You are on page 1of 3

Penyebab Penyakit Kaki Gajah dan Cara Mencegahnya

Sesuai dengan namanya, penyakit kaki gajah adalah penyakit yang menyebabkan
terjadinya pembesaran pada kaki penderitanya hingga menyerupai kaki gajah. Penyakit kaki
gajah ini bukanlah penyakit yang mematikan, namun kondisi yang diakibatkannya dapat
mengganggu aktifitas sehari-hari dan mungkin menjadi sesuatu yang dirasa memalukan bagi
penderitanya. Seseorang yang terjangkiti penyakit ini memiliki kaki dengan ukuran yang
besar diluar kewajaran, bisa salah satu atau keduanya, bahkan kantung buah z*k*r juga bisa
ikut membesar. Hal ini terjadi akibat pembesaran kelenjar dan pembuluh getah bening
sebagai akibat dari infeksi dan perkembangbiakan organisme penyebab di daerah yang
bersangkutan. Gambar pembengkakan kaki pada penyakit kaki gajah
Penyebab Penyakit Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah dalam bahasa medis disebut sebagai filariasis, adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi cacing filaria. Cacing filaria menginfeksi penderitanya melalui
gigitan nyamuk, setelah cacing dicuntikkan oleh nyamuk akan masuk ke dalam pembuluh
getah bening dan kemudian berkembang biak di dalamnya. Penyakit ini bersifat kronis atau
berlangsung lama secara bertahap, cacat menetap yang ditimbulkan seperti pembesaran pada
kaki, lengan, dan alat kelamin terjadi bila penderitanya telah lama tidak mendapatkan
pengobatan. Penyakit kaki gajah pada umumnya terdapat di wilayah tropis. Menurut WHO
negara-negara yang terdapat di wilayah asia selatan seperti india dan bagladesh adalah negara
yang memiliki banyak penderita penyakit kaki gajah, namun belakangan ini penyakit ini juga
banyak bermunculan di wilayah asia tenggara seperti thailand dan indonesia.

Mengenal Cacing Filaria penyebab kaki gajah


Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing nematoda berbentuk seperti benang yang disebut
dengan cacing filaria. Ada tiga species cacing filaria yang sering menimbulkan penyakit kaki
gajah yaitu : Wuchereria bancroffi Brugia malayi Brugio timori Cara penularan filariasis ini,
yaitu melalui gigitan nyamuk. Terdapat sekitar 20 jenis lebih nyamuk yang dapat
menyebarkan penyakit ini seperti nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Aedes, Mansonia,
dan Armigeres sehingga siklus penyebaran dan penularan penyakit kaki gajah ini sangat cepat
dan luas. Cacing filaria dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk karena
cacing ini memiliki ukuran yang sangat kecil seperti benang yang sangat halus.
Cara Penularan Penyakit Kaki Gajah
Proses Penularan Penyakit Kaki Gajah ini dimulai ketika nyamuk menggigit dan menghisap
darah seseorang yang mengandung mikrofilaria didalamnya. Mikrofilaria yang ikut terhisap
tersebut kemudian masuk ke rongga perut nyamuk. Mikrofilaria ini memiliki bentuk
menyerupai sosis yang disebut dengan larva stadium I. Sekitar satu minggu kemudian larva
ini berganti kulit, tubuhnya menjadi gemuk dan panjang yang disebut dengan larva stadium
II. Pada hari kesepuluh dan seterusnya, larva berganti kulit kembali untuk yang kedua
kalinya, tubuhnya menjadi panjang dan kurus yang disebut larva stadium III. larva ini sangat
aktif bergerak dan mulai berpindah dari rongga perut ke kepala dan alat tusuk nyamuk. Larva
stadium III inilah yang merupakan bentuk mikrofilaria infektif. Mikrofilaria dapat masuk ke
dalam dalam tubuh manusia pada saat nyamuk menggigit kulit manusia. Mikrofilaria
kemudian langsung bergerak menuju kelenjar getah bening lokal di sekitar tempat masuknya.
Mikrofilaria menetap di dalam pembuluh getah bening selama sekitar sembilan bulan,
kemudian mengalami dua kali pergantian kulit dan tumbuh menjadi cacing dewasa yang
disebut larva stadium IV dan larva stadium V. Cacing filaria dewasa berada di dalam
pembuluh getah bening dan menimbulkan penyumbatan pada aliran getah bening. Cacing
dewasa paling sering menginfeksi kelenjar getah bening di daerah lipat paha. Sumbatan aliran
getah bening pada daerah ini lah yang menimbulkan pembesaran pada kaki dan alat kelamin
penderitanya sehingga menyerupai kaki gajah. Cacing dewasa dapat bertahan sampai lebih
dari 10 tahun di dalam tubuh manusia, di mana pada saat itu mikrofilaria terus menerus
terbentuk. Cacing dewasa betina dapat menghasilkan lebih dari 10.000 mikrofilaria per hari
nya yang masuk ke dalam pembuluh darah dan kemudian dapat terhisap oleh nyamuk.

Cara Mencegah Kaki Gajah


Seseorang yang penyakit kaki gajah diharapkan memiliki kesadaran untuk segera
memeriksakan diri ke dokter agar segera mendapatkan pengobatan sehingga tidak
menyebarkan penyakit ini kepada masyarakat lainnya, oleh karena itu pendidikan dan
pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya merupakan langkah pencegahan
yang paling utama. Kunci Pencegahan Kaki Gajah: Obati penderita, Hindari gigitan nyamuk.
Pencegahan lainnya yang tidak kalah penting antara lain : 1. Menjaga Kebersihan
Lingkungan Lingkungan yang kotor, banyak barang bekas, banyak genangan air baik,
rumput, semak, tanaman, dan kolam harus segera dibersihkan karena tempat-tempat tersebut
merupakan tempat yang disukai nyamuk untuk berkembang biak. 2. Menjaga Kebersihan
Badan Kebersihan badan harus dijaga terutama dengan cara mandi teratur dua kali sehari, dan
mencuci tangan dengan menggunakan sabun. 3. Menjaga Kesehatan Badan Kesehatan badan
juga harus dijaga terutama dengan cara memakan makanan yang sehat dan bergizi. Makanan
yang sehat bergizi ini adalah makanan yang didalamnya terkandung karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan serat dalam jumlah seimbang. 4. Menghindari Gigitan Nyamuk
Menghindari gigitan nyamuk bisa dilakukan dengan menggunakan pakaian yang panjang atau
dengan memakai obat nyamuk, baik lotion maupun obat nyamuk bakar atau elektrik terutama
pada saat tidur. 5. Menanam Lavender Tanaman lavender tidak di sukai oleh nyamuk, oleh
karena itu rumah yang ditanami lavender akan dijauhi nyamuk sehingga hanya kecil
kemungkinan nyamuk untuk masuk rumah dan menggigit manusia di dalamnya. Pencegahan
penyakit kaki gajah juga dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan sesuai dengan
yang direkomendasikan WHO, yaitu dengan menggunakan obat Diethylcarbamazine,
Albandazole dan Ivermerktin yang dilakukan secara massal pada daerah-daerah endemis,
termasuk Indonesia.

You might also like