih suka
memegang surat berharga seperti obligasi daripada memegang uang.
2. Sebagai contoh, pada r0 permintaan uang pada spekulasi adalah sebanyak
MS1 semakin menurun tingkat bunga semakin banyak permintaan uang
untuk spekulasi karena orang lebih suka memegang uang daripada
obligasi. Sebaliknya MSp elastis terhadap perubahan tingkat suku bunga
dan mempunyai hubungan yang negatif.
Sebagaimana sudah dikemukakan pada bagian terdahulu, hubungan antara tingkat
suku bunga dan tingkat harga berbanding terbalik. Jika tingkat suku bunga
meningkat, maka surat-surat berharga akan turun demikian pula sebaliknya.
Karena itu pada tingkat suku bunga yang sangat rendah, orang akan cenderung
memegang uang kas daripada surat-surat berharga. Seandainya jumlah uang
beredar bertambah besar, orang akan cenderung tetap memilih memegang uang
kas. Keadaan seperti ini disebut perangkap liquiditas (liquidity trap) sebab semua
uang kas terperangkap ditangan untuk menghindari kerugian dan tidak akan
beredar sebagai uang aktif.
3.2 Pengertian Suku Bunga dan Bunga Bank
a). Pengertian Bunga dan Suku Bunga
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan
suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang
pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut
pokok utang (principal).
Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga)
dalam
suatu
periode
tertentu
disebut
suku
Vanhoose, mengataka bahwa suku bungan adalah sejumlah dana, dinilai dalam
uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditor), sedangkan suku bunga adalah
rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
Tingkat Suku Bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka
waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan dan akan
dikembalikan pada saat mendatang.
b). Pengertian Bunga Bank
sesuatu
yang
Bunga simpanan.
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah
yang menyimpan uangnyadi bank. Bunga simpanan merupakan harga yang
dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan
bunga deposito.
2.
Bunga pinjaman
Adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang
harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dn pendapatan
bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada
nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima dari
nasabah. Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing saling
mempengaruhi satu sama lainnya. Sebagai contoh seandainya bunga simpanan
tinggi, maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan
demikian pula sebaliknya.
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan peminjam
meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi
dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara
otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun, apabila dana yang ada
disimpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit, maka bunga
simpanan akan turun.
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disaping faktor promosi,
yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.
Dalam arti jika bunga simpanan rata-rata 16%, maka jika hendak
membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikan diatas bunga
pesaing misalnya 16%. Namun, sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus
berada dibawah pesaing.
3.
Kebijakan pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun unga pinjaman kita tidak
boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
7. Reputasi perusahaan
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat
menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya
perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang
relatif kecil dan sebaliknya.
8. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran. Untuk
produk yang kompetetif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama (primer)
dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta
loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya
mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam penentuan
suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada penerima kredit.
Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid, baik dari segi
kemampuan membayar, nama baik maupun loyalitasnya terhadap bank, maka
bunga yang dibebankan berbeda. Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak
ketiga kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya, maka mungkin tidak dapat
digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa Bunga Bank
merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip
konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Dalam hal
ini Bunga juga dapatdiartikan sebagai harga yang dibayar kepada nasabah dengan
yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecinya penetapan suku bunga
simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga
simpanan dan bunga pinjaman saling mempengaruhi di samping pengaruh factorfaktor lainnya.
Dalam kegiatannya terdapat dua macam bunga yaitu bunga simpanan dan
bunga pinjaman. Metode penghitungan bunga terdapat tiga jenis yaitu Sliding
Rate, Flat Rate, danFloating Rate.
4.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan agar pembaca dapat
memiliki wawasan yang lebih luas mengenai suku bunga sehingga mampu
mengaplikasikan sesuai dengan teori yang ada dalam kehidupan seharihari. Selain itu, sebaiknya penetapan suku bunga haruslah sesuai dengan prosedur
dan situasinya, hal ini juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia
sebagai Induknya bank di Indonesia yang mengatur kebijakan.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/tingkat-suku-bunga-interestrate.html
(Diakses pada 29 April 2016 pukul 17:00 WIB)
http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/pengertian-teori-tingkatsuku-bunga.html
(Diakses pada 29 April 2016 pukul 17:00 WIB)
Rinto Sanjaya
05021381520055