You are on page 1of 3

Setiap manusia memiliki kecerdasan.

Kecerdasan bisa termasuk


kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan. Ada banyak
jenis kecerdasan menurut para ahli. Namun pada umumnya, kecerdasan yang
kita kenal dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Kecerdasan Sosial, Kecerdasan
Emosional, dan Kecerdasan Spiritual. Pada blog ini kita hanya akan membahas
mengenai Kecerdasan Emosional khususnya terkait dengan Dunia Keperawatan.
Sebelum menguak materi itu, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu Apa
sih Kecerdasan Emosional itu?. Let see!
Kecerdasan Emosional terdiri dari dua kata, yaitu kecerdasan dan emosi.
Kecerdasan adalah suatu kemampuan umum dari seseorang dalam hal
bagaimana dia memecahkan masalah hidupnya sehari-hari. Kecerdasan juga
erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki oleh individu.
Sedangkan emosi berasal dari bahasa Perancis, motion, dari mouvoir,
'kegembiraan' dan dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan
movere 'bergerak'. Secara umum emosi adalah perasaan intens yang
dikeluarkan/ditujukan kepada seseorang sebagai reaksi dari suatu kejadian, baik
senang, marah, ataupun takut. Jadi, kecerdasan emosional atau yang biasa
dikenal dengan EQ (Emotional Quotient) adalah kemampuan seseorang untuk
menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di
sekitarnya.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai Kecerdasan Emosional, mari kita
lihat pandangan para ahli berikut ini.
Menurut Howard Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari
kecerdasan emosional seseorang, yakni :
a.
b.
c.
d.
e.

mampu menyadari emosi diri sendiri


mampu mengelola emosi diri sendiri
memiliki kepekaan terhadap emosi orang lain
mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional
dapat menggunakan emosi sebagai alat untuk memotivasi diri

Menurut Goleman (1997)


Koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila
seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau
dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik
dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta
lingkungannya. Lebih lanjut Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi
diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan
menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan
emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang
tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati

Menurut Cooper dan Sawaf (1998)


Kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara
selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan
pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan,
untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta
menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam
kehidupan sehari-hari.

Menurut Howes dan Herald (1999)


Pada intinya, kecerdasaan emosional merupakan komponen yang membuat
seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang
tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasaan
emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh
tentang diri sendiri dan orang lain.

Menurut Harmoko (2005)


Kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola,
dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri,
mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain. Jelas
bila seorang indiovidu mempunyai kecerdasan emosi tinggi, dapat hidup lebih
bahagia dan sukses karena percaya diri serta mampu menguasai emosi atau
mempunyai kesehatan mental yang baik.

Menurut Dio (2003)


Dalam konteks pekerjaan, pengertian kecerdasan emosi adalah kemampuan
untuk mengetahui yang orang lain rasakan, termasuk cara tepat untuk
menangani masalah. Orang lain yang dimaksudkan disini bisa meliputi atasan,
rekan sejawat, bawahan atau juga pelanggan. Realitas menunjukkan seringkali
individu tidak mampu menangani masalahmasalah emosional di tempat kerja
secara memuaskan. Bukan saja tidak mampu memahami perasaan diri sendiri,
melainkan juga perasaan orang lain yang berinteraksi dengan kita. Akibatnya
sering terjadi kesalahpahaman dan konflik antar pribadi.

Nah, banyak bukan pandangan para ahli mengenai Kecerdasan


Emosional? Namun, pada intinya semua hampir sama, yaitu mengenai
kemampuan kita mengatur atau mengontrol emosi. Semoga dari berbagai
pemahaman tersebut membuat kita semakin paham mengenai Apa itu

Kecerdasan Emosional?. Karena semakin banyak referensi yang kita baca,


semakin besar juga pemahaman kita tentang hal itu.

You might also like