You are on page 1of 15

MIKROBIOLOGI AIR

IL 2203
Kurva Tumbuh dan Pengukuran Pertumbuhan Mikroorganisme
1. Menghitung Jumlah Sel Ragi dalam Counting Chamber
2. Metode Pengenceran dalam Standard Plate Count
3. Kurva Tumbuh Bakteri
Nama/NIM

M. Hudzaifa Siregar (15714023)


Marchella Christcelia Gultom (15714024)
Dhimas Rizky (15714025)

Kelompok

Tanggal Praktikum

12 Oktober 2015

PJ Modul

Siti Nuranisah R

Asisten

Ahmad Mulyasir
Fitrianawati
Siti Nuranisah R
Laurentia Mutiara Sani W

Analisis

Didit Trihartomo
Dedi

Teknisi

Oleh

PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015

I. Tujuan Percobaan
1. Menentukan waktu generasi bakteri dan grafik kurva pertumbuhan populasi
bakteri.
2. Mengetahui pertumbuhan bakteri dilihat dari pengamatan nilai absorbansinya
dan perhitungan jumlah selnya setiap berapa jam.

II. Prinsip Percobaan


Kehidupan makhluk hidup sangat tergantung pada keadaan sekitar, terlebih
mikroorganisme.

Salah

satunya

yaitu

menyesuaikan

dengan

lingkungan

sekelilingnya.Perubahan faktor lingkungan terhadap pertumbuhan mikroba seperti


pada fungi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan sifat morfologi dan fisiologi.
Hal ini dikarenakan, mikroba menyediakan nutrient yang sesuai untuk kultivasinya,
dan untuk menunjang pertumbuhan optimumnya. Mikroba tidak hanya bervariasi
dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respon yang berbeda-beda.
Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipe mikroba khususnya bakteri, tentunya
diperlukan suatu kombinasi nutrient serta faktor lingkungan yang sesuai. Waktu
generasi pada setiap bakteri tidak sama, ada yang hanya memerlukan 20 menit bahkan
ada yang memerlukan sampai berjam-jam atau berhari-hari. Pertumbuhan bakteri
dalam suatu medium mengalami fase-fase yang berbeda, yang berturut-turut disebut
dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian.
III. Teori Dasar
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa
zat suatu organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika
bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme bersel satu
pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu pertambahan jumlah
koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau masssa mikroba dalam
koloni tersebut semakin banyak, pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai
pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri. Sebagai hasil pertambahan ukuran dan
pembelahan sel atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan populasi
mikroba. Pertumbuhan mikroba dalam suatu medium mengalami fase-fase yang
berbeda, yang berturut-turut disebut dengan fase lag, fase eksponensial, fase stasioner
dan fase kematian. Dapat dijabarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Kurva Tumbuh


I. FASE LAG/ADAPTASI
Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium, mula-mula akan mengalami fase
adaptasi

untuk

menyesuaikan

dengan

kondisi

lingkungan

di sekitarnya.

Lamanya fase adaptasi ini dipengaruhi oleh beberapa factor,diantaranya:


1. Medium dan lingkungan pertumbuhan Jika medium dan lingkungan
pertumbuhan sama seperti medium dan lingkungansebelumnya, mungkin tidak
diperlukan waktu adaptasi. Tetapi jika nutrient yang tersedia dan kondisi
lingkungan yang baru berbeda dengan sebelumnya diperlukan waktu
2.

penyesuaian untuk mensintesa enzim-enzim


Jumlah inoculum Jumlah awal sel yang semakin tinggi akan mempercepat
fase adaptasi.Fase adaptasi mungkin berjalan lambat karena beberapa sebab,
misalnya:
(1)kultur dipindahkan dari medium yang kaya nutrien ke medium yang kandu
ngannuriennya terbatas, (2) mutan yang baru dipindahkan dari fase statis ke
medium barudengan komposisi sama seperti sebelumnya.

II. FASE LOG/PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL


Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan konstan mengikuti kurva logaritmi
k. Pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh medium tempat
tumbuhnya.
Seperti pH dan kandungan nutrient, juga kondisi lingkungan termasuk suhu dan kele
mbaban udara. Pada fase ini mikroba membutuhkan energi lebih banyak dari pada fas
e lainnya. Pada fase ini kultur paling sensitif terhadap keadaan lingkungan. Akhir

faselog, kecepatan pertumbuhan populasi menurun dikarenakan :


1 Nutrien di dalam medium sudah berkurang.
2 Adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat menghambat pertumbu
han mikroba.
III. FASE STATIONER
Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama
dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih kecil karena sel
tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah habis. Karena kerkurangan zat nutrisi,
sel kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda dengan sel yang tumbuh pada
fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti
panas, dingin, radiasi dan bahan-bahan kimia.
IV. FASE KEMATIAN
Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami kematian karena beberapa
sebab yaitu:
1. Nutrien di dalam medium sudah habis.
2. Energi cadangan di dalam sel habis.Kecepatan kematian bergantung pada kondisi
nutrien, lingkungan, dan jenismikroba.
KECEPATAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME DAN WAKTU
GENERASI
Pengetahuan mengenai kecepatan pertumbuhan bersifat penting dalam menent
ukan keadaan atau status kultur sebagai kesatuan. Waktu yang dibutuhkan oleh suatu
kultur untuk memperbanyak jumlah / massa / komponen sel sebanyak 2x lipat, disebut
juga waktu lipat dua. Ditentukan dengan :
Waktu Generasi

= t (OD 0,4) t (OD 0,2)


= 90 menit 60 menit = 30 menit

Sementara bila dengan metode langsung menggunakan log jumlah sel pada kurva
tumbuh dengan rumus sebagai berikut :
Waktu Generasi =

t log 2
log b- log B

dimana :

t = waktu dalam jam atau menit antara B dan b


B = jumlah sel bakteri pada suatu titik selama fase log
B= jumlah sel bakteri pada titik kedua selama fase log
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
Inkubator
Pembakar Bunsen
Spektrofotometer
24 Cawan Petri
Colony Counter
Pembakar bunsen
18 botol berisi akuades 99ml dalam erlenmeyer
4 botol berisi 100ml medium agar nutrisi dalam
erlenmeyer
100ml kaldu nutrisi dalam Erlenmeyer 250ml
b. Bahan
Kultur cair biakan Escherichia coli (umur 10-12 jam)
V. Hasil Pengamatan
Percobaan dilakukan dengan mengambil sampel setiap waktu yang ditentukan,
dalam percobaan kali ini ditentukan untuk mengambil sampel setiap 30-50 menit
untuk diamati jumlahnya.
Pada percobaan ini terdapat dua data yang diambil pada tiap kultur yang
diamati yaitu data kurva tumbuh dari hasil pengamatan optical desity dan colony
forming units.
Berikut rekapan data yang didapat selama percobaan :

Bakteri E.coli kultur 2


Tabel 1. Data hasil percobaan kultur 2

CFU Yang
Waktu

Pengencer

TPC

'

an

CFU (C) (R)


164000

50

90

120

150
200
250
300

Digunakan

0.0001

0
104000

0.00001

00
650000

0.000001
0.000000

00

0
138000

0.0001

0
128000

0.00001
0.000001
0.000000

00
0

0
229000

0.0001

0
880000

0.00001

0
530000

0.000001
0.000000

00

0
287000

0.0001

0
217000

0.00001

00
990000

0.000001
0.000000

00

Log R

10400000

12800000

53000000

21700000

7.0170
33

7.1072
1

7.7242
76

7.3364
6

%T

OD

85

0.07

74

0.13

52

0.284

34.5

0.462

22.5
20
14
12

0.647
0.699
0.854
0.92

Dari data di atas dapat dijadikan beberapa grafik atau kurva yang dapat
menjelaskan kurva pertumbuhan bakteri.

1. Kurva optical density terhadap waktu.

Kurva Tumbuh Bakteri E.coli


1
0.8
0.6
OD

0.4
0.2
0

50

100

150

200

250

300

350

Waktu (Menit)

Grafik 1. Kurva optical density terhadap waktu


Dari kurva di atas dapat dicari waktu generasi bakteri tersebut (dalam hal ini
E.coli) dengan menggunakan persamaan berikut :
Waktu Generasi = t2-t1
Dengan t1 adalah waktu awal dan t2 merupakan waktu ketika OD menjadi dua kali dari
OD di t1. Dalam persamaan t1 yang digunakan adalah 0 dan t2 adalah 50 menit karena
ketika t = 50 menit nilai OD mendekati dua kali dari OD awal Sehingga didapat
waktu generasi dari percobaan menggunakan pengamatan terhadap optical density:
Waktu Generasi = 50-0
Waktu Generasi = 50 menit
2. Kurva Log tpc/ml terhadap waktu

Kurva Tumbuh Bakteri


7.8
7.6
7.4
Log R 7.2
7
6.8
6.6

20

40

60

80

Waktu (Menit)

100

120

140

Grafik 2 . Log R terhadap waktu


Dari kurva di atas dapat ditentukan waktu generasi dari bakteri pada percobaa
ini yaitu E.coli, dengan menggunakan persamaan berikut :
Waktu Generasi =

t log 2
log b- log B

Log jumlah bakteri yang digunakan adalah ketika t=50 menit dan ketika t= 90 menit,
karena ketika itu nilai Log bertambah sehingga didapat :
Waktu Generasi =

t log 2
log b- log B

Waktu Generasi =

40 log 2
7.724276 - 7.10721

= 19.51 menit
3. Grafik log tpc/ml terhadap kekeruhan (OD)
Selain menghitung waktu generasi, dari data yang didapat di atas dapat dicari
persamaan untuk hubungan antara Log CFU dengan OD dengan regresi.

Kurva Tumbuh Bakteri


7.8
7.6
7.4

f(x) = 1.04x + 7.05


R = 0.34

Log R 7.2
7
6.8
6.6
0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

0.5

OD

Grafik 3. Log tpc vs OD


Dari grafik didapat persamaan y = 1.0418x + 7.0499 dan nilai R 2 sebesar
0.3351 artinya nilai log tpc/ml masih berbanding lurus dengan nilai kekeruhan atau
OD.

Pada kultur dua digunakan variasi waktu yang berbeda, sehingga didapat
kurva seperti berikut :
1. Kekeruhan terhadap waktu

Grafik OD Terhadap Waktu


0.5
0.4
0.3
OD

OD 0.2
0.1
0
0

30

60

80

100

120

Waktu (menit)

Grafik 4 : Grafik OD Terhadap Waktu


Dengan cara yang sama dengan kultur 2, diambil t 1 adalah 60 menit dan t2 adalah 120
menit karena ketika itu kekeruhan bertambah menjadi dua kali. Sehingga didapat nilai
waktu generasinya adalah 60 menit, berbeda 10 menit dengan kultur 2.

2. Kurva Log tpc/ml terhadap waktu

Grafik log CFU/ml Terhadap Waktu


9
8
7
6
5
log CFU/ml 4
3
2
1
0

log CFU/ml

30

60

80

100

120

Waktu (menit)

Grafik 5. Log CFU/ml Terhadap Waktu


Dari grafik diatas dengan cara yang sama dengan kultur 2 dari grafik diatas
dapat dicari waktu generasinya menggunakan persamaan berikut :
Waktu Generasi =

t log 2
log b- log B

Sehingga didapat waktu generasinya adalah 5 menit.

3. Grafik log tpc/ml terhadap kekeruhan (OD)

Grafik Log CFU/ml Terhadap OD


10
8
f(x) = 0.47x + 7.42
R = 0.01

6
log CFU/ml

Linear ()
Linear ()

Linear ()

2
0
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

OD

(grafik 6 : Grafik log tpc/ml terhadap kekeruhan (OD))

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa, nilai tpc/ml berbanding lurus
dengan nilai kekeruhan yaitu OD.
VI. Analisis
Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini, pertama menyediakan
kultur cair biakan serta menyediakan media NA yang akan digunakan untuk media
pertumbuhan dan media tersebut dimasukkan kedalam erlenmeyer sebanyak 90 ml.
Lalu langkah selanjutnya masing-masing dari kultur diambil 1 ml dengan pipet yang
dimasukkan kedalam botol. Setelah delapan isolat tersebut dimasukkan kedalam
botol, botol diikat dan dibungkus. Setelah itu amati pertumbuhannya dengan
menggunakan spektrofotometer, pertama siapkan kuvet, kemudian membersihkannya
dengan aquadest steril. Lap kuvet dengan tissue jika kultur sudah dimasukkan.
Kalibrasikan spektrofotometer dengan larutan berkonsentrasi 100%. Setelah
dikalibrasikan taruh kultur yang akan dihitung.
Hasil perhitungan direkap dalam bentuk tabel seperti di atas dan disajikan
menggunakan grafik.
Dalam percobaan seharusnya kurva tumbuh bakteri memiliki kurva seperti
berikut :

Gambar 2. Kurva tumbuh


Kurva yang memiliki fase-fase pertumbuhan bakteri yaitu fase lag, fase log,
fase stasioner dan fase kematian .Namun pada hasil percobaan kali ini kurva yang
didapat adalah seperti berikut :

Kurva Tumbuh Bakteri


7.8
7.6
7.4
Log R 7.2
7
6.8
6.6

20

40

60

80

100

120

140

Waktu (Menit)

Grafik 6.1 Fase pertumbuhan bakteri


Dalam kurva tidak terdapat fase stasioner dan setelah mengalami fase log
yaitu ketika bakteri tumbuh begitu pesat, dalam kurva bakteri-bakteri tersebut
langsung masuk pada fase kematian. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan yang
dapat terjadi pada percobaan. Percobaan yang dilakukan secara tidak asepti membuat
jumlah koloni yang dihitung teralu banyak sehingga banyak data yang seharusnya ada
menjadi menghilang dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap bentuk kurva
tumbuh yang dibuat.
Dalam percobaan pada kultur 2 didapat waktu generasi pertumbuhan bakteri
(dalam hal ini E.coli). dari hasil perhitungan tpc/ml didapat bahwa waktu generasi
adalah 19.51 menit. Hasil ini tidak terlalu jauh dengan literatur yang menyatakan
bahwa waktu generasi dari E.coli adalah 17 menit. Perbedaan terjadi karena pada
percobaan bakteri tidak disimpan dalam ruang isolasi dengan kondisi optimum dari
bakteri tersebut untuk tumbuh. Sementara itu dari perhitungan menggunakan kadar
kekeruhan atau OD didapat hasil bahwa waktu generasi bakteri E,coli adalah 50
menit. Seharusnya waktu generasi dari E.coli adalah 17 menit. Hal ini dapat
disebabkan jumlah sel mati yang terhitung pada kekeruhan.
Pada percobaan juga didapat grafik hubungan antara tpc/ml dengan OD atau
tingkat kekeruhan. Dalam grafik didapat bahwa nilai tpc/ml berbanding lurus dengan
OD atau kekeruhan, hal ini dapat dibuktukan dari nilai R 2 yang positif dan garis
regresi yang miring ke arah atas.

VII. Kesimpulan
Pada percobaan ini diapatkan waktu generasi bakteri E.coli. data yang paling
mendekati hasilnya adalah 19.51 menit.
Selain itu didapatkan juga grafik pertumbuhan bakteri pada percobaan ini yaitu :

Kurva Tumbuh Bakteri


7.8
7.6
7.4
Log R 7.2
7
6.8
6.6

20

40

60

80

100

120

140

Waktu (Menit)

Grafik 7.1 Pertumbuhan bakteri


Grafik tersebut didapat dari ekapan data pengambilan sampel dan pengamatan
setiap waktu yang ditentukan, seperti pada tabel di bawah ini.
CFU Yang
Waktu

Pengencer

TPC

'

an

CFU (C) (R)


164000

Digunakan

0.0001

0
104000

0.00001

00
650000

0.000001
0.000000

00

0
138000

50
0.0001
0.00001

0
128000
00

10400000

12800000

Log R

7.0170
33

7.1072
1

%T

OD

85

0.07

74

0.13

90

120

0.000001
0.000000

0
229000

0.0001

0
880000

0.00001

0
530000

0.000001
0.000000

00

0
287000

0.0001

0
217000

0.00001

00
990000

0.000001
0.000000
-

21700000

7.7242
76

7.3364
6

52

0.284

34.5

0.462

22.5
20
14
12

0.647
0.699
0.854
0.92

00

1
150
200
250
300

53000000

0
-

VII. Daftar Pustaka


Barti, Setiani dan Mayrina Firdayati. 2013.Penuntun Praktikum Mikrobiologi
Lingkungan. Bandung: ITB (Halaman: 59-62)
http://www.academia.edu/3766406/mikroorganisme
Tanggal akses : 23 Oktober 2015
Pukul : 21.00
Book Company. New York.Sutedja , 1990. Dasar- Dasar Mikrobiologi.
Universitas Indonesia. Jakarta.Volk &Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar jilid 1.
Erlangga. Jakarta.

You might also like